Share

Bab 0002

Author: Brata Yudha
last update Last Updated: 2024-12-19 13:12:03

Bening masih menunggu jawaban dari komandannya Wildan di kursi tunggu salon. Namun, setelah sepuluh menit berlalu, pesan tadi tetap tak kunjung mendapatkan balasan yang diinginkan Bening.

"Kenapa cuma di-read aja dari tadi, ya? Apa fotoku kurang cantik? Masa sih?" gumam Bening gusar.

Bening memutuskan untuk kembali berfoto selfie dengan beberapa pose berbeda. Ia sengaja memilih foto yang menurutnya paling cantik, yaitu dengan pose sedikit memiringkan wajah dan tersenyum manis. Foto itu kembali dikirimkannya kepada Komandannya Wildan.

Bening tak lupa menyisipkan caption di foto tersebut. [Sayang. Balas dong.]

"Nah, dibaca! Kali ini pasti dibalas!" gumam Bening semangat.

Sayangnya, setelah menunggu sekian menit lagi, pesan tersebut tetap tak mendapatkan balasan apa pun. Bening jadi membayangkan apa kira-kira yang dipikirkan oleh komandan itu sekarang. Masa ia tidak tertarik dengan foto cantik Bening? Atau jangan-jangan komandannya Wildan itu merasa risih dan sengaja tidak mau membalas?

Bening memang merasa tindakannya ini agak sedikit nekat. Namun, nekatnya ini bukan tanpa alasan. Ia tahu bahwa komandan Wildan tersebut masih single. Jadi ia akan aman dari jambakan seorang istri yang mengamuk karena suaminya digoda.

Wildan pernah bercerita kepada Bening kalau komandannya itu merupakan Danki baru di tempatnya dinas. Pangkatnya Kapten, jabatannya Komandan Kompi, menggantikan orang sebelumnya yang pindah tugas. Kata Wildan, Danki barunya itu masih muda. Namun, kerap membuat kesal karena terlalu disiplin alias lebih galak daripada Komandan Kompi sebelumnya.

Mengingat itu, Bening tiba-tiba menjadi penasaran dengan rupa komandannya Wildan tersebut. Bagaimana kalau ternyata orangnya jelek, berkali-kali lebih jelek daripada Wildan? Ah, Bening agak merasa sesal karena tidak tahu sama sekali bagaimana wajah pria tersebut. Jangankan wajah, namanya saja tidak tahu.

Semangat Bening yang tadi menggebu-gebu mendadak loyo mendapati komandan Wildan tersebut malah mengabaikannya. Ia berdiri dan memandangi dirinya di depan sebuah kaca.

"Padahal kata orang aku cantik banget? Tapi kok dia nggak ngerespon, sih? Apa jangan-jangan aku udah nggak cantik lagi? Masa sih? Di I*******m aja yang nge-like masih di atas sepuluh ribu kok kalau aku upload foto. Apalagi itu fotonya natural, nggak pakai make up. Masa udah effort dandan sampai secantik ini masih nggak menarik buat dia?" Bening bertanya-tanya dalam hatinya.

Bukan Bening namanya kalau menyerah begitu saja. Alih-alih patah semangat, ia malah kembali duduk di kursinya tadi dan mulai berselancar di media sosial, guna mencari informasi soal komandannya Wildan itu.

Pertama-tama, Bening menyusuri akun I*******m Wildan dan mencari sang komandan di daftar akun yang diikuti Wildan. Namun, ternyata ia tidak menemukannya. Tidak habis akal, Bening lanjut mencarinya di akun media sosial Batalion tempat Wildan dinas.

Ketemu! Di akun Batalion Wildan, Bening menemukan ada postingan aktifitas upacara bendera dan di sana terdapat foto-foto kegiatan upacara tersebut yang diambil dari jarak jauh. Di keterangan caption-nya, tertulis kalau Kapten Inf Kalingga Yudhistira yang menjadi inspektur upacara.

"Gotcha!"

Mata Bening langsung melek. Ia langsung saja mencari akun dengan nama tersebut di daftar following akun Batalion Wildan. Dan akhirnya ketemulah username bernama Kalingga Yudhistira. Sayangnya, akun itu di-private.

"Aduh, kenapa pakai diprivasi segala sih. Harus follow dulu jadinya," keluh Bening. Padahal ia sudah penasaran ingin melihat foto pria itu.

Bening mau tidak mau mem-follow akun tersebut menggunakan akun palsunya. Tak lupa ia juga mengirimkan sebuah DM agar direspon.

[Ndan, ini saya Pratu Wildan. Tolong terima, ya, Ndan.]

"Oke. Semoga langsung dibaca dan dinotice sama dia," harap Bening.

Sayangnya, lama Bening menunggu, tetapi permintaan follow tersebut tak kunjung diterima juga. Alhasil Bening jadi kesal bukan main.

"Ck! Ya udahlah. Aku pulang aja. Nggak asyik komandan satu ini," gerutu Bening yang akhirnya memutuskan untuk pulang. Padahal ia sudah begitu effort berdandan di salon yang mahal. Sayang sekali dewi fortuna belum berpihak kepadanya.

*

Malamnya, Bening masih galau memikirkan cintanya yang kandas begitu saja. Ia juga kesal karena rencananya untuk mendekati komandannya Wildan itu tidak berjalan dengan mulus.

Ibu Bening diam-diam memerhatikan sang putri. Mereka sedang menonton TV bersama, tetapi tatapan Bening sepertinya tidak tertuju ke layar TV dan tampak kosong.

"Kenapa, Ning?"

Bening terperanjat mendengar pertanyaan sang Ibu. Ia menggelengkan kepalanya sebagai respon.

"Nggak kenapa-kenapa tapi kok lesu gitu?"

Bening lagi-lagi menggelengkan kepala. Sedang malas bicara apalagi menceritakan tentang kekalutan hatinya.

"Ibu denger Wildan lagi pulang kampung, ya? Kok tumben nggak mampir ke rumah?" tanya Ibu Bening lagi.

Bening menatap sang Ibu. Bingung bagaimana harus menjawab pertanyaan tersebut.

"Gimana mau main kalau dia aja udah putusin hubungan kami." Bening memang membalas, tetapi hanya dalam hatinya.

"Ning, ditanya orang tua kok malah bengong, sih, Nak. Kamu lagi ada masalah?"

Bening menggelengkan kepalanya. "Wildan lagi sibuk, Bu. Jadi nggak sempat mampir. Biasalah namanya juga abdi negara," ucapnya akhirnya merespon perkataan sang Ibu.

"Terus kapan kamu diajak pengajuan nikah?"

"Aduh! Ibu malah nanya terus kayak wartawan lagi. Aku kan jadi bingung harus jawab apa," keluh Bening dalam hati.

"Oh, ya ampun! Bening lupa, Bu! Tadi Bening belum selesai edit video endorse. Bening masuk dulu, ya, Bu," seru Bening heboh mengalihkan pembicaraan. Ia langsung berdiri sehingga sang Ibu tak punya kesempatan menahannya.

"Ya udah, sana," jawab Ibu Bening sambil mengangguk. Walaupun wajahnya tampak bingung karena Bening tidak menjawab pertanyaannya.

Bening akhirnya ngacir menuju kamarnya. Ia agak lega karena berhasil kabur dari pertanyaan-pertanyaan sang Ibu. Ia duduk bersender di divan kasur sambil memainkan ponselnya. Ia membuka I*******m, media sosial yang menjadi ladang baginya mencari nafkah, yaitu lewat membuka endorse.

Sebenarnya, Wildan tidak pernah mengetahui tentang akun Bening tersebut. Wildan adalah seorang pria yang sangat posesif. Ia tidak memperbolehkan Bening bekerja, dan bahkan tidak memperbolehkan Bening memiliki akun media sosial. Kalaupun punya untuk berkomunikasi dengan Wildan, Bening tetap tidak boleh meng-upload foto di akun tersebut karena katanya tak suka wajah cantiknya dilihat banyak lelaki.

"Ish. Jadi kesal kalau ingat itu lagi. Ya Allah, kenapa sih aku harus menghabiskan waktu bertahun-tahun dan tahan dengan orang posesif seperti dia? Pantes aja kata orang cinta itu buta, malah katarak kayaknya aku nih," gerutu Bening yang kesal karena teringat hal tersebut.

Kurang berkorban apalagi Bening untuk Wildan selama ini? Ia benar-benar menjadi kekasih yang penurut dan selalu memaklumi kecemburuan serta keposesifan Wildan selama ini. Namun, malah seperti ini balasan yang didapatkan Bening sekarang.

Bening menahan sesak. Dendamnya membara lagi. Ia kembali teringat dengan akun palsunya yang tadi mem-follow akun komandannya Wildan.

"Cek, ah. Siapa tahu udah ada respon."

Bening langsung mengecek akun palsunya yang tadi mem-follow Kalingga. Ia mendadak senang karena permintaan follow-nya sudah diterima.

"Oke. Mari kita lihat gimana wajah Pak komandan," gumam Bening.

Bening yang penasaran dengan wajah Kalingga segera men scroll profil pria tersebut. Dan ternyata wajahnya....

Bersambung

Related chapters

  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Bab 0003

    Bening menganga sembari mengedip-ngedipkan matanya. “Hah? Fotonya begini doang?” Bening sangat kecewa. Maksudnya, akun I*******m si komandan itu sampai diprivasi segala, Bening kira minimal ada potret pria itu secara jelas. Namun, yang ada di sana ternyata foto yang tampak mata saja. Kalingga berpo

    Last Updated : 2024-12-19
  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Bab 0004

    Mata Bening tidak bisa berkedip menatap wajah orang yang menahan tubuhnya tersebut. Bibirnya tak kunjung terkatup. Alih-alih menjauhkan diri, ia malah bengong dan terus menatap pria yang membantunya itu. "Aku enggak lagi di surga, kan? Kok ada pangeran tampan di sini?" bisik Bening dalam hati. B

    Last Updated : 2024-12-19
  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Bab 0005

    Saat melihat seorang pria yang keluar dari mobil itu, Bening kaget bukan main karena itu adalah orang yang bertemu dengannya di batalion tadi. Si Pangeran tampan. Pria tersebut mendekati Bening dengan wajah kesal. "Kenapa kamu lempar mobil saya pakai batu?" tanyanya. "Salah sendiri nyipratin saya

    Last Updated : 2024-12-19
  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Bab 0006

    Bening menelan ludahnya sendiri dengan susah payah. Ia mendongak dengan leher patah-patah, menatap Kalingga yang juga balas menatapnya dengan tampang penuh kemenangan. Seketika, tubuh Bening rasanya langsung membeku. Semua keberaniannya yang tadi runtuh tak bersisa. Padahal, tadi ia mudah sekali nge

    Last Updated : 2024-12-19
  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Bab 0007

    “Hei… Hei… tahan dulu, kenapa kamu malah jadi marah ke saya?” Kalingga protes. Yang berbuat siap yang kena siapa. “Ya wajarlah! ‘Kan anda komandannya. Kalau bawahannya brengsek kayak gitu, sudah pasti komandannya juga sama, malah bisa aja lebih parah.” Bening malah semakin ngegas. Kalingga gelen

    Last Updated : 2024-12-19
  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Bab 0008

    Suasana di dekat pos jaga jadi terasa begitu canggung. Wildan yang masih tampak shock bergumam. "Bening... ini nggak mungkin. Gimana dia bisa..." Bening dan Kalingga. Mereka punya hubungan? Sejak kapan? Bukankah mereka baru saja putus? Apa itu artinya Bening mengkhianatinya? Tetapi, kemarin saat di

    Last Updated : 2024-12-19
  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Bab 0009

    “Mama…” Kalingga terkejut bukan main ketika melihat mamanya ada di depan kamar hotel itu. Sesaat, tubuh Kalingga kaku, tetapi ia berusaha untuk menguasai dirinya sendiri. “Ma, kenapa Mama ada di sini?” tanya Kalingga. Bu Rita menatap anaknya dengan skeptis. Ekspresinya sungguh tidak terbaca, dan

    Last Updated : 2024-12-19
  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Bab 0010

    “Jadi, bagaimana kondisinya, Dok?” tanya Bu Rita. “Pasien perutnya kosong dan demam itu disebabkan karena badannya terlalu dingin serta efek flu.” Bu Rita mengernyit. “Hanya itu saja, Dok? Lalu mengapa suhu tubuhnya tinggi sekali?” “Benar, Bu. Suhu tubuhnya memang terlalu tinggi, untunglah segera

    Last Updated : 2024-12-19

Latest chapter

  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Bab 0295

    Ekspresi Langit langsung berubah ketika menyadari siapa dokter yang berdiri di depannya. Tatapannya menjadi tajam dan sikapnya berubah dingin. Langit diam saja dan tidak mengatakan apa pun sehingga Dahayu terpaksa buka suara terlebih dahulu. “Apa beliau ibu kamu?” tanya Dahayu dengan raut masam. Da

  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Bab 0294

    Untuk season 2 cerita anak pertama Bening-Kalingga (Kisah Sagara Prayudha) kalian bisa cek judul : Dibuang Tamtama Dapat Perwira di KBM juga ya. Sudah tamat. Ini saya mau melanjutkan season 3 tentang Dahayu. Supaya ceritanya tuntas. Hehe .. oke, selamat membaca. * “Cantik, tajir, dokter dari kelu

  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Bab 0293

    Selama beberapa waktu terakhir, Wulan dibawa ke dokter kejiwaan untuk pengobatan. Ia sudah mengonsumsi antidepresan selama beberapa waktu terakhir. Sayangnya, kondisi mental Wulan yang tertekan membuatnya mengonsumsi obat itu di atas resep yang diberikan. Ia menjadi kecanduan dan mulai bertingkah di

  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Bab 0292

    Kelahiran putera pertama Vina dan Yudha menjadi kebahagiaan tiada tara untuk kedua keluarga. Bening dan Kalingga kaget luar biasa ketika Yudha akhirnya mengabari keesokan harinya. Bapak dan ibunya Vina pun juga dikabari. Mereka langsung bergegas ke rumah sakit untuk melihat kelahiran cucu pertama me

  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Bab 0291

    “Vina? bagaimana dengan Vina?” Pas sekali, dokter yang memeriksa Vina keluar. Yudha langsung buru-buru menghampiri dokter itu. “Dokter, bagaimana keadaan istri saya? apakah ada masalah? Dia sakit apa?” “Tenang, Pak. Kami sudah memeriksanya. Silakan anda masuk dulu.” Yudha menatap Irene dan wanita

  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Bab 0290

    Bening mengangguk. “Oh gitu… ya udah, manfaatkan waktu berdua kalian sebaik mungkin ya, Mama udah nggak sabar mau gendong cucu.” Yudha dan Vina sontak tersedak ludah sendiri. Bening mengernyit. “Kenapa sih? Kata-kata Mama nggak salah, ‘kan?” “Udah Sayang, jangan digoda terus, kasihan masih penga

  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Bab 0289

    Vina terbangun duluan keesokan harinya. Semalam, ia tidak tahu jatuh terlelap pukul berapa, tetapi yang jelas pasti lewat tengah malam. Sekarang, Vina malah terbangun sebelum subuh. Berhubung mereka berada di hotel sekarang, Vina tidak mendengar kumandang azan subuh seperti ketika di rumah. Ia menge

  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Bab 0288

    Vina menatap Yudha, dan ekspresi pria itu agak menggelap ketika mengingat kenangan suram tersebut. Wajar saja, sebenarnya. Tidak ada orang di dunia ini yang akan merasa baik-baik saja ketika diselingkuhi. Vina menepuk-nepuk bahu Yudha, dan tanpa aba-aba, Yudha malah langsung menggenggam telapak ta

  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Bab 0287

    Melihat Vina diam saja, Yudha menjadi khawatir. Ia tidak mau kalau Vina sampai marah karena merasa dibohongi selama ini. Sungguh, Yudha ingin segera menjelaskan yang sebenarnya, tetapi beberapa hari terakhir sebelum pernikahan mereka, memang Yudha dan Vina sama-sama sibuk, terkhusus Yudha sendiri. S

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status