Share

Bab 231

Bab 231

"Ayah, Putri mau mainan itu!"

Jari telunjuk gadis kecil itu mengarah pada sebuah permainan capit berhadiah.

Handi tersenyum tipis dan menganggukkan kepalanya perlahan. Tanpa banyak bicara dia langsung mendekat bersama dengan gadis kecilnya menuju ke arah tempat capit berhadiah di Timezone.

"Kita beli koin dulu, ya? Abis itu baru main."

Putri mengangguk pelan. Handi langsung beralih pergi untuk menukar uang dengan koin agar bisa bermain. Sedangkan Siti menemani anaknya untuk menunggu.

Ada banyak jenis boneka di dalam mesin capit itu. Warna dan bentuknya sangatlah indah wajar saja bila gadis kecil itu merasa sangat bersemangat. Apalagi Putri selama ini hampir tak memiliki mainan. Bukannya Siti tak membelikan, Putri memang selalu menolak. Jelas gadis kecil itu merasa tak ingin membuat ibunya terbebani.

Siti mengelus pelan puncak kepala Putri. "Apa Putri pengen punya boneka?"

"Iya, Bu. Kadang Selly dan Monica cerita kalau mereka punya boneka. Putri jadi pengen," cicitnya polos.

S
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status