Home / Romansa / Kau Ambil Pacarku, Kunikahi Bosmu / Bab 23. Keluarga Besar Dirgantara

Share

Bab 23. Keluarga Besar Dirgantara

Author: Liliana3108
last update Last Updated: 2025-04-27 15:41:25

Grizell tersentak. Tatapannya lurus dan sangat mendalam, melihat reaksi adiknya yang begitu peduli pada Nora. Kenyataan bahwa, ternyata Nora adalah wanita yang dicintai adiknya. Sangat mencurigakan.

Di tengah kebingungan yang pelik, Nora mencoba mencerna apa yang terjadi saat ini.

"Kenapa dia ada di sini?" pertanyaan itu muncul dalam benak Nora. Setelah lama bergelut dengan pikirannya sendiri, Nora tersadar nama mereka sama persis. Kenapa dia tidak terpikirkan hal itu? Grizell Dirgantara dan Dirgantara itu sendiri. Lalu Naren? Apakah dia dan Grizell memiliki hubungan keluarga juga? Nora tidak tahu nama belakang laki-laki itu.

Nora memandangi lekat wajah Naren. Naren yang saat itu balas melihatnya dan Nora langsung mengalihkan perhatiannya ke arah lain. Dia menarik tangannya dari genggaman Naren yang cukup kuat memeganginya.

"Drama apalagi sekarang?" celetuk Grizell, menempati kursi kosong yang ada di sebelah Nora. Menikmati makanan yang tersedi
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Kau Ambil Pacarku, Kunikahi Bosmu   Bab 24. Laki-laki Yang Dicintai

    Naren mendekat. Laki-laki itu mencondongkan tubuhnya ke arah Nora yang perlahan mundur ke belakang. "Ma-mau ngapain kamu?" protes Nora gugup. Jantungnya berdegup kencang seiring dengan berkurangnya jarak diantara mereka. Saking gugupnya, tangan yang ia jadikan tumpuan tergeser secara tak sengaja, membuat tubuhnya terhempas ke belakang. Syukurnya tidak sampai membuatnya terjatuh karena Naren dengan cepat menahan punggungnya. Melingkarkan tangannya ke punggung Nora yang terasa seperti memegangi kayu ranting. Satu tangannya ia kaitkan ke ke penyangga kursi, menahan tubuh mereka berdua agar tidak terjatuh bersama. Mata mereka berdua bertemu cukup lama, tatapan Naren yang selalu dingin sama sekali tidak berubah tapi Nora, wanita itu melihat Naren dengan cara yang berbeda. Bukan tatapan orang asing tapi orang yang sudah saling mengenal satu sama lain. Nora memalingkan wajahnya cepat, rasa panas di area pipinya menyadarkan dirinya untuk tidak dekat dengan laki-laki itu. "Kam

    Last Updated : 2025-04-28
  • Kau Ambil Pacarku, Kunikahi Bosmu   Bab 25. Video Yang Beredar

    "Kamu sudah nonton filmnya? Sumpah bagus banget. Bikin mewek." "Nora kamu sudah nonton gak?" "Nggak," balas Nora, memusatkan pikiran pada pekerjaannya. Tidak bergabung dengan rekan lainnya, membahas film yang beberapa hari ini menjadi pusat perhatian banyak orang. Sebuah kisah romansa Faira dengan sang kekasih yang akhirnya harus berpisah karena adanya orang ketiga. Lucunya cerita itu seperti menceritakan apa yang sedang Nora alami sekarang dan lebih lucu lagi, tokoh utama dalam kisah itu adalah Adisty. "Kalau kamu ada waktu aku saranin nonton deh!" "Hmm," balas Nora dengan senyuman tipis. Menahan diri untuk tetap ada di sana, saat telinganya sudah merasa bosan untuk mendengarkan. "Pemeran ceweknya cantik banget ya!" "Namanya Adisty Nirmala." "Sumpah cantik banget dia!" "Bener banget. Tapi ini yah, katanya ini tuh kisah dia sendiri.""Kisah nyata?" "Ya. Dia bilang begitu waktu wawancara di gala premiere nya!"

    Last Updated : 2025-04-29
  • Kau Ambil Pacarku, Kunikahi Bosmu   Bab 1. Hubungan Danu dan Adisty

    "Aku bisa memberikan apa yang Nora tidak bisa berikan padamu." desis Adisty dengan sura lembut, berbisik pelan di telinga Danu yang mulai memerah bukan karena dinginnya ruangan melainkan karena hasrat laki-lakinya yang secara tanpa sadar menjadi memuncak. Danu termenung dengan kepala terus berpikir. Ini bukan hal yang ia inginkan tapi bukan hal yang bisa ia tolak begitu saja. "Aku janji ini hanya akan menjadi rahasia kita berdua." rayu Adisty kembali. Kali ini dia lebih berinisiatif lagi. Dia tahu Danu tidak akan pernah memulainya jika ia tidak memulai duluan. Adisty memutar tubuh Danu pelan, meraih tangan Danu yang terkepal memegangi ganggang pintu kamarnya, dan menaruhnya di atas bulatan lingkaran dadanya yang empuk. "Kamu menyukainya?" tanya Adisty lembut sedikit menekan tangan Danu hingga bentuk bulatan dadanya berubah. Wajah Danu yang mengetat karena tidak suka perlahan melonggar dengan tatapan yang masih bingung. Pikiran dan hati nuraninya masih tidak sejalan. Baya

    Last Updated : 2025-02-21
  • Kau Ambil Pacarku, Kunikahi Bosmu   Bab 2. Hal Yang Seharusnya Tidak Dilihat

    "Sekarang giliranku!" ujar Adisty dengan suara terengah-engah. Sudah satu jam lebih berlangsung tak membuat mereka berdua puas untuk melakukan ikatan intim itu. Danu yang tadinya berada di atas memberikan kesempatan pada Adisty untuk menggantikan posisinya. Mencoba hal baru yang belum pernah ia rasakan. Saat Adisty mulia melebarkan pahanya dan memasukkan miliknya tanpa aba-aba. Semuanya masuk dalam satu tekanan yang membuat perutnya terasa hangat dan penuh. "Akhhhh," rintih Adisty, rasa sakit yang membuatnya menggila. Apalagi saat melihat wajah Danu yang terlihat menyukainya. Perasaan Adisty menjadi penuh bahagia. "Sentuh dadaku!" ujar Adisty sambil menggoyangkan pinggulnya. Tangan kekar yang tak berhenti memainkan bulatan miliknya semakin membuat Adisty dimabuk cinta. Kenikmatan yang ia rasakan yang tidak ingin ia akhiri dengan cepat. Klik. Danu dan Adisty terdiam sejenak. Gerakan pinggul yang tadinya semakin cepat tiba-tiba berhenti mendadak. "Maaf." suara yang tak asing, mem

    Last Updated : 2025-02-21
  • Kau Ambil Pacarku, Kunikahi Bosmu   Bab 3. Tidak Asing

    Mobil Ferrari Purosangue berwarna merah melesat cepat di jalanan melewati setiap pelintas. Tak satupun dari mereka bisa menghentikan mobil merah itu melintas. Bergerak ke kanan kiri, menguasai jalanan. Mobil merah itu masuk ke dalam area gedung tinggi dekat perumahan HK yang sangat terkenal. Terparkir rapi di tempat yang aman. Klik. Mobil terbuka. Laki-laki jenjang keluar dengan penampilan yang menyeramkan. Darah yang menempel di seluruh pakaiannya masih terlihat segar. Begitu juga dengan darah yang menempel di wajah dan tangannya. Tatapannya dingin, wajahnya datar, Rahangnya mengetat keras. Tanpa perasaan takut ada orang yang melihatnya. Laki-laki itu berjalan masuk ke dalam gedung dengan cuek. Masuk ke dalam lift yang bergerak mengantarnya sampai ke lantai atas. Melintasi apartemen Adisty yang berada di sebelah kiri lift, laki-laki itu diam berhenti di tempat. Matanya mengarah pada pintu yang terbuka lebar, memperlihatkan area dalam rumah itu. Tanpa seizin pemilik rumah, laki

    Last Updated : 2025-02-23
  • Kau Ambil Pacarku, Kunikahi Bosmu   Bab 4. Kecurigaan Yang Semakin Besar

    "Kamu di sini?" Grizell yang baru saja keluar dari ruangannya, berpapasan dengan Naren di depan pintu ruangannya. Nora yang berlari mengejar langsung berhenti mendadak. Matanya tak lagi tertarik pada sosok laki-laki di depannya itu, matanya tertuju pada perempuan yang ada di depannya. Melihat Nora dengan garis alis lurus dan garis bibir tegas. "Tunggu di ruanganku!" ucap Grizell berbicara dengan Nora. Naren yang sadar perhatian Kakaknya teralihkan, mencari tahu dengan siapa ia bicara. Naren melihatnya tapi Nora tidak. Nora sudah membungkukkan badannya. "Ikut aku!" ajak Grizell, menuntun Naren. "Kenalan Bu dokter?" gumam Nora, mengangkat kepalanya setelah Grizell pergi. Sesuai instruksi, Nora masuk ke dalam ruangan. Ternyata, dia tak sendiri di sana. Ada laki-laki tua, yang usianya hampir sama seperti Ayahnya, sedang duduk menyesap kopinya sambil melihat ke arahnya bingung. "Siang Pak," salam hormat Nora, menundukkan kepalanya. Nora mengenalnya tapi laki-laki tua itu

    Last Updated : 2025-02-25
  • Kau Ambil Pacarku, Kunikahi Bosmu   Bab 5. Gadis Bodoh

    Langit terlalu kosong tanpa bintik-bintik kecil terang yang selalu ada mengisi tempat. Cuacanya pun cukup dingin tak seperti biasanya karena sudah memasuki musim penghujan. Taman kota yang biasanya ramai dikunjungi pengunjung terlihat tidak terlalu ramai seperti biasanya. Hanya ada beberapa orang yang bertahan di sana, saat angin terasa semakin kencang menyapa tubuh. Diantaranya, Naren yang berlari sendiri mengelilingi area taman. Di telinganya terpasang benda hitam kecil yang menghubungkan dia dengan seseorang. "Kamu sedang olahraga?" "Hmm," "Demi apa? Kamu nggak kedinginan?" "Ha?" "Oh ya, manusia dingin sepertimu mana bisa merasakan dingin," Laki-laki berpakaian baju tidur berwarna hitam tengah duduk di sofanya sambil menikmati kopi hangat. Di samping telinganya ada handphone yang melekat. "Langsung saja. Aku tidak suka banyak bicara denganmu!" "Aissssh. Jadi kamu mau tetap melanjutkan kontrak dengannya setelah tahu bagaimana kehidupan pribadinya?" "Ya." "Ka

    Last Updated : 2025-03-01
  • Kau Ambil Pacarku, Kunikahi Bosmu   Bab 6. Laki-laki Itu Ternyata Danu!

    Wanita cantik yang ada di depan cermin itu adalah Nora. Paras yang selama ini tersembunyi di balik wajah tanpa riasan. Bibir kecil yang selalu terlihat pucat, kini terlihat lebih cerah dan segar dengan olesan warna cherry. Rambut panjang yang selalu diikat kuda kini terurai panjang bergelombang. Kacamata yang selalu terkait di telinga tak lagi menutupi mata indahnya. Bola mata yang umumnya orang asia punya, kecoklatan dan bulu mata hitam panjang lentik. "Apa ini aku?" gumam Nora, bahkan ia pun tak menyangka wanita yang ada di depan cermin itu adalah dirinya sendiri. Sudah lama sejak ia terakhir kali membubuhkan warna ke wajahnya. Terakhir, di acara pernikahan Kakaknya. "Kamu sebenarnya cantik, tapi sayang kurang dirawat aja!" celetuk laki-laki di belakangnya. Orang yang sudah berjasa mengubahnya menjadi seorang putri cantik. "Apa aku bilang. Dia cantik kan?" sahut Adisty, memajukan wajahnya ke dekat Nora. Aroma parfum yang segar dan cukup kuat, menggelitik hidung Nora. Aroma kh

    Last Updated : 2025-03-04

Latest chapter

  • Kau Ambil Pacarku, Kunikahi Bosmu   Bab 25. Video Yang Beredar

    "Kamu sudah nonton filmnya? Sumpah bagus banget. Bikin mewek." "Nora kamu sudah nonton gak?" "Nggak," balas Nora, memusatkan pikiran pada pekerjaannya. Tidak bergabung dengan rekan lainnya, membahas film yang beberapa hari ini menjadi pusat perhatian banyak orang. Sebuah kisah romansa Faira dengan sang kekasih yang akhirnya harus berpisah karena adanya orang ketiga. Lucunya cerita itu seperti menceritakan apa yang sedang Nora alami sekarang dan lebih lucu lagi, tokoh utama dalam kisah itu adalah Adisty. "Kalau kamu ada waktu aku saranin nonton deh!" "Hmm," balas Nora dengan senyuman tipis. Menahan diri untuk tetap ada di sana, saat telinganya sudah merasa bosan untuk mendengarkan. "Pemeran ceweknya cantik banget ya!" "Namanya Adisty Nirmala." "Sumpah cantik banget dia!" "Bener banget. Tapi ini yah, katanya ini tuh kisah dia sendiri.""Kisah nyata?" "Ya. Dia bilang begitu waktu wawancara di gala premiere nya!"

  • Kau Ambil Pacarku, Kunikahi Bosmu   Bab 24. Laki-laki Yang Dicintai

    Naren mendekat. Laki-laki itu mencondongkan tubuhnya ke arah Nora yang perlahan mundur ke belakang. "Ma-mau ngapain kamu?" protes Nora gugup. Jantungnya berdegup kencang seiring dengan berkurangnya jarak diantara mereka. Saking gugupnya, tangan yang ia jadikan tumpuan tergeser secara tak sengaja, membuat tubuhnya terhempas ke belakang. Syukurnya tidak sampai membuatnya terjatuh karena Naren dengan cepat menahan punggungnya. Melingkarkan tangannya ke punggung Nora yang terasa seperti memegangi kayu ranting. Satu tangannya ia kaitkan ke ke penyangga kursi, menahan tubuh mereka berdua agar tidak terjatuh bersama. Mata mereka berdua bertemu cukup lama, tatapan Naren yang selalu dingin sama sekali tidak berubah tapi Nora, wanita itu melihat Naren dengan cara yang berbeda. Bukan tatapan orang asing tapi orang yang sudah saling mengenal satu sama lain. Nora memalingkan wajahnya cepat, rasa panas di area pipinya menyadarkan dirinya untuk tidak dekat dengan laki-laki itu. "Kam

  • Kau Ambil Pacarku, Kunikahi Bosmu   Bab 23. Keluarga Besar Dirgantara

    Grizell tersentak. Tatapannya lurus dan sangat mendalam, melihat reaksi adiknya yang begitu peduli pada Nora. Kenyataan bahwa, ternyata Nora adalah wanita yang dicintai adiknya. Sangat mencurigakan. Di tengah kebingungan yang pelik, Nora mencoba mencerna apa yang terjadi saat ini. "Kenapa dia ada di sini?" pertanyaan itu muncul dalam benak Nora. Setelah lama bergelut dengan pikirannya sendiri, Nora tersadar nama mereka sama persis. Kenapa dia tidak terpikirkan hal itu? Grizell Dirgantara dan Dirgantara itu sendiri. Lalu Naren? Apakah dia dan Grizell memiliki hubungan keluarga juga? Nora tidak tahu nama belakang laki-laki itu.Nora memandangi lekat wajah Naren. Naren yang saat itu balas melihatnya dan Nora langsung mengalihkan perhatiannya ke arah lain. Dia menarik tangannya dari genggaman Naren yang cukup kuat memeganginya. "Drama apalagi sekarang?" celetuk Grizell, menempati kursi kosong yang ada di sebelah Nora. Menikmati makanan yang tersedi

  • Kau Ambil Pacarku, Kunikahi Bosmu   Bab 22. Kekasih Naren Dirgantara

    "Ikut aku!" ajak Naren memperhatikan sekitarnya. Dia tidak terlalu peduli dengan ucapan orang-orang padanya. Dia hanya tidak ingin terlibat masalah. Sayangnya Nora tidak mau mematuhinya. Nora masih berdiri di tempat. Ia tidak mau mengikuti kata Naren yang seperti memerintahkannya. Wajah marah dengan mata melotot, Nora enggan mematuhi Naren. "Kamu mau buat keributan di sini?" balas Naren dengan wajah datarnya. Tatapannya yang dingin itu terasa menusuk sampai ke tulang-tulang. Tapi Nora sudah tidak terlalu peduli akan hal itu. Bagus jika ia buat keributan di sana. Ia bisa menuntut Naren karena sudah memanfaatkan wanita yang sedang mabuk. "Ya. Biar semua orang tahu siapa kamu!" balas Nora dengan percaya diri. "Baiklah kalau itu maumu!" balas Naren masih dengan santainya. Reaksinya, membuat Nora semakin emosi. "Sepertinya kamu tidak punya cermin di rumah!" ucap Naren tanpa ekspresi. Kata-katanya bahkan lebih menusuk dari tatapannya.

  • Kau Ambil Pacarku, Kunikahi Bosmu   Bab 21. Bayi Dalam Perut Nora

    Malam itu, Naren didatangi oleh dua orang laki-laki berpakaian hitam rapi. Berbadan atletis dan cukup tinggi. Dua orang yang tidak asing lagi bagi Naren, mereka orang yang sama, yang pernah menunggunya di depan gedung perusahaannya. "Tuan besar bilang anda harus pulang jika ingin rumah sakit Kakak anda tetap beroperasi!" beritahu mereka. Naren diam tanpa jawaban. Ekspresi wajahnya datar dan sangat tenang. "Lakukan saja apa yang kalian mau. Itu bukan urusanku!" balas Naren, menutup pintu apartemennya. Berjalan ke arah kamarnya dan langsung merebahkan tubuhnya, yang penting baginya adalah menutup mata dan mengistirahatkan tubuhnya. ***Nora sudah selesai bersiap-siap. Pakaiannya rapi, simpel, dan sopan. Paduan kemeja berwarna coklat susu dengan trousers berwarna putih. Memperlihatkan jenjang kakinya yang tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek. Ia juga memakai sepatu berwarna senada dengan celananya, memberikan kesan casual dan formal.

  • Kau Ambil Pacarku, Kunikahi Bosmu   Bab 20. Mencari Laki-laki Yang Tidur Dengan Nora

    Thump...thump...thump....Suara musik DJ yang sedang dimainkan terdengar kencang memenuhi seluruh ruangan sampai ke sudut-sudutnya. Semua orang melompat riang sambil mengikuti alunan musik, mereka terlihat seperti tidak ada beban sama sekali. Mereka semua terlihat seperti burung yang sedang terbang bebas. Langkah kaki, suara riuh, musik yang dimainkan, sama sekali tak mengganggu bagi mereka. Menikmati kesenangan yang membuat mereka lupa akan hiruk pikuknya dunia. Nora merasa iri melihatnya. "Ini yang terakhir Nora!" peringati Fera. Setelah mendengar cerita dari versi Vivi, Fera langsung menghubungi Nora untuk bertemu secara langsung dan saat ini mereka sedang dalam misi mencari tahu siapa laki-laki yang sudah tidur dengan Nora. Walau Nora sudah menolaknya, tapi Fera tetap memaksa. Alasannya, Nora harus tahu jika sesuatu yang tidak diinginkan mungkin terjadi pada dirinya. Misalnya jika ia nanti hamil, setidaknya ia tahu ayah dari anak yang ia kandung."Ya. Aku

  • Kau Ambil Pacarku, Kunikahi Bosmu   Bab 19. Belum Menyerah

    "Nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi." Adisty berulang kali menghubungi nomor Danu. Namun jawaban yang diberikan operator tetap sama. Nomor itu tidak dapat dihubungi sama sekali. "Pinjam handphone mu!" "Untuk apa?" "Pinjam saja!" "Di dalam tasku." Adisty mengambilnya sendiri di dalam tas sang manager. Ia ingin membuktikan sesuatu. "Hallo?" sapa Danu lebih dulu, membenarkan dugaan Adisty. Danu memang sudah memblokir nomornya. "Hallo?" sapa suara itu lagi. Adisty tersenyum getir. "Kamu memblokir nomorku?" tanya Adisty, menahan kesal. Danu diam tak menjawab. Suara itu tidak asing lagi di telinganya. Danu tahu siapa itu dan ia tidak ingin berlama-lama bicara dengannya. Baru saja akan mengakhiri panggilan, tangan Danu sontak terhenti saat mendengar pernyataan Adisty. "Jangan matikan! Ini tentang Nora!" Danu diam mendengarkan. "Lima me

  • Kau Ambil Pacarku, Kunikahi Bosmu   Bab 18. Terpaksa Bermalam Bersama

    Sudah tiga puluh menit berlalu dengan Naren yang duduk di sofa. Matanya tertuju ke arah kamarnya menunggu wanita itu yang tak kunjung keluar dari kamarnya. Kesabarannya sudah habis, ia tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Naren bangun dari tempat duduknya dan melihat wanita itu masih dalam posisi yang sama saat terakhir ia tinggalkan. "Ka-ka-kiku belum bisa digerakkan!" beritahu Nora gelagapan, memalingkan wajahnya yang memerah karena menangis. "Pergilah setelah kakimu bisa digerakkan!" ujar Naren melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan kanannya. Waktu sudah menunjukkan pukul dua belas malam, sudah terlalu malam untuk ia pergi mencari tempat lain untuk tidur, dia juga terlalu malas untuk keluar. Dia tidak tahu kenapa ia masih memiliki belas kasih yang tak berguna untuk wanita yang tidak bisa menghargai dirinya sendiri. Naren mengambil selimut yang ia simpan di dalam lemarinya dan satunya ia lemparkan ke Nora untuk menutupi tubuhnya yang masih t

  • Kau Ambil Pacarku, Kunikahi Bosmu   Bab 17. Rencana Andrew

    "Sial. Aku jadi penasaran. Seharusnya tadi aku taruh CCTV di sana!" gerutu Andrew, begitu penasaran dengan apa yang akan dilakukan Naren dengan Nora yang terpengaruh obat rangsangan yang ia oleskan di seluruh leher gelas kosong milik Nora. Membayangkan sosok Nora yang terpengaruh obat, membuat Andrew menelan ludahnya sendiri. Jika ia diposisi Naren saat ini pastinya dia tidak akan menolak wanita polos cantik itu, yang memiliki nilai tersendiri di dalam dirinya. "Naren harus berterima kasih padaku!" ucap Andrew, percaya dir bahwa apa yang berikan pada Naren adalah sebuah anugerah terbesar bagi Naren. Sekarang dia hanya tinggal menunggu Alina menghubunginya. Tak lama, sebuah nomor yang tak dikenalnya, terlihat di layar handphonenya. Tanpa basa-basi, Andrew langsung menjawab. "Apa ini?" tanya Alina yang sedang berada di dalam mobil. Menyetir mobilnya sendiri. "Bukannya itu yang kamu mau?" "Tentu saja. Tapi orang licik sepertimu tidak mu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status