Share

Bab 2 Korban Fitnah.

Author: Ainuncepenis
last update Last Updated: 2024-03-18 15:30:25

Mobil Mahendra berhenti di depan rumah mewah miliknya. Pria dengan berkulit putih itu keluar dari mobilnya dengan langkah kakinya yang jenjang. Rahang kokoh yang mengeras dengan wajah memerah sehingga urat lehernya sangat terlihat menegang. Terlihat kemarahan di wajahnya yang meluap-luap yang ingin segera di ledakkan.

"Karin!" teriak Mahendra.

Karin yang berada di dalam kamarnya yang baru selesai mandi yang mendengar suara Mahendra yang menggelar.

"Itu bukannya suara kak Mahendra? kenapa dia berteriak-teriak seperti itu?" tanya Karin kebingungan.

"Karin!" Teriak mahendra dengan suaranya semakin keras dan membuat Karin langsung buru-buru keluar dari kamarnya.

"Kak ada apa?" tanya Karin dengan wajahnya yang panik melihat wajah Mahendra seperti seorang monster yang ingin menerkam mangsanya.

Mahendra langsung melemparkan foto ke wajah Karin yang membuat Karin kaget sampai matanya terpejam. Lalu Karin membuka matanya dan melihat foto yang terbuka di atas lantai.

"Apa hubungan kamu dengan wanita itu?" tanya Mahendra dengan suara sentakan yang membuat Karin kaget.

"Tsamara," batin Karin melihat photo Tsamara.

"Kenapa kak Mahendra mempertanyakan masalah hubunganku dengan Tsamara. Apa yang ingin di ketahuinya," batin Karin dengan perasaan yang tidak enak.

"Kenapa kamu diam? Ayo jawab apa hubungan kamu dengan wanita yang sudah menghancurkan rumah tangga kak Kayra!" teriak Mahendra yang membuat karin kaget dengan melihat ke arah Mahendra. Wajah Karin menunjukkan ekspresi kaget dan juga bingung dengan pernyataan yang keluar dari mulut Mahendra.

"Wanita yang sudah menjadi selingkuhan pria bajingan itu!" teriak Mahendra lagi.

"Kamu cepat jawab!" teriak Mahendra yang sekarang menggoyang-goyang tubuh Karin yang memaksa Karin untuk menjawab nya.

"Apa maksudnya ini? Jangan-jangan kak Mahendra menyelidiki perselingkuhan kak Alex," batin Karin dengan wajahnya pucat dan panik.

"Ada apa ini Mahendra!" tiba-tiba wanita paruh baya menghampiri Mahendra dan juga Karen yang menegur perbuatan Mahendra.

"Apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu begitu kasar kepada Karin?" tanya wanita itu.

"Aku hanya ingin padanya. Kenapa bersahabat dengan wanita yang sudah menjadi selingkuhan dari bajingan itu," tegas Mahendra.

"Jadi kak Mahendra menduga. Jika Tsamara selingkuhan dari kak Alex," batin Karin.

"Hey kamu jangan diam saja kamu tidak mendengar apa yang aku pertanyakan kepadamu?" teriak Mahendra tepat di depan wajah Karin.

"Tsamara memang sahabatku," jawab Karin yang akhirnya mengeluarkan suara nya.

"Jadi kau berteman dengan wanita yang menjadi selingkuhan dari bajingan itu?" tanya Mahendra.

"Kak Mahendra aku tidak tahu apa-apa tentang hubungan mereka berdua saat itu. Tetapi pada akhirnya aku tahu. Jika Tsamara memang menjadi simpanan kak Alex," jawab Karin.

"Aku juga kaget saat itu. Karena memang Tsamara wanita yang tidak sesuai dengan wajahnya. Dia polos dan ternyata dia sangat jahat. Setelah aku tahu siapa dia aku menjaga jarak darinya,"  lanjut Karin yang memberikan penjelasan dengan menjelekkan Karin.

"Arghhh wanita sialan!" teriak Mahendra dengan wajahnya yang semakin memerah.

"Wanita itu memang hanya bisa menjadi perusak. Kau ingat Karin. Jangan sampai aku melihatmu bertemu dengannya lagi. Aku yang akan memberikan wanita itu pelajaran," tegas Mahendra. Karin hanya mengangguk-angguk dengan wajahnya yang panik dengan kedua tangannya yang saling menggenggam erat.

Setelah itu Mahendra langsung meninggalkan Karin dan juga mamanya. Sementara Karin langsung mengambil foto-foto yang berserakan di lantai.

"Karin siapa wanita yang di maksud Mahendra?" tanya Lidya.

"Teman Karin Tante dan dia selama ini menjadi duri di dalam rumah tangga kak Kayra," jawab Karin dengan gugup.

"Kamu yakin?" tanya Lidya tidak percaya.

"Iya. Ya sudah Tante. Aku ke atas dulu," ucap Karin langsung buru-buru pergi seperti orang ketakutan sementara Lidya malah bingung dan merasa kurang percaya dengan apa yang dikatakan Karin.

"Jika sahabatnya menjadi selingkuhan Alex. Kenapa Karin baru tahu sekarang dan bahkan Kayra juga tidak pernah menyebutkan wanita itu," batin Lidya merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan apa yang di lihatnya

********

Pagi ini Tsamara sudah terlihat rapi yang menuruni anak tangga. Tsamara sudah kehadiran tamu yang duduk di toko kuenya. Padahal toko kue itu belum buka.

"Karin!" sapa Tsamara heran.

"Tsamara!" sahut Karin.

"Kamu tumben pagi sekali datang kemari ada apa?" tanya Tsamara heran dengan sahabatnya itu dan Tsamara juga langsung duduk di samping Karin.

"Tsamara, aku tahu kamu sudah mengalami berbagai maslaah. Baik dalam keuangan dan juga karir kamu. Aku tahu kamu mempunyai impian yang banyak dan juga ingin sukses dalam karir kamu. Tsamara ini kamu ambil ticket ini dan kamu pergilah ke Luar Negri," ucap Karin dengan tiba-tiba yang berbicara terburu-buru yang memberikan tiket kepada Tsamara dan h itu membuat Tsamara bingung.

"Karin kamu ini kenapa tiba-tiba datang dan memberiku tiket ini dan siapa juga yang mau pergi ke Luar Negri?" tanya Tsamara bingung.

"Tapi kamu ingin menjadi wanita sukses bukan. Jadi aku memberikan kamu peluang. Dari pada kamu sibuk sana-dani bersama Amel mencari Investor yang tidak kunjung ada. Kamu harus memperjuangkan perusahaan kamu yang kecil dan tidak maju-maju sampai dapat. Penghasilan menjadi seorang asisten dosen juga tidak seberapa. Untuk apa mempertahankan hal yang tidak pasti.

"Tsamara, aku punya tempat tinggal di Itali. Di sana juga ada pekerjaan untuk kamu dan aku yakin kamu pasti sukses di sana dan semua mimpi kamu akan terwujud," jelas Karin yang tampak mendesak Tsamara untuk pergi ke Luar Negeri.

"Kenapa kamu tiba-tiba memaksa orang lain untuk ke Luar Negri!" bukan Tsamara yang berbicara. Tetapi Amel yang tiba-tiba muncul.

"Amel!" sahut Karin.

"Kamu kenapa Karin, kelebihan uang. Makanya menyuruh orang lain untuk ke Luar Negri," sahut Amel heran.

"Aku hanya ingin Tsamara sukses dan maju," jawab Karin singkat.

"Jadi menurut kamu. Di sini Tsamara tidak akan maju gitu," sahut amel yang tiba-tiba emosinya naik.

"Bukan begitu,"

"Lalu apa!"

"Apaan sih Amel. Kenapa kamu jadi marah-marah coba. Aku hanya ingin membantu Tsamara," sahut Karin.

"Bukan membantu namanya. Kamu lebih tepatnya memaksa Tsamara. Sudah jelas-jelas Tsamara menolak. Tapi kamu malah maksa," kesal Amel.

"Sudah-sudah. Kenapa kalian harus bertengkar pagi-pagi seperti ini. Karin aku tidak pernah punya keinginan untuk tinggal di Luar Negeri. Apa yang aku jalani sekarang sangat nyaman dan mungkin aku belum berhasil. Tapi aku yakin suatu saat nanti pasti akan berhasil dan jika pun aku sukses. Itu dengan tangan sendiri dan dengan usaha ku sendiri dan tidak dengan bantuan kamu. Aku tahu Karin kamu baik sekali kepadaku. Tapi aku benar-benar minta maaf aku tidak setuju dengan kamu," ucap Tsamara.

"Lagi pula aku dan Amel juga mendapatkan hal baik dalam bisnis kami dan ini kesempatan kami. Jadi aku tidak perlu ticket ini," lanjut Tsamara.

"Tuh dengerin. Makanya nggak usah maksa," celetuk Amel.

"Gawat. Jika Tsamara tidak ke Luar Negri. Maka kak Mahendra akan mencarinya dan semuanya bisa berantakan. Aku juga akan kenak dengan semua ini," batin Karin panik.

"Hallo semuanya! pagi-pagi seperti ini sudah ngumpul aja!" sapa seorang wanita dengan cerianya.

"Ihhhhh kenapa sih. Wajah kalian kok tampak tegang seperti itu. Ada apa ini??" tanya wanitanya yang memperhatikan satu persatu orang yang ada di sekitarnya.

"Tidak apa Rora," jawab Tsamara.

"Ya sudah kalau begitu. Aku berangkat ke kampus dulu. Aku ada kelas hari ini. Amel kamu bawa mobil saja. Aku pergi bersama Rora," ucap Tsamara berdiri dari tempat duduknya yang mengambil tasnya dan beberapa buku yang di bawanya.

"Aku duluan!" ucap Tsamara pamit.

"Bye, bye!" sahut Rora yang juga akhirnya menyusul Tsamara. Hanya meninggalkan Amel dan juga Karin dengan keduanya saling melihat.

"Semua ini gara-gara Amel. Dia selalu saja membuat Tsamara berubah pikiran," batin Karin jadi kesal.

"Kenapa melihatku seperti itu. Ada yang salah denganku?" tanya Amel santai.

"Tidak ada. Ya sudah aku mau pamit dulu," ucap Karin yang langsung berdiri dari tempat duduknya dan pergi.

"Eh karin tunggu!" panggil Amel.

"Ada apa?" tanya Karin yang kembali membalikkan tubuhnya.

"Nih!" Amel mengambil tiket yang tertinggal di atas meja dan memberikannya kepada Karin.

"Ketinggalan!" ucap Amel. Karin pun langsung mengambilnya dan langsung pergi dari tempat tersebut.

Bersambung

Related chapters

  • Karena Sahabatku Dia Merampas Kehormatan Ku    Bab 3 Banyak Pria di sekelilingnya

    Tsamara keluar dari salah satu ruang kelas. Tsamara yang berjalan di koridor kampus dengan menggunakan kaca mata minusnya yang berjalan serius dengan membolak-balik buku yang di pegangnya. Sampai Tsamara tidak menyadari ada seorang pria paruh baya yang berjalan dari arah depannya sehingga membuat mereka bertabrakan.BrukBuku yang di pegang Tsamara jadi jatuh."Maaf pak," sahut Tsamara yang mengangkat tangannya. Tsamara langsung berjongkok untuk mengambil bukunya yang jatuh."Saya yang salah Tsamara!" sahut pria berkacamata itu yang langsung berjongkok membantu Tsamara"Sudah pak tidak apa-apa. Ini semua salah saya," sahut Tsamara yang mengambil bukunya. Namun tangan pria itu juga ingin mengambilnya yang terakhir memegang tangan Tsamara. Tsamara yang menyadari hal itu merasa risih dan langsung menjauhkan tangannya."Maaf pak sekali lagi," ucapnya gugup dan langsung berdiri."Tidak apa-apa Tsamara, kamu tidak apa-apa kan?" tanya Pria itu memegang lengan bagian atas Tsamara melihat hal

    Last Updated : 2024-03-18
  • Karena Sahabatku Dia Merampas Kehormatan Ku    Bab 4 Masalah Baru

    Setelah menemui Bayu Tsamara keluar dari dalam Club dan kembali kedalam mobil."Bagaimana sudah beres?" tanya Amel."Sudah Amel!" jawab Tsamara dengan memakai sabuk pengamannya."Ya sudah kalau begitu kita langsung pulang. Aku sudah lelah," ucap Tsamara."Ya sudah terserah kamu saja," jawab Amel. Amel langsung menarik gas mobil dan langsung melajukan mobil dengan kecepatan sedang.*********Tidak berapa lama akhirnya Tsamara dan Amel sampai juga di kediaman rumah mereka. Di mana keduanya tinggal di ruko berlantai 2. Lantai utama di gunakan sebagai usaha kecil-kecilan toko roti dan lantai kedua sebagai rumah.Mereka juga tinggal di tempat strategis yang memang di pinggir jalan raya di tengah kota yang memang cocok untuk usaha mereka."Siapa itu?" tanya Tsamara saat melihat ada 2 orang Pria berbadan tegap yang berdiri di kediaman toko mereka dan berhadapan dengan seorang wanita muda yang berusia sekitaran 35 tahunan."Aku juga tidak tahu siapa yang di temui kak Indah?" tanya Amel penasa

    Last Updated : 2024-03-18
  • Karena Sahabatku Dia Merampas Kehormatan Ku    Bab 5 Pelecehan

    Mobil berhenti di kediaman rumah Tsamara dan Amel. Keduanya Baru sama-sama melakukan pekerjaan seharian."Kamu yakin nggak mau di temani?" tanya Tsamara."Nggak usah Tsamara. Kamu masuk saja. Lagi pula ini hanya sebentar saja," jawab Amel sahut Amel."Ya sudah kalau begitu aku langsung masuk saja," sahut Tsamara membuka sabuk pengamannya."Kamu hati-hati ya," ucap Tsamara."Iya," jawab Amel. Tsamara pun langsung keluar dari mobil dan Tsamara masih menunggu kepergian mobil Amel.Huhhhh.Tsamara menghela nafasnya lalu memasuki rumahnya. Namun bersamaan dengan Andre yang juga ingin masuk."Andrea tunggu!" langkah Andre terhenti ketika duanya sudah sama-sama memasuki rumah tersebut."Ada apa?" tanya Andre dengan suara dinginnya."Andre kamu sudah beberapa kali bolos kuliah. Jika seperti ini kamu tahun ini juga tidak akan bisa lulus. Jadi aku minta sama kamu untuk lebih memperhatikan kuliah kamu," ucap Tsamara berikan nasihat kepada Andre"Biasanya kamu tidak pernah peduli dengan apa yang

    Last Updated : 2024-03-18
  • Karena Sahabatku Dia Merampas Kehormatan Ku    Bab 6 Kekejaman Mahendra.

    Bayu yang sudah sampai tempat itu kebingungan yang tidak melihat keberadaan Tsamara dengan Bayu yang melihat lurus kedepan dan tidak ada siapa-siapa."Di mana Tsamara. Dia nekat pulang sendiri," Bayu bertanya-tanya yang tidak menemukan sang keponakan."Ya ampun Tsamara, kamu benar-benar keras kepala. Heran ya sama kamu. Kamu terlalu mandiri dan merasa sangat kuat dan sampai sudah seperti itu pun memilih untuk pulang sendiri, apa salah menunggu om sebentar," Bayu berpikiran jika Tsamara sudah pulang terlebih dahulu. Tanpa diketahui Bayu jika keponakannya berada di dalam apartemen yang ada di depannya.Bruk.Mahendra langsung menghempaskan Tsamara ke sofa dengan kuat yang membuat Tsamara kaget."Apa yang kau lakukan?" pekik Tsamara."Siapa kau?""Mau apa kau?"Tsamara bertanya-tanya dengan wajah kaget yang tidak percaya jika dirinya ditarik masuk ke dalam Apartemen itu begitu saja.Tsamara melihat di sekelilingnya. Apartemen mewah yang di masukinya, bisa di pastikan sang pemilik bukan o

    Last Updated : 2024-05-31
  • Karena Sahabatku Dia Merampas Kehormatan Ku    Bab 7 Hancur

    Mahendra yang bahkan membuka bagian kancing kemejanya tanpa melepas ciuman di leher jenjang Tsamara. Tangan yang satunya juga mengusap-usap punggung Tsamara yang mencari pengait dari pakaian yang di kenakan Tsamara sampai akhirnya Mahendra menemukan pengait dress itu dan menurunkan res Tsamara.Tsamara hanya terus memberontak dengan tubuh yang pasti tidak diam. Namun pergerakan itu membuat Mahendra semakin di penuhi dengan gairah."Kau benar-benar bajingan lepaskan aku bajingan, lepaskan!" Tsamara mengumpat, memberikan makian pada Mahendra. Mahendra merasa bising dengan makian keluar dari mulut Tsamara.Mahendra menghentikan sebentar aktivitas menyenangkan itu dan terlihat bangkit dari tubuh Tsamara. Mahendra mengambil sapu tangan dan menutup mulut Tsamara dengan sapu tangan tersebut.Mahendra menyunggingkan senyum dan membuka kancing kemejanya satu persatu yang sangat puas melihat wanita yang di bawahnya sudah tidak berdaya. Tidak bisa mengeluarkan suara lagi dan tangannya juga yang

    Last Updated : 2024-06-01
  • Karena Sahabatku Dia Merampas Kehormatan Ku    Bab 8 Merasa tidak berguna.

    "Tuhan kenapa harus aku? Kenapa harus aku. Apa salahku.?Kenapa engkau tidak menolongku. Kenapa engkau membiarkan laki-laki pijat itu memperkosaku. Kenapa?" teriak Tsamara dengan suaranya yang serak dan dadanya yang terasa sesak."Sekarang aku sudah tidak berguna lagi. Aku sudah menjadi wanita kotor, wanita yang menjijikkan, wanita sampah," Tsamara terus mengutuk dirinya, menyalahkan sang pencipta dengan apa yang terjadi.Tsamara menganggap jika kejadian yang menimpanya malam itu adalah mimpi buruk di dalam hidupnya. Namun ternyata tidak sama sekali. Itu adalah kenyataan. Sangat sial Tsamara yang di perkosa dengan pria yang sama sekali tidak di kenalnya.Di paksa untuk melakukan hubungan itu tanpa ada perasaan apa-apa tanpa ada persetujuan dengan kehormatannya yang di jaganya selama 23 tahun di renggut paksa dan tidak ada cinta dalam melakukan hubungan tersebut***********Setelah merasa cukup tenang akhirnya Tsamara menghidupkan mesin mobil untuk segera pulang. Sementara dikediaman T

    Last Updated : 2024-06-02
  • Karena Sahabatku Dia Merampas Kehormatan Ku    Episode 9.

    Tidak tahu apa yang membuat Mahendra begitu marah tiba-tiba. Dia seakan menyesal dengan apa yang telah dia lakukan. Mungkin karena informasi yang didapatkan sang Asisten tidak semua sesuai dengan kenyataan yang ada.Mungkin itu yang membuat Mahendra marah. Mahendra yang marah karena Tsamara yang justru masih wanita suci dan dia adalah yang pertama kali menyentuh Tsamara dan bagaimana mungkin Tsamara menjadi selingkuhan dari suami sang kakak dan belum lagi kedekatan Tsamara dengan berbagai pria yang nyata di depan mata. Jadi hal itu yang membuat Mahendra frustasi.Karena merasa ada kesalahan yang tidak dapat di jelaskan, dengan semua pikiran itu yang terbawa kedalam pikiran Mahendra.**********Mahendra, Karin dan juga Vira mama Mahendra yang mana mereka makan malam bersama."Mama senang Mahendra kamu mau makan malam di rumah," ucap Vira yang memang memasak banyak hari ini dan menyuruh sang putra yang tidak tinggal 1 rumah dengan dia dan Karin untuk mampir makan malam bersama."Lain ka

    Last Updated : 2024-06-03
  • Karena Sahabatku Dia Merampas Kehormatan Ku    Bab 10 Pertemuan ke-2 menegangkan.

    Keesokannya harinya Perusahaan Nct Mahendra yang berada di dalam ruangannya dengan Angga yang berdiri di depan Mahendra. "Kamu tidak perlu mencari tahu tentang apapun dari wanita itu lagi," ucap Mahendra yang memberikan perintah kepada Angga. "Kenapa tuan?" tanya Angga heran. "Sejak kapan kamu harus tahu setiap alasan perintah yang saya berikan?' tanya Kevin membuat Angga terdiam dengan menunduk. "Kamu hanya pastikan saja jika Karin tidak berhubungan lagi atau bertemu lagi dengan wanita itu," tegas Mahendra. "Baiklah tuan!" sahut Angga. "Kalau sudah tidak ada lagi. Maka saya permisi dulu!" ucap Angga. "Oh iya jam berapa pertemuan dengan klien yang dikatakan Lusi?" tanya Mahendra. "Jam 9 tuan," jawab Angga. "Ya sudah kalau begitu. Saya ada pertemuan sebentar di depan. Di Restaurant depan dan ketika tamunya sudah datang. Kamu suruh Mira menunggu di ruangan saya," ucap Mahendra. "Baiklah tuan," jawab Angga. "Kalau begitu saya permisi dulu," ucap Angga pamit kemba

    Last Updated : 2024-06-04

Latest chapter

  • Karena Sahabatku Dia Merampas Kehormatan Ku    Episode 110 Tammmattt.

    Setelah menghabiskan malam pertama mereka berdua Mahendra dan Tsamara yang melanjutkan dengan bermain-main di pinggir pantai. Tsamara yang tampil begitu anggun menggunakan dress putih sampai mata kakinya yang sekarang berlari-lari dikejar-kejar Mahendra yang juga menggunakan setelan kemeja berwarna putih dengan celana pendek berwarna coklat susu. Pasangan itu sama sekali tidak hentinya saling bercanda satu sama lain.Sekarang Mahendra yang memutarkan tubuh sang istri dengan menggendongnya yang membuat Tsamara terus saja berteriak dengan kedua tangannya berada di leher Mahendra.Kedua tangan Mahendra yang berada di bawah pantat Tsamara yang menggendong istrinya itu dan sesekali Tsamara merentangkan tangannya dan sampai akhirnya menempelkan dahinya di dahi Mahendra. "Kamu sangat bahagia?" tanya Mahendra.Tsamara menganggukkan kepalanya."Bagaimana mungkin aku tidak bahagia dan aku juga tidak bisa menggambarkan kebahagiaanku seperti apa," jawab Tsamara."Aku juga sangat bahagia," sahut

  • Karena Sahabatku Dia Merampas Kehormatan Ku    Bab 109

    Acara pernikahan yang telah selesai. Mahendra dan Tsamara yang sekarang berada di dalam kamar Hotel. Kamar pengantin pada umumnya yang penuh dengan suasana romantis. Tempat tidur king size dengan sprei berwarna putih yang ditaburi dengan kelopak mawar yang dibentuk dengan love dan di bagian tengahnya terdapat dua angsa yang saling berhadapan. Selain itu juga terdapat banyak tangkai mawar yang berada di atas lantai yang menambah suasana kamar tersebut yang semakin romantis dan belum lagi dengan lampu yang tidak terlalu terang dan juga tidak terlalu gelap. Di tambah dengan aroma kamar tersebut yang begitu khas dan sangat menyejukkan. Tsamara yang duduk di depan cermin yang sedang menyisir rambutnya. Setelah acara pernikahan yang sangat melelahkan itu selesai. Tsamara langsung membersihkan diri agar terlihat fresh. Dia sudah mandi dan tidak lupa keramas yang juga sudah melepas gaun pengantinnya dengan baju tidur berwarna merah mencolok yang panjang sampai mata kaki. Krrekkk Su

  • Karena Sahabatku Dia Merampas Kehormatan Ku    Bab 108

    "Itu calon istrimu!" tunjuk Andre yang membuat Mahendra langsung menoleh. Mahendra melihat calon istrinya berjalan begitu cantik dan anggun yang didampingi oleh sahabat-sahabatnya. Tsamara terlihat sangat tenang dengan memegang buket bunga di tangannya. Mahendra sampai tidak berkedip melihat calon istrinya yang benar-benar seperti bidadari yang sangat cantik.Bukan hanya mata calon suami yang tidak berkedip melihat pengantin yang sangat cantik itu. Semua tamu undangan juga langsung tertuju pada Tsamara yang benar-benar harus memuji kecantikan Tsamara. Mereka tidak tanggung-tanggung yang pasti berbisik-bisik membicarakan Tsamara yang pasti mengagumi calon pengantin tersebut. "Ngedip woy!" tegur Andre yang membuat Mahendra tersentak dengan dirinya yang tersenyum geleng-geleng. Bagaimana dia bisa berkedip jika calon pengantinnya saja seperti itu."Tenang bentar lagi kamu akan bisa menatapnya secara dekat dan tidak perlu khawatir akan hal apapun," sejak tadi Andre terus saja menggoda Ma

  • Karena Sahabatku Dia Merampas Kehormatan Ku    Bab 107

    Hari Pernikahan. Akhirnya hari yang di tunggu-tunggu datang juga. Hari pernikahan Tsamara dan Mahendra. Pernikahan mereka yang diadakan secara order di salah satu tempat yang sudah di dekor dengan seindah mungkin yang sesuai dengan keinginan Tsamara dan Mahendra. Tempat pernikahan itu sudah mulai dikunjungi para tamu yang berdatangan yang turut menghadiri acara sakral tersebut. Dengan susunan bangku yang rapi yang berwarna putih yang sudah disusun sedemikian rupa. Tidak lupa dengan paduan dekorasi yang indah dengan bunga berwarna putih yang dipadukan dengan pink. Para tamu undangan yang benar-benar dimanjakan dengan pemandangan yang sangat indah itu. Sementara Tsamara yang masih berada di salah satu ruangan yang khusus untuk pengantin wanita yang masih sedang di make up. Tsamara juga terlihat sangat cantik menggunakan gaun panjang berwarna putih tanpa lengan. Gaun Indah itu sampai menyapu lantai. Tsamara yang berdiri dengan memegang bunga dan menatap dirinya di cermin. Ame

  • Karena Sahabatku Dia Merampas Kehormatan Ku    Episode 106

    Tsamara yang berada di dalam kamar yang baru saja selesai dari kamar mandi dan menghampiri cermin yang seperti biasa sebelum tidur memakai skin care terlebih dahulu. Ponsel Tsamara yang berdering membuat Tsamara yang langsung melihat panggilan masuk tersebut yang ternyata dari Mahendra. "Kenapa dia menelpon? apa ada sesuatu?" tanyanya dengan rasa penasaran. Tanpa berpikir panjang yang akhirnya Tsamara mengangkat panggilan telepon tersebut. "Hallo!" sapa Tsamara."Kamu sedang apa?" tanya Mahendra dengan suara yang sangat lembut. Tsamara pasti sangat merindukan suara yang berbicara itu. "Ingin tidur," jawab Tsamara."Kamu bisa tidur dan kamu tahu tidak tahu, bahwa aku sama sekali tidak bisa tidur," ucap Mahendra."Oh iya. Memang kenapa?" tanya Tsamara "Bagaimana aku bisa tidur jika beberapa hari ini kita tidak pernah bertemu dan bahkan baru kali ini aku menelpon kamu. Walau dilarang berkomunikasi dengan kamu. Ternyata hal itu membuatku tidak tahan dan mau tidak mengulur menghubungi

  • Karena Sahabatku Dia Merampas Kehormatan Ku    Bab 105

    Tsamara begitu sangat bahagia mendapatkan kejutan dari sahabatnya. Tsamara sampai meneteskan air mata yang mungkin tidak bisa berkata-kata dengan apa yang telah diberikan sahabatnya kepada dia. Sangat wajar dalam situasi seperti itu dia sangat terharu."Kamu oke Tsamara?" tanya Rora yang mendapati sang sahabat menegaskan air mata.Tsamara hanya menganggukkan kepala dengan terharu."Tapi aku melihat kamu tidak baik-baik saja. Kamu sampai meneteskan air mata. Apa kita melakukan kesalahan?" tanya Rora dengan panik.Tsamara menggelengkan kepala, "kalian sama sekali tidak melakukan kesalahan apapun. Bagaimana aku tidak meneteskan air mata dengan keadaan yang sekarang aku dapatkan. Selama ini aku hanya punya kalian bertiga. Aku bersama dengan Amel perjuangan kami yang besar dan perjuangan itu juga tidak mudah. Aku mengenal kamu Rora yang selalu memberikan dukungan kepadaku. Kamu juga Karin. Di luar semua yang terjadi. Kamu adalah orang satu-satunya yang sangat mengerti aku dan terus memberi

  • Karena Sahabatku Dia Merampas Kehormatan Ku    Bab 104

    Setelah melakukan semua kegiatan Mahendra dan Tsamara yang akhirnya hari ini Tsamara dan Mahendra yang sudah sampai di depan rumah Tsamara dengan mereka berdua yang masih berada di dalam mobil. Mahendra memegang tangan Tsamara dengan tersenyum pada Tsamara."Sebentar lagi kita berdua akan menikah," ucap Mahendra yang membuat Tsamara menganggukkan kepala."Kata kak Indah menjelang hari pernikahan kita tidak boleh bertemu dulu," ucap Tsamara yang membuat Mahendra mengkerutkan dahi."Kita tidak boleh bertemu!" tanya Mahendra memastikan. Tsamara menganggukkan kepala."Kak Indah mengatakan jika hal itu pamali menghindari hal-hal yang tidak terduga. Jadi kita berdua jangan bertemu sampai pernikahan minggu depan dan lagi pula persiapan pernikahan kita sudah sampai 95%. Kita sudah menyiapkan lokasi pernikahan, undangan pernikahan, catering dan hal-hal lainnya," ucap Tsamara."Tapi masa iya kita tidak bertemu selama satu minggu," sahut Mahendra yang sangat keberatan dengan keinginan Tsamara.

  • Karena Sahabatku Dia Merampas Kehormatan Ku    Bab 103

    Setelah seharian Mahendra dan Tsamara bersama mengurus segala persiapan pernikahan mereka berdua yang akhirnya sekarang pasangan itu yang berada di dalam mobil yang berhenti di kediaman Mahendra."Ayo turun!" ajak Mahendra."Memang kita harus mampir lagi ya?" tanya Tsamara yang mungkin terlihat begitu capek dan rasanya ingin pulang saja. "Sebentar saja Tsamara. Ada yang ingin dikatakan mama kepada kamu dan mungkin saja mama harus mengatakan sekarang," ucap Mahendra yang membuat Tsamara menghela nafas.Mahendra yang langsung meraih tangan kekasihnya itu."Kamu capek ya seharian?" tanya Mahendra yang membuat Tsamara menganggukkan kepala dan memang benar-benar begitu capek dan sangat melelahkan."Bagaimana? kalau kamu menginap saja di rumah. Besok kamu baru pulang?" tanya Mahendra memberikan saran. "Mana boleh seperti itu," sahut Tsamara membuat Mahendra mengkerutkan dahi. "Kenapa?" tanya Mahendra heran."Kita belum menikah dan aku tidak mau menginap di rumah calon suamiku," ucap Tsam

  • Karena Sahabatku Dia Merampas Kehormatan Ku    Bab 102

    Tsamara yang tiba di rumahnya dan ingin memasuki kamar yang bersamaan dengan Amel yang juga baru pulang. "Aku pikir kamu sudah kembali sejak tadi," ucap Tsamara yang memang tadi Amel duluan pulang terlebih dahulu bersama dengan Mahendra dan ternyata mereka bahkan malah sampai berbarengan dan padahal Tsamara dan Mahendra tadi tidak langsung pulang. "Iya aku memang baru sampai," jawab Amel."Memang kamu habis dari mana?" tanya Tsamara kebingungan."Tadi aku sama Andre mampir sebentar ke minimarket. Aku membeli beberapa cemilan yang memang stoknya sudah habis," jawab Amel "Hmmm, aku lihat kamu dan Andre belakangan ini sangat dekat. Apa akan ada hilal setelah ini," ucap Tsamara yang menatap curiga sahabatnya itu. "Hilal apa maksud kamu Tsamara. Kamu itu ada-ada saja!" ucap Amel dengan geleng-geleng kepala."Ya, hubungan kalian berdua itu sangat tidak biasa dan bukankah wajar aku mempertanyakan hal itu dan siapa tahu saja kalian berdua memiliki hubungan yang spesial yang tanpa aku keta

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status