Share

Bab 81

Farel tidak memohon, melainkan malah mengancam, "Leo, ​​​​kamu harus berpikir jernih. Apa kamu bisa menahan amarahku?"

"Leo, lupakan saja." Febi merasa sedikit luluh.

Leo menyeringai. Lalu, dia berkata sambil memandang Ray. "Pak Ray, sepertinya orang-orang ini nggak menganggap kata-katamu."

Ray langsung marah. "Sepertinya kalian benar-benar bosan hidup. Pengawal, seret mereka pergi, potong tubuh mereka dan berikan makan binatang!"

"Jangan. Aku akan memenuhi taruhannya."

Kevin adalah orang pertama yang merasa takut. Lalu, dia memanggil Leo dengan sebutan kakek.

"Aku makan, aku akan makan." Farel juga ketakutan.

Sementara Anna tidak perlu dikatakan lagi. Dia sangat takut mati, jadi dia sudah berlari sambil melepas pakaiannya.

"Pak Leo, Nyonya, silakan masuk!"

Ray mengundang mereka berdua dengan hormat.

Setelah sampai di ruang tamu, Ray membuatkan teh untuk mereka berdua dan menyerahkan surat undangan untuk mengikuti tender pada Febi dengan kedua tangannya. Sikapnya tampak sangat hormat.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status