Setelah ditekan Alvan, Febi tidak punya pilihan selain menyerah.Tepat ketika Febi hendak melepas pakaiannya, terdengar suara ketukan di pintu."Masuklah!"Suara Alvan terdengar dingin. Matanya bahkan berkilat dengan niat membunuh.Alvan paling membenci orang yang mengganggu kesenangannya.Namun, orang yang datang adalah Tetua Agung. Hal ini membuat Alvan merasa kesal dan tidak berdaya. "Tetua Agung, kenapa kamu mencariku?"Tetua Agung menyerahkan surat undangan di tangannya kepada Alvan. "Ini adalah surat undangan dari Pulau Fairy. Mereka mengundang Ketua untuk berpartisipasi dalam lelang tiga tahunan mereka."Begitu Alvan mendengar nama Pulau Fairy, matanya langsung berbinar. Kemudian, Alvan mengambil surat undangan itu dan memeriksanya."Benar. Ini benar-benar surat undangan dari Pulau Fairy. Aku pernah melihatnya sekali sebelumnya."Alvan terlihat sangat bersemangat.Alasan utamanya adalah latar belakang Pulau Fairy terlalu kuat. Mereka merupakan sekte tersembunyi yang sangat kuat.
"Berapa banyak uang yang dimiliki perusahaan saat ini?" tanya Alvan.Tetua Agung berkata sambil mengerutkan keningnya, "Aku baru saja meminta seseorang untuk memeriksa. Aku menemukan bahwa dana yang tersedia perusahaan nggak melebihi 100 triliun.""Itu saja?"Alvan mengerutkan keningnya. Ekspresinya tampak tidak senang.Seratus triliun mungkin terdengar banyak. Namun, bagi perusahaan besar seperti Perusahaan Aksara dengan nilai pasar ribuan triliun, jumlah tersebut hanyalah setetes air dalam ember.Tetua Agung menjelaskan, "Setelah Perusahaan Aksara memiliki kelebihan dana, dana tersebut akan diambil oleh Ketua. Terlebih lagi, baru-baru ini mereka berinvestasi di pabrik besar, jadi dananya hanya tersisa sedikit."Alvan berkata dengan nada dingin, "Dana sekecil itu nggak ada gunanya. Cepat jual beberapa aset. Sebelum berangkat besok, kita harus mengumpulkan setidaknya seribu triliun."Tetua Agung berkata dengan ekspresi malu, "Kita hanya berhasil mengendalikan beberapa perusahaan cabang
Semua orang memandang Leo. Bagaimanapun, Febi adalah mantan istrinya Leo. Semuanya tergantung pada keputusan Leo."Tentu saja kita perlu menyelamatkannya, tapi kita perlu merencanakan strategi yang sempurna."Faktanya, bahkan jika Aisa tidak menyebutkannya, Leo tidak akan melupakannya. Bagaimanapun juga, sebelumnya mereka adalah pasangan. Sekarang, Febi berada di tangan Alvan. Leo tidak bisa mengabaikannya.Terlebih lagi, Leo masih ingin menjaga tubuh Febi untuk membantunya menyelesaikan transformasi tekniknya."Pak Leo, apa kamu sudah mempunyai rencana?" tanya Rosa."Rencanaku ...."Leo segera mengutarakan pemikirannya. Sebenarnya, rencananya Leo sangat sederhana. Dia hanya berencana mengalihkan Alvan ke tempat lain.Sekarang, Alvan sangat ingin menangkap Phoenix, Levia dan lainnya.Setelah mendengar hal tersebut, semua orang merasa bahwa rencana tersebut akan berhasil. Kemudian, mereka melaksanakan rencananya.Levia dan Phoenix membuat janji dengan Heru di sebuah kafe. Hal ini membut
Tentu saja, Leo tidak akan mudah tergoda. Leo mendorong Anna, lalu dia mengangkat tangannya dan menampar Anna.Anna tampak tercengang. Dia menutupi wajahnya yang merah dan bengkak sambil bertanya dengan sedih, "Alvan, kesalahan apa yang aku lakukan? Kenapa kamu memukulku?""Kenapa kalau aku memukulmu? Kamu nggak terima?" tanya Leo sambil tersenyum sinis.Anna buru-buru menggelengkan kepalanya. Dia ketakutan hingga wajahnya menjadi pucat.Leo tidak memedulikan Anna lagi. Kemudian, dia berkata sambil menatap Febi, "Kamu, ikutlah denganku!"Febi tidak memiliki kekuatan untuk melawan sama sekali. Selain itu, Febi takut jika Alvan marah. Dia akan membunuh orang tua dan kakeknya. Oleh karena itu, dia tidak berani melawan sama sekali. Febi hanya bisa menurut dengan patuh.Jarak dari sini ke kafe tidak jauh. Mereka melakukan ini untuk mencegah Alvan curiga. Oleh karena itu, waktu Leo sangat sempit. Leo segera membawa Febi meninggalkan Perusahaan Aksara, lalu mereka masuk ke dalam sebuah mobil
Leo membawa Febi ke Vila Alea."Kamu bukan Alvan. Siapa kamu?"Setelah Febi tiba di Vila Alea, dia segera menyadari ada yang tidak beres.Saat Febi berada di Perusahaan Aksara, dia mendengar percakapan antara Alvan dan Tetua Agung. Dia mengetahui bahwa Phoenix dan yang lainnya bersembunyi di Vila Alea.Alvan sangat takut dengan pemilik Vila Alea. Dia tidak akan pernah berani datang dengan gegabah.Leo tidak menjawabnya. Dia langsung membawa Febi ke kamar."Siapa kamu?" tanya Febi."Menurutmu, siapa aku?"Leo tidak menjawab pertanyaan itu, lalu dia melepas topeng yang dibuatnya."Leo!""Kamu masih hidup."Febi menitikkan air mata bahagia.Saat dia mengetahui dari Alvan bahwa Leo mati ketika menyelamatkannya, dia merasa sangat bersalah dan sedih.Namun, sekarang, Leo muncul di hadapannya dengan kondisi sehat. Hal ini merupakan kejutan besar baginya."Kamu tinggal di sini untuk sementara waktu. Kalau kamu butuh sesuatu, kamu bisa memberi tahu orang di luar."Setelah Leo selesai berbicara,
Pulau Fairy terletak di sebuah pulau yang terus tersinar oleh sinar matahari. Biasanya, pulau itu terisolasi dari dunia luar. Tujuan diadakannya lelang setiap tiga tahun sekali juga sangat jelas, yaitu untuk menghasilkan uang.Leo mengenakan topeng untuk mencegah orang lain mengenalinya.Dengan begini, dia tidak akan menarik perhatian. Hal ini karena ada banyak orang yang memakai topeng. Alasan mereka memakai topeng adalah tidak ingin dikenali atau khawatir akan bertemu musuh.Dia dan Tiara berjalan berdampingan. Mereka mengikuti Lucas seperti pengikutnya.Setelah menaiki kapal, staf memberikan mereka sebuah kamar. Setiap orang memiliki satu kamar. Orang-orang yang bersama akan diberikan kamar yang berdekatan.Ada juga area hiburan di dalam kabin. Area hiburan itu antara lain adalah bar, kasino, game, bioskop dan kolam renang. Dengan begitu, semua orang tidak akan merasa bosan.Leo tidak tinggal di kamar. Dia datang ke bar dan duduk di sudut sambil minum sendiri.Dia sebenarnya melihat
Tepat ketika Tiara mengira dia akan celaka, dia mendengar suara pintu ditendang hingga terbuka dengan keras."Sialan, siapa yang berani merusak kesenanganku?"Vincent terkejut, kemudian dia menjadi sangat marah.Vincent menoleh ke belakang, lalu dia melihat dua pria berjalan masuk."Kamu? Kenapa? Apa kamu ingin melihat aku bermain dengan putrimu?"Vincent mengenali Lucas, jadi dia langsung menggodanya.Lucas langsung marah. Melihat putrinya yang acak-acakan di tempat tidur, dia bahkan menjadi semakin marah. Lucas ingin bergegas maju dan memotong Vincent.Namun, Lucas tidak bisa melakukannya. Pertama-tama, dia tidak mampu menyinggung Keluarga Sagara. Kedua, jika dia masuk ke kamar orang lain dan mencari onar, orang-orang Pulau Fairy tidak akan duduk diam dan menonton. Hukumannya pasti akan sangat serius."Pak Leo, tolong aku." Tiara menatap Leo dengan sedih. Matanya tampak penuh harap.Namun, Tiara juga tahu di dalam hatinya bahwa kemungkinan Leo bisa menyelamatkannya sangat kecil.Kare
"Pak Vincent, belum dua menit kamu sudah kembali. Kamu bahkan lebih cepat dari penembak jitu," canda seseorang.Vincent berkata, "Sialan, aku belum mulai. Ada seseorang yang ingin mengirim uang padaku. Aku nggak bisa menghentikannya.""Apa! Masih ada orang yang berani berjudi denganmu? Besar sekali nyali orang itu.""Benar. Berjudi dengan Pak Vincent pasti akan kalah telak."Semua orang mengangguk setuju. Rupanya semua orang di sini mengenal Vincent.Alasan dari situasi ini adalah karena setelah Vincent naik perahu, dia langsung datang dan mengalahkan semua orang. Siapa pun yang berjudi dengannya harus memiliki banyak harta. Jika tidak, orang itu pasti akan bangkrut.Jika seorang wanita muda dan cantik berjudi dengannya, itu akan lebih buruk lagi. Wanita itu bahkan harus mengorbankan dirinya. Tiara adalah salah satu contohnya.Tentu saja, awalnya Tiara tidak ingin berjudi. Dia datang ke sini hanya untuk melihat-lihat.Hanya saja, Tiara melihat seorang pria memberikan putrinya pada Vinc
Harus diketahui bahwa Leo dan Zaki baru berusia dua puluhan tahun, tetapi mereka sudah memasuki Alam Bawaan. Bahkan kekuatan para master senior pun tidak sebanding dengan mereka.Jika sepuluh hingga dua puluh tahun kemudian, sehebat apa kekuatan mereka?Dalam sekejap mata, keduanya bertarung selama puluhan ronde. Pertarungan itu semakin intens. Kekuatan keduanya tampak setara.Ekspresi Zaki tampak semakin masam. Hal ini karena Leo jauh lebih kuat dari yang dia bayangkan. Tidak peduli bagaimana Zaki menyerang, dia tidak dapat melukai Leo sehelai rambut pun. Dia bahkan tidak berhasil menyentuh sudut pakaiannya.Sementara Leo tampak lebih santai.Faktanya, dengan kekuatannya saat ini. Jangankan membunuh Zaki dengan cepat. Dia bahkan bisa membuatnya terluka parah dengan satu serangan.Alasan mengapa Leo tidak melakukan ini adalah karena dia takut akan menakuti Rangga.Sekarang, tujuan utama Leo adalah membunuh Rangga. Baginya, masalah lain tidak penting.Segera setelah puluhan ronde berlal
Zaki sangat marah. "Hari ini, kamu akan mati. Aku akan menginjakmu di hadapan semua orang, sehingga kamu akan dipermalukan seumur hidupmu!""Coba saja kalau bisa." Leo meletakkan tangan di punggungnya sambil tersenyum. Dia terlihat sangat percaya diri."Keluarkan senjatamu!"Zaki mengarahkan pedang panjangnya ke arah Leo. Auranya langsung memancar ke segala arah.Orang-orang di sekitar merasakan tekanan yang tak terlukiskan. Mereka tanpa sadar merasa ketakutan.Leo mengenakan jaket berwarna hitam. Kemudian, mereka melihat dia mengeluarkan sebuah belati berukuran Zaki dari jaketnya.Setelah Jessy yang berada di bawah arena melihat belati itu, dia langsung terkejut hingga membuka mulutnya.Orang lain tidak mengenalnya, tetapi dia langsung mengenali belati itu. Belati itu adalah miliknya. Dia selalu menyimpannya di vilanya. Kenapa belati itu bisa diambil oleh Leo?"Serang!"Awalnya, Zaki ingin menunggu Leo mengambil tindakan. Namun, Leo tidak menyerang untuk waktu lama. Zaki kehilangan ke
Sebelum Leo berbicara, Rangga sudah berkata dengan tidak senang, "Zaki, apa kamu nggak tahu aturan mengantre? Aku yang mengajaknya bertarung terlebih dulu. Cepat minggir!"Banyak orang yang menganggukkan kepala mereka. Rangga mengajak Leo bertarung terlebih dahulu, sementara Leo telah menyetujuinya. Saat pertarungan akan dimulai, Zaki malah membuat onar. Tindakan Zaki memang tidak sesuai dengan aturan.Namun, Zaki tidak memedulikan hal tersebut. Dia berkata sambil menatap Rangga, "Aku nggak peduli apa itu mengantre. Siapa pun yang berani menghentikanku menghapus rasa maluku, dia akan menantangku. Kalau kamu nggak setuju, aku akan membunuhmu terlebih dahulu!"Sialan, Zaki benar-benar gila.Seketika, Rangga langsung marah. "Zaki, apa kamu kira aku takut padamu?""Aku nggak tahu kamu takut atau nggak. Aku hanya tahu kalau kamu nggak turun, aku akan membunuhmu sekarang!" Tubuh Zaki memancarkan aura membunuh yang kuat.Dia ingin menantang Leo untuk menghilangkan rasa malunya. Dia juga ingin
Setelah Leo muncul, Rangga langsung memancarkan aura membunuh yang menakjubkan."Leo, akhirnya kamu muncul."Leo berjalan ke arah Rangga, lalu dia berhenti tidak jauh dari sana dan berkata, "Rangga, awalnya aku kira kamu adalah seorang pria sejati. Tapi, aku akui bahwa aku salah.""Apa maksudmu?" tanya Rangga dengan nada dingin.Leo berkata sambil menunjukkan senyuman sinis, "Kamu memaksa gadis yang nggak menyukaimu untuk menikah denganmu. Apa bedanya kamu dengan seekor binatang? Bukan, membandingkan kamu dengan binatang adalah penghinaan terhadap binatang.""Sialan, kamu cari mati!"Rangga marah. Leo bahkan berani mengatakan dia lebih buruk dari seekor binatang. Menjengkelkan sekali."Berani sekali kamu! Cepat berlutut dan minta maaf pada Pak Rangga!""Anak ini bahkan berani memarahi Pak Rangga. Dia benar-benar nggak takut mati."Semua anggota Keluarga Safwando marah. Mereka berteriak dengan suara lantang.Para tamu juga merasa Leo memiliki nyali yang besar. Sebelumnya, Keluarga Jonat
"Hormat pada langit!"Pulau Fairy terisolasi dari dunia luar, jadi upacara pernikahan mereka masih mengkuti adat kuno. Mereka hanya mengadakan upacara pernikahan, tetapi tidak mendaftarkan pernikahan mereka.Setelah upacara pernikahan, mereka akan menjadi pasangan sah yang diakui oleh semua orang.Leo berdiri di antara kerumunan. Dia menyaksikan Celine mengikuti upacara pernikahan dengan tidak berdaya.Saat ini, tidak hanya Atin yang berada di sana. Bahkan semua tetua Keluarga Safwando pun berkumpul di sana.Selain itu, masih ada anggota Keluarga Roderik dan Keluarga Tabrani. Orang-orang ini mungkin memihak pada Keluarga Safwando. Jika Leo bertindak, dia tidak hanya tidak dapat menyelamatkan Celine, Leo bahkan akan kehilangan nyawanya."Hormat pada orang tua!""Hormat pada pasangan!""Sah!"Terdengar tepuk tangan meriah. Semua orang bertepuk tangan sambil memberi selamat.Saat ini, Rangga seharusnya membawa pengantin wanita ke kamar. Namun, dia tidak melakukannya. Sebaliknya, Rangga ma
Tetua Agung berkata, "Pak Atin, mungkinkah orang itu adalah orang yang tadi malam?"Atin berkata, "Seharusnya benar. Orang itu mahir dalam seni penyamaran dan sangat kuat. Kita harus menemukan cara untuk membunuhnya. Kalau nggak, akan ada masalah yang nggak ada habisnya!"Tetua Agung berkata sambil mengangguk, "Pak Atin benar. Tapi, yang terpenting adalah pesta pernikahan. Setelah malam ini, kita akan menyelesaikan masalah dengannya."Atin menganggukkan kepalanya.Saat keduanya hendak kembali, jeritan dan pertarungan sengit tiba-tiba terdengar dari kejauhan. Bahkan fluktuasi energi yang kuat bisa dirasakan dari jarak jauh."Celaka!"Ekspresi Atin berubah. Kemudian, dia buru-buru kembali dengan kecepatan tinggi. Sementara Tetua Agung Keluarga Safwando mengikuti di belakangnya.Saat ini, tim pernikahan menjadi sangat berantakan. Leo kembali, lalu dia mulai membunuh orang-orang di antara kerumunan.Sasaran Leo sangat jelas. Dia mengincar Rangga yang dilindungi oleh para pengawal.Namu
Keduanya menyerang dengan pedang mereka hingga terdengar suara keras. Seketika, energi pedang keduanya meledak. Namun, sisa energi pedang berwarna putih malah terus menyerang tanpa henti.Kedua tetua itu tampak terkejut. Kemudian, mereka segera mengangkat pedang mereka untuk melawan.Setelah itu, terdengar suara ledakan yang keras. Kedua orang itu terpental oleh energi yang menakutkan tersebut, lalu terjatuh ke tanah dengan cepat.Setelah itu, terdengar suara ledakan yang keras dan tanah berguncang dengan hebat. Muncul dua kawah besar hingga debu beterbangan ke langit."Lindungi Pak Rangga!"Para pelayan dan penjaga yang menemani Rangga pun menghunus pedang mereka satu demi satu, lalu mereka mengepung Rangga."Siapa pun yang menghalangiku akan mati!"Leo memegang belatinya sambil berlari ke arah Rangga.Belati itu dia temukan di vila. Belati itu adalah sebuah senjata tajam.Meskipun Leo tidak terbiasa menggunakannya, itu lebih baik dibandingkan menyerang dengan tangan kosong."Duar!"H
Namun, sekarang seseorang akan membantunya menyelamatkan Celine. Leo tentu saja bersedia mencobanya.Ada dua alasan mengapa Leo memercayai pria berjas putih itu. Pertama, dia tidak punya pilihan lain.Alasan kedua, dia mengenal pria berjas putih itu. Namanya Jimmy Roderik. Dia adalah putra sulung dari Keluarga Roderik, pemimpin dari empat keluarga besar di Pulau Fairy.Pada saat yang sama, dia juga dikenal sebagai penerus terhebat di Pulau Fairy. Dia juga merupakan genius paling menonjol di Pulau Fairy selama seratus tahun.Pada usia dua puluh tahun, dia memasuki Alam Bawaan. Pada usia dua puluh tujuh tahun, tingkat kultivasinya sudah tidak terduga.Banyak orang mengatakan bahwa Jimmy dapat mencapai Alam Setengah Dewa di masa depan.Alam Setengah Dewa sebenarnya adalah alam setelah Alam Bawaan. Begitu orang-orang mencapai alam itu, mereka tidak akan terkalahkan di dunia.Terlebih lagi, mereka akan memiliki kekuatan yang luar biasa. Mereka dapat membunuh orang dengan mudah. Mereka bahka
Ada empat keluarga besar di Pulau Fairy, antara lain Keluarga Roderik, Keluarga Tabrani, Keluarga Jonathan dan Keluarga Safwando.Keluarga Safwando menempati urutan terakhir. Hal ini merupakan duri di hati setiap orang di Keluarga Safwando.Namun, beberapa hari yang lalu, Keluarga Safwando mengalahkan Keluarga Jonathan dalam satu gerakan. Hal ini membuat mereka tidak menduduki posisi terakhir lagi.Celine yang dulunya acuh tak acuh padanya. Saat ini, Celine akan menjadi pengantinnya. Hal itu adalah sebuah kebahagiaannya. Bagaimana mungkin Rangga tidak merasa bahagia?Leo melihat Rangga dari kejauhan. Dia ingin menampar pria bajingan itu sampai mati.Namun, Leo masih menahan dorongan itu. Kemudian, dia berlari ke sekitar Kediaman Keluarga Jonathan. Saat ini, seharusnya Celine masih berada di Kediaman Keluarga Jonathan.Pertahanan di sini terlihat sangat lemah, bahkan penjaga gerbang pun menguap.Leo merasa ada yang salah. Situasi semakin aneh, Leo semakin tidak berani bertindak gegabah.