Share

Bab 261

Setelah ditekan Alvan, Febi tidak punya pilihan selain menyerah.

Tepat ketika Febi hendak melepas pakaiannya, terdengar suara ketukan di pintu.

"Masuklah!"

Suara Alvan terdengar dingin. Matanya bahkan berkilat dengan niat membunuh.

Alvan paling membenci orang yang mengganggu kesenangannya.

Namun, orang yang datang adalah Tetua Agung. Hal ini membuat Alvan merasa kesal dan tidak berdaya. "Tetua Agung, kenapa kamu mencariku?"

Tetua Agung menyerahkan surat undangan di tangannya kepada Alvan. "Ini adalah surat undangan dari Pulau Fairy. Mereka mengundang Ketua untuk berpartisipasi dalam lelang tiga tahunan mereka."

Begitu Alvan mendengar nama Pulau Fairy, matanya langsung berbinar. Kemudian, Alvan mengambil surat undangan itu dan memeriksanya.

"Benar. Ini benar-benar surat undangan dari Pulau Fairy. Aku pernah melihatnya sekali sebelumnya."

Alvan terlihat sangat bersemangat.

Alasan utamanya adalah latar belakang Pulau Fairy terlalu kuat. Mereka merupakan sekte tersembunyi yang sangat kuat.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status