Tentu saja, Leo tidak akan mudah tergoda. Leo mendorong Anna, lalu dia mengangkat tangannya dan menampar Anna.Anna tampak tercengang. Dia menutupi wajahnya yang merah dan bengkak sambil bertanya dengan sedih, "Alvan, kesalahan apa yang aku lakukan? Kenapa kamu memukulku?""Kenapa kalau aku memukulmu? Kamu nggak terima?" tanya Leo sambil tersenyum sinis.Anna buru-buru menggelengkan kepalanya. Dia ketakutan hingga wajahnya menjadi pucat.Leo tidak memedulikan Anna lagi. Kemudian, dia berkata sambil menatap Febi, "Kamu, ikutlah denganku!"Febi tidak memiliki kekuatan untuk melawan sama sekali. Selain itu, Febi takut jika Alvan marah. Dia akan membunuh orang tua dan kakeknya. Oleh karena itu, dia tidak berani melawan sama sekali. Febi hanya bisa menurut dengan patuh.Jarak dari sini ke kafe tidak jauh. Mereka melakukan ini untuk mencegah Alvan curiga. Oleh karena itu, waktu Leo sangat sempit. Leo segera membawa Febi meninggalkan Perusahaan Aksara, lalu mereka masuk ke dalam sebuah mobil
Leo membawa Febi ke Vila Alea."Kamu bukan Alvan. Siapa kamu?"Setelah Febi tiba di Vila Alea, dia segera menyadari ada yang tidak beres.Saat Febi berada di Perusahaan Aksara, dia mendengar percakapan antara Alvan dan Tetua Agung. Dia mengetahui bahwa Phoenix dan yang lainnya bersembunyi di Vila Alea.Alvan sangat takut dengan pemilik Vila Alea. Dia tidak akan pernah berani datang dengan gegabah.Leo tidak menjawabnya. Dia langsung membawa Febi ke kamar."Siapa kamu?" tanya Febi."Menurutmu, siapa aku?"Leo tidak menjawab pertanyaan itu, lalu dia melepas topeng yang dibuatnya."Leo!""Kamu masih hidup."Febi menitikkan air mata bahagia.Saat dia mengetahui dari Alvan bahwa Leo mati ketika menyelamatkannya, dia merasa sangat bersalah dan sedih.Namun, sekarang, Leo muncul di hadapannya dengan kondisi sehat. Hal ini merupakan kejutan besar baginya."Kamu tinggal di sini untuk sementara waktu. Kalau kamu butuh sesuatu, kamu bisa memberi tahu orang di luar."Setelah Leo selesai berbicara,
Pulau Fairy terletak di sebuah pulau yang terus tersinar oleh sinar matahari. Biasanya, pulau itu terisolasi dari dunia luar. Tujuan diadakannya lelang setiap tiga tahun sekali juga sangat jelas, yaitu untuk menghasilkan uang.Leo mengenakan topeng untuk mencegah orang lain mengenalinya.Dengan begini, dia tidak akan menarik perhatian. Hal ini karena ada banyak orang yang memakai topeng. Alasan mereka memakai topeng adalah tidak ingin dikenali atau khawatir akan bertemu musuh.Dia dan Tiara berjalan berdampingan. Mereka mengikuti Lucas seperti pengikutnya.Setelah menaiki kapal, staf memberikan mereka sebuah kamar. Setiap orang memiliki satu kamar. Orang-orang yang bersama akan diberikan kamar yang berdekatan.Ada juga area hiburan di dalam kabin. Area hiburan itu antara lain adalah bar, kasino, game, bioskop dan kolam renang. Dengan begitu, semua orang tidak akan merasa bosan.Leo tidak tinggal di kamar. Dia datang ke bar dan duduk di sudut sambil minum sendiri.Dia sebenarnya melihat
Tepat ketika Tiara mengira dia akan celaka, dia mendengar suara pintu ditendang hingga terbuka dengan keras."Sialan, siapa yang berani merusak kesenanganku?"Vincent terkejut, kemudian dia menjadi sangat marah.Vincent menoleh ke belakang, lalu dia melihat dua pria berjalan masuk."Kamu? Kenapa? Apa kamu ingin melihat aku bermain dengan putrimu?"Vincent mengenali Lucas, jadi dia langsung menggodanya.Lucas langsung marah. Melihat putrinya yang acak-acakan di tempat tidur, dia bahkan menjadi semakin marah. Lucas ingin bergegas maju dan memotong Vincent.Namun, Lucas tidak bisa melakukannya. Pertama-tama, dia tidak mampu menyinggung Keluarga Sagara. Kedua, jika dia masuk ke kamar orang lain dan mencari onar, orang-orang Pulau Fairy tidak akan duduk diam dan menonton. Hukumannya pasti akan sangat serius."Pak Leo, tolong aku." Tiara menatap Leo dengan sedih. Matanya tampak penuh harap.Namun, Tiara juga tahu di dalam hatinya bahwa kemungkinan Leo bisa menyelamatkannya sangat kecil.Kare
"Pak Vincent, belum dua menit kamu sudah kembali. Kamu bahkan lebih cepat dari penembak jitu," canda seseorang.Vincent berkata, "Sialan, aku belum mulai. Ada seseorang yang ingin mengirim uang padaku. Aku nggak bisa menghentikannya.""Apa! Masih ada orang yang berani berjudi denganmu? Besar sekali nyali orang itu.""Benar. Berjudi dengan Pak Vincent pasti akan kalah telak."Semua orang mengangguk setuju. Rupanya semua orang di sini mengenal Vincent.Alasan dari situasi ini adalah karena setelah Vincent naik perahu, dia langsung datang dan mengalahkan semua orang. Siapa pun yang berjudi dengannya harus memiliki banyak harta. Jika tidak, orang itu pasti akan bangkrut.Jika seorang wanita muda dan cantik berjudi dengannya, itu akan lebih buruk lagi. Wanita itu bahkan harus mengorbankan dirinya. Tiara adalah salah satu contohnya.Tentu saja, awalnya Tiara tidak ingin berjudi. Dia datang ke sini hanya untuk melihat-lihat.Hanya saja, Tiara melihat seorang pria memberikan putrinya pada Vinc
"Kamu yang mengatakannya sendiri. Jangan mengingkarinya saat kamu kalah nanti.""Konyol! Aku akan menepati janjiku. Bagaimana mungkin aku akan mengingkarinya? Jangan bertele-tele lagi. Cepat buka," kata Vincent dengan tidak sabar.Leo berkata, "Karena kamu sangat ingin memanggilku ayah, aku akan mengabulkan keinginanmu."Vincent masih merasa jijik. Menurutnya, Leo hanya bisa membantah kata-katanya.Orang yang lain juga berpikir demikian.Jadi, saat Leo pergi untuk mengangkat cangkir dadu, tidak ada banyak orang yang datang untuk melihatnya.Namun, ketika cangkir dadu dibuka, mata orang yang melihatnya langsung terbelalak. Ekspresi mereka tampak kaget dan tidak percaya."Sialan, apa bisa seperti itu?"Seseorang bahkan berteriak dengan kaget.Semua orang melihatnya dengan tergesa-gesa. Ekspresi mereka tampak kaget."Kamu kalah!"Leo memandang Vincent sambil tersenyum."Apa kamu bercanda? Bahkan kalau kamu beruntung dan mendapatkan tiga angka enam, paling banyak kamu hanya setara denganku
"Apa benar?" tanya Leo pada Tiara. Leo tidak memahami peraturan di sini.Tiara mengangguk dengan ekspresi khawatir.Leo mengandalkan cara khusus untuk memenangkannya kembali. Jika dia berjudi lagi, Leo mungkin akan membuat Tiara celaka lagi.Namun, aturannya seperti ini. Mereka tidak mungkin menolak untuk terus berjudi."Kalau begitu, aku akan berjudi lagi denganmu. Setiap orang mengeluarkan 100 triliun. Kita menentukan kemenangan dalam satu putaran," saran Leo.Vincent berkata sambil tersenyum sinis, "Sepertinya kamu nggak memahami aturan apa pun. Kamu memenangkan kembali wanita ini dariku. Sekarang, aku ingin memenangkannya kembali, jadi taruhannya harus ada pada dia!"Leo benar-benar tidak mengetahui hal ini, jadi dia hanya bisa mengangguk dengan tidak berdaya. "Taruhan harus adil. Apa yang ingin kamu pertaruhkan?""Aku akan menggunakan 100 triliun sebagai taruhan," ujar Vincent.Leo menggelengkan kepalanya tanpa ragu-ragu. "Kamu yang setuju aku menggunakan 100 triliun sebagai taruh
Vincent tidak bertele-tele sama sekali. Dia mengambil cangkir dadu, lalu menampilkan pertunjukan memukau lainnya.Semenit kemudian, Vincent meletakkan cangkir dadu di atas meja, membukanya dengan perlahan, lalu memperlihatkan tiga dadu yang ditumpuk satu sama lain. Dadu paling adalah satu poin."Pak Vincent sungguh luar biasa. Dia nggak pernah melakukan kesalahan. Dia seperti dewa judi.""Benar. Berjudi dengan Pak Vincent sama saja dengan mencari penyakit sendiri. Jangan datang kalau kamu nggak punya harta."Semua orang mengangguk setuju.Bahkan Leo harus mengakui bahwa kemampuan berjudi Vincent memang sangat bagus.Tiara sangat gugup hingga dia berkeringat dingin. Baru saja, Leo cukup beruntung bisa menang dengan mengandalkan cara khusus. Jika dia mengharapkan keberuntungan lagi, dia tidak bisa menang."Nak, giliranmu. Jangan bertele-tele."Vincent mendorong cangkir dadu ke arah Leo dengan ekspresi meremehkan.Leo bukanlah orang yang suka bertele-tele, jadi dia mengambil cangkir dadu