Share

Bab 17

Ayo, kita masuk," kata Febi, lalu dia hendak masuk. Namun, Leo malah menarik lengannya.

"Tunggu sebentar, apakah kamu yakin nggak akan menyesalinya?" tanya Leo.

"Kalau aku menyesalinya, aku nggak akan datang ke sini," kata Febi.

"Kalau begitu, pakai kalung ini." Leo mengeluarkan liontin berwarna merah darah dan memakaikannya di leher Febi.

Bentuk liontin ini seperti air mata yang diperbesar beberapa kali, sehingga liontin ini dinamakan Air Mata Malaikat.

"Apa ini?" tanya Febi dengan bingung.

"Ini adalah hartaku yang paling berharga. Mulai sekarang, liontin ini akan menjadi pusaka Keluarga Pratama," kata Leo sambil tersenyum.

Febi tidak menganggapnya serius. Menurutnya, itu hanyalah kristal biasa.

Keduanya berjalan masuk ke KUA. Saat mereka keluar, mereka membawa buku di tangan mereka.

Setelah duduk di dalam mobil, Leo masih memegang surat nikah itu dan melihat foto di atasnya.

Pria di foto itu tersenyum dengan ceria. Meskipun wanita itu juga tersenyum, senyumannya terlihat sedikit kaku
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Akau Presiden
bagus,tapi bg 18 nya mana
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status