Ayo, kita masuk," kata Febi, lalu dia hendak masuk. Namun, Leo malah menarik lengannya."Tunggu sebentar, apakah kamu yakin nggak akan menyesalinya?" tanya Leo."Kalau aku menyesalinya, aku nggak akan datang ke sini," kata Febi."Kalau begitu, pakai kalung ini." Leo mengeluarkan liontin berwarna merah darah dan memakaikannya di leher Febi.Bentuk liontin ini seperti air mata yang diperbesar beberapa kali, sehingga liontin ini dinamakan Air Mata Malaikat."Apa ini?" tanya Febi dengan bingung."Ini adalah hartaku yang paling berharga. Mulai sekarang, liontin ini akan menjadi pusaka Keluarga Pratama," kata Leo sambil tersenyum.Febi tidak menganggapnya serius. Menurutnya, itu hanyalah kristal biasa.Keduanya berjalan masuk ke KUA. Saat mereka keluar, mereka membawa buku di tangan mereka.Setelah duduk di dalam mobil, Leo masih memegang surat nikah itu dan melihat foto di atasnya.Pria di foto itu tersenyum dengan ceria. Meskipun wanita itu juga tersenyum, senyumannya terlihat sedikit kaku
Febi terkejut dan buru-buru berjalan mundur. Dia mencoba untuk melarikan diri.Leo mempercepat gerakannya, lalu memeluk Febi dari belakang."Lepaskan aku."Febi berjuang mati-matian. Namun, dia tidak berhasil melepaskan diri. Febi malah ditekan ke atas sofa oleh Leo."Jangan, aku mohon."Melihat perjuangannya tidak ada gunanya, Febi hanya bisa memohon belas kasihan."Aku bisa menjanjikan hal lain padamu, tapi nggak untuk hal ini."Leo sangat keras kepala. Dia bisa memanjakan Febi, tapi tak bisa terus menoleransinya. Leo bahkan lebih tidak bisa menerima Febi tidak diperbolehkan dia menyentuhnya."Aku hamil."Dalam keputusasaan, Febi hanya bisa mengatakan sejujurnya.Leo tertegun sejenak, lalu ekspresinya tampak sangat marah. "Febi, aku bertanya-tanya kenapa kamu tiba-tiba ingin menikah denganku, ternyata kamu ingin aku menjadi ayah dari anakmu!""Omong kosong apa kamu? Aku hanya berhubungan denganmu. Ini anakmu." Febi mendorong Leo menjauh dengan keras. Dia tampak sangat marah."Kamu be
"Kami nggak berpura-pura, kami benar-benar baru saja menikah," kata Febi."Apakah menurutmu kami percaya?" Lanny tidak memercayainya sama sekali.Febi terlalu malas untuk menjelaskan lagi. Dia langsung mengeluarkan surat nikah dari tasnya sambil berkata, "Lihatlah."Saat semua orang melihat surat nikah itu, senyuman di wajah mereka kembali membeku.Sebuah firasat buruk juga muncul di hati Lanny. Kemudian, dia buru-buru membuka surat nikah itu dan melihatnya."Ka ... ka ... kamu terlalu sembarangan. Kamu menikah dengan pria liar tanpa memberi tahu kami sama sekali."Lanny marah hingga tubuhnya gemetar. Saat berkata, dia ingin merobek surat nikah itu.Robby buru-buru menghentikannya. "Jangan merobeknya. Surat itu diperlukan saat bercerai.""Febi, kamu selalu berperilaku baik. Kenapa kamu begitu linglung kali ini!" Dani juga sangat marah.Sebelumnya, Dani ingin menjodohkan cucunya dengan Leo. Namun, setelah apa yang terjadi kemarin, dia berubah pikiran.Dia tidak keberatan Leo menyinggung
"Aku lebih tua darimu, apakah kamu ingin memukulku?" Robby terkejut dan marah.Leo menunjukkan senyum menawan. "Kalau kamu mengakuiku sebagai menantuku, aku secara alami akan menghormatimu sebagai ayah mertuaku. Tapi, kalau kamu nggak mengakuiku, aku nggak perlu menoleransimu.""Kamu ...."Robby menunjuk Leo dengan jarinya. Dia sangat marah sehingga dia tidak tahu harus berkata apa.Tatapan Leo tiba-tiba menjadi tajam. Kemudian, dia berkata dengan dingin, "Aku benci orang menunjukku. Kalau kamu nggak menginginkan jarimu, aku dapat membantumu."Robby terkejut. Kemudian, dia buru-buru menarik kembali jarinya.Dia tahu seperti apa sifat Leo? Dia sangat berani dan sangat kuat."Lihatlah, suami yang kamu cari. Dia bahkan berani memukulku!" keluh Robby sambil memandang Febi.Febi berkata sambil memandang Leo, "Dia adalah ayahku. Bisakah kamu memperbaiki sifat burukmu?""Karena istriku yang berbicara, aku akan berusaha lebih menahan diri di masa depan." Leo mengatakan dia akan mencobanya. Jik
"Kamu seharusnya nggak menyetujui taruhan ibuku."Febi menarik Leo keluar dari ruang tamu."Sekarang, aku adalah suamimu, kenapa kamu nggak percaya padaku?" tanya Leo sambil tersenyum."Kalau Nona Rosa nggak membantumu kemarin, Pak Kai nggak akan melepaskanmu. Kalau kamu menemuinya untuk membicarakan kerja sama, dia mungkin akan membunuhmu," kata Febi. "Serahkan masalah ini padaku. Kamu nggak perlu mengurusnya lagi.""Bagaimana mungkin. Kamu seharusnya lebih tahu seperti apa orang-orang Sekte Jaguar dibandingkan denganku. Terlalu berbahaya bagimu untuk mencari mereka. Aku nggak setuju."Leo tidak membiarkan Febi mengambil risiko. Jika seseorang memanfaatkannya, Febi akan celakaBagaimana mungkin Febi tidak mengetahui bahayanya? Terakhir kali dia menemui putranya Kai untuk menegosiasikan kerja sama, dia dibius. Untungnya Febi berhasil melarikan diri. Alhasil, Febi secara tidak sengaja memasuki kamar Leo."Kalau begitu ... menyerah saja.""Apakah kamu peduli padaku?" tanya Leo sambil ter
Selain itu, hal yang lebih dia khawatirkan adalah kedua liontin giok itu tidak berada di Kota Kumara lagi.Di sisi lain. Setelah dibujuk ibunya, Febi datang ke rumah sakit untuk memeriksa kehamilannya."Apa? Aku nggak hamil!"Saat Febi mendengar dokter mengatakan dia tidak hamil, dia tertegun."Nggak mungkin, ini nggak mungkin. Aku sudah ditiduri oleh bajingan itu dua kali. Kamu pasti salah periksa." Febi menggelengkan kepalanya dengan tidak percaya."Aku nggak salah periksa. Kalau kamu nggak percaya, kamu pergilah ke rumah sakit lain untuk pemeriksaan. tapi, aku dapat menjamin bahwa pemeriksaanku nggak akan salah," kata dokter itu dengan yakin."Tapi, aku pernah melakukan tes dengan alat tes kehamilan sebelumnya," kata Febi dengan bingung."Tes kehamilan bisa saja salah. Selai itu, aku melakukan pemeriksaan ginekologi padamu. Seharusnya kamu masih perawan. Apa yang membuatmu salah mengira kalau kamu hamil?""Dokter, apakah kamu yakin dia masih perawan?" tanya Lanny dengan tergesa-gesa
"Febi telah mencoba beberapa kali sebelumnya, tapi dia nggak berhasil. Apa kamu yakin?" tanya Lanny dengan penuh harap."Tentu saja, Aku berteman baik dengan putranya Pak Kai. Pada hari tender, aku akan menemui Kak Frans secara pribadi. Aku pasti akan memenangkannya." Aston sangat percaya diri karena dia dan Frans sering bermain wanita bersama. Belum lama ini, dia bahkan memberikan sekretaris kesayangannya pada Frans. Dia yakin Frans pasti akan menyetujuinya....Setelah meninggalkan rumah sakit, Febi tidak kembali ke Kediaman Keluarga Sharon. Sebaliknya, dia menelepon Leo, "Di mana kamu?""Aku sedang bekerja, ada apa?" tanya Leo."Setelah pulang kerja, cepatlah kembali. Ada yang ingin aku tanyakan padamu," kata Febi, lalu dia menutup teleponnya.Awalnya, Leo ingin segera kembali. Namun, dia teringat bahwa dia baru saja mengatakan dia sedang bekerja. Jadi, dia menunggu hampir waktu pulang kerja, kemudian dia berkendara kembali.Dia mengendarai mobil Volkswagen yang harganya ratusan jut
"Kamu menggertakku." Febi tidak memedulikannya. Menurutnya, Leo hanya ingin menakutinya.Leo tidak berbasa-basi lagi. Dia langsung mencium bibir Febi yang merah dan lembut. Leo mencicipinya dengan rakus dan menikmatinya tanpa henti.Seluruh tubuh Febi membeku. Dia merasakan arus listrik mengalir di seluruh tubuhnya hingga membuatnya lupa untuk melawan. Febi merasakan keinginan yang tidak dapat dijelaskan di tubuhnya.Setelah dia melihat keinginan di mata Leo, dia tiba-tiba terbangun."Minggir."Febi tiba-tiba menjadi panik. Dia mendorong Leo menjauh dengan sekuat tenaga dan melarikan diri."Wangi sekali! Rasanya enak sekali!"Leo memejamkan mata dengan ekspresi mabuk. Dia merasa wangi Febi sangat harum. Leo terus merasakan perasaan itu.Dia tidak mengejar Febi. Mereka tinggal di bawah satu atap. Dia pasti akan berhasil meniduri Febi....Dua hari kemudian.Hari ini adalah hari tender Perusahaan Jaguar untuk memutuskan siapa yang bisa mendapatkan kontrak untuk proyek Kelana. Proyek