Selain itu, hal yang lebih dia khawatirkan adalah kedua liontin giok itu tidak berada di Kota Kumara lagi.Di sisi lain. Setelah dibujuk ibunya, Febi datang ke rumah sakit untuk memeriksa kehamilannya."Apa? Aku nggak hamil!"Saat Febi mendengar dokter mengatakan dia tidak hamil, dia tertegun."Nggak mungkin, ini nggak mungkin. Aku sudah ditiduri oleh bajingan itu dua kali. Kamu pasti salah periksa." Febi menggelengkan kepalanya dengan tidak percaya."Aku nggak salah periksa. Kalau kamu nggak percaya, kamu pergilah ke rumah sakit lain untuk pemeriksaan. tapi, aku dapat menjamin bahwa pemeriksaanku nggak akan salah," kata dokter itu dengan yakin."Tapi, aku pernah melakukan tes dengan alat tes kehamilan sebelumnya," kata Febi dengan bingung."Tes kehamilan bisa saja salah. Selai itu, aku melakukan pemeriksaan ginekologi padamu. Seharusnya kamu masih perawan. Apa yang membuatmu salah mengira kalau kamu hamil?""Dokter, apakah kamu yakin dia masih perawan?" tanya Lanny dengan tergesa-gesa
"Febi telah mencoba beberapa kali sebelumnya, tapi dia nggak berhasil. Apa kamu yakin?" tanya Lanny dengan penuh harap."Tentu saja, Aku berteman baik dengan putranya Pak Kai. Pada hari tender, aku akan menemui Kak Frans secara pribadi. Aku pasti akan memenangkannya." Aston sangat percaya diri karena dia dan Frans sering bermain wanita bersama. Belum lama ini, dia bahkan memberikan sekretaris kesayangannya pada Frans. Dia yakin Frans pasti akan menyetujuinya....Setelah meninggalkan rumah sakit, Febi tidak kembali ke Kediaman Keluarga Sharon. Sebaliknya, dia menelepon Leo, "Di mana kamu?""Aku sedang bekerja, ada apa?" tanya Leo."Setelah pulang kerja, cepatlah kembali. Ada yang ingin aku tanyakan padamu," kata Febi, lalu dia menutup teleponnya.Awalnya, Leo ingin segera kembali. Namun, dia teringat bahwa dia baru saja mengatakan dia sedang bekerja. Jadi, dia menunggu hampir waktu pulang kerja, kemudian dia berkendara kembali.Dia mengendarai mobil Volkswagen yang harganya ratusan jut
"Kamu menggertakku." Febi tidak memedulikannya. Menurutnya, Leo hanya ingin menakutinya.Leo tidak berbasa-basi lagi. Dia langsung mencium bibir Febi yang merah dan lembut. Leo mencicipinya dengan rakus dan menikmatinya tanpa henti.Seluruh tubuh Febi membeku. Dia merasakan arus listrik mengalir di seluruh tubuhnya hingga membuatnya lupa untuk melawan. Febi merasakan keinginan yang tidak dapat dijelaskan di tubuhnya.Setelah dia melihat keinginan di mata Leo, dia tiba-tiba terbangun."Minggir."Febi tiba-tiba menjadi panik. Dia mendorong Leo menjauh dengan sekuat tenaga dan melarikan diri."Wangi sekali! Rasanya enak sekali!"Leo memejamkan mata dengan ekspresi mabuk. Dia merasa wangi Febi sangat harum. Leo terus merasakan perasaan itu.Dia tidak mengejar Febi. Mereka tinggal di bawah satu atap. Dia pasti akan berhasil meniduri Febi....Dua hari kemudian.Hari ini adalah hari tender Perusahaan Jaguar untuk memutuskan siapa yang bisa mendapatkan kontrak untuk proyek Kelana. Proyek
Aston tiba-tiba menjadi panik. "Nona Rosa, jangan tertipu olehnya. Dia bukanlah anak orang kaya. Dia bahkan bukan menantu keluarga kaya. Dia hanyalah seorang penipu. Kamu jangan tergoda olehnya. Kalau nggak, kamu akan rugi besar."Aston tampak berbaik hati memperingatkannya. Namun, sebenarnya dia merasa cemburu.Di matanya, Leo hanyalah seorang pecundang yang malang. Alhasil, dia malah menikah dengan Febi. Meskipun mereka hanya mendaftar pernikahan, Aston juga merasa sangat iri.Sekarang, dia berkencan dengan Rosa. Mereka berdua adalah wanita terkenal di Kota Kumara yang memiliki latar belakang keluarga yang baik dan cantik. Pria mana pun yang dapat memiliki satu dari mereka akan membuat orang-orang merasa isi. Namun, Leo bahkan berhubungan dengan kedua wanita ini. Sementara Aston yang bermartabat tidak berhasil mengejar keduanya. Hal ini membuat Aston merasa jengkel dan kesal."Aku punya banyak uang. Bahkan kalau dia menipu uangku, aku akan bersedia memberikannya," kata Rosa dengan ac
Hasil tender akan diumumkan satu jam kemudian.Semua perusahaan besar hanya bisa menunggu hasilnya dengan sabar.Febi tampak sedikit gugup. Sejak dia mengambil alih perusahaan, dia belum mendapatkan proyek besar apa pun. Banyak pemegang saham yang keberatan dengannya, terutama paman keduanya, Eko yang selalu ingin memecatnya dari posisi direktur.Jadi, tender ini sangat penting baginya. Febi ingin memenangkan proyek ini untuk membungkam mulut orang-orang itu.Leo menyadari bahwa Febi merasa khawatir. Dia pun tersenyum dan menghiburnya, "Jangan khawatir. Kita pasti akan memenangkan tender kali ini.""Kita bisa memenangkan tender karena Aston. Apa hubungannya denganmu?" ejek Lanny dengan nada menghina."Benar. Aston sudah memberi tahu Kak Frans. Kak Frans pasti akan menyerahkan proyek itu kepada Pak Aston. Pecundang sepertimu masih ingin merebut kerja keras Pak Aston. Kamu benar-benar nggak tahu malu!" kata Veni dengan ekspresi menghina.Leo tidak terus berdebat. Dia akan berbicara berda
Saat melihat Frans marah, Aston ketakutan hingga dia hampir kencing di celana.Frans adalah tuan muda Sekte Jaguar. Dia adalah orang yang sangat kejam. Jika dia ingin membunuh Aston, itu akan semudah membunuh seekor semut.Bahkan jika Frans membunuhnya, tidak akan ada orang yang berani membalaskan dendam Aston.Meskipun hati Aston merasa sangat enggan, dia hanya bisa menelepon Febi dengan patuh.Meskipun Febi sangat penting, Aston merasa Febi tidak sepenting nyawanya sendiri.Setelah menutup telepon, Febi sangat bersemangat."Febi, kenapa kamu begitu bahagia?" tanya Lanny dengan bingung."Pak Kai setuju untuk bekerja sama denganku. Sekarang, dia memintaku untuk pergi mendiskusikan detail kerja sama itu," jawab Febi dengan penuh semangat."Kalau begitu, kenapa kamu masih berdiri di sini? Cepatlah pergi. Jangan biarkan Pak Kai menunggumu," ujar Lanny."Aku ikut denganmu," kata Leo sambil berdiri.Meskipun dia hanya bertemu Kai sekali, Leo tahu dia bukan orang yang baik. Leo tidak merasa
Frans merasa kaget dan bingung."Anak ini hanyalah pecundang yang malang, tapi dia sangat pandai bertarung," jawab Aston.Meskipun Aston tidak menghadiri pernikahan Rendi dan Ranti, dia telah mendengar orang-orang membicarakan apa yang terjadi hari itu.Frans menatap Leo dan berkata dengan dingin, "Kamu berani mengganggu kesenanganku. Sialan, apa kamu sudah bosan hidup?""Kamu yang sudah bosan hidup! Kamu berani menyentuh istriku. Siapa yang memberimu nyali ini!"Wajah Leo dipenuhi dengan niat membunuh. Dia merasakan bahwa Febi dalam bahaya, jadi dia buru-buru berlari. Begitu dia masuk, dia melihat Frans hendak merobek pakaian Febi. Hal ini membuat Leo sangat marah."Dia istrimu?" tanya Frans dengan ekspresi terkejut.Aston buru-buru menjelaskan, "Mereka mendaftarkan pernikahan beberapa hari lalu, tapi itu hanya sebatas nama saja.""Menarik sekali." Frans mencibir, "Kalau begitu, lihat saja dari samping. Lihat bagaimana aku bermain dengan istrimu!"Setelah berkata, Frans mengulurkan ta
"Jangan khawatir. Aku akan baik-baik saja," hibur Leo sambil tersenyum."Sudah seperti ini, tapi kamu masih bilang nggak apa-apa!" Febi memelototi Leo dan berkata dengan marah, "Aku tahu kamu suka menyombongkan diri dan membuat onar, tapi masalah yang kamu hadapi kali ini terlalu serius. Terakhir kali, Nona Rosa menyelamatkanmu, jadi Pak Kai melepaskanmu. Tapi, kali ini kamu menghancurkan alat vital putranya. Nona Rosa nggak bisa membantumu lagi. Pak Kai pasti nggak akan melepaskanmu."Leo berkata dengan acuh tak acuh, "Aku akan bertanggung jawab penuh atas masalah ini. Aku nggak akan melibatkanmu. ""Berhentilah menyombongkan diri. Kamu nggak bisa membayangkan seberapa kuat Pak Kai." Saat dia berbicara, Febi menghubungi ambulans, Dia berharap rumah sakit dapat menyelamatkan mereka. Jika Frans sembuh, Kai mungkin tidak akan begitu marah.Setelah menelepon, Febi melihat Leo masih di sini. Dia buru-buru menarik Febi keluar. Alhasil, dia malah menemukan tujuh hingga delapan pengawal terge