"Kamu memang cerdas. Begini saja, coba tunjukkan hadiahmu. Kalau aku puas, aku akan melupakan masa lalu."Raka mencibir di dalam hatinya. Dia hanya ingin menahan Leo untuk sementara waktu agar dia tidak merusak pernikahannya. Dia akan berurusan dengan Leo di masa depan."Kamu pasti puas dengan hadiahku. Dengan hadiah dariku, kamu nggak perlu khawatir untuk tempat tinggalmu di masa depan."Leo menunjukkan senyuman penuh arti, lalu dia menjentikkan jarinya. Beberapa anggota Sekte Aksara segera mengangkat kain merah itu.Detik berikutnya, semua orang membelalakkan mata mereka sambil menatap peti mati yang gelap itu.Semua orang terkejut. Tidak ada yang menyangka bahwa hadiah yang dikirimkan Leo ternyata adalah peti mati.Ini bukan hadiah, ini jelas pemakaman."Orang ini bahkan mengirimkan peti mati, berani sekali dia!""Anak ini pasti mati. Keluarga Osmana nggak akan pernah melepaskannya!"Kerumunan menjadi gempar. Semua orang kaget dan berteriak dengan marah.Tentu saja, beberapa orang m
"Anak ini sombong sekali. Dia berani mengatakan Keluarga Osmana nggak ada apa-apanya. Dia benar-benar nggak tahu diri.""Benar, Keluarga Osmana adalah keluarga besar di Provinsi Zeva. Sementara dia hanyalah pecundang yang malang. Kalau Keluarga Osmana ingin membunuhnya, itu semudah menghancurkan seekor semut.""Orang ini hanyalah orang bodoh yang nggak tahu diri. Sungguh keajaiban dia bisa bertahan sampai hari ini.""Terakhir kali dia membuat keributan besar di Perjamuan Dewa Perang. Dewa Perang Zeva terlalu malas untuk berdebat dengannya, kemudian dia dibawa pergi oleh Keluarga Widyanto. Kalau nggak, bagaimana dia bisa bertahan sampai hari ini.""Kalau begitu, aku mengerti. Anak ini pasti mengandalkan Keluarga Widyanto untuk bersikap nggak bermoral.""Keluarga Widyanto memang sangat kuat. Tapi bagaimanapun juga, mereka jauh di Kota Fello. Mereka nggak bisa menyelamatkannya sama sekali."Semua orang mengangguk setuju dan memandang Leo seolah-olah sedang melihat orang mati.Saat mendeng
"Pak Raka benar-benar hebat. Dia hampir menjadi master Alam Kesatria tingkat puncak di usia yang begitu muda. Dia benar-benar hebat!""Yah, sulit untuk menjadi seorang master. Pak Raka bisa menjadi seorang master Alam Kesatria tingkat puncak di usia dua puluh enam tahun. Di seluruh Provinsi Zeva, mungkin sulit untuk menemukan orang seperti itu."Semua orang mengangguk dengan setuju. Ada banyak orang yang memandang Raka dengan antusias.Beberapa gadis bahkan terus meliriknya. Mereka berharap bisa menjadi pacarnya Raka.Leo tersenyum dingin dan berkata, "Nggak peduli kamu adalah master Alam Kesatria tingkat menengah atau tingkat puncak. Di mataku, kamu nggak ada apa-apanya.""SIalan, anak ini sombong sekali. Pak Raka, cepat bunuh dia. Aku benar-benar kesal dengannya!" kata Kevin dengan nada dingin.Lanny mengangguk setuju dan mendesak, "Raka, cepat bunuh dia. Jangan tunda waktu pernikahanmu."Saat dia mendengar kata-kata itu, Raka mengangguk. Lalu, dia melihat ke arah Leo sambil berbisik
"Tanpa izinku, kamu nggak akan memiliki kesempatan untuk melarikan diri!"Saat berbicara, Teguh datang ke sisi Bayu. Rambutnya sedikit putih, dengan tubuh pendek dan sosok kurus. Penampilannya tampak sedikit lemah.Namun, matanya sangat tajam seperti dua pedang tajam yang mampu menembus pikiran orang. Tatapannya itu tampak mengintimidasi."Pak Teguh, tolong selamatkan putraku," mohon Gala sambil membungkuk.Teguh meletakkan tangannya di belakang punggung dan berkata dengan percaya diri, "Jangan khawatir, Pak Gala. Putramu akan baik-baik saja.""Nak, apakah kamu nggak mendengar apa yang aku katakan? Cepat lepaskan Pak Raka!"Teguh berpikir jika dia keluar, Leo akan ketakutan setengah mati dan buru-buru melepaskan Raka.Siapa sangka Leo tidak berniat melepaskannya. Hal ini membuatnya sangat marah.Leo berkata sambil tersenyum sinis, "Kamu pikir kamu siapa! Kenapa aku harus mendengarkanmu?""Sialan, orang ini sombong sekali. Dia berani berbicara dengan Pak Teguh seperti ini. Besar sekali
Febi berlari ke arah Leo tanpa memedulikan halangan keluarganya. Kemudian, dia menasihatinya dengan cemas, "Leo, tolong cepat pergi. Kalau gubernur datang, kamu nggak bisa melarikan diri lagi.""Jangankan gubernur, aku bahkan nggak takut kalau Raja Surga datang!" kata Leo sambil tersenyum tipis."Leo, sudah seperti ini. Bisakah kamu berhenti membual?" kata Febi dengan sangat marah.Bukannya Febi tidak memercayai Leo. Semua ini karena Leo menyembunyikannya dengan sangat baik.Di mata Febi, Leo mahir dalam keterampilan medis dan sangat kuat. Leo sudah sangat hebat di antara orang-orang biasa. Namun, bagaimanapun juga, Leo tidak memiliki kekuatan dan kekuasaan. Menyinggung Keluarga Osmana dan Keluarga Raditya akan sangat merepotkan, apalagi gubernur akan datang.Gubernur adalah salah satu penguasa di Provinsi Zeva. Selama dia memberi perintah, Leo akan sulit untuk keluar hidup-hidup.Sekarang Febi hanya bisa membiarkan Leo melarikan diri sejauh mungkin sebelum gubernur datang. Hanya d
"Berengsek, gubernur ada di sini, cepat lepaskan anakku dan berlutut untuk mengakui kesalahanmu!" teriak Gala sambil menunjuk ke arah Leo dengan tegas."Cepat lepaskan putraku!" teriak ibunya Raka dengan keras."Diam!"Gubernur langsung marah. Dia mengangkat tangannya dan menampar Gala dengan keras, lalu dia menampar ibunya Raka dengan punggung tangannya."Pak, kenapa kamu memukuli kami?" tanya Gala dengan sedih sambil menutupi wajahnya yang bengkak dan sakit."Aku memang memukulmu. Kamu berani nggak menghormati Ketua. Siapa yang memberimu keberanian ini?" tanya Gubernur dengan tegas."Apa! Ketua!""Pak, apa kamu nggak salah? Dia hanyalah pecundang yang miskin. Bagaimana mungkin dia adalah Ketua?"Gala menatap Leo dengan tatapan terkejut dan tidak percaya.Gubernur mengabaikannya, lalu dia berbalik untuk bersujud di depan Leo. Semua pengawal yang dibawanya juga berlutut di lantai."Salam pada Ketua!"Semua orang menyapa dengan serempak.Setelah Gala dan istrinya melihat adegan ini, mer
Febi bersikeras memasuki hotel. Hal itu membuat beberapa anggota Keluarga Sharon sangat marah. Jika Febi menyinggung gubernur dan Keluarga Raditya, mereka juga akan terlibat.Namun, tanpa perintah gubernur, mereka tidak berani mengejar Febi. Mereka semua hanya bisa mengentakkan kakinya dengan marah.Febi melangkah ke hotel. Dia hendak mengeluarkan Air Mata Malaikat dan berpura-pura menjadi istrinya Ketua. Alhasil, dia malah melihat pemandangan yang luar biasa.Febi melihat beberapa pengawal gubernur memasukkan mayat Raka dan Keluarga Raditya yang lainnya ke dalam peti mati.Febi langsung membelalakkan matanya. Ekspresinya tampak kaget dan tidak percaya.Bukankah gubernur datang untuk membela Keluarga Raditya?Kenapa dia malah membunuh ketiga anggota Keluarga Raditya?Leo juga terkejut. Dia tidak menyangka Febi akan masuk lagi.Saat gubernur melihat Febi masuk, dia langsung marah, "Siapa yang membiarkanmu masuk? Keluar!""Lancang!"Tubuh Leo langsung memancarkan aura pembunuh yang menak
Memikirkan peti mati yang dibawa oleh pengawal gubernur, tidak sulit untuk menebak bahwa mereka mungkin telah mati."Gubernur diundang oleh Keluarga Raditya untuk menghajar Leo. Alih-alih berurusan dengan Leo, mereka malah menangani Keluarga Raditya. Apa sebenarnya yang terjadi?" Dani mengerutkan keningnya dengan bingung."Gubernur sepertinya sangat menghormati anak itu. Dia juga memiliki mobil mewah dan ditemani oleh pengawal. Mungkinkah dia adalah tuan muda dari Keluarga Besar?" tebak Robby."Nggak mungkin, dia hanya pecundang yang miskin. Lihat penampilannya yang biasa itu, dia sama sekali nggak terlihat seperti tuan muda," kata Anna.Marvin tiba-tiba menyadari dan berkata, "Aku mengerti, orang-orang itu pasti dari Keluarga Widyanto. Keluarga Widyanto adalah salah satu dari sepuluh keluarga teratas, jadi gubernur pasti akan menghormati mereka."Saat Lanny mendengar ini, matanya tiba-tiba berbinar. "Karena anak itu memiliki hubungan baik dengan Keluarga Widyanto, alangkah baiknya kal
Harus diketahui bahwa Leo dan Zaki baru berusia dua puluhan tahun, tetapi mereka sudah memasuki Alam Bawaan. Bahkan kekuatan para master senior pun tidak sebanding dengan mereka.Jika sepuluh hingga dua puluh tahun kemudian, sehebat apa kekuatan mereka?Dalam sekejap mata, keduanya bertarung selama puluhan ronde. Pertarungan itu semakin intens. Kekuatan keduanya tampak setara.Ekspresi Zaki tampak semakin masam. Hal ini karena Leo jauh lebih kuat dari yang dia bayangkan. Tidak peduli bagaimana Zaki menyerang, dia tidak dapat melukai Leo sehelai rambut pun. Dia bahkan tidak berhasil menyentuh sudut pakaiannya.Sementara Leo tampak lebih santai.Faktanya, dengan kekuatannya saat ini. Jangankan membunuh Zaki dengan cepat. Dia bahkan bisa membuatnya terluka parah dengan satu serangan.Alasan mengapa Leo tidak melakukan ini adalah karena dia takut akan menakuti Rangga.Sekarang, tujuan utama Leo adalah membunuh Rangga. Baginya, masalah lain tidak penting.Segera setelah puluhan ronde berlal
Zaki sangat marah. "Hari ini, kamu akan mati. Aku akan menginjakmu di hadapan semua orang, sehingga kamu akan dipermalukan seumur hidupmu!""Coba saja kalau bisa." Leo meletakkan tangan di punggungnya sambil tersenyum. Dia terlihat sangat percaya diri."Keluarkan senjatamu!"Zaki mengarahkan pedang panjangnya ke arah Leo. Auranya langsung memancar ke segala arah.Orang-orang di sekitar merasakan tekanan yang tak terlukiskan. Mereka tanpa sadar merasa ketakutan.Leo mengenakan jaket berwarna hitam. Kemudian, mereka melihat dia mengeluarkan sebuah belati berukuran Zaki dari jaketnya.Setelah Jessy yang berada di bawah arena melihat belati itu, dia langsung terkejut hingga membuka mulutnya.Orang lain tidak mengenalnya, tetapi dia langsung mengenali belati itu. Belati itu adalah miliknya. Dia selalu menyimpannya di vilanya. Kenapa belati itu bisa diambil oleh Leo?"Serang!"Awalnya, Zaki ingin menunggu Leo mengambil tindakan. Namun, Leo tidak menyerang untuk waktu lama. Zaki kehilangan ke
Sebelum Leo berbicara, Rangga sudah berkata dengan tidak senang, "Zaki, apa kamu nggak tahu aturan mengantre? Aku yang mengajaknya bertarung terlebih dulu. Cepat minggir!"Banyak orang yang menganggukkan kepala mereka. Rangga mengajak Leo bertarung terlebih dahulu, sementara Leo telah menyetujuinya. Saat pertarungan akan dimulai, Zaki malah membuat onar. Tindakan Zaki memang tidak sesuai dengan aturan.Namun, Zaki tidak memedulikan hal tersebut. Dia berkata sambil menatap Rangga, "Aku nggak peduli apa itu mengantre. Siapa pun yang berani menghentikanku menghapus rasa maluku, dia akan menantangku. Kalau kamu nggak setuju, aku akan membunuhmu terlebih dahulu!"Sialan, Zaki benar-benar gila.Seketika, Rangga langsung marah. "Zaki, apa kamu kira aku takut padamu?""Aku nggak tahu kamu takut atau nggak. Aku hanya tahu kalau kamu nggak turun, aku akan membunuhmu sekarang!" Tubuh Zaki memancarkan aura membunuh yang kuat.Dia ingin menantang Leo untuk menghilangkan rasa malunya. Dia juga ingin
Setelah Leo muncul, Rangga langsung memancarkan aura membunuh yang menakjubkan."Leo, akhirnya kamu muncul."Leo berjalan ke arah Rangga, lalu dia berhenti tidak jauh dari sana dan berkata, "Rangga, awalnya aku kira kamu adalah seorang pria sejati. Tapi, aku akui bahwa aku salah.""Apa maksudmu?" tanya Rangga dengan nada dingin.Leo berkata sambil menunjukkan senyuman sinis, "Kamu memaksa gadis yang nggak menyukaimu untuk menikah denganmu. Apa bedanya kamu dengan seekor binatang? Bukan, membandingkan kamu dengan binatang adalah penghinaan terhadap binatang.""Sialan, kamu cari mati!"Rangga marah. Leo bahkan berani mengatakan dia lebih buruk dari seekor binatang. Menjengkelkan sekali."Berani sekali kamu! Cepat berlutut dan minta maaf pada Pak Rangga!""Anak ini bahkan berani memarahi Pak Rangga. Dia benar-benar nggak takut mati."Semua anggota Keluarga Safwando marah. Mereka berteriak dengan suara lantang.Para tamu juga merasa Leo memiliki nyali yang besar. Sebelumnya, Keluarga Jonat
"Hormat pada langit!"Pulau Fairy terisolasi dari dunia luar, jadi upacara pernikahan mereka masih mengkuti adat kuno. Mereka hanya mengadakan upacara pernikahan, tetapi tidak mendaftarkan pernikahan mereka.Setelah upacara pernikahan, mereka akan menjadi pasangan sah yang diakui oleh semua orang.Leo berdiri di antara kerumunan. Dia menyaksikan Celine mengikuti upacara pernikahan dengan tidak berdaya.Saat ini, tidak hanya Atin yang berada di sana. Bahkan semua tetua Keluarga Safwando pun berkumpul di sana.Selain itu, masih ada anggota Keluarga Roderik dan Keluarga Tabrani. Orang-orang ini mungkin memihak pada Keluarga Safwando. Jika Leo bertindak, dia tidak hanya tidak dapat menyelamatkan Celine, Leo bahkan akan kehilangan nyawanya."Hormat pada orang tua!""Hormat pada pasangan!""Sah!"Terdengar tepuk tangan meriah. Semua orang bertepuk tangan sambil memberi selamat.Saat ini, Rangga seharusnya membawa pengantin wanita ke kamar. Namun, dia tidak melakukannya. Sebaliknya, Rangga ma
Tetua Agung berkata, "Pak Atin, mungkinkah orang itu adalah orang yang tadi malam?"Atin berkata, "Seharusnya benar. Orang itu mahir dalam seni penyamaran dan sangat kuat. Kita harus menemukan cara untuk membunuhnya. Kalau nggak, akan ada masalah yang nggak ada habisnya!"Tetua Agung berkata sambil mengangguk, "Pak Atin benar. Tapi, yang terpenting adalah pesta pernikahan. Setelah malam ini, kita akan menyelesaikan masalah dengannya."Atin menganggukkan kepalanya.Saat keduanya hendak kembali, jeritan dan pertarungan sengit tiba-tiba terdengar dari kejauhan. Bahkan fluktuasi energi yang kuat bisa dirasakan dari jarak jauh."Celaka!"Ekspresi Atin berubah. Kemudian, dia buru-buru kembali dengan kecepatan tinggi. Sementara Tetua Agung Keluarga Safwando mengikuti di belakangnya.Saat ini, tim pernikahan menjadi sangat berantakan. Leo kembali, lalu dia mulai membunuh orang-orang di antara kerumunan.Sasaran Leo sangat jelas. Dia mengincar Rangga yang dilindungi oleh para pengawal.Namu
Keduanya menyerang dengan pedang mereka hingga terdengar suara keras. Seketika, energi pedang keduanya meledak. Namun, sisa energi pedang berwarna putih malah terus menyerang tanpa henti.Kedua tetua itu tampak terkejut. Kemudian, mereka segera mengangkat pedang mereka untuk melawan.Setelah itu, terdengar suara ledakan yang keras. Kedua orang itu terpental oleh energi yang menakutkan tersebut, lalu terjatuh ke tanah dengan cepat.Setelah itu, terdengar suara ledakan yang keras dan tanah berguncang dengan hebat. Muncul dua kawah besar hingga debu beterbangan ke langit."Lindungi Pak Rangga!"Para pelayan dan penjaga yang menemani Rangga pun menghunus pedang mereka satu demi satu, lalu mereka mengepung Rangga."Siapa pun yang menghalangiku akan mati!"Leo memegang belatinya sambil berlari ke arah Rangga.Belati itu dia temukan di vila. Belati itu adalah sebuah senjata tajam.Meskipun Leo tidak terbiasa menggunakannya, itu lebih baik dibandingkan menyerang dengan tangan kosong."Duar!"H
Namun, sekarang seseorang akan membantunya menyelamatkan Celine. Leo tentu saja bersedia mencobanya.Ada dua alasan mengapa Leo memercayai pria berjas putih itu. Pertama, dia tidak punya pilihan lain.Alasan kedua, dia mengenal pria berjas putih itu. Namanya Jimmy Roderik. Dia adalah putra sulung dari Keluarga Roderik, pemimpin dari empat keluarga besar di Pulau Fairy.Pada saat yang sama, dia juga dikenal sebagai penerus terhebat di Pulau Fairy. Dia juga merupakan genius paling menonjol di Pulau Fairy selama seratus tahun.Pada usia dua puluh tahun, dia memasuki Alam Bawaan. Pada usia dua puluh tujuh tahun, tingkat kultivasinya sudah tidak terduga.Banyak orang mengatakan bahwa Jimmy dapat mencapai Alam Setengah Dewa di masa depan.Alam Setengah Dewa sebenarnya adalah alam setelah Alam Bawaan. Begitu orang-orang mencapai alam itu, mereka tidak akan terkalahkan di dunia.Terlebih lagi, mereka akan memiliki kekuatan yang luar biasa. Mereka dapat membunuh orang dengan mudah. Mereka bahka
Ada empat keluarga besar di Pulau Fairy, antara lain Keluarga Roderik, Keluarga Tabrani, Keluarga Jonathan dan Keluarga Safwando.Keluarga Safwando menempati urutan terakhir. Hal ini merupakan duri di hati setiap orang di Keluarga Safwando.Namun, beberapa hari yang lalu, Keluarga Safwando mengalahkan Keluarga Jonathan dalam satu gerakan. Hal ini membuat mereka tidak menduduki posisi terakhir lagi.Celine yang dulunya acuh tak acuh padanya. Saat ini, Celine akan menjadi pengantinnya. Hal itu adalah sebuah kebahagiaannya. Bagaimana mungkin Rangga tidak merasa bahagia?Leo melihat Rangga dari kejauhan. Dia ingin menampar pria bajingan itu sampai mati.Namun, Leo masih menahan dorongan itu. Kemudian, dia berlari ke sekitar Kediaman Keluarga Jonathan. Saat ini, seharusnya Celine masih berada di Kediaman Keluarga Jonathan.Pertahanan di sini terlihat sangat lemah, bahkan penjaga gerbang pun menguap.Leo merasa ada yang salah. Situasi semakin aneh, Leo semakin tidak berani bertindak gegabah.