Share

Bab 148

Febi bersikeras memasuki hotel. Hal itu membuat beberapa anggota Keluarga Sharon sangat marah. Jika Febi menyinggung gubernur dan Keluarga Raditya, mereka juga akan terlibat.

Namun, tanpa perintah gubernur, mereka tidak berani mengejar Febi. Mereka semua hanya bisa mengentakkan kakinya dengan marah.

Febi melangkah ke hotel. Dia hendak mengeluarkan Air Mata Malaikat dan berpura-pura menjadi istrinya Ketua. Alhasil, dia malah melihat pemandangan yang luar biasa.

Febi melihat beberapa pengawal gubernur memasukkan mayat Raka dan Keluarga Raditya yang lainnya ke dalam peti mati.

Febi langsung membelalakkan matanya. Ekspresinya tampak kaget dan tidak percaya.

Bukankah gubernur datang untuk membela Keluarga Raditya?

Kenapa dia malah membunuh ketiga anggota Keluarga Raditya?

Leo juga terkejut. Dia tidak menyangka Febi akan masuk lagi.

Saat gubernur melihat Febi masuk, dia langsung marah, "Siapa yang membiarkanmu masuk? Keluar!"

"Lancang!"

Tubuh Leo langsung memancarkan aura pembunuh yang menak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status