Share

Bab 10

Author: Wijaya
last update Last Updated: 2024-07-17 11:35:34
Dia melihat seorang lelaki duduk di sofa di dalam kamar, tepatnya adalah seorang lelaki tua.

Orang ini adalah Leo. Namun, saat ini dia telah mengubah penampilannya. Rambut Leo terlihat memutih, wajah keriput dan banyak bekas luka di atasnya. Penampilannya itu tampak mengerikan dan menakutkan.

"Apakah kamu adalah ketua?" tanya Ranti dengan takut-takut. Dia ingin berbalik dan melarikan diri.

Meskipun ketua dikabarkan sudah tua dan jelek, dia sudah siap secara mental untuk melihatnya. Namun, orang itu terlalu tua dan jelek. Orang ini bukan hanya pantas menjadi kakeknya, wajahnya yang jelek dan penuh bekas luka itu membuat Ranti jijik.

"Kamu berani meragukan identitasku?"

Mata Leo membelalak. Ranti sangat ketakutan hingga kakinya menjadi lemas dan berlutut di lantai. "Aku nggak berani. Ketua jangan marah."

"Bangunlah," kata Leo.

"Terima kasih, Ketua."

Setelah dia berdiri, Ranti menarik napas dalam-dalam untuk mengatasi ketakutan batinnya.

Dia telah bertekad. Tidak peduli seperti apa rupa ketua, Ranti akan mencari cara untuk merayunya.

Selain itu, Ranti sangat percaya diri dengan penampilannya. Apalagi hari ini dia adalah seorang pengantin. Mengenakan gaun pengantin berwarna putih adalah momen terindah dalam hidupnya.

Ranti percaya semua pria akan jatuh cinta padanya.

"Ketua, aku ingin duduk di sebelahmu, apakah boleh?" ​​tanya Ranti dengan ragu-ragu.

Leo menganggukkan kepalanya.

Seketika, Ranti merasa sangat gembira. Dia segera berjalan ke arah Leo dan duduk sangat dekat dengannya. Dia meletakkan tangannya di atas kaki Leo.

Setelah melihat Leo tidak marah, Ranti menjadi semakin berani. Dia perlahan-lahan bersandar di tubuh Leo, ​​​​lalu meninggalkan bekas bibir satu demi satu di wajah dan leher pria itu.

Selain itu, dia juga meraih tangan Leo dan meletakkan di tubuhnya. Dia membiarkan Leo merasakan bagian tubuhnya yang paling lembut.

Saat Ranti ingin mencium bibir Leo, Leo mengangkat tangannya untuk menghentikan Ranti. "Kamu adalah pengantin wanita hari ini. Kamu nggak pantas bersikap seperti ini, kan?"

"Bisa mengabdi kepada ketua adalah keinginan terbesarku dalam hidup ini. Selama kamu memintanya, pernikahan hari ini akan segera dibatalkan."

Ranti memandang Leo dengan penuh harap.

"Kalian akan menikah, apakah kamu nggak punya perasaan padanya?" tanya Leo.

"Hubungan seperti apa yang bisa aku miliki dengan pecundang seperti dia?" kata Ranti dengan ekspresi jijik. "Ketua, kamu nggak tahu. Rendi si pecundang itu terbiasa bermain dengan wanita. Dia telah kehilangan kemampuannya sebagai seorang pria. Pernikahanku dengannya hanya untuk kepentingan keluarga. Nggak ada perasaan apa pun."

"Saat ini, aku masih perawan. Izinkan aku memberikan pengalaman pertamaku yang berharga untukmu."

Ranti menunjukkan ekspresi malu. Kemudian, dia melepas gaun pengantinnya, berbalik dan berbaring di atas meja. Dia menunggu Leo mendekatinya.

Leo menunjukkan senyum sinis. Wanita ini benar-benar tidak tahu malu sama sekali. Di hari pernikahannya, dia justru memberikan dirinya kepada pria lain.

Untungnya, pertunangannya mereka telah dibatalkan. Jika Leo menikahi wanita seperti ini, cepat atau lambat dia akan dikhianati.

"Ranti, kamu punya tunangan sebelumnya. Untuk menikahi Rendi, kamu secara terang-terangan membatalkan pertunanganmu. Apakah kamu menyesalinya?" tanya Leo dengan penuh arti.

"Kamu bilang Leo adalah si kampungan itu. Aku merasa jijik saat melihatnya." Ranti berkata dengan penuh harap, "Ketua, jangan membicarakan hal ini. Ayo cepat kemari."

"Ranti, lihatlah ke belakang. Lihat siapa aku."

"Tentu saja kamu adalah ketua ...."

Ranti menoleh ke belakang tanpa sadar dan melihat Leo merobek topeng khusus di wajahnya. Seketika, dia memperlihatkan wajahnya yang tampan.

"Leo, kamu?"

Ranti sangat terkejut.

"Kamu nggak menyangka, 'kan? Pria yang ingin kamu dekati dengan susah payah adalah si kampungan itu," kata Leo berkata dengan ekspresi sinis.

"Dasar bajingan, berani-beraninya kamu berpura-pura menjadi ketua. Besar sekali nyalimu!" Ranti kaget dan marah. Namun, dia lebih malu.

Saat dia memikirkan adegan di mana dia baru saja merayu Leo, ​​​​dia benar-benar ingin melarikan diri.

"Kamu bilang aku berpura-pura menjadi ketua, siapa yang bisa membuktikannya?" cibir Leo.

"Tunggulah, aku nggak akan melepaskanmu."

Ranti sangat marah. Setelah mengucapkan kata-kata kasar itu, dia segera pergi.

Rendi sedang menjamu tamu di aula. Saat dia melihat Ranti turun, dia buru-buru melangkah maju dan bertanya, "Di mana ketua?"

"Kita ditipu oleh Rosa. Nggak ada seorang pun di ruangan itu," kata Ranti dengan marah.

Ranti tidak menyebutkan nama Leo. J​​ika tidak, ini akan menjadi masalah besar. Begitu Leo mengatakan tentang masalah tersebut, Ranti akan sulit untuk menjelaskannya.

"Rosa si jalang itu. Dia menerima hadiahku, tapi dia tidak menyelesaikan pekerjaannya. Cepat atau lambat, aku akan memberinya pelajaran!" Rendi sangat marah.

Namun, dia tidak berani mencari masalah dengan Rosa. Rendi tidak mampu menyinggung perasaannya.

Saat ini, sebuah gambar tiba-tiba muncul di layar lebar.

Pengantin wanita, Ranti muncul di sana. Video itu dimulai dari adegan dia merayu Leo.

Dalam gambar, wajah Leo ditutup. Namun, wajah Ranti terlihat jelas.

Semua tamu membelalakkan mata mereka. Mereka terus berkomentar.

"Ranti terlihat seperti wanita bai-baik. Aku nggak menyangka dia akan begitu liar di belakang. Dia mengenakan gaun pengantin untuk merayu pria lain di hari pernikahannya. Dia benar-benar murahan."

"Aku akui Ranti benar-benar gadis nakal. Aku aku kasihan pada Pak Renti. Dia diselingkuhi bahkan sebelum dia menikah."

Tatapan orang-orang yang melihat Ranti berubah. Mereka sangat antusias. Mereka sudah berpikir ingin mencari kesempatan untuk bersenang-senang dengannya.

Sementara Rendi dan Ranti membelakangi layar lebar. Saat mereka melihat reaksi para tamu, mereka baru menyadari ada sesuatu yang tidak beres. Mereka buru-buru berbalik untuk melihat.

Wajah Ranti tiba-tiba memerah sampai ke telinganya. Kemudian, dia merasa ketakutan.

Rendi terlihat sangat marah. "Matikan, cepat matikan!"

Rendi meraung dengan keras. Setelah satu menit, video itu baru berhenti. Dia sangat marah hingga hampir muntah darah. Dia menoleh ke arah Ranti dengan tatapan membunuh.

Ranti gemetar ketakutan. "Sayang, tolong dengarkan penjelasanku. Ini nggak seperti yang kamu pikirkan."

"Kita selesaikan masalah ini ketika kembali!" Rendi memelototinya dengan tajam, lalu dia menatap para tamu sambil tersenyum canggung. "Adegan tadi palsu. Seseorang sengaja mencoreng nama baiknya. Jangan percaya."

Namun, tidak peduli bagaimana Rendi menjelaskannya, tidak ada yang percaya sama sekali.

Rendi secara alami memahami hal ini. Dia sangat marah hingga dia merasa paru-parunya hampir meledak.

Tepat pada saat ini, Leo turun dari lantai atas. Rendi segera mendekatinya. "Dasar bajingan, kamu melakukan ini, ya?"

"Dasar bajingan. Kamu berani menipuku, aku bunuh kamu!"

Ranti juga sangat marah. Dia bergegas ke arah Leo sambil menggertakkan giginya.

"Plak!"

Terdengar suara tamparan yang jelas dan keras. Leo menampar wajah Ranti dengan keras.

"Kamu berani menamparku?"

Ranti menutupi wajahnya yang sakit dengan tidak percaya.

"Cari mati!"

Rendi sangat marah. Dia mengangkat tangannya dan menampar Leo.

"Plak!"

Setelah tamparan keras, beberapa sidik jari segera muncul di wajah Rendi. Kemudian, darah mengalir dari sudut mulutnya.

"Apakah nyaman? Ini adalah bayaran karena memprovokasiku." Setelah Leo selesai berbicara, dia menampar wajah Rendi dengan keras lagi.

Rendi dipukul hingga dia terhuyung dan duduk di lantai.

"Orang ini berani sekali. Dia bahkan berani memukul Pak Rendi. Dia benar-benar cari mati."

"Kepala Keluarga Wiryawan sudah datang. Anak ini sudah tamat."

Di tengah diskusi semua orang, seorang pria paruh baya masuk dengan cepat. "Siapa yang memukuli anakku?"

"Ayah, kamu datang tepat waktu."

Rendi berlari dengan tergesa-gesa, lalu menunjuk ke arah Leo sambil berkata dengan sedih dan marah, "Bajingan ini, aku ingin membunuhnya."

"Kamu!"

Ferdian Wiryawan secara alami mengenal Leo. "Dasar bajingan, kamu benar-benar keterlaluan. Pengawal, patahkan kaki dan tangannya, lalu buang keluar."

Setelah mendengar perintah Ferdian, beberapa pengawal Keluarga Wiryawan bergegas ke arah Leo dengan ganas.

"Hentikan!"

Beberapa pengawal bergegas ke sisi Leo. Saat mereka hendak mengambil tindakan, seorang wanita muncul di aula.

"Nona Febi, kenapa kamu kemari?"

Orang yang datang adalah Febi.

Ferdian buru-buru menyambutnya sambil tersenyum.

"Apa yang kalian lakukan?" tanya Febi dengan suara lantang.

Ferdian berkata sambil menunjuk ke Leo, "Anak ini membuat onar di pernikahan putraku. Dia bahkan memukuli putra dan menantuku. Aku hendak menyuruh seseorang memberinya pelajaran. Mohon maaf."

"Pak Leo adalah tamu Keluarga Sharon. Siapa pun yang berani menyentuhnya adalah musuh Keluarga Sharon."

Febi berdiri di depan Leo. Pada saat ini, dia seperti ratu yang bermartabat. Auranya yang kuat yang membuat orang tidak berani melihatnya.

Leo menyondongkan tubuhnya ke telinga Febi sambil berbisik, "Aku nggak menyangka kamu begitu peduli padaku. Kamu jatuh cinta padaku, ya?"

"Kamu terlalu banyak berpikir. Kalau bukan karena kakekku, aku nggak akan peduli padamu," keluh Febi sambil mendengus dingin.

Meskipun Febi tidak membenci Leo, ​​​​dia jelas tidak memiliki kesan yang baik terhadapnya.

"Kakekmu sangat menyukaiku. Kita juga memiliki hubungan itu. Bagaimana kalau kamu menikah denganku?" kata Leo sambil tersenyum.

Febi menoleh ke arah Leo dan berkata dengan marah, "Aku peringatkan kamu. Apa yang terjadi sebelumnya adalah masa lalu. Kalau kamu menyebutkannya lagi, jangan salahkan aku marah padamu."

Di sisi lain, Keluarga Wiryawan dan Keluarga Ananda juga berdiskusi dengan gugup.

Mereka tidak ingin menyinggung Keluarga Sharon, tapi jika mereka membiarkan kedua mempelai dipukuli begitu saja, bukankah akan membuat orang-orang mentertawakan mereka? Bagaimana mereka bisa bersosialisasi di masa depan?

Setelah berdiskusi singkat, kedua keluarga datang ke hadapan Febi bersama-sama.

"Nona Febi, lihatlah bagaimana putra dan menantuku dipukul?" Ferdian berkata dengan kesal, "Kalau hari biasa, demi Keluarga Sharon, aku pasti akan mengalah. Tapi, hari ini adalah hari pernikahan mereka. Mereka dipermalukan di depan semua tamu. Kalau nggak membalas dendam ini, bagaimana Keluarga Wiryawan dan Keluarga Ananda menempatkan diri di Kota Kumara?"

Erik juga berkata dengan marah, "Benar, anak ini harus menanggung konsekuensinya!"

"Pak Leo adalah penyelamat kakekku. Jadi, aku benar-benar nggak akan duduk diam. Begini saja, kita sama-sama mengalah. Aku akan memintanya untuk meminta maaf padamu dan aku akan memberi kalian 20 miliar sebagai kompensasi," kata Febi.

"Nggak!"

Ferdian menolak tanpa berpikir panjang, lalu dia berkata dengan dingin, "Demi Keluarga Sharon, kita dapat mengalah. Tapi, permintaan maaf yang sederhana terlalu asal-asalan."

"Menurutmu, apa yang harus kita lakukan?" tanya Febi.

"Dia harus mendapatkan balasan setimpal!"

Ferdian berkata dengan dingin, "Biarkan putra dan menantuku memukul dia kembali. Selain ini, nggak ada cara lain."

"Dia harus merangkak di bawah selangkanganku. Kalau nggak, itu nggak akan menghilangkan kebencian di hatiku!" raung Rendi dengan marah.

"Merangkak di bawah selangkanganmu terlalu berlebihan," kata Febi.

Rendi berkata sambil menahan amarahnya, "Nona Febi, demi kamu, aku nggak akan membiarkan dia merangkak. Tapi, aku harus menamparnya dua kali."

Febi memandang Leo sambil berkata, "Pak Leo, aku telah mencoba yang terbaik. Biarkan dia memukulmu."

Leo tersenyum dengan ekspresi meremehkan, "Aku yang selalu menampar wajah orang lain. Mau menamparku, mimpi kamu."

"Nona Febi, kamu juga sudah mendengarnya. Kami ingin membereskan semuanya, tapi orang ini nggak tahu diri. Kalau begitu, nggak ada yang perlu dikatakan lagi."

"Pengawal, patahkan kaki dan tangannya, lalu buang keluar!"

Comments (4)
goodnovel comment avatar
Paulus Guling
bagus ceritanya
goodnovel comment avatar
Bonari Pkm
sae pun ceritanya
goodnovel comment avatar
Hadi Bd
bagus cerita nya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kamu yang Menolakku, Kenapa Kamu Menangis?   Bab 11

    "Pengawal, patahkan anggota tubuhnya dan buang keluar!"Ferdian memberi perintah, lalu para preman di sekitarnya bergegas ke sana."Tunggu!"Febi buru-buru menghentikannya, lalu dia berkata sambil menatap Leo, "Apa kamu benar-benar ingin menjadi cacat?""Pecundang ini masih ingin membuatku menjadi cacat?" tanya Leo dengan ekspresi menghina."Kalau kamu terus seperti ini, aku nggak bisa menyelamatkanmu." Febi sangat marah, dia tak menyangka Leo akan begitu keras kepala.Leo menunjukkan senyuman main-main, lalu dia berkata dengan tegas, "Aku nggak butuh penyelamatanmu sama sekali. Aku nggak menganggap serius pecundang ini sama sekali.""Kamu punya nyali, kamu berani menjadi begitu sombong saat nyawamu diambang kematian. Aku ingin melihat betapa sombongnya kamu! Patahkan anggota tubuhnya, lalu hancurkan mulutnya!" kata Ferdian dengan niat membunuh."Tunggu sebentar. Pak Ferdian, izinkan aku membujuknya lagi."Febi berdiri di depan Leo. Tindakannya itu membuat Leo sedikit terharu.Ferdian

    Last Updated : 2024-07-17
  • Kamu yang Menolakku, Kenapa Kamu Menangis?   Bab 12

    "Salam pada Pak Kai!"Saat Ferdian mendekati Kai, dia segera membungkuk dan memberi hormat.Kemudian, Tina, Rendi, Erik dan anggota keluarganya juga ikut memberi hormat. Tatapan mereka penuh dengan kekaguman.Kai memandang Rendi dan Ranti sejenak."Ckckck, sungguh menyedihkan dipukuli seperti ini di hari pernikahan kalian.""Pak Kai, kamu harus membalaskan dendam kami!"Rendi berkata sambil memanas-manasi, "Kamu nggak tahu betapa sombongnya anak itu. Dia tahu kamu akan datang, tapi dia nggak takut sama sekali. Dia juga bilang dia nggak menganggap serius Pak Kai dan Sekte Jaguar sama sekali. Dia bahkan menyebutmu pecundang.""Lancang!" raung Kai dengan marah. Seketika, aura membunuh yang menakjubkan untuk memenuhi area itu.Orang-orang di sekitarnya tiba-tiba merasa ketakutan.Jika Kai marah, akibatnya akan cukup serius."Apa latar belakang orang itu?"Kai sangat berhati-hati. Meskipun dia adalah ketua mafia di Kota Kumara, masih ada beberapa petinggi yang tidak mampu dia singgung. Belu

    Last Updated : 2024-07-17
  • Kamu yang Menolakku, Kenapa Kamu Menangis?   Bab 13

    Menghadapi ancaman Rosa, meskipun mereka sangat enggan, mereka tetap menunduk di lantai dan memakan makanan kucing dengan patuh.Mereka tidak lagi peduli dengan harga diri mereka lagi. Hal yang terpenting saat ini adalah hidup mereka.Mata Erik dan yang lainnya penuh dengan kebencian. Leo ​​​​yang menyebabkan mereka makan makanan kucing dan dipermalukan seperti ini. Erik diam-diam bersumpah akan membuat Leo membayar konsekuensinya.Saat ini, Dani, Febi dan yang lainnya masih menunggu di depan pintu hotel. Mereka melihat orang-orang dari Sekte Jaguar pergi. Awalnya, dia ingin masuk dan melihat-lihat, tapi petugas keamanan hotel tidak mengizinkan mereka masuk. Hal ini membuat mereka sangat khawatir.Tentu saja, hanya Dani dan Febi yang merasa khawatir. Adapun Robby, Lanny, Eko, Santi dan Kevin, mereka tidak merasa khawatir sama sekali.Mereka sama sekali tidak peduli pada hidup dan mati Leo. Jika mereka tidak takut Dani akan marah, mereka pasti sudah lama pergi.Saat menunggu, Kevin menj

    Last Updated : 2024-07-17
  • Kamu yang Menolakku, Kenapa Kamu Menangis?   Bab 14

    "Kenapa kalau dia sudah tua?" Santi berkata dengan acuh tak acuh, "Usia seorang pria bukanlah masalah sama sekali. Yang terpenting adalah kemampuannya. Sedangkan untuk penampilannya, itu lebih nggak penting lagi. Apa gunanya tampan? Tampan nggak bisa dimakan."Santi berkata dan melirik Leo. "Dia sangat tampan? Tapi, apa gunanya? Dia hanya membual sepanjang hari dan suka membuat onar. Kalau ada wanita yang bersedia menikah dengannya, wanita itu benar-benar buta."Leo memiliki keinginan untuk menghajarnya. Dia hanya berdiri di sini dalam diam, tapi Santi malah menjelek-jelekkannya tanpa alasan. Apakah Leo terlihat mudah ditindas?Kevin mengangguk dengan setuju. "Ibuku benar, orang seperti dia nggak berguna sama sekali, dia bahkan nggak bisa dibandingkan dengan ketua. Menurutku, kamu harus pergi mencari ketua. Kalau dia jatuh cinta padamu, kamu akan berjaya dan Keluarga Sharon juga akan sejahtera bersama.""Kalau begitu kamu saja yang pergi, mungkin ketua memiliki selera yang berbeda. Mun

    Last Updated : 2024-07-17
  • Kamu yang Menolakku, Kenapa Kamu Menangis?   Bab 15

    Saat Robby dan lanny melihat bahwa mereka telah menyiapkan begitu banyak hadiah, keduanya telah memahaminya. Namun, mereka juga dengan senang hati menjodohkan anaknya.Aulia meraih tangan dan memujinya, "Febi semakin cantik. Pantas saja Atin terus merindukanmu sepanjang hari. Dia benar-benar sudah mabuk cinta.""Aston juga anak yang luar biasa. Febi juga membicarakannya sepanjang hari," kata Lanny sambil tersenyum."Bu, apa yang kamu bicarakan? Aku nggak pernah membicarakannya." Febi buru-buru mengklarifikasinya."Lihatlah, dia terlalu malu untuk mengakuinya.""Tentu saja, gadis punya harga diri yang tinggi."Kedua wanita itu berbicara satu sama lain. Mereka mengubah keduanya menjadi sepasang kekasih muda yang saling mencintai.Sementara Robby dan Alief telah berbicara tentang kerja sama setelah pernikahan anaknya dan ambisi tinggi mereka.Aston tentu saja merasa bahagia, tapi Febi merasa sangat marah. Tidak ada seorang pun yang memedulikan perasaannya.Aulia berkata sambil tersenyum,

    Last Updated : 2024-07-17
  • Kamu yang Menolakku, Kenapa Kamu Menangis?   Bab 16

    Leo memiliki empat dewa perang, Phoenix dan Pegasus adalah dua di antaranya.Keempat dewa perang dilatih dengan cermat olehnya. Masing-masing dari mereka sangat kuat. Jika dia memanggil Phoenix dan Pegasus, dia tidak akan merasa begitu tertekan."Oke, aku akan segera melakukannya," kata Rosa, lalu dia bersiap untuk keluar. Namun, dia tiba-tiba memikirkan sesuatu. "Pak Leo, ada satu hal lagi. Orang yang kita utus ke Keluarga Sharon baru saja memberi tahu bahwa Aston membawa orang tuanya ke Kediaman Keluarga Sharon untuk melamar Nona Febi.""Aku mengerti. Aku akan menangani masalah ini secara pribadi."Dua hal terpenting bagi seorang pria adalah karier dan wanita. Sementara wanita yang paling dia sayangi adalah Febi.Sekarang, Febi menghadapi pernikahan paksa. Leo secara alami tidak akan duduk diam dan mengabaikannya.Tepat ketika Leo hendak pergi ke kediaman Keluarga Sharon, dia tiba-tiba menerima telepon dari Febi.Leo buru-buru menjawab panggilan itu. Namun, sebelum dia membuka suara,

    Last Updated : 2024-07-17
  • Kamu yang Menolakku, Kenapa Kamu Menangis?   Bab 17

    Ayo, kita masuk," kata Febi, lalu dia hendak masuk. Namun, Leo malah menarik lengannya."Tunggu sebentar, apakah kamu yakin nggak akan menyesalinya?" tanya Leo."Kalau aku menyesalinya, aku nggak akan datang ke sini," kata Febi."Kalau begitu, pakai kalung ini." Leo mengeluarkan liontin berwarna merah darah dan memakaikannya di leher Febi.Bentuk liontin ini seperti air mata yang diperbesar beberapa kali, sehingga liontin ini dinamakan Air Mata Malaikat."Apa ini?" tanya Febi dengan bingung."Ini adalah hartaku yang paling berharga. Mulai sekarang, liontin ini akan menjadi pusaka Keluarga Pratama," kata Leo sambil tersenyum.Febi tidak menganggapnya serius. Menurutnya, itu hanyalah kristal biasa.Keduanya berjalan masuk ke KUA. Saat mereka keluar, mereka membawa buku di tangan mereka.Setelah duduk di dalam mobil, Leo masih memegang surat nikah itu dan melihat foto di atasnya.Pria di foto itu tersenyum dengan ceria. Meskipun wanita itu juga tersenyum, senyumannya terlihat sedikit kaku

    Last Updated : 2024-07-17
  • Kamu yang Menolakku, Kenapa Kamu Menangis?   Bab 18

    Febi terkejut dan buru-buru berjalan mundur. Dia mencoba untuk melarikan diri.Leo mempercepat gerakannya, lalu memeluk Febi dari belakang."Lepaskan aku."Febi berjuang mati-matian. Namun, dia tidak berhasil melepaskan diri. Febi malah ditekan ke atas sofa oleh Leo."Jangan, aku mohon."Melihat perjuangannya tidak ada gunanya, Febi hanya bisa memohon belas kasihan."Aku bisa menjanjikan hal lain padamu, tapi nggak untuk hal ini."Leo sangat keras kepala. Dia bisa memanjakan Febi, tapi tak bisa terus menoleransinya. Leo bahkan lebih tidak bisa menerima Febi tidak diperbolehkan dia menyentuhnya."Aku hamil."Dalam keputusasaan, Febi hanya bisa mengatakan sejujurnya.Leo tertegun sejenak, lalu ekspresinya tampak sangat marah. "Febi, aku bertanya-tanya kenapa kamu tiba-tiba ingin menikah denganku, ternyata kamu ingin aku menjadi ayah dari anakmu!""Omong kosong apa kamu? Aku hanya berhubungan denganmu. Ini anakmu." Febi mendorong Leo menjauh dengan keras. Dia tampak sangat marah."Kamu be

    Last Updated : 2024-07-17

Latest chapter

  • Kamu yang Menolakku, Kenapa Kamu Menangis?   Bab 402

    Harus diketahui bahwa Leo dan Zaki baru berusia dua puluhan tahun, tetapi mereka sudah memasuki Alam Bawaan. Bahkan kekuatan para master senior pun tidak sebanding dengan mereka.Jika sepuluh hingga dua puluh tahun kemudian, sehebat apa kekuatan mereka?Dalam sekejap mata, keduanya bertarung selama puluhan ronde. Pertarungan itu semakin intens. Kekuatan keduanya tampak setara.Ekspresi Zaki tampak semakin masam. Hal ini karena Leo jauh lebih kuat dari yang dia bayangkan. Tidak peduli bagaimana Zaki menyerang, dia tidak dapat melukai Leo sehelai rambut pun. Dia bahkan tidak berhasil menyentuh sudut pakaiannya.Sementara Leo tampak lebih santai.Faktanya, dengan kekuatannya saat ini. Jangankan membunuh Zaki dengan cepat. Dia bahkan bisa membuatnya terluka parah dengan satu serangan.Alasan mengapa Leo tidak melakukan ini adalah karena dia takut akan menakuti Rangga.Sekarang, tujuan utama Leo adalah membunuh Rangga. Baginya, masalah lain tidak penting.Segera setelah puluhan ronde berlal

  • Kamu yang Menolakku, Kenapa Kamu Menangis?   Bab 401

    Zaki sangat marah. "Hari ini, kamu akan mati. Aku akan menginjakmu di hadapan semua orang, sehingga kamu akan dipermalukan seumur hidupmu!""Coba saja kalau bisa." Leo meletakkan tangan di punggungnya sambil tersenyum. Dia terlihat sangat percaya diri."Keluarkan senjatamu!"Zaki mengarahkan pedang panjangnya ke arah Leo. Auranya langsung memancar ke segala arah.Orang-orang di sekitar merasakan tekanan yang tak terlukiskan. Mereka tanpa sadar merasa ketakutan.Leo mengenakan jaket berwarna hitam. Kemudian, mereka melihat dia mengeluarkan sebuah belati berukuran Zaki dari jaketnya.Setelah Jessy yang berada di bawah arena melihat belati itu, dia langsung terkejut hingga membuka mulutnya.Orang lain tidak mengenalnya, tetapi dia langsung mengenali belati itu. Belati itu adalah miliknya. Dia selalu menyimpannya di vilanya. Kenapa belati itu bisa diambil oleh Leo?"Serang!"Awalnya, Zaki ingin menunggu Leo mengambil tindakan. Namun, Leo tidak menyerang untuk waktu lama. Zaki kehilangan ke

  • Kamu yang Menolakku, Kenapa Kamu Menangis?   Bab 400

    Sebelum Leo berbicara, Rangga sudah berkata dengan tidak senang, "Zaki, apa kamu nggak tahu aturan mengantre? Aku yang mengajaknya bertarung terlebih dulu. Cepat minggir!"Banyak orang yang menganggukkan kepala mereka. Rangga mengajak Leo bertarung terlebih dahulu, sementara Leo telah menyetujuinya. Saat pertarungan akan dimulai, Zaki malah membuat onar. Tindakan Zaki memang tidak sesuai dengan aturan.Namun, Zaki tidak memedulikan hal tersebut. Dia berkata sambil menatap Rangga, "Aku nggak peduli apa itu mengantre. Siapa pun yang berani menghentikanku menghapus rasa maluku, dia akan menantangku. Kalau kamu nggak setuju, aku akan membunuhmu terlebih dahulu!"Sialan, Zaki benar-benar gila.Seketika, Rangga langsung marah. "Zaki, apa kamu kira aku takut padamu?""Aku nggak tahu kamu takut atau nggak. Aku hanya tahu kalau kamu nggak turun, aku akan membunuhmu sekarang!" Tubuh Zaki memancarkan aura membunuh yang kuat.Dia ingin menantang Leo untuk menghilangkan rasa malunya. Dia juga ingin

  • Kamu yang Menolakku, Kenapa Kamu Menangis?   Bab 399

    Setelah Leo muncul, Rangga langsung memancarkan aura membunuh yang menakjubkan."Leo, akhirnya kamu muncul."Leo berjalan ke arah Rangga, lalu dia berhenti tidak jauh dari sana dan berkata, "Rangga, awalnya aku kira kamu adalah seorang pria sejati. Tapi, aku akui bahwa aku salah.""Apa maksudmu?" tanya Rangga dengan nada dingin.Leo berkata sambil menunjukkan senyuman sinis, "Kamu memaksa gadis yang nggak menyukaimu untuk menikah denganmu. Apa bedanya kamu dengan seekor binatang? Bukan, membandingkan kamu dengan binatang adalah penghinaan terhadap binatang.""Sialan, kamu cari mati!"Rangga marah. Leo bahkan berani mengatakan dia lebih buruk dari seekor binatang. Menjengkelkan sekali."Berani sekali kamu! Cepat berlutut dan minta maaf pada Pak Rangga!""Anak ini bahkan berani memarahi Pak Rangga. Dia benar-benar nggak takut mati."Semua anggota Keluarga Safwando marah. Mereka berteriak dengan suara lantang.Para tamu juga merasa Leo memiliki nyali yang besar. Sebelumnya, Keluarga Jonat

  • Kamu yang Menolakku, Kenapa Kamu Menangis?   Bab 398

    "Hormat pada langit!"Pulau Fairy terisolasi dari dunia luar, jadi upacara pernikahan mereka masih mengkuti adat kuno. Mereka hanya mengadakan upacara pernikahan, tetapi tidak mendaftarkan pernikahan mereka.Setelah upacara pernikahan, mereka akan menjadi pasangan sah yang diakui oleh semua orang.Leo berdiri di antara kerumunan. Dia menyaksikan Celine mengikuti upacara pernikahan dengan tidak berdaya.Saat ini, tidak hanya Atin yang berada di sana. Bahkan semua tetua Keluarga Safwando pun berkumpul di sana.Selain itu, masih ada anggota Keluarga Roderik dan Keluarga Tabrani. Orang-orang ini mungkin memihak pada Keluarga Safwando. Jika Leo bertindak, dia tidak hanya tidak dapat menyelamatkan Celine, Leo bahkan akan kehilangan nyawanya."Hormat pada orang tua!""Hormat pada pasangan!""Sah!"Terdengar tepuk tangan meriah. Semua orang bertepuk tangan sambil memberi selamat.Saat ini, Rangga seharusnya membawa pengantin wanita ke kamar. Namun, dia tidak melakukannya. Sebaliknya, Rangga ma

  • Kamu yang Menolakku, Kenapa Kamu Menangis?   Bab 397

    Tetua Agung berkata, "Pak Atin, mungkinkah orang itu adalah orang yang tadi malam?"Atin berkata, "Seharusnya benar. Orang itu mahir dalam seni penyamaran dan sangat kuat. Kita harus menemukan cara untuk membunuhnya. Kalau nggak, akan ada masalah yang nggak ada habisnya!"Tetua Agung berkata sambil mengangguk, "Pak Atin benar. Tapi, yang terpenting adalah pesta pernikahan. Setelah malam ini, kita akan menyelesaikan masalah dengannya."Atin menganggukkan kepalanya.Saat keduanya hendak kembali, jeritan dan pertarungan sengit tiba-tiba terdengar dari kejauhan. Bahkan fluktuasi energi yang kuat bisa dirasakan dari jarak jauh."Celaka!"Ekspresi Atin berubah. Kemudian, dia buru-buru kembali dengan kecepatan tinggi. Sementara Tetua Agung Keluarga Safwando mengikuti di belakangnya.Saat ini, tim pernikahan menjadi sangat berantakan. Leo ​​​​kembali, lalu dia mulai membunuh orang-orang di antara kerumunan.Sasaran Leo sangat jelas. Dia mengincar Rangga yang dilindungi oleh para pengawal.Namu

  • Kamu yang Menolakku, Kenapa Kamu Menangis?   Bab 396

    Keduanya menyerang dengan pedang mereka hingga terdengar suara keras. Seketika, energi pedang keduanya meledak. Namun, sisa energi pedang berwarna putih malah terus menyerang tanpa henti.Kedua tetua itu tampak terkejut. Kemudian, mereka segera mengangkat pedang mereka untuk melawan.Setelah itu, terdengar suara ledakan yang keras. Kedua orang itu terpental oleh energi yang menakutkan tersebut, lalu terjatuh ke tanah dengan cepat.Setelah itu, terdengar suara ledakan yang keras dan tanah berguncang dengan hebat. Muncul dua kawah besar hingga debu beterbangan ke langit."Lindungi Pak Rangga!"Para pelayan dan penjaga yang menemani Rangga pun menghunus pedang mereka satu demi satu, lalu mereka mengepung Rangga."Siapa pun yang menghalangiku akan mati!"Leo memegang belatinya sambil berlari ke arah Rangga.Belati itu dia temukan di vila. Belati itu adalah sebuah senjata tajam.Meskipun Leo tidak terbiasa menggunakannya, itu lebih baik dibandingkan menyerang dengan tangan kosong."Duar!"H

  • Kamu yang Menolakku, Kenapa Kamu Menangis?   Bab 395

    Namun, sekarang seseorang akan membantunya menyelamatkan Celine. Leo tentu saja bersedia mencobanya.Ada dua alasan mengapa Leo memercayai pria berjas putih itu. Pertama, dia tidak punya pilihan lain.Alasan kedua, dia mengenal pria berjas putih itu. Namanya Jimmy Roderik. Dia adalah putra sulung dari Keluarga Roderik, pemimpin dari empat keluarga besar di Pulau Fairy.Pada saat yang sama, dia juga dikenal sebagai penerus terhebat di Pulau Fairy. Dia juga merupakan genius paling menonjol di Pulau Fairy selama seratus tahun.Pada usia dua puluh tahun, dia memasuki Alam Bawaan. Pada usia dua puluh tujuh tahun, tingkat kultivasinya sudah tidak terduga.Banyak orang mengatakan bahwa Jimmy dapat mencapai Alam Setengah Dewa di masa depan.Alam Setengah Dewa sebenarnya adalah alam setelah Alam Bawaan. Begitu orang-orang mencapai alam itu, mereka tidak akan terkalahkan di dunia.Terlebih lagi, mereka akan memiliki kekuatan yang luar biasa. Mereka dapat membunuh orang dengan mudah. Mereka bahka

  • Kamu yang Menolakku, Kenapa Kamu Menangis?   Bab 394

    Ada empat keluarga besar di Pulau Fairy, antara lain Keluarga Roderik, Keluarga Tabrani, Keluarga Jonathan dan Keluarga Safwando.Keluarga Safwando menempati urutan terakhir. Hal ini merupakan duri di hati setiap orang di Keluarga Safwando.Namun, beberapa hari yang lalu, Keluarga Safwando mengalahkan Keluarga Jonathan dalam satu gerakan. Hal ini membuat mereka tidak menduduki posisi terakhir lagi.Celine yang dulunya acuh tak acuh padanya. Saat ini, Celine akan menjadi pengantinnya. Hal itu adalah sebuah kebahagiaannya. Bagaimana mungkin Rangga tidak merasa bahagia?Leo melihat Rangga dari kejauhan. Dia ingin menampar pria bajingan itu sampai mati.Namun, Leo masih menahan dorongan itu. Kemudian, dia berlari ke sekitar Kediaman Keluarga Jonathan. Saat ini, seharusnya Celine masih berada di Kediaman Keluarga Jonathan.Pertahanan di sini terlihat sangat lemah, bahkan penjaga gerbang pun menguap.Leo merasa ada yang salah. Situasi semakin aneh, Leo semakin tidak berani bertindak gegabah.

DMCA.com Protection Status