Alia mengirimkan pesan pada Ayora. Memberi tahu dirinya ingin bercerai dengan Fahmi. 'Kamu yakin? Kamu sudah siap?' balas Ayora.Alia dengan cepat membalas. 'Jika tidak. Apa gunanya mempertahankan pernikahan ini? Apa aku salah?''Aku yakin Fahmi akan memilih kamu dan akan segera mengakhirinya. Kecuali bajingan itu sudah gila, maka akan lebih memilih Misella.''Tidak masalah bagiku.''Apa kamu tidak ingin Fahmi memilihmu dan meninggalkan jalang itu?''Tidak. Rumah tanggaku sudah hancur.''Tapi, aku ingin melihat dia memilih.'Alia mematikan ponselnya, sudah tidak mood membalas pesan terakhir dari Ayora. Dia membaringkan badannya di atas tempat tidur, menatap langit-langit kamar.Merenungkan kembali apa yang telah terjadi selama ini. Dia tidak menyangka, mimpi dan rumah tangga hancur begitu saja.“Kamu telah menghancurkan masa depan kita, Mas,” gumamnya. “Kali ini aku tidak akan melupakanmu, karena aku tidak akan pernah memaafkanmu yang telah menghancurkan hatiku dua kali.”***Paginya
“Jawab, Alia!” Alia mengangkat kepalanya. “Ya! Aku akan mengatakan pada mereka kamu telah berselingkuh!” Tubuh Fahmi mulai menegang dan kaku. “Kenapa? Kamu takut?” “T-tidak.Tunggu keadaan Mamaku membaik! Dan ingat. Aku akan tetap mempertahankan rumah tangga kita!” “Aku tidak peduli dengan kondisi Mama kamu.” Jleb! Kata-kata itu menusuk hati Fahmi. “Akan lebih baik mereka mengetahui secepatnya!” “Tidak bisakah kamu mengurungkan hal itu? Mamaku sedang sakit, Alia. Aku mohon. Kamu mengerti.” “Tidak!” Fahmi menggertakkan giginya saat Alia keras kepala sekali. Lelaki itu membalikkan badan. Berjalan ke arah Alia yang sedang duduk dan memegangi novel. “Kamu sudah menyerah?” Alia berdiri. Memandang Fahmi dengan sorot berbeda. Sorot mata terlihat begitu terluka. “Ya! Aku menyerah, Mas!” Suara Alia meninggi. “Aku menyerah bukan karena aku tidak mencintaimu lagi. Tapi aku sudah lelah dengan rasa sakit ini! Aku akan tetap ingin berpisah denganmu!!!” *** Sorenya setelah pulang beker
Saat hendak masuk ke mobil. Ponsel Alia bergetar.Alia mendapatkan pesan. 'Aku melihat suamimu keluar dari partemen,' tulis pengiriman pesan tersebut. Siapa lagi kalau bukan Marsha? Wanita yang menjadi mata-mata.Alia membuka pintu mobil dan berdiam. Apartemen? Alia geleng-geleng kepala. Apartemen terlihat begitu mahal dan mewah. Apa mungkin Fahmi membeli apartemen secara diam-diam dan tanpa memberi tahunya?Satu pesan lagi. Sebuah foto, memperlihatkan Fahmi sedang dipeluk oleh Misella di tempat parkir mobil di apartemen mewah. Pelukan itu mesra sekali. Alia tidak tahan lagi.“Fuck!” umpat Alia tanpa sadar. Tangannya mencengkram setir mobil. Suasana hati mendadak dibuat kacau. Dia cemburu. Dia sakit hati. Sampai kapan harus merasakan kecemburuan dan rasa sakit?Semua yang dikatakan Fahmi adalah dusta. Jika mencintainya, mengapa menduakan? Alia menjadi semakin kuat untuk berpisah dengan Fahmi.'Cari tahu nomor apartemennya,' balas Alia.'Oke! Itu masalah kecil. By the way. Fahmi m
“Aku tidak tahu sudah berapa kali.” “FUCK YOU!!!” maki Alia. Emosinya memuncak. Jawaban dari Fahmi sudah terbukti bahwa Fahmi sudah bercinta dengan Misella beberapa kali. “TIDAK TAHU ARTINYA KAMU SUDAH BEBERAPA KALI BERHUBUNGAN SEX DENGANNYA. LEBIH DARI SATU KALI. BODOH!”Alia berteriak lantang. Suara terdengar sangat keras, memenuhi dapur. Dia sedang berada di puncak emosi. Fahmi mencoba memberi penjelasan.“Aku khilaf, Alia. Aku sadar telah melakukan hal bodoh. Namun itu tidak bearti apapun, sayang. Aku mohon dengarkan aku.”“TAPI KAMU MAU, KAN?”“NO!”“OMONG KOSONG!” Mata Alia menajam seperti elang. “Di MATAMU SELLA LEBIH CANTIK DARIKU!”“TIDAK, AL! DIA MEMBUATKU SADAR BAHWA AKU INGIN MENGHABISKAN SISA WAKTU BERSAMAMU.““PEMBOHONG! “AKU TELAH SADAR SEKARANG!” Fahmi berusaha mendekati Alia.“KAMU BERSELINGKUH, MAS! DI SAAT PERNIKAHAN BARU BERJALAN BEBERAPA BULAN! APA YANG AKAN TERJADI LIMA TAHUN KEMUDIAN, HAH?! BAGAIMANA AKU BISA PERCAYA LAGI PADAMU!”Alia berjalan maju, mendoron
“Mau kemana. Pagi-pagi sudah rapih?”Fahmi baru saja turun dari tangga, melihat penampilan Alia di dapur—wanita itu sudah rapih dari bawah kaki hingga ke ujung kepala. Penampilan Alia membuat Fahmi heran.Hari ini Alia sengaja berdandan cantik, memakai make up, sepatu high heel setinggi lima cm, rambut digerai indah, dan outfit ala unnie Korea. Tidak perlu ditanya, sudah bisa ditebak Alia keluar rumah untuk tidak berangkat bekerja.“Bukan urusanmu!” jawab Alia dingin menusuk sambil mengaduk susu coklat buatannya.“Jelas urusanku,” bisik Fahmi di telinga Alia. “Kamu istriku, sayang. Aku berhak untuk bertanya. Ngomong-ngomong hari ini kamu tampak cantik sekali.”Huek. Alia ingin muntah mendengar ucapan Fahmi setiap menyebut kata, 'sayang.' Itu menggelikan dan menjijikkan! Wanita itu menggeser kursi agar tidak bersentuhan dengan Fahmi saat Fahmi duduk di sebelahnya. Tidak sudi bagian tubuhnya tersentuh olehnya.Melihat satu gelas susu. Fahmi bertanya, “Susu untukku mana, Al?”“Bikin sa
Hallo semua! Salam kenal, ya! Buat pembaca novel ini😅 Dari Bab awal sudah aku revisi, ya. Terutama Prolog, Bab 1, dan bab 2. Oh, ya. Kalian pengen Alia sama Fahmi cepat-cepat cerai kan? Sebelum mereka cerai, ada konflik lagi deh. Soalnya baru setengah, dan tamat sampai 100rb kata lebih. Ada S 2. Jadi, bakal panjang alurnya. Huhu. Maaf tidak bisa balas komentar satu-satu. Kalian komentar aku bakal baca kok. Sehari update 1 Bab, kadang 2 bab. Jadwal update malam, ya! Jangan lupa vote, ya!!!! Btw ceritanya makin seru. Karakter Alia udah berubah, nggak lemah lagi yang suka mewek haha. Makasih udah mau baca cerita ini. Ketemu besok lagi, ya! Hehe. Love you, All. [Ini Instagr*m Author, @lacey_sevati. Bisa kalian follow]
“Lho, pengacara?!”“Iya. Alia ingin menggugat cerai ke Fahmi dan melaporkan kasus perselingkuhan. Ya, kan, Al?”Alia mengangguk. “Tolong rahasiakan ini. Aku tidak ingin banyak orang yang tahu masalah keluargaku,” pinta Alia dengan nada canggung.“Baiklah. Maaf telah menganggu waktu kalian. Semoga ini jalan yang terbaik untukmu, Alia,” ucap Abian.“Thanks, Bian.”“You're welcome. Ya sudah aku tutup panggilannya, ya. See you next time!”“See you!” balas Alia dan Ayora lalu panggilan itu terputus. Ayora menjalankan mobilnya ke cafe Pelangi. Cafe tersebut sudah pernah Alia kunjungi dua kali untuk bertemu Marsha. Alia kecanduan nongkrong di cafe tersebut.Di sepanjang jalan kedua membicarakan sosok Abian.“Tuh, kan! Abian orangnya baik banget. Kenapa coba kamu menghindarinya terus, jadi canggung bukan?”“Aku risih dengannya, Ra. Aku merasa Abian masih menyukaiku,” curhat Alia dengan bibir cemberut. “Aku tidak nyaman dengan keberadaannya yang selalu ingin mencuri waktuku untuk berduaan!”“W
"Aku ingin menang dan menyingkirkan suamiku dari hidupku."Pengacara bernama Arzan itu meminum kopi yang dia pesan. Meneguk sedikit lalu bertanya, “Kamu sudah mempersiapkan segalanya? Memikirkan untuk ke depannya?”“Belum. Tapi, saya sudah mengumpulkan bukti perselingkuhan. Apa saya akan lebih unggul?” “Tentu saja! Jika bukti darimu cukup kuat. Posisi kamu beruntung kalau suamimu mengira kamu tidak mengetahui mempunyai wanita lain. Itu lebih baik di pihak kita untuk mempersiapkan.”Alia menarik napas panjang. “Dia telah mengetahuinya. Ini yang kedua kalinya berselingkuh dengan wanita yang sama,” jawab Alia. Arzan mengangguk mengerti. “Tidak apa. Kamu sudah mengamankan bukti kuat untuk membuktikan perselingkuhannya?” tanyanya lagi. “Bukti untuk menguatkan posisimu di persidangan nanti.”Alia tegang. Matanya bergerak melirik Ayora yang duduk di sampingnya. Entah apa yang membuatnya tegang, mungkin karena arah pembicaraan sangat serius mengenai rumah tangganya yang sudah hancur dan bera