Share

70. DILEMA

Alia duduk termenung di atas ranjang pesakitan, menatap kosong ke jendela—arah taman yang dipenuhi pepohonan. Di kursi sana ada Fahmi tengah duduk bersebelahan dengan Misella, tengah berbicara serius.

Apa yang sedang mereka bicarakan?

Alia tidak habis pikir dengan kelakuan Fahmi. Terkadang bersikap manis padanya, tapi di belakang menyakiti, dan berkhianat.

Bajingan sekali.

Alia baru sadar dari pingsan lima menit yang lalu. Menyadari dirinya sedang ada di rumah sakit, berbaring lemas, dan kepala pening sekaligus pusing.

“Aku tidak akan membiarkan kalian bahagia,” lirih Alia penuh dendam sambil melihat kedekatan Misella dan Fahmi. “Aku tidak akan pernah memaafkanmu."

Pintu ruang inap terbuka, masuklah seorang suster yang Alia kenal—karena sekarang Alia tengah dirawat di rumah sakit Fortis—di mana dia bekerja.

Suster itu menyapa Alia dengan ramah, sebab Alia datang sebagai pasien bukan sebagai perawat bayi. Dia datang untuk melihat keadaan Alia setelah mendapat kabar bahwa Alia sudah siu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status