Putri terkejut, yang membuat masalah ternyata adalah anak dari keluarga Mei. Mei Yuan, tuan muda yang terkenal playboy dan juga sangat sombong di kerajaan, dia adalah contoh buruk dari bangsawan itu sendiri. Tapi Meski dia banyak membuat masalah, semua masih tidak dalam lingkup kerajaan untuk menghukumnya karena ayahnya Mei Pan termasuk bangsawan tingkat tiga. Dalam irarki status di kerajaan Chu, prajurit, Bangsawan tingkat satu sampai tiga, Baron, Viscount, Earl, Marques, dan Duke. Bangsawan tingkat tiga hampir seimbang dengan tingkat Baron, apalagi meski itu hanya bangsawan tingkat tiga masalahnya ada pada yang diikuti oleh bangsawan tersebut. “Aku adalah putri kerajaan Chu, jika kalian tidak bisa menghargai ku maka setelah kembali nanti. Aku pasti akan membicarakan ini kepada ayahku!” Ucap sang putri tidak bisa melihat wanita yang berlutut padanya itu menderita karena hanya satu anak bangsawan kecil. Hanya karena dia dekat dengan anak dari seorang Marques dan mengikuti pangeran, t
Putri terkejut melihat Tian Sen yang datang di waktu dia akan marah dan menyerang Jin Juyi. Dan tidak hanya datang, ia juga membawa bukti yang bisa membuat Jin Juyi serta bangsawan yang bersama dengan wanita ini masuk dalam masalah. Mungkin bisa saja masalah ini tidak akan berakhir dengan mudah kali ini, tentu jika putri mengetahuinya mana mungkin Jin Juyi dan anak bangsawan di belakangnya tidak tahu juga. Jadi dia mengingatkan Tian Sen agar menghajurkan benda itu dan berdamai dengan mereka kalau tidak mereka akan melakukan apa saja agar dapat membuat Tian Sen menyesal dengan perbuatan tersebut.“Bocah, berikan benda itu padaku dan aku akan memaafkan kamu serta keluargamu. Kalau tidak….” ekspresi Jin Juyi tidak setenang tadi, dia sudah semakin marah dan menganggap Tian Sen sebagai musuhnya.“Waw, aku jadi takut tapi.. Putri! Maaf aku terlambat dan membuat putri di tindas oleh beberapa preman jalanan. Katakan, apa perintah anda atas ketidaksopanan orang-orang ini? Hamba akan melakukan
Tian Sen tersenyum dan membantu wanita tua itu berdiri, ia mengatakan agar tidak perlu berlutut padanya. Dan apa yang dilakukannya juga murni karena tidak suka dengan bajingan tadi, tapi meski begitu wanita tua itu tetap berterima kasih pada Tian Sen yang telah membantunya meski apapun alasan pemuda tersebut. “Kalau begitu kami pergi dulu bibi, berhati-hatilah dengan mereka. Jika memang mereka membuat masalah laporkan saja ke putri atau Marquess We! Aku yakin dia akan membantu anda jika memang anda tidak salah,” ucap Tian Sen yang pamit untuk pergi bersama putri. Tentu saja Tian Sen yang menarik putri untuk pergi karena semakin lama disini mungkin akan ada masalah yang muncul lagi.Saat di kereta, putri diam tidak berani bicara duluan karena dirinya merasa kalau Tian Sen tidak membantu tadi. Mungkin dia sudah menjadi bahan rasa malu keluarga kerajaan, para pelayan yang ada di kiri dan kanan sang putri menenangkan putri mereka. Semua yang terjadi tadi murni karena mereka tidak tahu, k
“Kamu paham?” Tanya ibu angkat Tian Sen yang jelas-jelas mulai lelah berbicara. Tian Sen mengangguk dalam diam, tidak berani membantah perkataan ibu angkatnya itu. Ia hanya bisa berharap ibunya selesai lebih cepat karena dengan begitu Tian Sen bisa pergi berlatih dan jika putri ingin bertemu nanti. Tian Sen berencana memakai alasan latihan agar ibunya tidak marah dengan dirinya. “Nah, sayang… Sen'er tampaknya sudah menyadari kesalahannya, bagaimana jika kita cukupkan sampai disini dulu? Kasihan dia juga baru pulang, bagaimana?” ibu angkat itu akhirnya menyerah dan Tian Sen berhasil selamat dengan bantuan oleh ayahnya yang berhasil merayu ibunya tersebut. Tian Sen yang berhasil kabur dari hukuman setelah bantuan sang ayah menghela nafas tidak berdaya, siapa sangka kalau akan jadi seperti ini. “Huf… Aku lebih baik pergi berlatih sekarang, setidaknya aku tidak akan keluar sampai pesta itu dimulai!” Ucap Tian Sen yang sudah memiliki rencana bagus menghindari putri serta Omelan dari ibu
“Sialan kamu putri, dan pria itu… Aku pasti akan balas dendam!” Ucap Jin Juyi sangat membenci Tian Sen yang selama ini dia sendiri tidak tahu siapa dan darimana asalnya. Jika dia tahu mungkin tidak akan berani selancang itu berbicara, saat di bawa ke kamarnya untuk di obati. Istri kepala keluarga Jin bertanya dengan ekspresi sedih bercampur marah pada suaminya yang tidak pernah semarah itu kepada putri mereka. Tapi keadaannya sangat buruk karena setelah itu dia pingsan karena tidak kuat menahan rasa sakit dari pukulan sang ayah.“Sayang, aku harus melakukannya kali ini. Bukan hanya soal putriku saja tapi ini soal kehidupan kita semua! Mungkin aku dulu bicara soal pernikahan dengan pangeran kedua tapi itu semua juga belum bisa dipastikan. Kamu mengerti bukan maksudku?” Istri kepala keluarga Jin tiba-tiba ingat kalau suaminya pernah membicarakan soal ini padanya di antara anak mereka, masih banyak calon lain yang layak untuk di lirik oleh pangeran kedua. Dan keluarga Jin mereka memang b
Mendengar perkataan sang raja, entah kenapa jenderal Ning merasa sedih juga. Dia memang sangat mengenal saudara dari raja Chu, dulu ikut perang seratus kerajaan tapi dia mati di dalam Medan perang itu. Hanya membawa mayatnya dan orang yang membawa adalah We Yan yang saat itu masih muda, sejak itu raja Chu menjadi pangeran mahkota lalu naik menjadi raja baru dari kerajaan. Tentu saja hal itu di bawah kesedihannya terhadap kehilangan sang kakak, hanya karena surat yang kakaknya titipkan kepada We Yan mangkanya dia masih berharap bisa membawa kerajaan Chu menjadi lebih besar. Karena itu adalah harapan dan cita-cita sang kakak yang harus dia capai mulai saat itu, bahkan jika perlu ratusan tahun dia siap melakukan apapun. Tapi sayang, waktu membuatnya hampir putus asa bahkan dia sendiri tidak yakin apakah masih bisa berharap keajaiban itu ada? “Saudara, aku yakin kali ini… Kali ini kerajaan kita pasti bisa! Selama kita membesarkan Tian Sen itu dengan baik, mungkin dia bisa jadi bintang da
Ekspresi We Yan langsung berubah menjadi cemas. Tentu saja dia menyadari hal tersebut kalau tidak mana mungkin anak perempuannya bisa lahir sekarang.“Menurutmu kenapa aku bisa di usir dan ada di kota kecil itu?” Tanya sang istri yang langsung bisa di tebak olehnya. Pasti itu karena dia hamil anaknya lalu orangtua istrinya tidak terima karena anak itu lahir dari seorang yang statusnya lebih rendah. Tapi istrinya menjelaskan lagi kalau itu tidak semua, keluarganya mengusirnya karena dia tidak mau menggugurkan kandungannya tersebut. Mendengar hal itu We Yan merasa bersalah, saat mereka bertemu mungkin itu adalah saat We Yan baru saja keluar dari perang seratus kerajaan. Dan dia bertemu dengan sang istri saat berada di pulau utama, meski tidak tahu dari keluarga mana tapi dia yakin kalau istrinya memang keluarga bangsawan yang berpengaruh juga.“Eh, ibu… Berarti aku benar-benar anak ayah dong?” Tanya anak perempuannya dengan ekspresi terkejut.“Iya, memang anak siapa lagi? Kamu pikir pri
“Maksudmu nona Jin?” “Maksudku adalah, tuan muda We itu mungkin sekarang masih berlatih dan dia juga mungkin malu menunjukan dirinya karena dia dulunya bukan bangsawan. Yah… Putri tahu sendirilah, ada kemungkinan tuan muda memang tidak ingin datang karena menganggap kita tidak sebanding dengan dia!” Setiap perkataan dari Jin Juyi entah kenapa membuat kakak Tian Sen sangat kesal. Tapi sekarang posisinya adalah pesta dari ayahnya jika dia membuat masalah apalagi ada sang raja dan tamu penting di aula pesta, mungkin itu akan merusak nama ayahnya. Karena itu dia berusaha untuk menahan diri tapi semakin melihat lagi semakin kesal dia dengan sikap anak-anak bangsawan yang sombong ini.“Yah, tidak masalah sih! Dia memang punya kemampuan tidak seperti seseorang yang selalu berbicara sombong kosong tapi pada kenyataannya tidak punya kemampuan! Bukankah itu lebih buruk?” Putri Chu yang tidak lagi ingin di rendahkan mulai sedikit berubah, dia tidak lagi sopan kepada orang-orang bodoh ini. Dan t
“Iya, anak ini membuatku cemas saja!” Tu Si juga ikut bicara setelah pemimpin puncak langit dan Zao We terlihat tersenyum memandang ke arah langit. Mereka bisa merasakan aura yang sangat cepat terbang ke arah mereka dan saat sosok itu muncul, gelombang kejut yang kuat membuat semua murid langsung terkejut dan tanpa mereka sadari menoleh melihat ke langit bersamaan. Di langit, Tian Sen dengan pakaian biru dan bola mata biru muncul di hadapan mereka, mereka awalnya sedikit terkejut melihat wajah tampan Tian Sen serta rambut Tian Sen yang berwarna biru sama dengan bola matanya yang berapi-api. Saat Ying Liangyi melihat sosok muda itu muncul, hatinya yang sudah lama merasa cemas akhirnya bisa bernafas lega kembali. Tapi entah kenapa dia merasa kalau ada aura yang membuat hatinya terpesona dengan melihat wajah Tian Sen. “Ha? Kenapa pria ini membuatku merasa terpesona padanya? Tidak, bahkan kakak juga…” tiba-tiba saat dia menoleh ke arah Ying Jiali, dia sadar kalau sang kakak juga hampir t
Di dalam telur biru, Tian Sen yang sudah lama tertidur membuka matanya dan saat Tian Sen membuka mata seluruh area yang tadi terbakar seperti sebuah danau sekarang berubah menjadi lebih tinggi lagi. Itu seolah seluruh area yang ada disana benar-benar adalah dunia api, api biru yang membakar segala benda di dunia. Tian Sen bermata biru, merasakan kembali tubuhnya dan dengan satu hentakan cangkang telur itu langsung retak secara cepat. Pada saat retakan mulai menyebar, Tian Sen menghentikan sekali lagi telur itu menciptakan gelombang dan gempa di puncak Devouring. Penatua Qin yang ada di paviliun bintang tersenyum melihat ke arah formasi besar. Gerakan yang sudah lama dia tunggu akhirnya datang, dengan satu langkah saja Dia sudah muncul di depan formasi besar yang mengurung Tian Sen selama dua bulan. Pada saat itu, penatua Qin dapat melihat sosok pemuda yang benar-benar sudah keluar dari cangkangnya berdiri mematung. Mata birunya seolah sedang membakar semuanya bahkan penatua Qin yang l
Waktu terus berlalu dan Tian Sen sudah berada di dalam telur biru selama sebulan, lalu selama sebulan itulah sekte Shenlin sudah bersiap untuk menyambut acara besar yang diadakan setiap sekali dalam satu tahun. Sebuah acara besar dari puncak Devouring yang bukan hanya untuk puncak itu sendiri, tapi masa depan sekte Shenlin secara menyeluruh. “Hei, bukankah ini sudah lebih sebulan? Dan kalau aku tidak salah, tidak lama lagi monumen petir muncul bukan?” Beberapa murid yang sadar kalau Tian Sen belum keluar dari pengasingannya, agak cemas tidak bisa melihat Tian Sen melatih teknik terkuat dari puncak devouring. Mereka berharap dapat melihat sosok itu muncul tapi tampaknya itu akan sulit apalagi mereka mendengar sendiri kalau Tian Sen dalam keadaan yang sulit untuk sadar sepenuhnya.Di paviliun bintang, sosok Penatua Qin terus memandang ke arah dimana segel besar telah di bangun sehingga tidak ada satupun orang yang dapat melihat apa di dalam sana. Mereka hanya dapat melihat kalau formas
Dari peringatan yang diberikan penatua Qin pada mereka, semua murid bisa tahu kalau sosok pemuda yang menjadi pahlawan bagi sekte sekarang dalam kondisi kritis untuk menaikan kekuatannya. Jadi semua murid tanpa ragu tidak mendekati area terlarang yang dibatasi langsung oleh penatua Qin. Bahkan petinggi lain tidak berani mendekat, lalu kenapa mereka harus mendekat? Bukankah itu sama saja dengan mereka mencari mati? Dan setelah pembatas itu, lima hari berlalu di sekte Shenlin. Pada saat yang bersamaan, semua petinggi datang ke aula setelah dipanggil langsung oleh master sekte. Saat mereka sampai di aula, ekspresi terkejut muncul di wajah mereka karena ada sosok yang duduk di samping master sekte. Sosok yang sudah sekian lama tidak pernah datang ke pertemuan sekte tapi sekarang dia datang, jadi pertanda apa ini?“Kalian semua sudah melihat selama lima hari ini anak itu belum keluar dari cangkangnya. Jadi aku akan memberitahu kalian untuk mengaktifkan formasi besar menutupi fenomena itu!”
Tian Sen tidak menyangka kalau cincin ruangnya akan mengeluarkan Pill darah Phoenix tingkat kedelapan Untuk menyembuhkan dirinya. Tentu ini akan membuat identitasnya sebagai seseorang yang bergaris darah Phoenix ketahuan. Phoenix di depan Tian Sen menyebutkan itu tidak masalah, karena dimana ia berada adalah rumah keduanya dan mereka tidak akan mempermasalahkan mengenai asal usul Tian Sen. Menatap Phoenix di depannya, sekarang ia paham meski lukanya akan parah tapi karena punya garis Phoenix yang dapat bangkit dari api. Ia juga akan sulit matj dengan mudah meski telah kehilangan tubuhnya, selama darah Phoenix masih melekat dalam tubuh Tian Sen yakin bisa tetap bangun kembali.“Perubahan sempurnamu? Tidak, maksud kamu adalah aku itu kamu dan kamu itu aku? Menyatukan diri kita, apa itu sulit?” Phoenix menjelaskan melalui telepati hal yang harus diketahui oleh Tian Sen mengenai diri masing-masing, dia adalah jati diri Tian Sen yang belum sempurna. Tentu karena kekuatan Tian Sen belum di
“Baiklah kalau begitu tampaknya aku tidak perlu ada disini. Aku akan kembali ke lembah obat saja, masih banyak hal yang harus aku kerjakan!” Pemimpin Yao tidak ingin tinggal lagi, sekarang tidak ada yang perlu dilakukan olehnya karena Tian Sen akan bangu cepat atau lambat. Setelah semua yang ditelan Tian Sen adalah Pill kehidupan kedua, Pill yang memiliki garis darah Phoenix. Serta Pill yang sangat berfungsi bagi Phoenix agar dapat terlahir kembali. Meski dia tidak tahu darimana Tian Sen mendapatkan Pill itu, dia sudah yakin seratus persen tidak akan ada masalah lagi terjadi pada Tian Sen ke depannya. Tapi bagaimana hasil dari pemulihan tentu tergantung perkembangan Tian Sen nanti setelah keluar dari cangkangnya. “Baiklah, terima kasih saudara Yao. Dan jangan lupa, mampir dulu ke paviliun bintang. Kalau saudara Yao tidak mampir, mungkin kakak Qin yang akan mampir ke tempatmu!” Ekspresi pemimpin lembah obat langsung berubah saat mendengar kata-kata dari Zao We. Jelas itu adalah dua h
“Bagaimana? Apa mungkin untuk menyembuhkan anak ini?” Tanya pemimpin puncak bumi yang agak tidak sabar mencari tahu situasi Tian Sen.“Bajingan diamlah! Aku sedang fokus sekarang,” pemimpin lembah obat berkeringat dingin karena memeriksa tubuh Tian Sen. Dia benar-benar tidak melihat hal-hal yang salah di tubuh pemuda ini, jelas luka di tubuh pemuda ini tidak akan dapat membuatnya bertahan hidup.“Sialan, bagaimana belati kejam ini ada di tangan mereka? Dan juga anak ini bagaimana bisa masih hidup?” Tanya pemimpin lembah obat dengan ekspresi marah karena tidak tahu harus melakukan apa pada Tian Sen yang dalam posisi koma. Dia sudah berusaha menemukan sesuatu yang mungkin bisa membantunya untuk menyembuhkan Tian Sen tapi pada kenyataan, tidak ada satupun hal yang dapat dilihat sebagai objek mempertahankan kehidupan Tian Sen.“Apa maksudmu? Jadi maksudmu seharusnya dia sudah mati begitu?” tanya Zao We dengan ekspresi marah menatap pemimpin lembah obat.“Iya! Luka di tubuhnya, serta Vital
Swussshhhh…“Kita hampir sampai! Bagaimana keadaannya?” Tanya Tetua kepada Ying Liangyi yang menjadikan kedua pahanya sebagai sandaran kepala Tian Sen yang tidak sadar.“Tetua, dia … dia muntah darah lagi! Ini sudah kesebelas kalinya dia muntah, bagaimana ini?” Tanya Ying Liangyi semakin cemas melihat darah yang tidak berhenti dan Tian Sen memuntahkan darah lebih sepuluh kali sejak mereka menuju jalan kembali ke sekte. Saat tetua mendengarnya, ekspresi muram muncul di wajahnya dengan teknik penggabungan energi dia menambahkan kecepatan pada beast miliknya agar sampai di sekte dengan cepat.“Puff!” “Kakak, bagaimana ini? Dia… dia muntah darah lagi, bagaimana ini? Ini salahku, ah! Ini salahku!” Tiba-tiba Ying Liangyi menangis, air matanya jatuh di wajah Tian Sen dan dia yang sedari tadi terkena muntah darah Tian Sen tidak peduli dengan baju atau wajahnya yang penuh dengan darah Tian Sen itu. Dia hanya memikirkan bagaimana caranya agar Tian Sen tidak muntah darah lagi dan dia hanya berh
“Baiklah, mari berangkat!” Ucap Ying Jiali setelah melihat semuanya setuju untuk membawa Tian Sen kembali. Dan Tu Si serta dua tetua mengangguk setelah berdiskusi bersama menentukan cara membawa Tian Sen kembali ke sekte. Mereka tidak bisa mencabut belati dari tubuh Tian Sen tapi mereka bisa membawa Tian Sen dengan tubuh masih tertancap belati. Setelah membungkus Tian Sen dengan bola energi, para tetua dan juga adik kakak itu naik ke beast milik sekte Shenlin. Mereka dengan cepat terbang kembali ke sekte membawa Tian Sen, dimana tetua lembah obat sudah menunggu dengan orang-orang mereka di sekte setelah dipanggil oleh master sekte langsung.“Tunggu saja, aku pasti tidak akan membiarkanmu mati!” Ucap Ying Liangyi melihat ke arah Tian Sen yang saat ini dia pangku. Entah kenapa dia merasa sangat menyesal karena telah terlambat menyelamatkan Tian Sen, dan dia juga menyesal karena telah meninggalkan pemuda ini di depan sendirian. Andai saja dia bisa membantu dan tinggal waktu itu mungkin s