Mendengar tawaran dari jenderal Ning membuat mereka semua terkejut, membawa ke Medan perang? Bukan ke akademi? Apa yang sedang dipikirkan oleh jenderal Ning? Bakat tingkat tujuh bukanlah bakat biasa, di kerajaan Chu itu sangat penting bagi kerajaan dan membawa ke Medan perang sama dengan menghancurkan bakat. Hanya saja saat mereka mendengar kalau jenderal Ning akan memberikan seluruh ilmu yang di dapatnya selama hidup, tentu juga adalah sesuatu yang menggairahkan bagi siapapun itu. Pengalaman seorang jenderal cukup layak untuk di gantikan dengan masuk akademi, tapi perwakilan akademi tidak bisa menerima hal tersebut. Mereka tidak bisa kehilangan bakat kelas tinggi seperti Tian Sen, meski hanya tingkat tujuh tapi dengan bakat berwarna emas jelas sudah mendekati bakat level delapan dan itu layak untuk belajar di akademi.“Tidak! Jenderal Ning, dia akan pergi ke akademi bersama kami! Ini sudah peraturan dari kerajaan kalian tidak akan bisa mengubahnya meski seorang jenderal!” Saat keduan
BOOOOOMMM…“Teknik tingkat menengah yang lain! Tuan kota, apa kamu yang memberikan teknik itu pada Tian Sen?” Tanya jenderal Ning terkejut melihat kalau Tian Sen dapat menggunakan teknik tingkat menengah dengan sempurna.“Tidak, aku tidak pernah memberikan teknik tingkat menengah padanya. Yang aku lakukan juga hanya memberi dia nasehat dan dukungan selama ini, jadi apa yang dia kenakan aku benar-benar tidak tahu!” jawab tuan kota dengan tegas kalau dia tidak ikut campur dengan urusan Tian Sen. Mendengar jawaban dari tuan kota, semua perwakilan itu hanya dapat diam dan merasa tuan kota berbohong pada mereka. Tapi sebenarnya dia tidak berbohong karena yang dia lakukan memang hanya memberi Tian Sen dukungan selama ini. Tidak ada satupun dukungan besar yang dia berikan kepada Tian Sen termasuk Pill dan segala hal yang berbentuk fisik. “Sial, mau punya teknik tingkat menengah juga? Tidak, aku tidak akan kalah darimu! Matilah,” nona Nu Yin merasa tersaingi saat melihat Tian Sen menggunakan
Mendengar ucapan dari jenderal Ning yang lain juga setuju, tampaknya memang pemuda ini berbeda dari pemuda lainnya. Dia tenang, berhati-hati dan juga pintar melihat kondisi di sekitarnya serta caranya Melakukan penilaian sudah cukup membuat mereka paham kelebihan pemuda tersebut. Yang luar biasa tetap dalam kultivasinya meski rendah tapi dapat melawan dua tingkat lebih tinggi darinya. Hal itu juga membuat mereka datang menemui pemuda tersebut meminta kejelasan, tapi tuan kota yang mengerti itu tidak ingin Tian Sen terlihat dalam hal merepotkan dengan orang tua ini. Jadi dia memberi izin agar Tian Sen serta bibinya kembali duluan ke rumah tuan kota untuk istirahat. “Kalau begitu, bisakah aku ikut dengan kalian?” Tanya putri pertama menatap ke arah Tian Sen. Tidak ada jawaban dari Tian Sen, dia hanya menoleh ke arah tuan kota dan tuan kota mengangguk pertanda dia setuju membiarkan putri ikut dengannya. Setelah mendapatkan izin barulah Tian Sen membawa putri serta keluarganya menuju rum
Semua menteri yang melihat raja mereka marah merasa takut, tidak ada yang berani berbicara karena sadar kalau raja mereka bukanlah pemimpin yang bisa dikritik begitu saja. Jika mereka tidak punya bukti dalam menuduh seseorang, raja sendiri malah akan menghukum merek dan hal itu sering terjadi. Pangeran pertama dan kedua yang sedang mendengarkan semuanya itu saling tersenyum, kali ini mereka merasa akan ada hal baru yang harus mereka lakukan saat Tuan We datang ke ibukota. Karena melihat ayah mereka yang sangat menghormati pria tersebut, mereka berdua memiliki rencana masing-masing untuk membuat orang itu berada di tangan mereka.“Yang mulia, bagaimana dengan permintaan dari We Yan yang meminta menikahi seorang wanita itu? Apa anda juga akan mengabulkannya?” Raja Chu mengerutkan keningnya, dia pada kenyataannya memang sudah setuju dengan pernikahan itu tapi masih ada orang yang mempertanyakan tentang keputusannya seolah dia sebagai raja memperlakukan orang lain tidak adil. Raja Chu me
“Baik yang mulia!” Penasehat pada akhirnya setuju dengan raja Chu dan dia juga melakukan apa yang di perintahkan oleh raja tanpa melakukan protes lagi. Melihat negara yang sekarang semakin menurun, tentu dia juga cemas dan merasa takut dengan negara yang seperti itu. Tapi di balik ini semua, dia merasa kasihan dengan raja karena dia telah berjuang sejak muda untuk kerajaan Chu. Bahkan waktu mudanya tidak pernah terlihat seperti waktu muda bagi anak-anak seusia itu dulu, anak-anaknya juga mendapat pendidikan serta kehidupan masa muda yang terjamin. Tidak seperti raja Chu saat muda, melihat punggung pria paruh ini sudah membuat penasehat kerajaan sedikit sedih.“Aku harap We Yan benar-benar bisa memberikan harapan bagi kerajaan ini!”……“Nak, apa tidak masalah kalau aku memasukan mu ke dalam keluargaku?” Tanya We Yan yang duduk di malam hari bersama Tian Sen. Keduanya terlihat duduk di atas genteng tinggi di kediaman tuan kota, sambil menatap langit We Yan membicarakan soal pengangkatan
“Aku tidak tahu, hanya saja aku masih penasaran sebenarnya darimana Senior We mendapatkan pemuda seperti itu? Dia benar-benar tampan!” Sahut sang putri yang membuat mereka keheranan. Tampan? Apa maksudnya itu? Apakah kali ini putri mereka benar-benar jatuh karena ketampanan pria itu? Tapi jika mereka melihat lagi memang agak aneh karena putri bisa bersikap aneh begitu kepada seorang pria. “Putri, apa anda…” jenderal Ning berpikir kalau putri mereka telah jatuh cinta pada Tian Sen tapi ekspresi putri tidak seperti orang yang sedang jatuh cinta. Jadi jenderal Ning langsung diam tidak berani untuk melanjutkan lagi ucapannya. Meski terlihat lembut tapi putri adalah orang yang sulit dipahami dari dua pangeran bahkan ayahnya sendiri tidak dapat mengontrol putrinya sendiri, apalagi mereka yang bukan keluarga sang putri. Mungkin mereka dapat mengerti atau dekat dengan sang putri, kecuali bibi putri sendiri yang memiliki hubungan baik dengannya. “Sudahlah, kalian tidak akan mengerti maksudku
“Itu apakah sebuah pujian nona? Kalau benar, aku sangat senang mendengarnya!” Ucap Tian Sen sambil tersenyum menatap sang putri. Saat putri itu melihat sikap tenang Tian Sen, dia sedikit mengerutkan keningnya tapi dia tidak marah pada Tian Sen. Pemuda ini yang di anggap jenius serta punya kemampuan di bawahnya berani memperlakukan dia seperti orang sejajar. Seharusnya Tian Sen menghormatinya dan memujinya sebagai seorang putri jenius tapi tatapan, ekspresi itu yang sangat tenang membuat sang putri tidak tahu harus apa. Karena ini pertama kalinya ada pria yang tidak tergoda dan tertarik dengan dirinya putri Chu, jika itu hanyalah sikap Tian Sen untuk merayunya maka putri Chu bisa menghancurkan Tian Sen dengan buruk. Tapi dari ekspresi dan ketenangan Tian Sen sulit baginya memutuskan apakah Pemuda ini berpura-pura tenang atau memang dia sangat tenang dalam situasi seperti ini? Tian Sen tersenyum melihat kebingungan dari putri Chu, mungkin dalam pikiran putri Chu dia adalah pria yang mu
“SIalan, bagaimana ini bisa terjadi? Siapa mereka?” Tanya jenderal NIng tidak percaya kalau dia benar-benar kecolongan kali ini. SIapa sangka kalau musuh bergerak pada saat dia sedang sibuk dalam memilih generasi muda untuk kerajaan Chu, dan lagi musuh yang menyerang mereka jelas hanya di ranah Yuan Qi saja tapi bagaimana bisa mereka bergerak secepat itu pada saat ini? Bahkan menculik putri dengan sangat mudah, We Yan juga mengerutkan keningnya kali ini dia benar-benar telah melakukan kesalahan karena terlalu santai.“Jenderal Ning, wakil komandan Dong. Ada kabar kalau Bocah Tian Sen itu mengejar para penjahat tersebut. Apa yang harus kita lakukan?” Tanya komandan Lu yang mendapatkan informasi tersebut dari para penjaga yang ada di luar kota. “Apa?” Jenderal Ning, guru akademi dan wakil komandan Dong langsung terkejut mendengar kalau pemuda yang hanya di ranah Yuan qi tingkat kedua berani mengejar para penjahat tersebut. Tapi We Yan ekspresinya tidak terkejut maupun cemas, mungkin di
Tian Sen tidak menyangka kalau cincin ruangnya akan mengeluarkan Pill darah Phoenix tingkat kedelapan Untuk menyembuhkan dirinya. Tentu ini akan membuat identitasnya sebagai seseorang yang bergaris darah Phoenix ketahuan. Phoenix di depan Tian Sen menyebutkan itu tidak masalah, karena dimana ia berada adalah rumah keduanya dan mereka tidak akan mempermasalahkan mengenai asal usul Tian Sen. Menatap Phoenix di depannya, sekarang ia paham meski lukanya akan parah tapi karena punya garis Phoenix yang dapat bangkit dari api. Ia juga akan sulit matj dengan mudah meski telah kehilangan tubuhnya, selama darah Phoenix masih melekat dalam tubuh Tian Sen yakin bisa tetap bangun kembali.“Perubahan sempurnamu? Tidak, maksud kamu adalah aku itu kamu dan kamu itu aku? Menyatukan diri kita, apa itu sulit?” Phoenix menjelaskan melalui telepati hal yang harus diketahui oleh Tian Sen mengenai diri masing-masing, dia adalah jati diri Tian Sen yang belum sempurna. Tentu karena kekuatan Tian Sen belum di
“Baiklah kalau begitu tampaknya aku tidak perlu ada disini. Aku akan kembali ke lembah obat saja, masih banyak hal yang harus aku kerjakan!” Pemimpin Yao tidak ingin tinggal lagi, sekarang tidak ada yang perlu dilakukan olehnya karena Tian Sen akan bangu cepat atau lambat. Setelah semua yang ditelan Tian Sen adalah Pill kehidupan kedua, Pill yang memiliki garis darah Phoenix. Serta Pill yang sangat berfungsi bagi Phoenix agar dapat terlahir kembali. Meski dia tidak tahu darimana Tian Sen mendapatkan Pill itu, dia sudah yakin seratus persen tidak akan ada masalah lagi terjadi pada Tian Sen ke depannya. Tapi bagaimana hasil dari pemulihan tentu tergantung perkembangan Tian Sen nanti setelah keluar dari cangkangnya. “Baiklah, terima kasih saudara Yao. Dan jangan lupa, mampir dulu ke paviliun bintang. Kalau saudara Yao tidak mampir, mungkin kakak Qin yang akan mampir ke tempatmu!” Ekspresi pemimpin lembah obat langsung berubah saat mendengar kata-kata dari Zao We. Jelas itu adalah dua h
“Bagaimana? Apa mungkin untuk menyembuhkan anak ini?” Tanya pemimpin puncak bumi yang agak tidak sabar mencari tahu situasi Tian Sen.“Bajingan diamlah! Aku sedang fokus sekarang,” pemimpin lembah obat berkeringat dingin karena memeriksa tubuh Tian Sen. Dia benar-benar tidak melihat hal-hal yang salah di tubuh pemuda ini, jelas luka di tubuh pemuda ini tidak akan dapat membuatnya bertahan hidup.“Sialan, bagaimana belati kejam ini ada di tangan mereka? Dan juga anak ini bagaimana bisa masih hidup?” Tanya pemimpin lembah obat dengan ekspresi marah karena tidak tahu harus melakukan apa pada Tian Sen yang dalam posisi koma. Dia sudah berusaha menemukan sesuatu yang mungkin bisa membantunya untuk menyembuhkan Tian Sen tapi pada kenyataan, tidak ada satupun hal yang dapat dilihat sebagai objek mempertahankan kehidupan Tian Sen.“Apa maksudmu? Jadi maksudmu seharusnya dia sudah mati begitu?” tanya Zao We dengan ekspresi marah menatap pemimpin lembah obat.“Iya! Luka di tubuhnya, serta Vital
Swussshhhh…“Kita hampir sampai! Bagaimana keadaannya?” Tanya Tetua kepada Ying Liangyi yang menjadikan kedua pahanya sebagai sandaran kepala Tian Sen yang tidak sadar.“Tetua, dia … dia muntah darah lagi! Ini sudah kesebelas kalinya dia muntah, bagaimana ini?” Tanya Ying Liangyi semakin cemas melihat darah yang tidak berhenti dan Tian Sen memuntahkan darah lebih sepuluh kali sejak mereka menuju jalan kembali ke sekte. Saat tetua mendengarnya, ekspresi muram muncul di wajahnya dengan teknik penggabungan energi dia menambahkan kecepatan pada beast miliknya agar sampai di sekte dengan cepat.“Puff!” “Kakak, bagaimana ini? Dia… dia muntah darah lagi, bagaimana ini? Ini salahku, ah! Ini salahku!” Tiba-tiba Ying Liangyi menangis, air matanya jatuh di wajah Tian Sen dan dia yang sedari tadi terkena muntah darah Tian Sen tidak peduli dengan baju atau wajahnya yang penuh dengan darah Tian Sen itu. Dia hanya memikirkan bagaimana caranya agar Tian Sen tidak muntah darah lagi dan dia hanya berh
“Baiklah, mari berangkat!” Ucap Ying Jiali setelah melihat semuanya setuju untuk membawa Tian Sen kembali. Dan Tu Si serta dua tetua mengangguk setelah berdiskusi bersama menentukan cara membawa Tian Sen kembali ke sekte. Mereka tidak bisa mencabut belati dari tubuh Tian Sen tapi mereka bisa membawa Tian Sen dengan tubuh masih tertancap belati. Setelah membungkus Tian Sen dengan bola energi, para tetua dan juga adik kakak itu naik ke beast milik sekte Shenlin. Mereka dengan cepat terbang kembali ke sekte membawa Tian Sen, dimana tetua lembah obat sudah menunggu dengan orang-orang mereka di sekte setelah dipanggil oleh master sekte langsung.“Tunggu saja, aku pasti tidak akan membiarkanmu mati!” Ucap Ying Liangyi melihat ke arah Tian Sen yang saat ini dia pangku. Entah kenapa dia merasa sangat menyesal karena telah terlambat menyelamatkan Tian Sen, dan dia juga menyesal karena telah meninggalkan pemuda ini di depan sendirian. Andai saja dia bisa membantu dan tinggal waktu itu mungkin s
BOOOOOMMM…“Puf, bajingan itu benar-benar pembawa sial!” Tong Han dihancurkan dengan setengah badan lalu inti corenya dihancurkan langsung oleh Tu Si. Tapi sebelum kematian, dia mengutuk Tian Sen karena penyebab kematiannya dan dia juga menyesal karena tidak pergi setelah ada kesempatan saat itu. Malah terlalu nafsu untuk membunuh Tian Sen yang juga terluka parah sama seperti dirinya, membuat dia malah mati di tangan tetua sekte Shenlin. “Itu salahkan dirimu yang terlalu bernafsu dengan harta orang lain!” Tu Si tidak peduli dengan penyesalan Tong Han dan ocehannya, yang jelas pria ini telah menyakiti muridnya jadi dia layak untuk mati.“AGH! Ampuni kami,”“Tolong! Lepaskan kami!” Di hari itu, sekte Shenlin benar-benar sangat marah, pembunuh Padang pasir yang terkenal di benua barat sekarang mereka benar-benar sudah menghilang sepenuhnya. Alasan Mereka menghilang karena satu murid sekte Shenlin yang dibuat sekarang oleh orang-orang tersebut. Membuat semua anggota sekte melihat sosok
“Dia… bunuh bajingan itu!” Teriak Tong Han dengan marah, semua orang yang tersisa menggabungkan serangan mereka. Menciptakan sebuah pedang besar yang siap menebas ke arah Tian Sen, melihat pedang raksasa tersebut Tian Sen bukannya malah mundur. Ia membuat posisi dengan seluruh tubuhnya, lalu dengan seluruh sisa energi petir Tian Sen menciptakan cakar naga raksasa yang menahan telapak tangan tersebut. “”Combined technique, swords become one!”“Lightning dragon claw, destroy the mountain!”BOOOOOMMM Cakar Tian Sen meski terlihat memiliki aura yang kuat tapi itu tetap tidak sekuat yang di bayangkan mereka. Karena meski dapat menahan pedang mereka, Tian Sen yang cakar naganya hancur langsung terpental jauh menabrak pohon-pohon yang ada di dalam hutan. Tubuhnya berhenti saat menabrak baru besar, membuatnya terluka sangat parah. Tidak hanya itu saja, Tian Sen memuntahkan darah dari mulutnya serta banyak darah yang keluar dari hampir semua luka di tubuhnya. Matanya juga sudah sangat lelah,
BOOOOOMMM…. Pertarungan yang terus menerus dimana Tian Sen memaksakan tubuhnya menahan energi dari buah kuno dan menggunakan armor dewa petir serta tombak petir, tentu mempunyai banyak resiko besar pada tubuhnya. Bahkan sekarang Tian Sen bisa merasakan tubuhnya perlahan ambruk karena paksaan tersebut tapi dengan bantuan ke lima buah juga membuat Tian Sen sedikit lebih nyaman mempertahankan bentuk dewa petirnya. Meski tidak sempurna dan tidak sekuat dewa petir saat bertarung, tetap masih sebanding dengan ranah diatasnya yang membuat ia dapat bertarung. Hanya saja, Tong Han juga tidak selemah itu karena dia masih dapat mempertahankan kekuatannya meski melawan Tian Sen yang menggunakan kelima buah kuno untuk memperkuat tubuhnya. BOOOOOMMM…. “Bajingan! Kau benar-benar tidak akan menyerah sebelum mati yah? Baiklah, akan aku kabulkan keinginan kamu untuk mati bajingan kecil! Eternal dark technique, destruction swallowed by the void!” di tangan Tong Han, sesuatu yang amat gelap muncul d
Tian Sen tersenyum, lalu tertawa dengan lepas di hadapan banyak orang yang tampak menatapnya seperti domba. Ini benar-benar pengalaman pertama Tian Sen dalam menghadapi tatapan menjijikan orang lain padanya. Dan ini perasaan pertama kali yang membuat Tian Sen sangat bersemangat, senyuman dan tawanya bukan karena takut tapi karena Tian Sen merasa senang. Senang melihat musuh yang lebih kuat darinya, senang menantang dirinya menghadapi musuh yang mungkin bisa saja membunuhnya. Dan sangat bersemangat menghadapi mereka semua yang menjadi musuhnya, mereka yang tidak mau mendengarkan perkataannya untuk mundur, mereka adalah musuh. Mata Tian Sen yang biasanya hitam normal, tiba-tiba menjadi merah api yang membakar segala di depannya. “Kamu memang benar, tapi kadang inilah yang membuatku sangat bergairah. Ayo, saatnya menantang diriku lebih dari yang sekarang!” Tian Sen mengeluarkan lima buah emas yang di hari sebelumnya di panen. Membuka mulutnya, Tian Sen mulai membuka mulutnya di depan ma