“Aku tidak tahu, hanya saja aku masih penasaran sebenarnya darimana Senior We mendapatkan pemuda seperti itu? Dia benar-benar tampan!” Sahut sang putri yang membuat mereka keheranan. Tampan? Apa maksudnya itu? Apakah kali ini putri mereka benar-benar jatuh karena ketampanan pria itu? Tapi jika mereka melihat lagi memang agak aneh karena putri bisa bersikap aneh begitu kepada seorang pria. “Putri, apa anda…” jenderal Ning berpikir kalau putri mereka telah jatuh cinta pada Tian Sen tapi ekspresi putri tidak seperti orang yang sedang jatuh cinta. Jadi jenderal Ning langsung diam tidak berani untuk melanjutkan lagi ucapannya. Meski terlihat lembut tapi putri adalah orang yang sulit dipahami dari dua pangeran bahkan ayahnya sendiri tidak dapat mengontrol putrinya sendiri, apalagi mereka yang bukan keluarga sang putri. Mungkin mereka dapat mengerti atau dekat dengan sang putri, kecuali bibi putri sendiri yang memiliki hubungan baik dengannya. “Sudahlah, kalian tidak akan mengerti maksudku
“Itu apakah sebuah pujian nona? Kalau benar, aku sangat senang mendengarnya!” Ucap Tian Sen sambil tersenyum menatap sang putri. Saat putri itu melihat sikap tenang Tian Sen, dia sedikit mengerutkan keningnya tapi dia tidak marah pada Tian Sen. Pemuda ini yang di anggap jenius serta punya kemampuan di bawahnya berani memperlakukan dia seperti orang sejajar. Seharusnya Tian Sen menghormatinya dan memujinya sebagai seorang putri jenius tapi tatapan, ekspresi itu yang sangat tenang membuat sang putri tidak tahu harus apa. Karena ini pertama kalinya ada pria yang tidak tergoda dan tertarik dengan dirinya putri Chu, jika itu hanyalah sikap Tian Sen untuk merayunya maka putri Chu bisa menghancurkan Tian Sen dengan buruk. Tapi dari ekspresi dan ketenangan Tian Sen sulit baginya memutuskan apakah Pemuda ini berpura-pura tenang atau memang dia sangat tenang dalam situasi seperti ini? Tian Sen tersenyum melihat kebingungan dari putri Chu, mungkin dalam pikiran putri Chu dia adalah pria yang mu
“SIalan, bagaimana ini bisa terjadi? Siapa mereka?” Tanya jenderal NIng tidak percaya kalau dia benar-benar kecolongan kali ini. SIapa sangka kalau musuh bergerak pada saat dia sedang sibuk dalam memilih generasi muda untuk kerajaan Chu, dan lagi musuh yang menyerang mereka jelas hanya di ranah Yuan Qi saja tapi bagaimana bisa mereka bergerak secepat itu pada saat ini? Bahkan menculik putri dengan sangat mudah, We Yan juga mengerutkan keningnya kali ini dia benar-benar telah melakukan kesalahan karena terlalu santai.“Jenderal Ning, wakil komandan Dong. Ada kabar kalau Bocah Tian Sen itu mengejar para penjahat tersebut. Apa yang harus kita lakukan?” Tanya komandan Lu yang mendapatkan informasi tersebut dari para penjaga yang ada di luar kota. “Apa?” Jenderal Ning, guru akademi dan wakil komandan Dong langsung terkejut mendengar kalau pemuda yang hanya di ranah Yuan qi tingkat kedua berani mengejar para penjahat tersebut. Tapi We Yan ekspresinya tidak terkejut maupun cemas, mungkin di
“Hei, kalian cepat bangun…” dia segera ingin membangunkan teman-temannya yang tidur tapi tanpa dia sadari entah kenapa kepalanya menjadi sangat pusing lalu setelah beberapa saat dia jatuh ketanah dengan dentungan yang keras. Di saat itu sosok Tian Sen yang telah bersembunyi dalam kegelapan dengan menggunakan pelindung keluar, dia segera mendekati putri Chu yang ikut terkena racun pelumpuhnya. Racun yang membuat seseorang tertidur dan tidak akan sadar selama sehari penuh, Tian Sen yang sangat paham tidak ada cara untuk menang dalam pertarungan langsung hanya dapat menggunakan taktik ini. Dari sejak para penjahat itu lari membawa putri, dia sudah menyiapkan beberapa rencana untuk membawa putri kabur dan paling buruk Tian Sen berencana menggunakan jimat peledak dari penyimpanannya untuk menyerang. Tapi siapa sangka kalau para penjahat ini akan beristirahat dulu di dalam sebuah gua yang memberi Tian Sen kesempatan untuk melumpuhkan mereka tanpa terluka. Tian Sen tidak berdiam lama, dia s
“Hei, bangun!” Di hari berikutnya Tian Sen dibangunkan secara tiba-tiba oleh putri Chu yang duluan sadar. Saat Tian Sen melihat di luar sudah terang, dia sadar kalau sudah tidur terlalu lama. Ekspresinya sedikit bermasalah saat itu, tanpa mendengar putri Chu berbicara Tian Sen segera memeriksa semua jebakan yang juga dia siapkan pada saat kabur membawa putri Chu. Di sepuluh kertas yang di pasang jebakan, tidak ada yang hancur satupun sehingga dia dapat menghela nafas lega “Hei, apa yang kamu lakukan disini? Kenapa aku bisa ada disini? Bukankah tadi malam aku ada di tangan penculik itu?” Tanya putri Chu yang menatap Tian Sen dengan serius, dia merasa curiga kalau pemuda ini adalah kaki tangan dari para penculik tersebut. Tapi Tian Sen tidak mengatakan apapun kepada putri Chu, dia hanya bergerak keluar sedikit sambil melihat apakah berbahaya keluar dari gua? Saat di perhatikan lagi, tidak ada jejak monster ataupun penjahat itu tapi Tian Sen tidak keluar dulu karena dia masih cemas ka
Tian Sen sudah sangat kesal dengan wanita tidak tahu bagaimana berterima kasih ini, andai saja bukan seorang putri dan dia tidak kenal sudah pasti Tian Sen tidak akan peduli. Wanita yang seperti ini benar-benar tidak layak baginya menghabiskan begitu banyak waktu untuk menyelamatkan dia terus. Kali ini Tian Sen beruntung bisa menyelamatkan dia karena masih punya beberapa antisipasi dalam kejadian seperti itu tapi tidak untuk selanjutnya, apalagi…“Pufff.. sialan, serigala itu benar-benar masih bisa menyerangku pada saat pandangan mereka tidak jelas!” Ucap Tian Sen yang memuntahkan darah akibat menahan serangan serigala di dalam kabut. Meski awalnya tidak terlihat terluka, tapi serangan dari serigala yang setara ranah Yuan qi sangat kuat bahkan jika dia menggunakan artefak melindungi diri tapi tetap saja itu berhasil membuatnya mengalami luka dalam. Matanya mulai sedikit kabur karena lelah, tidak hanya memaksa menggunakan teknik langkah cepat saja tapi dia di paksa menggunakan artefak
“Lalu, kemana kita akan pergi dan orang-orang ini apa masih berguna?” Tanya jenderal Ning dengan ekspresi penuh niat membunuh menatap lima penjahat yang sudah tidak berdaya itu.“Tidak berguna! Bunuh saja,” jawab We Yan sambil bergerak maju dan terbang ke arah dimana jalan kedua yang agak jauh menuju kota. Jenderal Ning saat mendengar perkataan We Yan tidak lagi menahan diri, dengan satu gerakan kelimanya langsung mati dengan kepala terpenggal di tempat. Mereka bahkan tidak merasakan sakit saat kematian mereka, yang cukup untuk menghormati mereka Di Mata jenderal Ning.“Ayo!” Segera ke empatnya mengikuti We Yan dengan kecepatan tercepat mereka. Kali ini mereka tidak bisa terlambat lagi, kalau sampai mereka terlambat mungkin resikonya tidak bisa ditanggung oleh mereka secara pribadi.“Nak, bertahanlah! Ayahmu datang, dan aku pastikan siapapun yang menyakitimu tidak akan pernah lolos dari murkaku!” Ucap We Yan dalam hatinya dengan seluruh tubuh dipenuhi oleh niat membunuh. Tian Sen suda
Tian Sen muntah darah dan terlempar ke belakang sambil memeluk putri Chu. Dia menggunakan serangan dari anak panah itu untuk menambah jarak dari para penjahat tersebut. Meskipun resikonya adalah luka parah yang membuat organ dalamnya bergejolak sampai memuntahkan darah di depan mata putri Chu. Putri Chu melihat sendiri bagaimana Tian Sen tidak menyerah, meski dia terluka sekali lagi menelan Pill kuning dan menambah kecepatan larinya. Jelas sekali dia gemetar, dia pasti kesakitan tapi tekad di mata pemuda itu benar-benar sangat kuat sampai putri sendiri kagum dengan tekad itu sekaligus merasa sakit melihat pemuda yang dipenuhi darah di tubuhnya. “Pemimpin kita tidak bisa lagi terlalu lama menahannya, jika sampai mereka kabur dan ditemukan oleh We Yan maka semuanya akan gagal. Lebih baik membunuh mereka berdua disini daripada membiarkan mereka kabur!”“Benar, gerakan mereka sangat cepat aku tidak tahu darimana dia bisa bergerak secepat itu padahal hanya di tingkat dua pemurnian tubuh!”
“Iya, anak ini membuatku cemas saja!” Tu Si juga ikut bicara setelah pemimpin puncak langit dan Zao We terlihat tersenyum memandang ke arah langit. Mereka bisa merasakan aura yang sangat cepat terbang ke arah mereka dan saat sosok itu muncul, gelombang kejut yang kuat membuat semua murid langsung terkejut dan tanpa mereka sadari menoleh melihat ke langit bersamaan. Di langit, Tian Sen dengan pakaian biru dan bola mata biru muncul di hadapan mereka, mereka awalnya sedikit terkejut melihat wajah tampan Tian Sen serta rambut Tian Sen yang berwarna biru sama dengan bola matanya yang berapi-api. Saat Ying Liangyi melihat sosok muda itu muncul, hatinya yang sudah lama merasa cemas akhirnya bisa bernafas lega kembali. Tapi entah kenapa dia merasa kalau ada aura yang membuat hatinya terpesona dengan melihat wajah Tian Sen. “Ha? Kenapa pria ini membuatku merasa terpesona padanya? Tidak, bahkan kakak juga…” tiba-tiba saat dia menoleh ke arah Ying Jiali, dia sadar kalau sang kakak juga hampir t
Di dalam telur biru, Tian Sen yang sudah lama tertidur membuka matanya dan saat Tian Sen membuka mata seluruh area yang tadi terbakar seperti sebuah danau sekarang berubah menjadi lebih tinggi lagi. Itu seolah seluruh area yang ada disana benar-benar adalah dunia api, api biru yang membakar segala benda di dunia. Tian Sen bermata biru, merasakan kembali tubuhnya dan dengan satu hentakan cangkang telur itu langsung retak secara cepat. Pada saat retakan mulai menyebar, Tian Sen menghentikan sekali lagi telur itu menciptakan gelombang dan gempa di puncak Devouring. Penatua Qin yang ada di paviliun bintang tersenyum melihat ke arah formasi besar. Gerakan yang sudah lama dia tunggu akhirnya datang, dengan satu langkah saja Dia sudah muncul di depan formasi besar yang mengurung Tian Sen selama dua bulan. Pada saat itu, penatua Qin dapat melihat sosok pemuda yang benar-benar sudah keluar dari cangkangnya berdiri mematung. Mata birunya seolah sedang membakar semuanya bahkan penatua Qin yang l
Waktu terus berlalu dan Tian Sen sudah berada di dalam telur biru selama sebulan, lalu selama sebulan itulah sekte Shenlin sudah bersiap untuk menyambut acara besar yang diadakan setiap sekali dalam satu tahun. Sebuah acara besar dari puncak Devouring yang bukan hanya untuk puncak itu sendiri, tapi masa depan sekte Shenlin secara menyeluruh. “Hei, bukankah ini sudah lebih sebulan? Dan kalau aku tidak salah, tidak lama lagi monumen petir muncul bukan?” Beberapa murid yang sadar kalau Tian Sen belum keluar dari pengasingannya, agak cemas tidak bisa melihat Tian Sen melatih teknik terkuat dari puncak devouring. Mereka berharap dapat melihat sosok itu muncul tapi tampaknya itu akan sulit apalagi mereka mendengar sendiri kalau Tian Sen dalam keadaan yang sulit untuk sadar sepenuhnya.Di paviliun bintang, sosok Penatua Qin terus memandang ke arah dimana segel besar telah di bangun sehingga tidak ada satupun orang yang dapat melihat apa di dalam sana. Mereka hanya dapat melihat kalau formas
Dari peringatan yang diberikan penatua Qin pada mereka, semua murid bisa tahu kalau sosok pemuda yang menjadi pahlawan bagi sekte sekarang dalam kondisi kritis untuk menaikan kekuatannya. Jadi semua murid tanpa ragu tidak mendekati area terlarang yang dibatasi langsung oleh penatua Qin. Bahkan petinggi lain tidak berani mendekat, lalu kenapa mereka harus mendekat? Bukankah itu sama saja dengan mereka mencari mati? Dan setelah pembatas itu, lima hari berlalu di sekte Shenlin. Pada saat yang bersamaan, semua petinggi datang ke aula setelah dipanggil langsung oleh master sekte. Saat mereka sampai di aula, ekspresi terkejut muncul di wajah mereka karena ada sosok yang duduk di samping master sekte. Sosok yang sudah sekian lama tidak pernah datang ke pertemuan sekte tapi sekarang dia datang, jadi pertanda apa ini?“Kalian semua sudah melihat selama lima hari ini anak itu belum keluar dari cangkangnya. Jadi aku akan memberitahu kalian untuk mengaktifkan formasi besar menutupi fenomena itu!”
Tian Sen tidak menyangka kalau cincin ruangnya akan mengeluarkan Pill darah Phoenix tingkat kedelapan Untuk menyembuhkan dirinya. Tentu ini akan membuat identitasnya sebagai seseorang yang bergaris darah Phoenix ketahuan. Phoenix di depan Tian Sen menyebutkan itu tidak masalah, karena dimana ia berada adalah rumah keduanya dan mereka tidak akan mempermasalahkan mengenai asal usul Tian Sen. Menatap Phoenix di depannya, sekarang ia paham meski lukanya akan parah tapi karena punya garis Phoenix yang dapat bangkit dari api. Ia juga akan sulit matj dengan mudah meski telah kehilangan tubuhnya, selama darah Phoenix masih melekat dalam tubuh Tian Sen yakin bisa tetap bangun kembali.“Perubahan sempurnamu? Tidak, maksud kamu adalah aku itu kamu dan kamu itu aku? Menyatukan diri kita, apa itu sulit?” Phoenix menjelaskan melalui telepati hal yang harus diketahui oleh Tian Sen mengenai diri masing-masing, dia adalah jati diri Tian Sen yang belum sempurna. Tentu karena kekuatan Tian Sen belum di
“Baiklah kalau begitu tampaknya aku tidak perlu ada disini. Aku akan kembali ke lembah obat saja, masih banyak hal yang harus aku kerjakan!” Pemimpin Yao tidak ingin tinggal lagi, sekarang tidak ada yang perlu dilakukan olehnya karena Tian Sen akan bangu cepat atau lambat. Setelah semua yang ditelan Tian Sen adalah Pill kehidupan kedua, Pill yang memiliki garis darah Phoenix. Serta Pill yang sangat berfungsi bagi Phoenix agar dapat terlahir kembali. Meski dia tidak tahu darimana Tian Sen mendapatkan Pill itu, dia sudah yakin seratus persen tidak akan ada masalah lagi terjadi pada Tian Sen ke depannya. Tapi bagaimana hasil dari pemulihan tentu tergantung perkembangan Tian Sen nanti setelah keluar dari cangkangnya. “Baiklah, terima kasih saudara Yao. Dan jangan lupa, mampir dulu ke paviliun bintang. Kalau saudara Yao tidak mampir, mungkin kakak Qin yang akan mampir ke tempatmu!” Ekspresi pemimpin lembah obat langsung berubah saat mendengar kata-kata dari Zao We. Jelas itu adalah dua h
“Bagaimana? Apa mungkin untuk menyembuhkan anak ini?” Tanya pemimpin puncak bumi yang agak tidak sabar mencari tahu situasi Tian Sen.“Bajingan diamlah! Aku sedang fokus sekarang,” pemimpin lembah obat berkeringat dingin karena memeriksa tubuh Tian Sen. Dia benar-benar tidak melihat hal-hal yang salah di tubuh pemuda ini, jelas luka di tubuh pemuda ini tidak akan dapat membuatnya bertahan hidup.“Sialan, bagaimana belati kejam ini ada di tangan mereka? Dan juga anak ini bagaimana bisa masih hidup?” Tanya pemimpin lembah obat dengan ekspresi marah karena tidak tahu harus melakukan apa pada Tian Sen yang dalam posisi koma. Dia sudah berusaha menemukan sesuatu yang mungkin bisa membantunya untuk menyembuhkan Tian Sen tapi pada kenyataan, tidak ada satupun hal yang dapat dilihat sebagai objek mempertahankan kehidupan Tian Sen.“Apa maksudmu? Jadi maksudmu seharusnya dia sudah mati begitu?” tanya Zao We dengan ekspresi marah menatap pemimpin lembah obat.“Iya! Luka di tubuhnya, serta Vital
Swussshhhh…“Kita hampir sampai! Bagaimana keadaannya?” Tanya Tetua kepada Ying Liangyi yang menjadikan kedua pahanya sebagai sandaran kepala Tian Sen yang tidak sadar.“Tetua, dia … dia muntah darah lagi! Ini sudah kesebelas kalinya dia muntah, bagaimana ini?” Tanya Ying Liangyi semakin cemas melihat darah yang tidak berhenti dan Tian Sen memuntahkan darah lebih sepuluh kali sejak mereka menuju jalan kembali ke sekte. Saat tetua mendengarnya, ekspresi muram muncul di wajahnya dengan teknik penggabungan energi dia menambahkan kecepatan pada beast miliknya agar sampai di sekte dengan cepat.“Puff!” “Kakak, bagaimana ini? Dia… dia muntah darah lagi, bagaimana ini? Ini salahku, ah! Ini salahku!” Tiba-tiba Ying Liangyi menangis, air matanya jatuh di wajah Tian Sen dan dia yang sedari tadi terkena muntah darah Tian Sen tidak peduli dengan baju atau wajahnya yang penuh dengan darah Tian Sen itu. Dia hanya memikirkan bagaimana caranya agar Tian Sen tidak muntah darah lagi dan dia hanya berh
“Baiklah, mari berangkat!” Ucap Ying Jiali setelah melihat semuanya setuju untuk membawa Tian Sen kembali. Dan Tu Si serta dua tetua mengangguk setelah berdiskusi bersama menentukan cara membawa Tian Sen kembali ke sekte. Mereka tidak bisa mencabut belati dari tubuh Tian Sen tapi mereka bisa membawa Tian Sen dengan tubuh masih tertancap belati. Setelah membungkus Tian Sen dengan bola energi, para tetua dan juga adik kakak itu naik ke beast milik sekte Shenlin. Mereka dengan cepat terbang kembali ke sekte membawa Tian Sen, dimana tetua lembah obat sudah menunggu dengan orang-orang mereka di sekte setelah dipanggil oleh master sekte langsung.“Tunggu saja, aku pasti tidak akan membiarkanmu mati!” Ucap Ying Liangyi melihat ke arah Tian Sen yang saat ini dia pangku. Entah kenapa dia merasa sangat menyesal karena telah terlambat menyelamatkan Tian Sen, dan dia juga menyesal karena telah meninggalkan pemuda ini di depan sendirian. Andai saja dia bisa membantu dan tinggal waktu itu mungkin s