Anak umur delapan tahun itu pun mengangguk dan ayahnya dengan tenang mengajari anaknya itu seluruh yang dia ingin anaknya pelajari. Satu jam, dua jam, tiga jam pun berlalu, setelah merasa hari sudah mulai naik barulah keduanya pun keluar dari gua dan kembali ke desa.
Ayah dari anak itu kembali ke rumah sedangkan anaknya pergi bermain ke danau yang sudah dijanjikan dengan teman-temannya, saat sang ayah sampai di rumah sosok istrinya sudah menunggu menatapnya dengan tatapan dingin.
“Kenapa kamu membawa Shen’er kesana?” Tanya sang ibu dengan wajah murung menatap suaminya.
“Huf.. Siapa yang tahu masa depan? Setidaknya aku memberikan anak kita pilihan untuk masa depannya! Apa kamu pikir dapat bersembunyi terus dari mereka?” Jawaban dari suaminya membuat sang istri merendahkan kepalanya.
Dia paham apa yang dimaksud oleh suaminya itu, sangat paham sampai membuat hatinya sangat sakit memikirkan masalah yang sebenarnya mereka hadapi. Dia tidak masalah jika mati, tapi dia tidak akan terima kalau anaknya mati begitu saja di tangan musuh yang mengejar mereka.
“Tenang saja, selama ada aku tidak akan ada yang terjadi pada anak kita! Dia akan tumbuh dan menjadi pria tampan yang memikat seluruh wanita di dekatnya, saat itu mungkin kamu akan memiliki tiga atau empat menantu cantik-cantik yang akan memberikan cucu buat kita gendong!” Hibur Pria yang melihat kalau istrinya terlalu berat berpikir mengenai hidup keluarga mereka saat ini.
“Ugh! Kamu benar-benar, tapi aku merasa sangat menantikannya juga. Aku harap kebahagian ini tidak akan pernah hilang!” Wanita cantik itu pun merebahkan kepalanya di pelukan sang suami. Dia berdoa, berdoa agar keluarganya tetap merasakan ketenangan seperti sekarang dan tidak berubah sampai di masa depan nanti.Di sekitar danau, terlihat beberapa penduduk yang sedang mencuci dan memancing di sekitar danau yang tidak terlalu besar. Disana sosok anak bernama Shen’er sedang bermain di danau bersama beberapa anak seusia dengannya, mereka terlihat bersenang-senang bersama di sekitar danau. Beberapa orang dewasa yang melihat kegembiraan anak-anak desa mereka, sangat terhibur dengan pemandangan keakraban anak-anak kecil itu.
“Shen’er! Apa ayah dan ibumu di rumah?” Seorang pria tua dengan tongkat mendekati Shen’er yang duduk di tepi danau setelah merasa lelah bermain.
“Eh! Kakek kepala desa? Iya, ayah dan ibu di rumah sekarang. apa kakek ada urusan dengan mereka?” kepala desa yang mendengar kalau keduanya ada di rumah, hanya mengelus kepala Shen'er lalu pergi menuju rumah Shen'er.Shen'er sedikit bingung melihat kepala desa yang terlihat berekspresi serius, tapi karena dia sangat lelah akhirnya dia hanya dapat tertidur di dalam keadaan posisi bersandar di sebuah batu besar dekat danau itu. Sedangkan tanpa ia sadari kalung yang dipakainya bercahaya merah untuk beberapa saat sebelum kembali normal.
Di saat yang sama, kepala desa datang menemui orangtua Tian Shen dengan wajah yang gelisah dan juga khawatir. Melihat kepala desa yang tiba-tiba datang ke rumahnya membuat orangtua Tian Shen menyadari sesuatu, segera mereka membawa kepala desa duduk dan bertanya mengenai apa masalah yang terjadi?
Kepala desa hanya menjelaskan kalau mereka akan datang! Dengan hanya satu kalimat itu saja wajah keduanya langsung berubah, mereka yang sudah lama tinggal di desa terpencil ini apa benar-benar tidak bisa lepas dari orang-orang itu?
“Kalian harus pergi dari sini! Jika kalian terlambat, mungkin akan berbahaya bagi Shen’er.” Ucap kepala desa dengan wajah yang serius memperingati keduanya.
“Tapi kami harus pergi kemana lagi kepala desa? Kami sudah sangat jauh pergi tapi nyatanya tetap saja semua sia-sia, apa benar kita tidak ada pilihan lain?” Ibu Tian Shen menangis di depan suaminya itu.
Mendengar kata-kata dari istri ayah Tian Shen, wajah kepala desa juga sangat buruk kali ini bukan hanya satu orang yang mencari keduanya tapi ada dua kekuatan sedang mencari mereka. Jika mereka ketahuan ada disini, kemungkinan mereka ditangkap juga akan jauh lebih tinggi, berbeda dengan mereka yang ada di desa ini.
Mereka semua hanya manusia tidak mungkin kedua kekuatan itu akan membunuh mereka apalagi membasmi mereka, sebab sejak seluruh dunia diatur ulang oleh sosok dewa terkuat ratusan juta tahun lalu semua telah berubah menjadi lebih baik untuk umat manusia atau manusia biasa.
“Pertimbangkan lah ini, aku mendapatkan kabar dari beberapa orang di kota. Mereka menyampaikan ini kepadaku karena berpikir aku membutuhkannya, kalian sudah hidup puluhan tahun disini aku tahu itu! Tapi…. Anak kalian yang saat ini baru berumur sepuluh tahun seharusnya tidak terlibat dengan masalah kalian. Cobalah cari cara untuk mengatasi semuanya!”
Nasehat dari kepala desa hanya membuat kedua pasangan itu menjadi buruk. Mereka memang telah melihatkan Tian Shen dengan masalah mereka, tapi sekarang mereka benar-benar tidak tahu harus bagaimana.
“Kami… Akan mencoba memikirkan semuanya!” Pada akhirnya mereka berdua benar-benar harus mempertimbangkan semua hal untuk Tian Shen. Jika mereka tidak bisa mempertimbangkan semuanya, anak mereka akan benar-benar menderita sepenuhnya baik sekarang atau nanti di masa depan.
…..
Swisshhh…
BOOOOOMMM…
BOOOOOMMM…
“Bocah! Orang-orang ini tampaknya bukan demon, apa yang harus kita lakukan?” Tiga sosok yang sedang terbang di ruang hampa melihat ke arah depan mereka. Dimana ada sekelompok orang tengah terbang ke arah yang berlawanan dari mereka, tapi karena mereka curiga di awal membuat mereka menghentikan kelompok tersebut.
“Senior, kami ini benar-benar bukan demon! Kami hanya ingin pergi melintasi ruang menuju ke tempat tinggal seseorang dari keluarga kami. Tolong maafkan atas kelancangan kami tadi!”
Sosok yang menjadi pemimpin dari kelompok itu adalah seorang pria paruh baya dan dia juga di awal berpikir kalau seorang pemuda dan dua binatang kecil yang terbang kiri kanan pria muda itu adalah musuh. Meskipun mungkin bukan musuh, mereka ingin menghadapi orang-orang ini dan membunuh mereka tapi sayang sekali kekuatan ketiganya berada jauh di atas kemampuan mereka sendiri.
“Ho? Begitukah? Paman tikus kecil, apa kamu yakin mereka tidak berbahaya? Jika mereka berbahaya bagaimana?” Tanya pria muda tampan dengan rambut hitam dan mata hitam itu, bola mata pria itu seperti lubang tanpa dasar yang terus bergerak menelan segala yang ada di semesta itu. Dan sekarang tatapan serta auranya benar-benar jauh melampaui
kelompok yang berdiri di depannya.
“Aduh! Mereka ini bukanlah apa-apa, kamu lihat mereka! Sekarang saja Mereka sangat takut padamu dan juga lihatlah aura serta qi yang dikeluarkan oleh mereka. Apa ada tanda-tanda mereka adalah demon? Ayolah, Zhuting.. Kita masih banyak hal yang harus dikerjakan!” Tanya tikus kecil kembali sambil menepuk keningnya melihat keponakan yang benar-benar sangat sulit diatur ini.
“Iya… Paman, tampaknya mereka benar-benar bukan demon. Hm? Kalau begitu apa kita pergi saja? Sepertinya ibu Mingyue memintaku untuk pulang, dan entah kenapa perasaanku sangat tidak enak dengan panggilan tiba-tiba itu!” sahut Pemuda yang bernama Long Zhuting. Dia telah berkelana selama beberapa abad melewati seluruh lorong ruang menuju ke semua dunia yang terhubung. Ketiganya setuju untuk kembali, mereka terbang melewati ruang dan membiarkan kelompok yang tadi melawannya begitu saja. Tapi memang kelompok itu tidak berani mencegah atau marah, mereka bahkan hanya berani mengangkat kepala saat Long Zhuting benar-benar sudah menghilang dari pandangan mereka. Setelah mereka benar-benar tidak lagi merasakan keberadaan anak itu, mereka baru melanjutkan perjalanan menuju dunia awan. Tempat yang menjadi tujuan akhir mereka, bahkan mereka harus segera pergi sebelum semua terlambat untuk mereka. “Mereka itu benar-benar tidak tahu malu, tapi biarlah! Mereka juga tidak melanggar!” Sebenarnya L
Tian Sen terus berjalan mencari petunjuk, meskipun tubuhnya masih kecil dan umurnya juga belum sepuluh tahun. Tapi hatinya benar-benar kuat bahkan jika melihat mayat yang hangus di dalam lautan api pun tidak membuatnya menjadi takut dengan semua itu. Dia terus melangkah, satu demi langkah terus dia lalui dan setiap dia melangkah akan ada mayat hangus atau bagian tubuh yang terlihat di matanya. Dan semakin dia terus melangkah, Tian Sen menemukan beberapa sosok yang di ikat dengan tubuh penuh luka dan di tengah-tengah beberapa sosok itu ada satu orang tua yang masih tampak bernafas. Saat melihat orang tua itu Tian Sen langsung mempercepat langkahnya, setelah lama melangkah di desa akhirnya Tian Sen menemukan satu orang hidup. Meski hanya satu dia ingin menyelamatkan satu orang itu apapun yang terjadi apalagi sosok itu adalah kepala desa tua yang sering berkunjung ke rumahnya.“Kepala desa, kakek!” Tian Sen berhasil menurunkan pria tua itu dengan susah payah. Dia juga mencoba mengikat
Tujuh tahun berlalu sejak hari dimana desa tempat tinggal Tian Sen di hancurkan, sekarang anak yang tadi belum berumur sepuluh tahun telah menjadi pemuda berumur lima belas tahun. Dia bekerja di sebuah restoran pada kota yang berukuran cukup besar dengan posisi tingkat menengah dalam kerajaan Chu. Kehidupan kecilnya kembali dengan kebahagian tapi hatinya masih tetap dalam kesedihan, meskipun di luar dia melayani banyak tamu dengan senyuman kadang ada hari dimana Tian Sen akan diam dan tampak murung sendiri. Nyonya pemilik restoran yang membawa Tian Sen bekerja di restorannya pun sadar kebiasaan Tian Sen itu tapi dia tidak mengatakan apapun karena yakin ada alasan Tian Sen bersikap aneh. “Tian Sen, setelah kamu mengurus yang Disana cobalah untuk membantu kakak Mu di dapur!” Ucap nyonya yang baru saja meletakan pesanan tamu di meja. “Baik bibi!” Tian Sen dengan senang hati pergi ke dapur dan membantu seorang wanita yang lebih tua darinya membersihkan tempat makan kotor. Wanita muda
Pada akhirnya TIan Sen tidak punya pilihan selain ikut pergi ke esokan harinya dengan kakaknya untuk mendaftar, mereka sampai di depan tempat pendaftaran yang dibuka pada tempat rumah wali kota. Saat mereka berjalan Tian Sen melihat beberapa orang yang dia kenal, itu adalah orang-orang yang dipukul olehnya, meski orang-orang itu marah tapi tidak ada yang berani mendekati Tian Sen setelah apa yang mereka alami sebelumnya. “Tidak ada yang menarik disitu, mereka berasal dari luar kota kita dan tampaknya memang berasal dari keluarga bangsawan tapi tidak besar!” Jelas kakak TIan Sen mengatakan asal usul dari pemuda yang merusak restoran mereka saat itu, dia tahu hal tersebut setelah penjaga kota membicarakan mereka dengan ibunya. Penjaga kota menjelaskan kalau sebenarnya sudah ada peraturan yang melarang peserta membuat masalah di kota mereka tapi kadang anak-anak muda itu merasa diri mereka lebih baik dari yang lain dan karena kota mereka juga tidak pernah ada perwakilan menuju akademi
Kalung pemberian sang ibu yang memiliki arti besar meski hanya setengah dari kalung itu ada pada Tian Sen, dia yakin kalau orangtuanya masih hidup meskipun dia sendiri tidak tahu dimana mereka sekarang berada. Tian Sen membuka buku teknik seni beladiri dan mencoba beberapa teknik yang berhubungan dengan pukulan dan gerakan, itu dia lakukan karena memang dia sendiri tidak cukup cocok menggunakan senjata saat ini dan lagi memang Tian Sen memang tidak punya senjata padanya. “Teknik tinju singa api? Hm, ini sepertinya cocok dan ada lagi langkah bayangan, sepertinya ini teknik umum jadi tidak masalah bukan? Dan lagi ini hanya di Class menengah jadi tidak akan mungkin menjadi masalah selama tes! Yah.. itupun jika aku lulus sih,” Tian Sen dengan tenang membaca buku teknik itu di dalam kamarnya, dia benar-benar jatuh dalam diri sendiri selama mempelajari teknik tinju api. Di dalam buku teknik seni beladiri, ada tiga tingkat dalam setiap dilatih tingkat dasar, menengah dan sempurna. Tian S
Di pagi hari setelah semua buka, suasana di restoran menjadi ramai dan itu membuat semua karyawan serta Tuan Sen menjadi sibuk sampai siang hari pun Tian Sen tidak henti-hentinya berada di dapur tanpa istirahat. Bibi dan kakaknya berada di luar dapur bertugas melayani pelanggan, Tian Sen juga bertugas menjadi koki sehingga kesibukannya menjadi dua kali lipat. Tidak terasa siang hari sudah lewat setelah tidak sadar beberapa orang masuk ke dalam, saat sang bibi melihat empat orang itu segera datang dan membawa mereka ke lantai dua. Dimana tamu itu benar-benar diletakkan pada tempat yang khusus oleh sang bibi, Tian Sen tidak tahu hal tersebut dan masih sibuk di dapur sampai sang kakak datang untuk berbicara dengan Tian Sen. “Mereka tamu wali kota, tampaknya datang kesini karena saran paman We. Paman We terlalu baik bukan kepada kita?”“Iya, paman We selalu seperti itu. Dia selalu membantu keluarga kita dengan cara berbeda, yah… mungkin itu karena bibi!” Tian Sen mengerti kenapa Walikot
Melihat betapa seriusnya walikota, jenderal Ning hanya dapat menghela nafas tidak berdaya. Kali ini dia tidak bisa memaksa pria tersebut untuk terus ikut dengannya tapi ini sudah yang terakhir kalinya bagi raja memberikan kesempatan pada kota ini, setelah tes dan tidak ada yang layak maka kota ini akan di turunkan ke tingkat rendah meskipun kehidupan disini jauh lebih baik daripada kota-kota di level tersebut. Bagi kerajaan Chu bakat sangat penting apalagi dari begitu banyaknya kerajaan yang saat ini ada, mereka telah jatuh ke posisi yang lemah selama puluhan tahun. Karena itulah sejak saat jatuhnya posisi kerajaan, Raja memutuskan memberikan kesempatan bagi bakat muda di dalam negaranya untuk maju.“Walikota, ingatlah kalau ini kesempatan terakhir kota dalam memilih bakat! Jika sampai tidak ada satu bakat yang layak maka raja memutuskan semua sumber daya untuk kota ini. Bukan hanya kamu, tapi bahkan semua rakyat disini akan jatuh pada posisi rendah dalam negara!” Di mata jenderal Nin
“Paman, aku tidak pernah berpikir kamu mengecewakan siapapun! Aku malah merasa kalau paman benar-benar pria yang luar biasa karena bisa mempertahankan tekad dan menjunjung tinggi janji paman. Aku malah cemburu dengan paman!” Sahut Tian Sen sambil tersenyum dengan ekspresi yang bangga melihat walikota dapat mempertahankan semua itu hanya karena janjinya tersebut. Padahal dia bisa saja mendapatkan semua setelah tawaran dari raja Chu semakin meningkat tapi pada kenyataannya walikota tidak pernah menerimanya.“Hahaha, anak yang baik! Pikiranmu bahkan lebih luar biasa dari anak muda seusiamu, kamu benar nak. Kita memiliki mimpi, tapi kita harus punya tekad dan kerja keras jika ingin mendapatkan hasilnya. Jadi, percayalah pada dirimu dan berusahalah sebisamu agar apa yang kamu inginkan bisa tercapai!” Tian Sen mendengar perkataan dari walikota tersenyum sembari mengangguk, dia tentu juga ingin seperti walikota dan ada hal yang harus dia lakukan bahkan jika dia tidak ingin. Jadi daripada dia
“Hehehehe, junior Shi benar-benar pintar dalam menangkap mangsa. Apa dia mangsa kita kali ini?” Tanya pria yang datang sambil memeluk wanita tersebut, mereka tampak terbang menggunakan sebuah artefak terbang yang mirip dengan pedang. Dan yang lain juga menggunakan artefak terbang seperti sepatu sehingga mereka bisa terbang di udara hingga batas tertentu. Saat Tian Sen melihat mereka, senyumannya tidak bisa berubah menjadi sangat menyenangkan karena melihat ada lebih dari sepuluh artefak terbang. Itu semua dipakai berbeda-beda di tangan orang lain ada yang pedang terbang, sepatu, pakaian atau bahkan perahu terbang yang kecil tapi tingkatnya cukup tinggi jika dilihat oleh TIan Sen. Dan kedatangan orang-orang ini menjelaskan kepada Tian Sen kalau mereka memang telah melakukan ini semua sejak awal, sehingga mungkin mereka telah menyimpan banyak harta di dalam diri mereka sendiri. Hanya saja Tian Sen benar-benar tidak senang dengan cara mereka semua melakukan sesuatu, menjebak dan membunu
Mendengar ucapan dari temannya membuat wanita yang kesal tadi menjadi lebih tenang, meski hatinya sangat sakit dan ingin pergi tapi karena masalah status membuatnya tetap disini untuk mendapatkan harta yang cukup agar dapat menjadi lebih kuat lagi. Jika mereka ingin bersaing dengan generasi muda terbaik atau masuk ke dalam seribu daftar terbaik, hanya sampai mereka menjadi ranah pembangunan dasar atau puncak Qi condensation baru bisa bersaing memperebutkan seribu teratas. Kalau tidak jangan katakan seribu bahkan jika mereka ingin menjadi yang ke dua ribu pun belum tentu dapat masuk. Karena itulah pertarungan yang terjadi di dalam Medan perang lebih sengit daripada perang antar kerajaan biasa. Mereka berkelompok karena sadar jika sendiri tidak mungkin dapat menangkap atau memenangkan sesuatu, jadi meski mereka sadar juga sedang digunakan tapi selama mereka bisa menggunakan kesempatan seperti itu dengan baik mereka bisa juga lepas dari pasangan yang tidak tahu malu tersebut. Melihat ke
RAAAAAAOOORRRRRRR…BOOOOOMMM..Sosok berbadan besar jatuh ke tanah dengan keadaan yang menyedihkan, setiap luka di tubuhnya benar-benar berasal dari goresan tombak. Tian Sen dengan tenang menghapus darah di ujung tombaknya sambil menatap monster yang ia bunuh barusan. Sudah tiga hari berlalu semenjak memasuki kedalaman lembah es, dan ternyata suhu di sekitar semakin dingin membuatnya sadar kalau tidak semua orang bisa memasuki lembah es. Jika mereka tidak punya persiapan matang seperti jimat atau kekuatan yang tinggi, suhu disini bisa membuat mereka mati kedinginan. “Tampaknya ada sesuatu yang menciptakan lembah es ini, ini jelas perbuatan seorang ahli atau sesuatu seperti artefak. Tidak mungkin bisa ada secara alami!” Tian Sen telah menyelidiki lembah es ini, setiap kali monster yang mati tidak ia segera ambil Maka monster-monster itu akan ditelan oleh lemba es. Membeku lalu larut menjadi bongkahan salju yang ada di lembah es, ini membuatnya sangat penasaran jika manusia yang mati a
SWISSHHH….BOOOOOMMM… BOOOOOMMM…ROOAAAARRRRRR….. “Matilah, berikan kepadaku semua yang kalian miliki!” Dari dalam lembah suara Tian Sen terdengar dengan jelas, pertarungan sengit antara Tian Sen dan monster-monster yang masih berkumpul di lembah es telah terjadi disana tanpa ada orang yang menyadarinya. Hal itu terjadi karena Tian Sen sendiri sangat ingin mendapatkan Pill darah lalu untuk mencari tahu apa yang ada di dalam lembah tersebut? Sampai membuat banyak monster membuat pagar seperti itu untuk mengelilingi lembah es. Hal lain juga karena Tian Sen penasaran dimana anak-anak yang masuk berada sekarang? Itu adalah Shi Kun serta anak muda yang memiliki ranah di tingkat Qi condensation. BOOOOOMMM…“Mereka benar-benar gila, apa kalian tidak takut mati?” Tanya Tian Sen melihat kalau monster-monster di depannya tidak takut mati. Mereka menyerang dan terus menyerang Tian Sen tanpa henti bahkan jika mereka sadar kalau mereka bisa mati di tangan Tian Sen. Tian Sen tidak dapat mencari
SWISSHHHHHH…Tian Sen kembali ke kota dan langsung masuk ke dalam rumahnya tanpa menyapa siapapun, bahkan saat ia kembali tidak ada satupun orang yang sadar mengenai Tian Sen. Sebab mereka masih khawatir dengan nasib mereka di dalam kota pasir yang terancam dengan masalah monster di lembah es. Hanya beberapa orang yang melihat Tian Sen kembali dari arah lembah es, tentu ekspresi mereka terkejut, penasaran dan bahkan ingin tahu darimana Tian Sen? Bagaimana ia bisa keluar dari lembah es dalam keadaan sehat-sehat padahal ada korban yang telah jatuh di lembah es karena serangan monster bergerombolan. Pada saat yang sama, pengawas dari kekuatan besar juga melihat Tian Sen kembali dalam keadaan sehat mengalami kejutan yang luar biasa. Dia awalnya merasa kalau Tian Sen meski kuat tidak mungkin dapat bertahan dari begitu banyak monster yang ada di lembah es, tapi sekarang pemuda itu kembali membuatnya sangat penasaran apa yang telah di temui oleh Tian Sen di dalam lembah es? Dan bagaimana dia
ROOAAAARRRRRR….. Saat Tian Sen mendekat dan bersiap untuk menyerang, monster iblis sudah mengetahui kehadirannya membuat Tian Sen terpaksa langsung turun untuk menghadapi mereka semua. Tapi dengan ia sendiri bisa terbang, Tian Sen menggunakan itu untuk membunuh semua monster terbang yang menyerangnya sebelum turun membunuh monster di bawah. Saat itu, semua monster terbang di potong oleh Tian Sen dengan menggunakan energi mentalnya yang dapat menggerakan banyak senjata dan menembus pertahanan setiap monster terbang itu. Tian Sen benar-benar dapat membuat simbol ketiga dengan sangat cepat sampai semua monster terbang tidak dapat mendekatinya dan hanya dapat mati sebelum sampai beberapa meter dari Tian Sen. BOOOOOMMM….“Kalian semua harus jadi Pill darahku! The first seal technique, a hundred weapons become one!” Tian Sen membentuk segel pertama dari teknik Unification of weapons yang hanya dapat digunakan oleh seorang master mental tingkat ketiga. Dan itu juga cukup mengurus energi me
Mendengar kata harta Karun, Tian Sen benar-benar sangat senang dalam artian harta Karun adalah monster yang mereka bunuh akan memiliki Pill darah tergantung tingkatan dari monster tersebut. Dan hal itu membuat Tian Sen merasa akan menguntungkan mendapatkan banyak Pill darah pada saat dirinya sudah kehabisan Pill darah untuk dijadikan bahan latihan atau uang di Medan perang ini. Dan lagi monster yang mulai menyerang tidaklah sedikit mungkin lebih dari ribuan monster bergerak keluar lembah es sekarang. Meski mereka tidak tahu apakah kota bisa aman tapi di balik itu semua juga ada kesempatan di dalam kemunculan begitu banyak monster tersebut yang membuat banyak anak muda sangat ingin pergi. Hanya saja mereka sadar kemampuan sendiri jadi tidak ada yang berani untuk masuk kecuali memang mereka yang nekat saja. Tapi berbeda dengan Tuan muda yang saat ini sangat bersemangat mendengar kalau ada harta Karun yang berlimpah di dalam lembah es. Hanya dengan membunuh monster mungkin akan membuatny
Di suatu tempat kuno, berkumpul lebih dari sepuluh kekuatan terbaik dari benua barat yang menjadi pengawas dalam perang seratus kerajaan. Di antara mereka ada empat sosok yang sangat dipandang hormat, mereka berempat adalah perwakilan dari empat kekuatan super yang berdiri di puncak benua barat. Kali ini mereka tiba-tiba mendapat informasi mengenai serangan monster iblis dari arah lembah es, meski mereka tidak tahu kenapa itu sedikit akan membuat masalah. Kematian akan terjadi di kota yang mereka sebut zona aman dan jika masalah seperti itu sampai keluar, nama mereka juga akan menjadi buruk membiarkan anak-anak muda yang berasal dari seratus kerajaan mati karena monster. “Apa kita akan berdiam diri saja?” Tanya seorang wanita yang memiliki kecantikan di antara beberapa wanita disana. Mereka yang melihat ke arah wanita cadar tidak menjawab karena asal dari wanita itu lebih tinggi daripada mereka, jika ada hanya tiga perwakilan lain yang dapat menjawabnya. Sedangkan mereka benar-benar
Tiba-tiba Tian Sen merasakan kalau ada perubahan pada energi mentalnya, saat diperhatikan lagi energi mental Tian Sen ternyata berkembang menjadi lebih besar. Dari sebuah kolam kecil berubah menjadi kolam yang lebih besar, energi mentalnya juga masuk ke tingkat empat master yang membuat Tian Sen tidak bisa untuk tidak terkejut. Kali ini ia benar-benar mendapatkan berkah tersembunyi dari menyerap Pill darah meskipun kekuatannya tidak bertambah lebih kuat. Tian Sen menghela nafas kagum, baru saja ia melatih energi mentalnya tapi sudah mencapai tingkat empat apakah ini berarti dirinya jauh lebih cocok daripada kakaknya? Tentu hal itu yang dipikirkan oleh Tian Sen hanya saja dengan ia juga berlatih kultivasi di barengi energi mental mungkin akan sedikit memperlambatnya nanti. Dan mungkin juga energi mentalnya akan tertahan di tempat jika tidak punya kesempatan mendapatkan harta yang berhubungan dengan energi mental.“Ini akan sulit! Untuk sekarang aku harus fokus pada kultivasi ku, energi