“Iya… Paman, tampaknya mereka benar-benar bukan demon. Hm? Kalau begitu apa kita pergi saja? Sepertinya ibu Mingyue memintaku untuk pulang, dan entah kenapa perasaanku sangat tidak enak dengan panggilan tiba-tiba itu!” sahut Pemuda yang bernama Long Zhuting.
Dia telah berkelana selama beberapa abad melewati seluruh lorong ruang menuju ke semua dunia yang terhubung.
Ketiganya setuju untuk kembali, mereka terbang melewati ruang dan membiarkan kelompok yang tadi melawannya begitu saja. Tapi memang kelompok itu tidak berani mencegah atau marah, mereka bahkan hanya berani mengangkat kepala saat Long Zhuting benar-benar sudah menghilang dari pandangan mereka.
Setelah mereka benar-benar tidak lagi merasakan keberadaan anak itu, mereka baru melanjutkan perjalanan menuju dunia awan. Tempat yang menjadi tujuan akhir mereka, bahkan mereka harus segera pergi sebelum semua terlambat untuk mereka.
“Mereka itu benar-benar tidak tahu malu, tapi biarlah! Mereka juga tidak melanggar!”
Sebenarnya Long Zhuting tidak pergi jauh, dia hanya menghilang sesaat setelah melewati kelompok itu dan melihat apakah mereka akan memilih kembali setelah dinasehati atau tidak. Ternyata mereka tetap pergi ke arah yang mereka tuju dan tidak peduli dengannya nasehatnya, meski itu tidak masalah juga tapi pemuda tersebut tentu sedikit marah.
Ketiga pamannya memperingati Long Zhuting kalau dia harus kembali karena Hai Mingyue menunggu mereka di istana naga saat ini. Karena alasan itu dia tanpa pikir panjang terbang melalui ruang menuju ke tempat dimana keluarganya tinggal.
“Dunia awan kah? Itu akan segera berubah! Aku penasaran sosok seperti apa yang akan lahir di dunia kecil itu?”
……
Kembali ke desa De, milik kerajaan Chu dimana saat ini Tian Sen yang masih sibuk bermain disana. Tian Sen merasa kalau hidupnya bersama dengan orang desa sangat bahagia, ada ayah dan ibunya yang akan menyambut ia saat pulang. Dan disini ada teman-teman yang seusia dengannya bisa menjadi teman mainnya, tentu saja itu tidak jauh berbeda dengan orangtua Tian Sen.
Tapi pada saat ini, tiba-tiba ekspresi ayah Tian Sen menjadi sangat gelap saat dirinya merasakan sesuatu yang bergerak dari dua arah berlawanan.
“Sayang, bahaya! Aku akan membawa Shen’er kembali!” Ucapnya segera menghilang dari pandangan istrinya yang juga sudah memasang ekspresi sangat serius.
Istrinya segera membentuk segel dengan tangannya dengan suatu alasan, dan saat segel di tangannya selesai guncangan di formasi terjadi tepat di tempat yang jauh dari desa. Sesuatu terjadi, kabut yang aneh muncul dengan petir serta kilat menerkam siapapun yang berani mengganggu di tempat itu.
Ekspresi wajah Ibu Tian Sen sangat muram, “mereka benar-benar tidak melepaskan kami! Apakah mereka lupa kalau kamu telah di buang oleh mereka? Tampaknya aku harus melakukan sesuatu,”
Dia terpaksa harus turun tangan sendiri untuk melakukan sesuatu sampai suaminya kembali, tubuhnya perlahan menjadi ilusi dan menghilang dari rumahnya. Sedangkan suaminya berhasil membawa Tian Sen kembali tapi saat dia melihat istrinya tidak ada, wajah sang suami berubah menjadi sangat marah. Dia benar-benar sangat marah sampai auranya lepas meski sedang menggendong Tian Sen yang sedang tertidur itu.
“Huf… Aku harus membawa Shen’er ke tempat yang aman dulu, baru aku pergi membantu istriku! Nak, maafkan kami berdua mungkin setelah ini hidupmu bahkan kasih jauh lebih buruk. Tapi kami yakin kamu bisa menjalaninya, kamu akan selalu menjadi anak kebanggaan kami!” Ucap Ayah Tian Sen mengelus kepala anaknya yang tertidur itu lalu meletakan anaknya di tempat dimana dia menyimpan semua hartanya lalu pergi setelah memastikan tidak ada yang tahu tempat itu.
Swisshhh….
“Apa aku terlambat?” Tanya sang suami menatap istrinya yang sudah dikelilingi oleh dua kelompok.
Ibu Tian Sen menggelengkan kepala, suaminya tentu belum terlambat karena dia baru saja memecah ruang dan membuat kedua sisi bertemu di sisi yang sama.
Sekarang mereka berdua benar-benar menghadapi dua sisi yang berbeda, satu sisi masih tetap diam dan tidak mengatakan apapun tapi sisi lain jelas berbeda. Mereka memperlihatkan sikap yang membenci dan juga penuh niat membunuh kepada pasangan suami istri itu.
“Kalian berdua benar-benar bersembunyi disini yah? Dimana benda itu?” Tanya sosok pria tua menatap ke pasangan tersebut dengan dingin.
Ayah Tian Sen hanya tersenyum, melambaikan tangannya ribuan pedang muncul di langit. Melihat ribuan pedang yang muncul wajah dari kedua sisi langsung berubah menjadi menakutkan.
Mereka segera menggunakan qi untuk mempertahankan diri dari seribu pedang yang muncul tersebut. Ibu Tian Sen juga ikut membentuk segel dengan tangannya lalu sebuah pagoda ungu muncul di langit, sembilan tingkat pagoda ungu langsung menyatukan qi dengan seratus pedang milik suaminya.
“Teknik gabungan, Hundred Swords of death pagoda!” Keduanya langsung menghantam kedua sisi dengan serangan gabungan mereka tanpa perlu bicara alasan kenapa kedua kelompok itu datang kepada mereka.
“Bajingan sialan!”
BOOOOOMMM….
BOOOOOMMM….
Ledakan demi ledakan terjadi di luar desa dan Tian Sen tidak tahu kalau orangtuanya sedang bertarung dengan musuh. Saat ini anak kecil itu hanya terbaring pulas di ranjang dimana ayahnya meletakan dirinya. Dan tentu itu juga karena sang ayah memberikan obat tidur kepada Tian Sen sehingga anaknya tidak akan sadar meski sesuatu terjadi di luar.
Semua mereka lakukan agar anak mereka bisa selamat Meski mereka mungkin tidak bisa bersama dengan anak mereka lagi. Serangkaian ledakan masih terjadi di desa dan bahkan itu hanya berhenti setelah beberapa hari besoknya, dimana hari itu juga Tian Sen bangun dari tidurnya.
Saat Tian Sen baru bangun, hal pertama yang ia cari adalah orangtuanya tapi tidak ada jejak dimana orangtuanya dan lagi saat ini dia berada di ruangan penyimpanan harta milik sang ayah.
Hatinya menjadi sangat cemas dan ia segera menggunakan cara yang pernah di ajari ayahnya untuk keluar dari tempat itu. Saat ia keluar, pemandangan mengerikan muncul di depan mata Tian Sen dimana seluruh desanya benar-benar sudah hancur.
Asap dan api masih ada di tempat itu meski semua terjadi sudah beberapa hari terlebih Tian Sen bisa melihat serangkaian tangan hangus atau tubuh dari tumpukan rumah yang sbel ada di desa.
Tian Sen mencoba melihat ke rumahnya tapi yang ada hanyalah tumpukan bahan rumahnya yang sudah habis di lahap oleh api.
“Hiks..Hiks… Apa semua ini?” Tanyanya berlutut di tanah menghadap ke rumahnya yang hancur sambil menangis.
Dia tidak tahu bagaimana bisa desanya hancur dan dia juga tidak bisa mencari orang lain untuk bertanya karena sekarang semuanya sudah hancur dilalap api.
“Apa… Yang terjadi? Dimana ayah? Dimana ibu? Kenapa desa hancur? Kenapa? Siapa yang melakukan ini? Kenapa semuanya mati? Kenapa?”
Tian Sen terus berjalan mencari petunjuk, meskipun tubuhnya masih kecil dan umurnya juga belum sepuluh tahun. Tapi hatinya benar-benar kuat bahkan jika melihat mayat yang hangus di dalam lautan api pun tidak membuatnya menjadi takut dengan semua itu. Dia terus melangkah, satu demi langkah terus dia lalui dan setiap dia melangkah akan ada mayat hangus atau bagian tubuh yang terlihat di matanya. Dan semakin dia terus melangkah, Tian Sen menemukan beberapa sosok yang di ikat dengan tubuh penuh luka dan di tengah-tengah beberapa sosok itu ada satu orang tua yang masih tampak bernafas. Saat melihat orang tua itu Tian Sen langsung mempercepat langkahnya, setelah lama melangkah di desa akhirnya Tian Sen menemukan satu orang hidup. Meski hanya satu dia ingin menyelamatkan satu orang itu apapun yang terjadi apalagi sosok itu adalah kepala desa tua yang sering berkunjung ke rumahnya.“Kepala desa, kakek!” Tian Sen berhasil menurunkan pria tua itu dengan susah payah. Dia juga mencoba mengikat
Tujuh tahun berlalu sejak hari dimana desa tempat tinggal Tian Sen di hancurkan, sekarang anak yang tadi belum berumur sepuluh tahun telah menjadi pemuda berumur lima belas tahun. Dia bekerja di sebuah restoran pada kota yang berukuran cukup besar dengan posisi tingkat menengah dalam kerajaan Chu. Kehidupan kecilnya kembali dengan kebahagian tapi hatinya masih tetap dalam kesedihan, meskipun di luar dia melayani banyak tamu dengan senyuman kadang ada hari dimana Tian Sen akan diam dan tampak murung sendiri. Nyonya pemilik restoran yang membawa Tian Sen bekerja di restorannya pun sadar kebiasaan Tian Sen itu tapi dia tidak mengatakan apapun karena yakin ada alasan Tian Sen bersikap aneh. “Tian Sen, setelah kamu mengurus yang Disana cobalah untuk membantu kakak Mu di dapur!” Ucap nyonya yang baru saja meletakan pesanan tamu di meja. “Baik bibi!” Tian Sen dengan senang hati pergi ke dapur dan membantu seorang wanita yang lebih tua darinya membersihkan tempat makan kotor. Wanita muda
Pada akhirnya TIan Sen tidak punya pilihan selain ikut pergi ke esokan harinya dengan kakaknya untuk mendaftar, mereka sampai di depan tempat pendaftaran yang dibuka pada tempat rumah wali kota. Saat mereka berjalan Tian Sen melihat beberapa orang yang dia kenal, itu adalah orang-orang yang dipukul olehnya, meski orang-orang itu marah tapi tidak ada yang berani mendekati Tian Sen setelah apa yang mereka alami sebelumnya. “Tidak ada yang menarik disitu, mereka berasal dari luar kota kita dan tampaknya memang berasal dari keluarga bangsawan tapi tidak besar!” Jelas kakak TIan Sen mengatakan asal usul dari pemuda yang merusak restoran mereka saat itu, dia tahu hal tersebut setelah penjaga kota membicarakan mereka dengan ibunya. Penjaga kota menjelaskan kalau sebenarnya sudah ada peraturan yang melarang peserta membuat masalah di kota mereka tapi kadang anak-anak muda itu merasa diri mereka lebih baik dari yang lain dan karena kota mereka juga tidak pernah ada perwakilan menuju akademi
Kalung pemberian sang ibu yang memiliki arti besar meski hanya setengah dari kalung itu ada pada Tian Sen, dia yakin kalau orangtuanya masih hidup meskipun dia sendiri tidak tahu dimana mereka sekarang berada. Tian Sen membuka buku teknik seni beladiri dan mencoba beberapa teknik yang berhubungan dengan pukulan dan gerakan, itu dia lakukan karena memang dia sendiri tidak cukup cocok menggunakan senjata saat ini dan lagi memang Tian Sen memang tidak punya senjata padanya. “Teknik tinju singa api? Hm, ini sepertinya cocok dan ada lagi langkah bayangan, sepertinya ini teknik umum jadi tidak masalah bukan? Dan lagi ini hanya di Class menengah jadi tidak akan mungkin menjadi masalah selama tes! Yah.. itupun jika aku lulus sih,” Tian Sen dengan tenang membaca buku teknik itu di dalam kamarnya, dia benar-benar jatuh dalam diri sendiri selama mempelajari teknik tinju api. Di dalam buku teknik seni beladiri, ada tiga tingkat dalam setiap dilatih tingkat dasar, menengah dan sempurna. Tian S
Di pagi hari setelah semua buka, suasana di restoran menjadi ramai dan itu membuat semua karyawan serta Tuan Sen menjadi sibuk sampai siang hari pun Tian Sen tidak henti-hentinya berada di dapur tanpa istirahat. Bibi dan kakaknya berada di luar dapur bertugas melayani pelanggan, Tian Sen juga bertugas menjadi koki sehingga kesibukannya menjadi dua kali lipat. Tidak terasa siang hari sudah lewat setelah tidak sadar beberapa orang masuk ke dalam, saat sang bibi melihat empat orang itu segera datang dan membawa mereka ke lantai dua. Dimana tamu itu benar-benar diletakkan pada tempat yang khusus oleh sang bibi, Tian Sen tidak tahu hal tersebut dan masih sibuk di dapur sampai sang kakak datang untuk berbicara dengan Tian Sen. “Mereka tamu wali kota, tampaknya datang kesini karena saran paman We. Paman We terlalu baik bukan kepada kita?”“Iya, paman We selalu seperti itu. Dia selalu membantu keluarga kita dengan cara berbeda, yah… mungkin itu karena bibi!” Tian Sen mengerti kenapa Walikot
Melihat betapa seriusnya walikota, jenderal Ning hanya dapat menghela nafas tidak berdaya. Kali ini dia tidak bisa memaksa pria tersebut untuk terus ikut dengannya tapi ini sudah yang terakhir kalinya bagi raja memberikan kesempatan pada kota ini, setelah tes dan tidak ada yang layak maka kota ini akan di turunkan ke tingkat rendah meskipun kehidupan disini jauh lebih baik daripada kota-kota di level tersebut. Bagi kerajaan Chu bakat sangat penting apalagi dari begitu banyaknya kerajaan yang saat ini ada, mereka telah jatuh ke posisi yang lemah selama puluhan tahun. Karena itulah sejak saat jatuhnya posisi kerajaan, Raja memutuskan memberikan kesempatan bagi bakat muda di dalam negaranya untuk maju.“Walikota, ingatlah kalau ini kesempatan terakhir kota dalam memilih bakat! Jika sampai tidak ada satu bakat yang layak maka raja memutuskan semua sumber daya untuk kota ini. Bukan hanya kamu, tapi bahkan semua rakyat disini akan jatuh pada posisi rendah dalam negara!” Di mata jenderal Nin
“Paman, aku tidak pernah berpikir kamu mengecewakan siapapun! Aku malah merasa kalau paman benar-benar pria yang luar biasa karena bisa mempertahankan tekad dan menjunjung tinggi janji paman. Aku malah cemburu dengan paman!” Sahut Tian Sen sambil tersenyum dengan ekspresi yang bangga melihat walikota dapat mempertahankan semua itu hanya karena janjinya tersebut. Padahal dia bisa saja mendapatkan semua setelah tawaran dari raja Chu semakin meningkat tapi pada kenyataannya walikota tidak pernah menerimanya.“Hahaha, anak yang baik! Pikiranmu bahkan lebih luar biasa dari anak muda seusiamu, kamu benar nak. Kita memiliki mimpi, tapi kita harus punya tekad dan kerja keras jika ingin mendapatkan hasilnya. Jadi, percayalah pada dirimu dan berusahalah sebisamu agar apa yang kamu inginkan bisa tercapai!” Tian Sen mendengar perkataan dari walikota tersenyum sembari mengangguk, dia tentu juga ingin seperti walikota dan ada hal yang harus dia lakukan bahkan jika dia tidak ingin. Jadi daripada dia
Jenderal Ning melihat ke arah wanita muda itu tunjuk dan yang dia lihat disana memang tidak ada satupun pemuda yang layak baginya. Begitu juga yang lain, wanita muda yang tadi melihat pemuda tampan itu pun juga terkejut karena hanya menoleh sebentar saja pria tadi sudah tidak ada lagi di tempat sebelumnya. Dia tentu sedikit malu tapi meyakinkan mereka kalau apa yang dia lihat adalah nyata, tentu saja alasan dia pertama kali tertarik memang karena ketampanan pria tersebut. Walikota yang melihat wanita muda bersikeras kalau dia memang melihat bakat tentu tidak mengatakan apapun, walikota juga sudah menyadari kalau yang di lihat oleh wanita muda adalah Tian Sen. Tapi dia tidak mengatakan apapun karena nanti mereka semua akan tahu sendiri betapa berbakatnya Tian Sen waktu tes. “Apa tidak masalah membiarkan adik Tian ikut ibu?” Tiba-tiba kakak Tian Sen yang sebelumnya memaksa Tian Sen untuk ikut malah bersikap aneh. Dia tiba-tiba takut dengan hasil adiknya yang mungkin akan melukai adikny
“Hehehehe, junior Shi benar-benar pintar dalam menangkap mangsa. Apa dia mangsa kita kali ini?” Tanya pria yang datang sambil memeluk wanita tersebut, mereka tampak terbang menggunakan sebuah artefak terbang yang mirip dengan pedang. Dan yang lain juga menggunakan artefak terbang seperti sepatu sehingga mereka bisa terbang di udara hingga batas tertentu. Saat Tian Sen melihat mereka, senyumannya tidak bisa berubah menjadi sangat menyenangkan karena melihat ada lebih dari sepuluh artefak terbang. Itu semua dipakai berbeda-beda di tangan orang lain ada yang pedang terbang, sepatu, pakaian atau bahkan perahu terbang yang kecil tapi tingkatnya cukup tinggi jika dilihat oleh TIan Sen. Dan kedatangan orang-orang ini menjelaskan kepada Tian Sen kalau mereka memang telah melakukan ini semua sejak awal, sehingga mungkin mereka telah menyimpan banyak harta di dalam diri mereka sendiri. Hanya saja Tian Sen benar-benar tidak senang dengan cara mereka semua melakukan sesuatu, menjebak dan membunu
Mendengar ucapan dari temannya membuat wanita yang kesal tadi menjadi lebih tenang, meski hatinya sangat sakit dan ingin pergi tapi karena masalah status membuatnya tetap disini untuk mendapatkan harta yang cukup agar dapat menjadi lebih kuat lagi. Jika mereka ingin bersaing dengan generasi muda terbaik atau masuk ke dalam seribu daftar terbaik, hanya sampai mereka menjadi ranah pembangunan dasar atau puncak Qi condensation baru bisa bersaing memperebutkan seribu teratas. Kalau tidak jangan katakan seribu bahkan jika mereka ingin menjadi yang ke dua ribu pun belum tentu dapat masuk. Karena itulah pertarungan yang terjadi di dalam Medan perang lebih sengit daripada perang antar kerajaan biasa. Mereka berkelompok karena sadar jika sendiri tidak mungkin dapat menangkap atau memenangkan sesuatu, jadi meski mereka sadar juga sedang digunakan tapi selama mereka bisa menggunakan kesempatan seperti itu dengan baik mereka bisa juga lepas dari pasangan yang tidak tahu malu tersebut. Melihat ke
RAAAAAAOOORRRRRRR…BOOOOOMMM..Sosok berbadan besar jatuh ke tanah dengan keadaan yang menyedihkan, setiap luka di tubuhnya benar-benar berasal dari goresan tombak. Tian Sen dengan tenang menghapus darah di ujung tombaknya sambil menatap monster yang ia bunuh barusan. Sudah tiga hari berlalu semenjak memasuki kedalaman lembah es, dan ternyata suhu di sekitar semakin dingin membuatnya sadar kalau tidak semua orang bisa memasuki lembah es. Jika mereka tidak punya persiapan matang seperti jimat atau kekuatan yang tinggi, suhu disini bisa membuat mereka mati kedinginan. “Tampaknya ada sesuatu yang menciptakan lembah es ini, ini jelas perbuatan seorang ahli atau sesuatu seperti artefak. Tidak mungkin bisa ada secara alami!” Tian Sen telah menyelidiki lembah es ini, setiap kali monster yang mati tidak ia segera ambil Maka monster-monster itu akan ditelan oleh lemba es. Membeku lalu larut menjadi bongkahan salju yang ada di lembah es, ini membuatnya sangat penasaran jika manusia yang mati a
SWISSHHH….BOOOOOMMM… BOOOOOMMM…ROOAAAARRRRRR….. “Matilah, berikan kepadaku semua yang kalian miliki!” Dari dalam lembah suara Tian Sen terdengar dengan jelas, pertarungan sengit antara Tian Sen dan monster-monster yang masih berkumpul di lembah es telah terjadi disana tanpa ada orang yang menyadarinya. Hal itu terjadi karena Tian Sen sendiri sangat ingin mendapatkan Pill darah lalu untuk mencari tahu apa yang ada di dalam lembah tersebut? Sampai membuat banyak monster membuat pagar seperti itu untuk mengelilingi lembah es. Hal lain juga karena Tian Sen penasaran dimana anak-anak yang masuk berada sekarang? Itu adalah Shi Kun serta anak muda yang memiliki ranah di tingkat Qi condensation. BOOOOOMMM…“Mereka benar-benar gila, apa kalian tidak takut mati?” Tanya Tian Sen melihat kalau monster-monster di depannya tidak takut mati. Mereka menyerang dan terus menyerang Tian Sen tanpa henti bahkan jika mereka sadar kalau mereka bisa mati di tangan Tian Sen. Tian Sen tidak dapat mencari
SWISSHHHHHH…Tian Sen kembali ke kota dan langsung masuk ke dalam rumahnya tanpa menyapa siapapun, bahkan saat ia kembali tidak ada satupun orang yang sadar mengenai Tian Sen. Sebab mereka masih khawatir dengan nasib mereka di dalam kota pasir yang terancam dengan masalah monster di lembah es. Hanya beberapa orang yang melihat Tian Sen kembali dari arah lembah es, tentu ekspresi mereka terkejut, penasaran dan bahkan ingin tahu darimana Tian Sen? Bagaimana ia bisa keluar dari lembah es dalam keadaan sehat-sehat padahal ada korban yang telah jatuh di lembah es karena serangan monster bergerombolan. Pada saat yang sama, pengawas dari kekuatan besar juga melihat Tian Sen kembali dalam keadaan sehat mengalami kejutan yang luar biasa. Dia awalnya merasa kalau Tian Sen meski kuat tidak mungkin dapat bertahan dari begitu banyak monster yang ada di lembah es, tapi sekarang pemuda itu kembali membuatnya sangat penasaran apa yang telah di temui oleh Tian Sen di dalam lembah es? Dan bagaimana dia
ROOAAAARRRRRR….. Saat Tian Sen mendekat dan bersiap untuk menyerang, monster iblis sudah mengetahui kehadirannya membuat Tian Sen terpaksa langsung turun untuk menghadapi mereka semua. Tapi dengan ia sendiri bisa terbang, Tian Sen menggunakan itu untuk membunuh semua monster terbang yang menyerangnya sebelum turun membunuh monster di bawah. Saat itu, semua monster terbang di potong oleh Tian Sen dengan menggunakan energi mentalnya yang dapat menggerakan banyak senjata dan menembus pertahanan setiap monster terbang itu. Tian Sen benar-benar dapat membuat simbol ketiga dengan sangat cepat sampai semua monster terbang tidak dapat mendekatinya dan hanya dapat mati sebelum sampai beberapa meter dari Tian Sen. BOOOOOMMM….“Kalian semua harus jadi Pill darahku! The first seal technique, a hundred weapons become one!” Tian Sen membentuk segel pertama dari teknik Unification of weapons yang hanya dapat digunakan oleh seorang master mental tingkat ketiga. Dan itu juga cukup mengurus energi me
Mendengar kata harta Karun, Tian Sen benar-benar sangat senang dalam artian harta Karun adalah monster yang mereka bunuh akan memiliki Pill darah tergantung tingkatan dari monster tersebut. Dan hal itu membuat Tian Sen merasa akan menguntungkan mendapatkan banyak Pill darah pada saat dirinya sudah kehabisan Pill darah untuk dijadikan bahan latihan atau uang di Medan perang ini. Dan lagi monster yang mulai menyerang tidaklah sedikit mungkin lebih dari ribuan monster bergerak keluar lembah es sekarang. Meski mereka tidak tahu apakah kota bisa aman tapi di balik itu semua juga ada kesempatan di dalam kemunculan begitu banyak monster tersebut yang membuat banyak anak muda sangat ingin pergi. Hanya saja mereka sadar kemampuan sendiri jadi tidak ada yang berani untuk masuk kecuali memang mereka yang nekat saja. Tapi berbeda dengan Tuan muda yang saat ini sangat bersemangat mendengar kalau ada harta Karun yang berlimpah di dalam lembah es. Hanya dengan membunuh monster mungkin akan membuatny
Di suatu tempat kuno, berkumpul lebih dari sepuluh kekuatan terbaik dari benua barat yang menjadi pengawas dalam perang seratus kerajaan. Di antara mereka ada empat sosok yang sangat dipandang hormat, mereka berempat adalah perwakilan dari empat kekuatan super yang berdiri di puncak benua barat. Kali ini mereka tiba-tiba mendapat informasi mengenai serangan monster iblis dari arah lembah es, meski mereka tidak tahu kenapa itu sedikit akan membuat masalah. Kematian akan terjadi di kota yang mereka sebut zona aman dan jika masalah seperti itu sampai keluar, nama mereka juga akan menjadi buruk membiarkan anak-anak muda yang berasal dari seratus kerajaan mati karena monster. “Apa kita akan berdiam diri saja?” Tanya seorang wanita yang memiliki kecantikan di antara beberapa wanita disana. Mereka yang melihat ke arah wanita cadar tidak menjawab karena asal dari wanita itu lebih tinggi daripada mereka, jika ada hanya tiga perwakilan lain yang dapat menjawabnya. Sedangkan mereka benar-benar
Tiba-tiba Tian Sen merasakan kalau ada perubahan pada energi mentalnya, saat diperhatikan lagi energi mental Tian Sen ternyata berkembang menjadi lebih besar. Dari sebuah kolam kecil berubah menjadi kolam yang lebih besar, energi mentalnya juga masuk ke tingkat empat master yang membuat Tian Sen tidak bisa untuk tidak terkejut. Kali ini ia benar-benar mendapatkan berkah tersembunyi dari menyerap Pill darah meskipun kekuatannya tidak bertambah lebih kuat. Tian Sen menghela nafas kagum, baru saja ia melatih energi mentalnya tapi sudah mencapai tingkat empat apakah ini berarti dirinya jauh lebih cocok daripada kakaknya? Tentu hal itu yang dipikirkan oleh Tian Sen hanya saja dengan ia juga berlatih kultivasi di barengi energi mental mungkin akan sedikit memperlambatnya nanti. Dan mungkin juga energi mentalnya akan tertahan di tempat jika tidak punya kesempatan mendapatkan harta yang berhubungan dengan energi mental.“Ini akan sulit! Untuk sekarang aku harus fokus pada kultivasi ku, energi