Beranda / Romansa / Kabut Cinta Riana / Bab 11 Malam yang berat untuk kami lalui

Share

Bab 11 Malam yang berat untuk kami lalui

Penulis: Dwi Untari
last update Terakhir Diperbarui: 2022-02-02 13:39:12

Part 11

Malam yang berat untuk kami lalui

Melihat gelagat yang sedang terjadi, Tante Desy sedikit mengerti. Bahwa, ada yang tidak beres dengan anak dan menantunya ini. Apa itu? Ia harus mencari tahu.

"Tidak Jovan. Malam ini Mama ingin menginap di sini," balasnya. Wanita paruh baya itu bangkit dari kursi di ruang keluarga menuju kamar tamu.

"Tunggu, Ma," ujarku  berlari membuntuti Tante Desy. Aku tidak ingin wanita itu mengetahui kalau itu kamar tidurku. 

"Ada apa, Na?" Wanita itu menghentikan langkahnya dan menoleh ke arahku.

"Bolehkah aku tidur sama Mama?" 

"Maksudmu?"

"Riana ingin menemani Mama."

"Memang aku anak kecil? Pake ditemani. Suamimu itu yang butuh teman," jawab wanita itu terheran.

"Untuk malam ini gak papa kan, Van? Kalau aku tidur menemani Mama?" pinta Riana dengan memberikan isyarat pada Jovan.

"Oh, dengan senang hati." Jawab Jovan tersenyum semringah dan masuk ke kamar t

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kabut Cinta Riana   Bab 12 Sesal

    Part 12SesalSenja tampak kian menua kala rinai hujan lirih menyapa. Berbalut kabut tipis yang memangkas kegagahan semburat jingganya, membuat kecantikan senja memudar seketika. Tanah kering di musim kemarau telah berganti dengan menguarkan harum aroma pertrikor sebagai pembawa ketenangan bagi jiwa-jiwa sepi yang merindukan aroma terapi. Tetes-tetes bulir bening yang menetap di dedaunan perlahan menggelinding cepat, jatuh dan menghilang sebab dersik mengembusnya kuat.Seperti halnya hati manusia yang senantiasa berubah-ubah, karena tipisnya batas antara benci dan cinta bagai dua sisi koin mata uang yang tak terpisahkan. Tak ada kesedihan abadi. Begitu pula dengan kebahagiaan. Semua tergantung waktu, meski dapat melukai, tetapi sanggup pula mengobati.Dua puluh menit lagi waktu pulang kantor. Semua nampak sibuk membereskan pekerjaan, tak terkecuali aku. Tanganku masih lincah menekan tombol huruf-huruf di layar lap top. Sedangkan Syafira menyia

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-02
  • Kabut Cinta Riana   Bab 13 Rasa sakit dari pengkhianatan

    Bab 13Rasa sakit dari pengkhianatanKadang impian tak seindah kenyataan, karena ekspektasi justru berbanding terbalik dengan fakta.Kata orang, kalau kau menaruh harapan terlalu tinggi pada seseorang, maka bersiaplah untuk dikecewakan.Begitu pula dengan cinta. Memiliki dua rahasia. Madu atau racun yang akan disuguhkan. Meski tangan takdir ikut andil besar dalam penentuan alur kisah sampai endingnya. Hingga pertanyaan seringkali muncul dibuatnya, "Why love have to pain and suffrer?"Jantung Jovan seolah berhenti berdetak. Kala ia mengetahui tidak hanya Siska yang ada di bilik itu, tetapi juga Tomy. Bahkan, mereka bertingkah melebihi seperti sepasang kekasih.Wajah lelaki tampan itu seketika berubah. Rahang mengeras, kedua tangan mengepal dan gigi gerahamnya bergemerutuk menahan amarah yang tengah menggelora.'Dasar Pengkhianat!' umpatnya kesal dengan menggerutu di dalam hati.Spontan ia berdiri da

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-02
  • Kabut Cinta Riana   Bab 14 Cinta dalam diam

    Part 14Cinta dalam diamSedan Audi e class berhenti di depan lobby hotel Shangrila. Dua wanita cantik segera turun dari kursi penumpang. Riana dan Syafira. Mereka pun bergegas menaiki anak tangga masuk ke lobby hotel. Penjaga pintu segera memberi hormat dan salam. Lalu, mempersilakan masuk. Baru beberapa langkah mendadak seorang wanita dengan senyum ramah menyongsong kedatangannya."Selamat malam. Perkenalkan saya Rhizta--sekeretaris Pak Akbar," sapanya ramah dengan mengulurkan tangan."Selamat malam. Saya, Syafira--sekretaris Bu Riana," balas Syafira menjabat tangan gadis berbulu mata lentik itu disertai lengkungan bibir ke atas yang begitu manis."Senang sekali kita bisa berkenalan langsung. Oh, ini Bu Riana?" Gadis bermata bulat itu menatapku tanpa berkedip sembari mengulurkan tangan."Selamat malam juga Rhizta. Kami merasa senang bisa bertemu langsung dan berkenalan dengan Anda," jawabku tersenyum ramah sambil membalas ulura

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-02
  • Kabut Cinta Riana   Bab 15 Selangkah yang tak pernah sampai

    Part 15Selangkah yang tak pernah sampaiSementara itu, saat keduanya berada di dalam mobil ...."Boleh aku mengatakan yang sejujurnya, Ria?" ucap Syafira memecah keheningan."Apa kau menyembunyikan sebuah rahasia padaku?" jawab Riana dengan pandangan penuh selidik."Ya. Dan mungkin kau juga sudah tahu. Meski belum semuanya, karena hanya sebagian saja." Syafira terlihat gugup dan sedikit tegang, hingga ia pun membenarkan posisi duduknya. Kemudian menoleh padaku dengan tatapan serius."Maksudmu?" Kali ini aku membalas tatapan seriusnya itu."A-akbar yang baru saja kita temui itu sebenarnya adalah ....""Nazran?" potongku cepat disertai dadaku yang bergemuruh hebat."Ya. Dia adalah Nazran, Ria. Kamu ingat nama lengkapnya, Nazran Akbar Al Maliki," sahut Syafira menegaskan.Seketika aku bergeming, karena kehabisan kata-kata dan perasaan untuk mengungkapkan. Antara terkejut, haru dan sesal sebab kesalahan d

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-02
  • Kabut Cinta Riana   Bab 16. Kenangan semalam

    Bab 16.Kenangan SemalamAku masih mempertanyakan rahasia takdir yang berlaku pada jalan hidup ini.Tujuh belas tahun, bukan waktu yang singkat dan mudah menjalani hari-hari bersama serta menyesuaikan diri dengan Jovan. Meski aku mencintainya, tetapi lelaki itu ternyata hanya mempermainkanku saja. Belakangan, aku baru mengetahui, Jovan telah merajut kasih dengan wanita lain, hingga membuat malam pertamaku harus dilalui dengan penuh kekecewaan karena penghinaan.Belum lagi siksa kehidupan yang harus aku jalani. Caci maki dari kebencian dan perlakuan buruk wujud nyata tampilan perangai asli suamiku, yang hanya besandiwara mengucap kata cinta. Sebuah keadaan yang tak terduga harus aku hadapi sendiri. Hanya dukungan dari ibu yang membuatku tetap tegar, walau jauh mimpi dari kenyataan. Pedih.Nasi sudah menjadi kerak. Tak mungkin lagi bisa diubah. Hanya kehadiran janin di rahim yang membuatku masih bertahan dalam ikatan pernikahan sandiwar

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-02
  • Kabut Cinta Riana   Bab 17 Rahasia Takdir

    Bab 17Rahasia TakdirMengapa cinta begitu menyakitkan? Bahkan memberikan kepedihan. Haruskah aku mengakhiri? Sebab cinta bukan milikku lagi.Di sebuah ruangan yang dibatasi empat dinding bercat broken white, seolah menjadi saksi pertemuanku kembali dengan Nazran yang telah dipisahkan oleh takdir selama tujuh belas tahun. Namun, cinta masa lalu yang sempat tertunda oleh jarak dan waktu kini seakan bangkit kembali."Maaf, Ria. Hari telah larut. Aku harus pulang dan kamu harus segera tidur, agar besok badanmu terasa segar kembali. Aku akan kembali menjemput dan langsung mengantarmu ke kantor," ucap Nazran hendak berlalu dariku."Duduklah kembali. Aku mohon!" pintaku"Ta-tapi ... Ria?" jawabnya bimbang."Kamu bisa, kan, memenuhi permintaanku kali ini?""Baiklah." Lelaki berperawakan macho itu kembali mengambil tempat duduknya."Bisa lebih dekat?" pintaku sembari menatapnya lekat, sebab Nazran mengambil jarak beberapa

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-02
  • Kabut Cinta Riana    Kabut Cinta

    Part 1Kabut CintaAku masih termenung di sini. Mencoba paham akan semua problematika. Cinta ... terlalu rumit, karena sebab akibat dan sebutir kasih sayang. Dia berikan pada jiwa-jiwa nestapa di ujung mayapada, termasuk diriku dan juga kau.Percayalah! Aku mencintaimu tanpa syarat, mengasihimu tanpa belas ataupun iba dengan segenap jiwa raga, karena cinta yang sesungguhnya takkan pernah menghadirkan titik hitam bagi hati. Tak kan pula membuat pelakunya menjadi ternodai. Sebab cinta yang sejati adalah cinta yang dilandasi untuk menggapai ridho Illahi, bukan semata karena hanya ingin merasakan kenikmatan sesaaat yang kelak kan disesali."Kau masih berani menampakkan diri dengan menginjakkan kaki kembali ke rumah ini? Dengan semua yang telah kau perbuat membuat nama besar dan kehormatan keluarga tercoreng sebab aibmu itu!" Keras suara ayah terdengar saat aku baru saja kembali ke rumah. Gurat amarah jelas tergambar di wajah keriputnya. Bahkan, ak

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-22
  • Kabut Cinta Riana   Bab 2 Nasehat Ibu

    Part 2Nasehat IbuJika malam tak selalu diartikan gelap, maka cinta tak seharusnya memberikan luka. Mungkin waktu dan jarak harus menjeda agar rasa sakit bisa mereda.Dua bulan di rumah ayah terasa lebih menyakitkan. Apalagi ia masih saja diam dan bermuka masam. Sungguh, baru kali ini ayah bersikap seperti itu.Aku lebih banyak menghabiskan waktu di kamar. Kamar yang luas dengan jendela menghadap ke taman dan sinar matahari pagi menorobos melalui tirainya, terasa hangat serta memberikan tidak hanya ketenangan, tetapi juga menyegarkan raga dari kepenatan sebab rutinitas sehari-hari, kini seakan terasa mati.Aku duduk di meja rias. Pantulan wajah di cermin terlihat kuyu dan mata sembab, karena tak mendapatkan haknya untuk tidur semalam. Tak sedetik pun aku bisa memejamkan mata. Terlebih bila mengingat kejadian kemarin. Bulir hangat itu masih saja mengalir membasahi wajahku yang kian menirus. Memikirkan apa yang selanjutnya akan terjadi d

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-22

Bab terbaru

  • Kabut Cinta Riana   Bab 17 Rahasia Takdir

    Bab 17Rahasia TakdirMengapa cinta begitu menyakitkan? Bahkan memberikan kepedihan. Haruskah aku mengakhiri? Sebab cinta bukan milikku lagi.Di sebuah ruangan yang dibatasi empat dinding bercat broken white, seolah menjadi saksi pertemuanku kembali dengan Nazran yang telah dipisahkan oleh takdir selama tujuh belas tahun. Namun, cinta masa lalu yang sempat tertunda oleh jarak dan waktu kini seakan bangkit kembali."Maaf, Ria. Hari telah larut. Aku harus pulang dan kamu harus segera tidur, agar besok badanmu terasa segar kembali. Aku akan kembali menjemput dan langsung mengantarmu ke kantor," ucap Nazran hendak berlalu dariku."Duduklah kembali. Aku mohon!" pintaku"Ta-tapi ... Ria?" jawabnya bimbang."Kamu bisa, kan, memenuhi permintaanku kali ini?""Baiklah." Lelaki berperawakan macho itu kembali mengambil tempat duduknya."Bisa lebih dekat?" pintaku sembari menatapnya lekat, sebab Nazran mengambil jarak beberapa

  • Kabut Cinta Riana   Bab 16. Kenangan semalam

    Bab 16.Kenangan SemalamAku masih mempertanyakan rahasia takdir yang berlaku pada jalan hidup ini.Tujuh belas tahun, bukan waktu yang singkat dan mudah menjalani hari-hari bersama serta menyesuaikan diri dengan Jovan. Meski aku mencintainya, tetapi lelaki itu ternyata hanya mempermainkanku saja. Belakangan, aku baru mengetahui, Jovan telah merajut kasih dengan wanita lain, hingga membuat malam pertamaku harus dilalui dengan penuh kekecewaan karena penghinaan.Belum lagi siksa kehidupan yang harus aku jalani. Caci maki dari kebencian dan perlakuan buruk wujud nyata tampilan perangai asli suamiku, yang hanya besandiwara mengucap kata cinta. Sebuah keadaan yang tak terduga harus aku hadapi sendiri. Hanya dukungan dari ibu yang membuatku tetap tegar, walau jauh mimpi dari kenyataan. Pedih.Nasi sudah menjadi kerak. Tak mungkin lagi bisa diubah. Hanya kehadiran janin di rahim yang membuatku masih bertahan dalam ikatan pernikahan sandiwar

  • Kabut Cinta Riana   Bab 15 Selangkah yang tak pernah sampai

    Part 15Selangkah yang tak pernah sampaiSementara itu, saat keduanya berada di dalam mobil ...."Boleh aku mengatakan yang sejujurnya, Ria?" ucap Syafira memecah keheningan."Apa kau menyembunyikan sebuah rahasia padaku?" jawab Riana dengan pandangan penuh selidik."Ya. Dan mungkin kau juga sudah tahu. Meski belum semuanya, karena hanya sebagian saja." Syafira terlihat gugup dan sedikit tegang, hingga ia pun membenarkan posisi duduknya. Kemudian menoleh padaku dengan tatapan serius."Maksudmu?" Kali ini aku membalas tatapan seriusnya itu."A-akbar yang baru saja kita temui itu sebenarnya adalah ....""Nazran?" potongku cepat disertai dadaku yang bergemuruh hebat."Ya. Dia adalah Nazran, Ria. Kamu ingat nama lengkapnya, Nazran Akbar Al Maliki," sahut Syafira menegaskan.Seketika aku bergeming, karena kehabisan kata-kata dan perasaan untuk mengungkapkan. Antara terkejut, haru dan sesal sebab kesalahan d

  • Kabut Cinta Riana   Bab 14 Cinta dalam diam

    Part 14Cinta dalam diamSedan Audi e class berhenti di depan lobby hotel Shangrila. Dua wanita cantik segera turun dari kursi penumpang. Riana dan Syafira. Mereka pun bergegas menaiki anak tangga masuk ke lobby hotel. Penjaga pintu segera memberi hormat dan salam. Lalu, mempersilakan masuk. Baru beberapa langkah mendadak seorang wanita dengan senyum ramah menyongsong kedatangannya."Selamat malam. Perkenalkan saya Rhizta--sekeretaris Pak Akbar," sapanya ramah dengan mengulurkan tangan."Selamat malam. Saya, Syafira--sekretaris Bu Riana," balas Syafira menjabat tangan gadis berbulu mata lentik itu disertai lengkungan bibir ke atas yang begitu manis."Senang sekali kita bisa berkenalan langsung. Oh, ini Bu Riana?" Gadis bermata bulat itu menatapku tanpa berkedip sembari mengulurkan tangan."Selamat malam juga Rhizta. Kami merasa senang bisa bertemu langsung dan berkenalan dengan Anda," jawabku tersenyum ramah sambil membalas ulura

  • Kabut Cinta Riana   Bab 13 Rasa sakit dari pengkhianatan

    Bab 13Rasa sakit dari pengkhianatanKadang impian tak seindah kenyataan, karena ekspektasi justru berbanding terbalik dengan fakta.Kata orang, kalau kau menaruh harapan terlalu tinggi pada seseorang, maka bersiaplah untuk dikecewakan.Begitu pula dengan cinta. Memiliki dua rahasia. Madu atau racun yang akan disuguhkan. Meski tangan takdir ikut andil besar dalam penentuan alur kisah sampai endingnya. Hingga pertanyaan seringkali muncul dibuatnya, "Why love have to pain and suffrer?"Jantung Jovan seolah berhenti berdetak. Kala ia mengetahui tidak hanya Siska yang ada di bilik itu, tetapi juga Tomy. Bahkan, mereka bertingkah melebihi seperti sepasang kekasih.Wajah lelaki tampan itu seketika berubah. Rahang mengeras, kedua tangan mengepal dan gigi gerahamnya bergemerutuk menahan amarah yang tengah menggelora.'Dasar Pengkhianat!' umpatnya kesal dengan menggerutu di dalam hati.Spontan ia berdiri da

  • Kabut Cinta Riana   Bab 12 Sesal

    Part 12SesalSenja tampak kian menua kala rinai hujan lirih menyapa. Berbalut kabut tipis yang memangkas kegagahan semburat jingganya, membuat kecantikan senja memudar seketika. Tanah kering di musim kemarau telah berganti dengan menguarkan harum aroma pertrikor sebagai pembawa ketenangan bagi jiwa-jiwa sepi yang merindukan aroma terapi. Tetes-tetes bulir bening yang menetap di dedaunan perlahan menggelinding cepat, jatuh dan menghilang sebab dersik mengembusnya kuat.Seperti halnya hati manusia yang senantiasa berubah-ubah, karena tipisnya batas antara benci dan cinta bagai dua sisi koin mata uang yang tak terpisahkan. Tak ada kesedihan abadi. Begitu pula dengan kebahagiaan. Semua tergantung waktu, meski dapat melukai, tetapi sanggup pula mengobati.Dua puluh menit lagi waktu pulang kantor. Semua nampak sibuk membereskan pekerjaan, tak terkecuali aku. Tanganku masih lincah menekan tombol huruf-huruf di layar lap top. Sedangkan Syafira menyia

  • Kabut Cinta Riana   Bab 11 Malam yang berat untuk kami lalui

    Part 11Malam yang berat untuk kami laluiMelihat gelagat yang sedang terjadi, Tante Desy sedikit mengerti. Bahwa, ada yang tidak beres dengan anak dan menantunya ini. Apa itu? Ia harus mencari tahu."Tidak Jovan. Malam ini Mama ingin menginap di sini," balasnya. Wanita paruh baya itu bangkit dari kursi di ruang keluarga menuju kamar tamu."Tunggu, Ma," ujarku berlari membuntuti Tante Desy. Aku tidak ingin wanita itu mengetahui kalau itu kamar tidurku."Ada apa, Na?" Wanita itu menghentikan langkahnya dan menoleh ke arahku."Bolehkah aku tidur sama Mama?""Maksudmu?""Riana ingin menemani Mama.""Memang aku anak kecil? Pake ditemani. Suamimu itu yang butuh teman," jawab wanita itu terheran."Untuk malam ini gak papa kan, Van? Kalau aku tidur menemani Mama?" pinta Riana dengan memberikan isyarat pada Jovan."Oh, dengan senang hati." Jawab Jovan tersenyum semringah dan masuk ke kamar t

  • Kabut Cinta Riana   Bab 10 Tante Desy

    Part 10Tante Desy"Mama ... mama ada di sini juga ?" Lelaki bermanik kelam itu terkejut bukan main. Ia tidak menyangka mamanya ada di sini."Jadi seperti ini kelakuanmu? Dan kau wanita murahan. Sudah berapa kali kuperingatkan. Jangan dekati anakku! Dia sudah menikah. Apa memang hobbymu suka merusak rumah tangga orang lain?" Wanita bertubuh sintal itu berteriak kesal pada Siska."Ta-tante." Ucapnya gugup."Mama cukup!" ucap Jovan sedikit berteriak. Beberapa pasang mata telah memandang ke arah mereka. Wajah Siska menjadi merah padam menahan malu yang luar biasa dengan netranya juga berkaca-kaca."Jadi kamu bentak Mama demi belain wanita ini, Jovan!" Ucap mama lirih tetapi sarat makna kebencian. Jovan tak habis pikir mengapa ibunya begitu membenci Siska."Bukan begitu, Ma, mak--" Lelaki bertubuh atletis itu menghembuskan napas lelah. Ia tak pernah bisa menang berdebat dengan Desy. Kalau saja ada soal kimia begitu rumit

  • Kabut Cinta Riana   Bab 9 Dilema

    Part 9DilemaPukul 11.30 waktu istirahat kantor. Setelah membereskan separuh pekerjaan aku ke kantin. Cacing-cacing di perut sudah menagih untuk diisi. Aku melewati ruangan Syafira. Kulihat ia sedang membereskan berkas."Lanjutin nanti saja, Sya. Sudah waktunya makan siang, nih. Ayo, ke kantin!" ajakku pada Syafira."Ok. Ria. Sudah beres, kok. Yuk!" sambutnya menghampiri. Kami pun bersama menuju kantin."Pesan apa, Ria?" tanyanya sambil membaca buku menu makanan."Panas-panas gini enaknya makan yang berkuah. Aku pesan bakso saja. Kamu?""Ngikut saja, deh! Memang cocok di cuaca seperti ini. Minum apa, Ria?"Es manado. Kamu?""Es buah saja.""Ok. Aku pesankan, Ria.""Makasih, Sya."Sementara menunggu pesanan tiba, kuambil ponsel dari saku blus. Sebuah pesan di WA baru saja dikirim oleh Jovan dan aku membalasnya.Jovan: Gimana hari ini? Maksudku pekerjaanmu?Riana: Alhamdulill

DMCA.com Protection Status