Share

Kabur Saat Mengandung Benih CEO Arogan
Kabur Saat Mengandung Benih CEO Arogan
Author: Snrmdaez

One Night Stand

Author: Snrmdaez
last update Last Updated: 2024-01-22 17:00:25

Alexa membuka matanya, pandangannya gelap dan buram. Ia mengamati ruangan sekitar yang asing dimatanya. Ruangannya remang-remang dan gelap, hanya ada sedikit cahaya diujung pintu.

Tangannya menyentuh ranjang empuk yang saat ini ia tiduri. Rasanya berbeda dengan ranjang dirumahnya. Kepalanya masih terasa berat dan sakit, seperti habis dipukul.

"Kenapa aku bisa disini?" Ucapnya dengan suara lemah. Tidak tahu kenapa, suaranya terasa berat dan ia merasa sulit untuk menggerakkan seluruh tubuhnya. Alexa berusaha untuk bangun, tapi tubuhnya tidak kuat dan terjatuh lagi.

Alexa ingat kalau dia sedang minum dengan teman-temannya. Lalu ada seorang pria asing yang menawarinya minuman. Karena merasa tidak enak jika menolak, maka ia pun meminumnya sampai habis. Setelah itu, ia tidak tau apa yang terjadi.

Apa mungkin pria itu sengaja memberikannya minuman?

Tapi untuk apa dia melakukannya, Alexa sama sekali tidak mengenalnya. Jangankan berkenalan, bertemu sedikitpun tidak pernah. Alexa memikirkan cara untuk bisa keluar dari ruangan ini. Kakaknya pasti merasa khawatir saat menemukan dirinya tidak pulang ke rumah.

***

"Dimana wanita yang sudah aku pesan?" Ucap Xander dengan dingin pada dua orang laki-laki dihadapannya. Ia duduk disalah satu meja bar yang tidak terlalu banyak pengunjung.

"Wanita yang sudah anda pesan sedang berada di ruangannya tuan. Sesuai dengan yang tuan pesan" Salah satu pelayan menjawab pertanyaan Xander dengan hormat.

"Bagus" ucap Xander dengan puas. Malam ini ia akan bersenang-senang dengan wanita yang sama sekali belum pernah berhubungan dengan pria lain. Rasanya pasti berbeda dari yang biasa ia lakukan.

Xander berdiri dan menyerahkan cek yang berisikan nominal yang cukup fantastis. Siapa yang tidak menghormatinya di Amerika. Pria kaya yang menjadi pewaris tugal keluarga atas. Apapun yang dia inginkan, pasti akan ia dapatkan.

Kedua pelayan itu menatap selembar kertas dengan mata berbinar dan mempersilahkan Xander pergi ke ruangan yang telah diberitahukan.

Xander berjalan, meninggalkan kedua pelayan itu dengan cek yang telah diberikannya. Matanya menatap dingin seluruh ruangan dan berhasil menemukan ruangan yang diberitahu. Tangannya membuka pintu dengan kuat dan hampir menimbulkan suara yang keras. Matanya menatap pada tubuh seorang wanita yang sudah berbaring diatas ranjang.

***

Brak....

Alexa menolehkan kepalanya ke arah suara. Ada seorang pria yang mendorong pintu kamar dengan keras dan menutupnya kembali. Alexa menatap wajah pria yang barusan masuk. Ia cukup terpana saat melihat wajahnya yang tampan dan tegas. Alexa dapat merasakan otot-otot keras pria itu dibalik jas mahalnya.

Kesadarannya langsung kembali setelah melihat pria itu berjalan. Alexa tiba-tiba memiliki firasat buruk dihatinya. Untuk apa seorang pria tiba-tiba dan masuk ke dalam. Jangan-jangan pria itu ingin berbuat yang macam-macam dengannya!

Xander mendekat kearahnya dan berdiri memandang tubuhnya dengan minat. Alexa merasa risih saat melihat tatapan Xander pada tubuhnya. Alexa dapat menyadari arti dari tatapannya.

"Mainan yang cukup bagus, tidak sia-sia membayarnya dengan biaya yang mahal" Xander berkata dengan dingin, menampilkan seringai licik disudut mulutnya.

Alexa menggigil ketakutan saat mendengar beberapa kalimat yang diucapkan oleh Xander. Ia tidak mengerti apa yang di maksud oleh Xander. Ia bahkan tidak mengenalnya sama sekali.

Alexa semakin menjauh saat Xander mendekatinya. Tubuhnya terasa panas saat Xander menyentuh wajahnya dengan tangannya yang agak kasar. Tangannya membelai dengan lembut wajahnya dan menariknya kembali.

Alexa memandang kecewa saat Xander melepaskan tangannya. Tidak tahu kenapa tubuhnya tiba-tiba haus akan sentuhan Xander. Pasti ada sesuatu yang dimasukkan kedalam minumannya.

"Sangat sensitif, huh" Xander menatapnya dengan licik. Membisikkan beberapa kalimat yang mampu membuat hasrat Alexa meningkat.

Pria itu menaikan dirinya diatas Alexa, menyatukan kedua tangan Alexa diatas dengan satu tangannya dan mencium bibirnya dengan keras. Alexa berusaha untuk melepaskan ciumannya, tapi Xander malah menggigit bibir bawahnya dan berhasil memasukan lidahnya kedalam mulut Alexa. Alexa dapat merasakan lidah nya menari-nari dan air liur mulai menetes keluar dari mulutnya.

Nafasnya terengah-engah saat pria itu melepaskan ciumannya, wajahnya memerah dan matanya dipenuhi oleh kabut hasrat. Suhu ruangan tiba-tiba meningkat dan lebih panas. Pendingin ruangan tidak mampu untuk mendinginkan.

Xander membuka pakaian Alexa hingga tidak tersisa sehelai pakaian pun, matanya menatap seluruh tubuh Alexa yang telanjang. Tersenyum puas dihadapannya.

Lalu ia menyentuh dada Alexa yang berisi dengan satu tangan, memijatnya dengan keras dan yang satunya lagi dimainkan oleh mulutnya. Alexa dapat merasakan rasa panas dipuncak dadanya. Lidah Xander menghisap, menggelitik dan menggigit ujungnya hingga membuat Alexa mengerang kenikmatan.

"Ahhhh, hentikan.....Ahhhhh" Alexa menggelengkan kepalanya dan berusaha menolak sentuhan Xander di didadanya. Ia belum pernah disentuh oleh pria lain sebelumnya sehingga saat disentuh ia langsung terasa sensitif.

Kepalanya melengkung dan syarafnya langsung menegang saat merasakan ada sesuatu yang mengelus area sensitifnya. Gerakannya perlahan dan semakin tiba dipintu masuk miliknya.

"Ahhhhhh"

Erangannya lolos saat satu jari milik Xander berhasil masuk di dalam miliknya. Menyentuh dinding bagian dalamnya dengan lembut. Nafasnya tersengal-sengal dan air mata mulai menetes disudut matanya.

"Apakah nikmat? Aku bisa memberikanmu sesuatu yang lebih nikmat lagi" Xander mengeluarkan jarinya. Menatap Alexa yang berbaring tidak berdaya dibawahnya.

Alexa melebarkan matanya saat melihat Xander mengeluarkan miliknya. Kepalanya menggeleng saat melihat betapa besarnya milik Xander, tebal dan berurat. Lubangnya tiba-tiba berkedut kesakitan dan nyeri.

'Bagaimana mungkin itu bisa muat'

Alexa membayangkan batang keras itu akan menghancurkan miliknya hingga hancur. Membayangkannya saja sudah membuatnya takut.

"Sudah puas memandangnya?" Pria itu berbisik ditelinga nya dengan suara serak, menjilat daun telinganya dan memandang wanita dihadapannya dengan senyum licik. Matanya sudah dipenuhi hasrat yang sudah terpendam sejak tadi. Melihat Alexa yang berteriak kesakitan membuat gelombang gairah ditubuhnya meningkat.

Xander mendekatkan miliknya tepat didepan lubang, memasukan ujungnya secara perlahan dan semakin masuk hingga kedalam. Miliknya berhasil menembus lapisan pelindung didalam miliknya.

"Ahhhhh" Alexa berteriak kencang saat batang keras itu berhasil menembus miliknya. Tangannya meremas sprei didekatnya hingga kusut. Ada tetesan darah yang mengalir keluar dari miliknya. Menandakan ia belum pernah dimasuki sebelumnya.

Xander tidak memperdulikan erangan kesakitannya. Ia terus memasukan miliknya hingga merasa puas. Ia belum pernah merasakan kenikmatan yang luar biasa seperti ini. Ia terus memasukannya dengan keras dan berakhir dengan mengeluarkan semburan hangat yang keluar dari miliknya kedalam rahim wanita itu. Menyemburkan miliknya hingga tidak tersisa setetes pun.

Alexa merasakan perutnya penuh dan hangat akibat pelepasannya dan Xander. Karena merasa lelah ia pun tertidur tanpa mempedulikan milik pria itu yang berada didalamnya.

***

Xander menatap wanita yang sedang tertidur didepannya dengan puas. Tangannya mengelus dengan lembut pipinya. Miliknya masih menyatu dengan Alexa tanpa berniat untuk melepaskannya.

Tidak tahu kenapa ada perasaan yang berbeda saat ia bercinta dengannya, berbeda saat ia bercinta dengan wanita lain. Seandainya ia bertemu dengan Alexa sejak lama, pasti ia tidak perlu mencari wanita lain.

Ia menarik miliknya keluar dan semburan air kenikmatan langsung mengalir keluar dari lubang hingga membasahi seprai dibawahnya. Seandainya Alexa tidak tertidur, ia akan bercinta dengannya sampai pagi.

"Aku tidak akan melepaskanmu" Xander memeluk Alexa dan mendekapnya dengan erat, mencium keningnya dengan lembut dan tidur bersamanya.

~Next

Related chapters

  • Kabur Saat Mengandung Benih CEO Arogan   Melarikan Diri

    Sinar matahari pagi mulai memasuki ruangan dan menembus kaca dengan silauannya. Gemericik suara burung yang keras dapat membangunkan siapa pun dengan mudah.Alexa mendengar suara berisik kicauan burung diluar. Ia membuka matanya perlahan, pemandangan pertama yang ia lihat adalah ruangan yang asing. Ia menelusuri semua ruangan dan memperhatikan ada tangan keras yang memeluknya dari belakang.Ia akhirnya mengingat semuanya, tentang seorang pria yang membiusnya dan laki-laki yang bercinta dengannya. Kepalanya terasa berdenyut sekarang, obat bius nya masih terasa. Ia mendudukkan dirinya dan perasaan sakit dibagian intimnya langsung terasa, nyeri dan berdenyut. Matanya memperhatikan lengan keras yang melingkari pinggang telanjangnya. Alexa baru menyadari bahwa ia tidak memakai sedikitpun pakaian sekarang. Ia menggeser lengan Xander pelan agar tidak membangunkannya. Turun kebawah dan mencari pakaiannya.Saat akan turun, ia merasakan ada sesuatu yang me

    Last Updated : 2024-01-23
  • Kabur Saat Mengandung Benih CEO Arogan   Mencari Keberadaannya

    "Berikan aku Cctv kamar hotel!" Perintah Xander pada bawahannya. Saat ini, ia sedang berada di perusahaannya setelah keluar dari hotel.Sejak di perjalanan dirinya selalu terbayang-bayang tubuh indah dan sexy Alexa, ia tidak bisa menahannya lebih lama lagi. Oleh karena itu ia memerintahkan bawahannya untuk segera mencari kemana perginya Alexa lewat Cctv kamar hotel. "Baik, tuan" Bawahannya mengangguk pergi dan menjauh dari hadapan tuanya. Meninggalkan Xander seorang diri di ruangannya.Xander masih duduk di meja kekuasaannya, punggungnya bersandar pada sandaran kursi. Tangannya memutar-mutar pena ditangan kanannya. Ia tidak sabar untuk segera menemukan wanita itu. Jika sudah bertemu dengannya, maka ia tidak akan melepaskannya mudah.Tidak lama kemudian, seperti yang ia harapkan dari bawahannya. Sebuah flashdisk yang berisikan rekaman Cctv berhasil di dapatkan. Xander menatap puas pada hasil kerja bawahannya. Tidak sia-sia ia memperkerjakan orang-

    Last Updated : 2024-01-23
  • Kabur Saat Mengandung Benih CEO Arogan   Pingsan dan Mual-mual

    Beberapa hari telah berlalu, namun Xander masih terus mencari Alexa. Sudah berbagai upaya dilakukan, namun tetap saja ia belum bisa menemukan Keberadaannya. Setiap kali bawahannya melapor, hanya ada kata maaf lah yang selalu ia dengar"Maaf, tuan. Kami belum bisa menemukannya" ucap bawahannya dengan pelan. Ia menundukkan kepalanya, takut melihat kilatan amarah yang dipancarkan dimata atasannya setiap kali ia kembali tanpa membawakan hasil.Xander menggeram prustasi, matanya menatap tajam pada bawahnya yang menundukkan kepalanya. Tangannya mengetuk meja dengan ringan. Berusaha untuk menyembunyikan kekecewaannya."Terus cari dia sampai dapat" ucap Xander dengan dingin. Tidak peduli apakah bawahnya akan menemukannya atau tidak, yang penting ia harus terus mencari sampai bisa menemukan jejaknya."Baik, tuan" bawahannya menjawab dengan hormat dan meninggalkan Xander sendirian di ruangan kerjanya.Xander menghembuskan nafasnya kasar, ia masih b

    Last Updated : 2024-01-24
  • Kabur Saat Mengandung Benih CEO Arogan   Hamil

    Alexa menggerakan jari-jari tangannya, kelopak matanya bergetar dan terbuka. Matanya menatap ruangan putih yang asing dihadapannya. Bau obat-obatan mulai memenuhi Indra penciumannya. Ia merasakan selang infus di tangan kirinya."Dimana aku?" Alexa menatap ruangan yang terlihat asing dimatanya. Kepalanya masih terasa sedikit sakit dan berdenyut."Tadi kamu pingsan dijalan dan orang-orang membawamu ke rumah sakit" ucap seorang pria dengan memakai jas putih ditubuhnya, menandakan bahwa ia adalah seorang dokter."Apa yang terjadi denganku?" Alexa bertanya pada dokter yang masih memeriksa catatan kesehatan di tangannya."Hal seperti ini sudah biasa dialami oleh wanita yang sedang hamil. Kamu harus segera mengabari suami mu atau anggota keluarga lainnya agar mereka bisa segera mengetahui kondisi mu" ucap dokter dengan senyum hangat, sebelum pergi dan meninggalkan Alexa sendirian.Alexa masih berusaha untuk mencerna kalimat yang baru saja dikata

    Last Updated : 2024-01-24
  • Kabur Saat Mengandung Benih CEO Arogan   Roti Croissants?

    Alexa menatap dengan mata berbinar pada kaca toko roti didepannya. Ia melihat berbagai jenis roti diletakan di kaca etalase toko. Setelah pulang dari rumah sakit, tiba-tiba ia menginginkan sebuah roti yang pernah dikunjunginya saat pertama kalinya ia datang ke Sidney. Mungkinkah ia sedang mengidam? Wajar saja jika wanita hamil mengidam kan.Tapi, aroma yang dihasilkan di toko roti itu sangat harum dan sangat mengunggah selerahnya. Ia memegang perutnya yang masih datar, baru berusia dua minggu. Sebenarnya ia tidak terlalu lapar, tapi ia sangat ingin makan dan membelinya sekarang.Dari pada memandangi kaca toko terlalu lama maka Alexa memutuskan untuk membeli saja rotinya. Ia memilih roti yang sangat disukainya yaitu Croissant, kali ini ia memilih dengan isian keju dan coklat. Setelah menerimanya baru ia berjalan keluar.Walaupun sebenarnya ia bisa memakan rotinya langsung didalam toko, tapi ia lebih memilihnya untuk membawanya ke rumah. Di rumah nanti ia bi

    Last Updated : 2024-01-30
  • Kabur Saat Mengandung Benih CEO Arogan   Saudara Perempuan Alex?

    "Selamat datang, Pak Alex" ucap seorang resepsionis wanita dengan senyuman ramah dibibirnya.Alex yang melihatnya hanya tersenyum kecil, sebagai sapaan hormat. Kedatangannya di perusahaan Xander bukan semata-mata hanya kunjungan biasa, melainkan ia ingin menemui sahabatnya, Xander.Sudah lama sejak ia mengunjungi perusahaan ini, mungkin beberapa bulan yang lalu. Tapi, sepertinya ada yang aneh dengan semua karyawan disini. Kenapa rasanya mereka seperti tertekan?"Aku rasa ada yang salah dengan semua karyawan yang ada disini" Tanya Alex pada resepsionis wanita itu. Sudah beberapa bulan sejak ia tidak datang ke perusahaan ini dan setelah ia datang, ada yang aneh dari semua karyawannya. Ia merasakan bahwa Mereka seperti terpaksa untuk bekerja di perusahaan ini."Beberapa hari ini Pak Xander sering memarahi seluruh karyawan yang melakukan kesalahan dan menekan seluruh karyawan untuk bisa bekerja dengan maksimal" wanita itu hanya menatap Alex dengan tat

    Last Updated : 2024-01-31
  • Kabur Saat Mengandung Benih CEO Arogan   Malam Buruk Vs Malam Tenang

    Xander sedang berbaring terlelap diranjang empuknya sebelum perutnya tiba-tiba bergejolak, seperti ada sesuatu yang ingin keluar. Pelipisnya mengkerut dan keringat tipis mulai mengalir di dahinya. Ruangan yang dingin semakin membuat tubuhnya bergetar.Padahal, beberapa menit yang lalu tubuhnya masih dalam keadaan baik-baik saja. Sehingga ia bisa tidur dan berbaring dengan nyaman. Tapi setelahnya, tubuhnya tiba-tiba merasakan hal yang aneh.Semakin ia memejamkan matanya, semakin rasa mualnya muncul. Ia merasa tidak tahan lagi. Xander lalu bangkit dari ranjangnya menuju kamar mandi. Langkahnya sempoyongan dan tergesa-gesa, untungnya ia tidak menabrak benda-benda yang ada dikamarnya."Huekkk.....huekkkk" Xander berusaha untuk memuntahkan cairan yang sejak tadi selalu bergejolak untuk keluar, tapi hanya cairan putih bening yang keluar. Kamarnya kedap suara, sehingga orangtuanya tidak akan mendengar suara mualnya. Kalau sampai mereka mendengarnya, pas

    Last Updated : 2024-02-01
  • Kabur Saat Mengandung Benih CEO Arogan   Kedatangan Alex Ke Australia

    Kandungan Alexa sudah menginjak usia 8 bulan, sebentar lagi anaknya akan segera lahir. Sebelum itu, ia ingin mendatangi rumah sakit untuk memeriksa kesehatan dan kapan waktu yang tepat untuk anaknya lahir.Setiap bulannya ia selalu rutin memeriksakan kesehatan kandungnya, ia tidak ingin jika terjadi sedikit masalah pun pada anak yang ada dikandungnya. Bahkan ia selalu berhati-hati dalam setiap tindakannya agar tidak terjadi cidera yang dikhawatirkan.Sekarang Alexa sudah berada di rumah sakit yang pernah ia datangi waktu pingsan ditaman beberapa bulan yang lalu. Selain itu, di rumah sakit ini juga ia selalu memeriksa kesehatan kandungnya. Dokternya merupakan orang yang sudah ia kenal dengan baik, sehingga membuatnya lebih leluasa untuk bertanya lebih lanjut mengenai kondisi kandungnya."Kandungan mu sangat sehat dan baik, aku pikir kau bisa melahirkan secara normal dalam beberapa Minggu lagi. Kau harus tetap rutin meminum suplemen kesehatan yang sudah dire

    Last Updated : 2024-02-01

Latest chapter

  • Kabur Saat Mengandung Benih CEO Arogan   Hari Yang Menyebalkan Untuk Xander

    Pagi yang hening diruangan makan, suara sendok dan garpu terdengar menghiasi suasana makan keluarga Xander. Tidak ada satu pun suara yang terdengar kecuali suara makan. Sampai sosok wanita paru baya yang masih terlihat cantik menghentikan aktivitas makannya dan menatap putranya lekat."Xander, jangan lupa pesan mama kemarin! Kamu harus datang ke cafe XX, mama sudah menentukan jadwal kapan kalian akan bertemu" Ana menatap Xander dengan serius, ia bahkan sepertinya tidak peduli dengan Xander yang sudah berapa kali menolak permintaannya. Baginya, Xander harus setuju untuk bertemu dengan wanita yang sudah ia tentukan.Ana sangat keras kepala untuk segera menjodohkan putranya dengan segala jenis wanita pilihannya, tanpa mempedulikan pendapat Xander sedikitpun. Bahkan ia tidak pernah bertanya seperti apa tipe wanita yang putranya itu inginkan. Karena menurutnya, hanya wanita pilihannya lah yang hanya bisa menikah dengan Xander. Tidak dengan sembarangan wanita, apalagi wa

  • Kabur Saat Mengandung Benih CEO Arogan   Berita Bahagia Untuk Alex

    Angin malam menyapu kulit tangannya yang hanya mengenakan baju pendek, suara jangkrik menemani malam seraya bernyanyi bersama embusan angin.Alexa terpaku pada penampakan aktivitas malam diluar kaca jendelanya, hatinya merasa gelisah seketika dan ratapannya pun senduh. Ia ragu sesaat, apakah harus melakukannya atau tidak. Bimbang, hatinya mengatakan tidak sedangkan kepalanya harus melakukannya.Menatap satu nama yang tertera dilayar ponselnya. 'Kak Alex'Tangannya tidak sanggup untuk menekan tombol hijau. Tapi, ia teringat janjinya dengan putranya. Tidak mungkin ia mengubah pikirannya.Dengan satu embusan nafas yang panjang, Alexa akhirnya menekan tombol hijau. Tutttt.....Telepon berdering bertanda panggilan tersambung. Jantung nya berdegup kencang, tangannya meremas gangang handphone dengan keras."Sekarang kau berinisiatif untuk menelepon kakakmu sendiri? Bukankah kau selalu menolak panggilan kakak?" Terden

  • Kabur Saat Mengandung Benih CEO Arogan   Berubah Pikiran Untuk Kembali

    "Mama" teriak William dengan semangat. Setelah panggilan dengan pamannya berakhir. Ia langsung menghampiri mamanya yang sedang menonton televisi di ruang tamu.Alexa yang mendengar teriakan putranya hanya mengkerutkan keningnya penasaran. Tidak biasanya putranya itu merasa begitu bersemangat. Pasti ada sesuatu!"Sayang, kenapa berlari seperti itu? Bagaimana kalau kau terjatuh nanti?" Alexa yang melihat putranya berlari menghampirinya langsung mengingatkannya dengan nada khawatir. Putranya ini begitu aktif dan agresif, dirinya sering dibuat kewalahan karena sifat putranya.Pernah putranya ini bermain hingga ke taman kota tanpa sepengetahuannya. Padahal ia hampir menelepon polisi dan mengatakan bahwa putranya diculik. Untung saja tetangga sebelah penginapannya langsung mengantarkan William pulang dan mengatakan kalau putranya bermain di taman kota seorang diri. Ia hanya bisa bernafas prustasi setelah kejadian itu."Maaf, aku tidak akan berlari lagi.

  • Kabur Saat Mengandung Benih CEO Arogan   Tidak Ingin Kembali

    5 tahun sudah berlalu. Kini Alexa menikmati hari-harinya dengan tenang tanpa adanya sedikitpun masalah yang menghampirinya. Putranya sudah tumbuh menjadi sosok anak yang baik dan manis. Bahkan ia berharap kalau anaknya tidak cepat dewasa, agar bisa terus bersama putranya.Namun sayang, ketenangannya sering terganggu dengan panggilan telepon dari kakak tersayang nya. Melihat nama yang tertera dilayar ponselnya, langsung membuat moodnya hancur. Bagaimana tidak hancur kalau setiap saat kakaknya menelepon, yang dibahas hanyalah masalah yang sama."Aku tidak bisa kembali kesana, kak!" ucap Alexa dengan jengah. Sudah ribuan kali Alex memaksanya untuk kembali ke Amerika. Kenapa kakaknya ini masih tidak mengerti! Ia memperhatikan putranya yang sedang bermain di luar rumah dengan anak tetangga, untung saja putranya tidak mendengar perkataannya. Kalau tidak, pasti ia akan banyak bertanya."Mau sampai kapan kau disana, apa kau lupa? Kalau kau masi

  • Kabur Saat Mengandung Benih CEO Arogan   Kedatangan Alex Di Rumah Xander

    "Oekkk...oekkk....oekkk" Alexa mendengar suara tangis yang datang dari kamar putranya sontak langsung menghampirinya. Ia baru saja selesai membereskan penginapannya dan langsung datang saat putranya menangis, untung saja ia sudah mencuci tangannya terlebih dahulu. Tidak bagus menyentuh bayi dalam keadaan tangan kotor."Sayang, cup...cup" dengan lembut ia menggendong putranya di lengannya, mengayunkannya pelan agar putranya tentang. Ia bahkan menghibur putranya agar berhenti menangis.Ia memperhatikan wajah putranya yang memerah akibat menangis, mengecek dahinya dan tidak panas sama sekali. Alexa menghela nafas lega, untung saja putranya tidak demam tiba-tiba.Alexa berpikir sejenak alasan mengapa putranya menangis. Ia baru saja memberikannya ASI sebelum putranya tertidur, membersihkan tubuh putranya juga sudah, tapi kenapa putranya masih menangis.Ia lalu tetap menenangkan putranya dengan lembut, berharap putranya segera tenang dan kemba

  • Kabur Saat Mengandung Benih CEO Arogan   Kembalinya Alex Ke Amerika

    Alexa memandang putranya yang sedang terlelap didalam box bayinya. Ia baru saja kembali ke penginapannya setelah dirawat selama seminggu dirumah sakit, tentu saja dengan ditemani kakaknya. Setelah dokter mengatakan bahwa kondisinya sudah membaik dan memperbolehkannya untuk pulang maka ia dan kakaknya bergegas kembali. Berlama-lama dirumah sakit membuat kepalanya sakit dengan bau obat-obatan."Sudah tertidur?" Alex menemui adiknya yang berada dikamarnya, berdiri disebelahnya dan ikut memandang keponakannya yang sedang tertidur lelap di box bayinya.Mata tajam, rahang tegas dan wajah tampan dari keponakannya mengingatkan Alex pada seseorang yang sangat ia kenal dengan baik. Semakin lama ia memandang keponakannya maka semakin mirip pula mereka. Tapi, sayangnya ia lupa siapa orang yang mirip dengan keponakannya."Saat tertidur pun wajahnya terlihat menyeramkan!" ucap Alex tanpa memperhatikan raut wajah Alexa yang terlihat tidak baik, sepertinya ia salah bicara

  • Kabur Saat Mengandung Benih CEO Arogan   Kelahiran Anak Laki-laki

    Malam harinya, Alexa tertidur dengan nyenyak. Jendela kamarnya dibiarkan terbuka agar angin malam dapat masuk kedalam. Daripada menggunakan pendingin ruangan, ia lebih suka angin alami. Lebih bagus untuk kesehatannya.Suara jangkrik, menghibur dirinya seperti lagu pengantar tidur. Bulan terlihat menyala dengan memamerkan sinarnya hingga tembus kedalam kamarnya. Alexa mengeratkan selimutnya hingga ke dada nya.Pelipisnya tiba-tiba berkerut, keringat tipis mulai mengalir didahi mulusnya. Tubuhnya bergetar menahan rasa sakit yang tidak tahu datang dari mana.Matanya lalu terbuka dan ia kembali sadar. Rasa sakit itu ternyata datang dari perutnya, bagaimana bisa? Usia kandungannya baru 8 bulan!Rasa sakitnya semakin bertambah parah, Alexa mencoba untuk meredam suaranya, tapi tetap saja tidak bisa. Perutnya terasa semakin sakit, sepertinya ia akan melahirkan."KAKAK!!" Alexa meninggikan suaranya memanggil sang kakak. Nafasnya terengah-engah men

  • Kabur Saat Mengandung Benih CEO Arogan   Berbelanja Perlengkapan Bayi

    Sebelum kelahirannya tiba, Alexa dan kakaknya akan berbelanja seluruh perlengkapan bayi yang akan ia butuhkan di Mall. Beruntung kakaknya datang dan akan membayarkan semua barang yang akan ia beli. Jadi ua tidak perlu mengeluarkan uang sepeserpun. Kebetulan sekali, ia belum membeli barang apapun untuk anaknya nanti. Lebih baik dibeli sekarang daripada sibuk membelinya nanti.Alexa membawa kakaknya ke Mall, ke bagian khusus perlengkapan bayi. Ia menyeret kakaknya untuk ikut masuk dengannya, karena kakaknya menolak untuk masuk sebelumnya. Tapi Alexa tidak akan membiarkan kakaknya diam berdiri diluar, lebih bagus kalau Alex bisa membantunya."Bagaimana dengan baju ini, warnanya sangat manis dan cantik" Alex menunjukkan sepasang pakaian bayi dengan warna merah muda yang tidak terlalu mencolok. Pakaiannya imut dan membuat siapapun yang memakainya akan terlihat cantik."Kakak, baju ini berwarna merah muda. Bagaimana kalau anakku nanti laki-laki?" Alexa langsung

  • Kabur Saat Mengandung Benih CEO Arogan   Kedatangan Alex Ke Australia

    Kandungan Alexa sudah menginjak usia 8 bulan, sebentar lagi anaknya akan segera lahir. Sebelum itu, ia ingin mendatangi rumah sakit untuk memeriksa kesehatan dan kapan waktu yang tepat untuk anaknya lahir.Setiap bulannya ia selalu rutin memeriksakan kesehatan kandungnya, ia tidak ingin jika terjadi sedikit masalah pun pada anak yang ada dikandungnya. Bahkan ia selalu berhati-hati dalam setiap tindakannya agar tidak terjadi cidera yang dikhawatirkan.Sekarang Alexa sudah berada di rumah sakit yang pernah ia datangi waktu pingsan ditaman beberapa bulan yang lalu. Selain itu, di rumah sakit ini juga ia selalu memeriksa kesehatan kandungnya. Dokternya merupakan orang yang sudah ia kenal dengan baik, sehingga membuatnya lebih leluasa untuk bertanya lebih lanjut mengenai kondisi kandungnya."Kandungan mu sangat sehat dan baik, aku pikir kau bisa melahirkan secara normal dalam beberapa Minggu lagi. Kau harus tetap rutin meminum suplemen kesehatan yang sudah dire

DMCA.com Protection Status