author-banner
Siti Nurmaida
Author

Novels by Siti Nurmaida

Kabur Saat Mengandung Benih CEO Arogan

Kabur Saat Mengandung Benih CEO Arogan

Alexa dibius oleh saingan saudara laki-lakinya dan dibawah kedalam sebuah kamar hotel. Seorang pria tiba-tiba masuk dan memaksanya bercinta. Untuk menghindar dari kenangan buruknya, ia memutuskan untuk pergi keluar negeri. Namun ternyata, ada benih dari pria itu dirahimnya. Lalu apa yang harus Alexa lakukan selanjutnya? Apakah ia memilih untuk mempertahankan anaknya atau justru sebaliknya?
Read
Chapter: Hari Yang Menyebalkan Untuk Xander
Pagi yang hening diruangan makan, suara sendok dan garpu terdengar menghiasi suasana makan keluarga Xander. Tidak ada satu pun suara yang terdengar kecuali suara makan. Sampai sosok wanita paru baya yang masih terlihat cantik menghentikan aktivitas makannya dan menatap putranya lekat."Xander, jangan lupa pesan mama kemarin! Kamu harus datang ke cafe XX, mama sudah menentukan jadwal kapan kalian akan bertemu" Ana menatap Xander dengan serius, ia bahkan sepertinya tidak peduli dengan Xander yang sudah berapa kali menolak permintaannya. Baginya, Xander harus setuju untuk bertemu dengan wanita yang sudah ia tentukan.Ana sangat keras kepala untuk segera menjodohkan putranya dengan segala jenis wanita pilihannya, tanpa mempedulikan pendapat Xander sedikitpun. Bahkan ia tidak pernah bertanya seperti apa tipe wanita yang putranya itu inginkan. Karena menurutnya, hanya wanita pilihannya lah yang hanya bisa menikah dengan Xander. Tidak dengan sembarangan wanita, apalagi wa
Last Updated: 2024-05-10
Chapter: Berita Bahagia Untuk Alex
Angin malam menyapu kulit tangannya yang hanya mengenakan baju pendek, suara jangkrik menemani malam seraya bernyanyi bersama embusan angin.Alexa terpaku pada penampakan aktivitas malam diluar kaca jendelanya, hatinya merasa gelisah seketika dan ratapannya pun senduh. Ia ragu sesaat, apakah harus melakukannya atau tidak. Bimbang, hatinya mengatakan tidak sedangkan kepalanya harus melakukannya.Menatap satu nama yang tertera dilayar ponselnya. 'Kak Alex'Tangannya tidak sanggup untuk menekan tombol hijau. Tapi, ia teringat janjinya dengan putranya. Tidak mungkin ia mengubah pikirannya.Dengan satu embusan nafas yang panjang, Alexa akhirnya menekan tombol hijau. Tutttt.....Telepon berdering bertanda panggilan tersambung. Jantung nya berdegup kencang, tangannya meremas gangang handphone dengan keras."Sekarang kau berinisiatif untuk menelepon kakakmu sendiri? Bukankah kau selalu menolak panggilan kakak?" Terden
Last Updated: 2024-05-10
Chapter: Berubah Pikiran Untuk Kembali
"Mama" teriak William dengan semangat. Setelah panggilan dengan pamannya berakhir. Ia langsung menghampiri mamanya yang sedang menonton televisi di ruang tamu.Alexa yang mendengar teriakan putranya hanya mengkerutkan keningnya penasaran. Tidak biasanya putranya itu merasa begitu bersemangat. Pasti ada sesuatu!"Sayang, kenapa berlari seperti itu? Bagaimana kalau kau terjatuh nanti?" Alexa yang melihat putranya berlari menghampirinya langsung mengingatkannya dengan nada khawatir. Putranya ini begitu aktif dan agresif, dirinya sering dibuat kewalahan karena sifat putranya.Pernah putranya ini bermain hingga ke taman kota tanpa sepengetahuannya. Padahal ia hampir menelepon polisi dan mengatakan bahwa putranya diculik. Untung saja tetangga sebelah penginapannya langsung mengantarkan William pulang dan mengatakan kalau putranya bermain di taman kota seorang diri. Ia hanya bisa bernafas prustasi setelah kejadian itu."Maaf, aku tidak akan berlari lagi.
Last Updated: 2024-03-19
Chapter: Tidak Ingin Kembali
5 tahun sudah berlalu. Kini Alexa menikmati hari-harinya dengan tenang tanpa adanya sedikitpun masalah yang menghampirinya. Putranya sudah tumbuh menjadi sosok anak yang baik dan manis. Bahkan ia berharap kalau anaknya tidak cepat dewasa, agar bisa terus bersama putranya.Namun sayang, ketenangannya sering terganggu dengan panggilan telepon dari kakak tersayang nya. Melihat nama yang tertera dilayar ponselnya, langsung membuat moodnya hancur. Bagaimana tidak hancur kalau setiap saat kakaknya menelepon, yang dibahas hanyalah masalah yang sama."Aku tidak bisa kembali kesana, kak!" ucap Alexa dengan jengah. Sudah ribuan kali Alex memaksanya untuk kembali ke Amerika. Kenapa kakaknya ini masih tidak mengerti! Ia memperhatikan putranya yang sedang bermain di luar rumah dengan anak tetangga, untung saja putranya tidak mendengar perkataannya. Kalau tidak, pasti ia akan banyak bertanya."Mau sampai kapan kau disana, apa kau lupa? Kalau kau masi
Last Updated: 2024-03-19
Chapter: Kedatangan Alex Di Rumah Xander
"Oekkk...oekkk....oekkk" Alexa mendengar suara tangis yang datang dari kamar putranya sontak langsung menghampirinya. Ia baru saja selesai membereskan penginapannya dan langsung datang saat putranya menangis, untung saja ia sudah mencuci tangannya terlebih dahulu. Tidak bagus menyentuh bayi dalam keadaan tangan kotor."Sayang, cup...cup" dengan lembut ia menggendong putranya di lengannya, mengayunkannya pelan agar putranya tentang. Ia bahkan menghibur putranya agar berhenti menangis.Ia memperhatikan wajah putranya yang memerah akibat menangis, mengecek dahinya dan tidak panas sama sekali. Alexa menghela nafas lega, untung saja putranya tidak demam tiba-tiba.Alexa berpikir sejenak alasan mengapa putranya menangis. Ia baru saja memberikannya ASI sebelum putranya tertidur, membersihkan tubuh putranya juga sudah, tapi kenapa putranya masih menangis.Ia lalu tetap menenangkan putranya dengan lembut, berharap putranya segera tenang dan kemba
Last Updated: 2024-02-17
Chapter: Kembalinya Alex Ke Amerika
Alexa memandang putranya yang sedang terlelap didalam box bayinya. Ia baru saja kembali ke penginapannya setelah dirawat selama seminggu dirumah sakit, tentu saja dengan ditemani kakaknya. Setelah dokter mengatakan bahwa kondisinya sudah membaik dan memperbolehkannya untuk pulang maka ia dan kakaknya bergegas kembali. Berlama-lama dirumah sakit membuat kepalanya sakit dengan bau obat-obatan."Sudah tertidur?" Alex menemui adiknya yang berada dikamarnya, berdiri disebelahnya dan ikut memandang keponakannya yang sedang tertidur lelap di box bayinya.Mata tajam, rahang tegas dan wajah tampan dari keponakannya mengingatkan Alex pada seseorang yang sangat ia kenal dengan baik. Semakin lama ia memandang keponakannya maka semakin mirip pula mereka. Tapi, sayangnya ia lupa siapa orang yang mirip dengan keponakannya."Saat tertidur pun wajahnya terlihat menyeramkan!" ucap Alex tanpa memperhatikan raut wajah Alexa yang terlihat tidak baik, sepertinya ia salah bicara
Last Updated: 2024-02-05
DMCA.com Protection Status