Share

BAB 66-HERAN

Kembali beberapa jam yang lalu, di mana dalam beberapa puluh lagi, akan terdengar suara ayam yang berkokok di seluruh kampung. Yang menandakan bahwa pagi akan menjelang, dan menyingkirkan semua aura mistis yang menyelimuti kampung dan Gunung Sepuh ketika malam tiba.

Kondisi kampung yang gelap, hanya menyisakan kesunyian yang tergambar dari heningnya kampung pada malam itu. Meskipun ada beberapa warga yang tampaknya sudah bangun. Namun tetap saja, mereka tidak akan berani keluar rumah sebelum suara kokok ayam terdengar ke seluruh kampung.

Warung yang ada di dekat rumahku pun, kini tampak sepi. Tidak ada tanda-tanda bahwa Bapak tidur di dalam warung atau duduk depan warung dengan asap rokok yang mengepul hingga menutupi langit-langit dan menghilang di udara.

Karena, Bapak kini berdiri di depan gerbang. Yaitu sebutan bagi sebuah pintu masuk hutan yang berbatasan dengan Kampung Sepuh.

Pintu masuk dengan jalanan setapak yang penuhi oleh rerumputan dan pepohonan tinggi di kedua sisinya.
pujangga manik

sepertinya karena babnya kebanyakan saya pecah lagi jadi dua bab ya jadi bab 66-67 sehingga hari ini saya upload 3 bab sekaligus

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Endang Susilowati
malah bagus thor, jadi koinnya cuma dikit hehe..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status