Share

BAB 223-BANGUN

Deg,

Deg, deg

Deg, deg, deg

Yoga yang berada di dekat saklar lampu mendadak terdiam kembali, wajahnya semakin pucat ketika mendengar suara Yuni dengan jelas meminta tolong kepadanya pada saat itu.

“Gak, gak gak mungkin, ini pasti mimpi, ini pasti mimpi.”

“Gak, gak mungkin orang mati bisa datang dan menakut-nakuti ku.”

“Gak gak, gak mungkin, gak mungkin, gak mungkin.”

Yoga hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya ketika dia berdiri disana. Wajahnya sangat pucat, sisa-sisa dari keringat dingin yang keluar membuat wajahnya sedikit basah, bahkan rambutnya pun terlihat tidak karuan sekarang.

Dia hanya terdiam dengan kata-kata yang keluar seolah tidak percaya atas apa yang terjadi di depan matanya.

“Yuni sudah mati, Bapak sudah mati, te, te tempat ini mungkin saja bukan rumahku.”

“Tapi te, te, tempat lain yang menjadi rumahku sekarang.”

“Gak mungkin, Yuni gak mungkin datang menakut-nakuti sekarang.”

“Di, di, dia sudah tenang di alam sana, dia gak mungkin bisa hidup kembali dan menakut-naku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status