KUPULANGKAN UANG SUAMIKU 19. **POV Ratna. "Rat, apa yang akan kamu lakukan dengan tas dan pakaian itu?" tanya Bang Hadi kepadaku. "Kamu enggak lihat kalau aku mau pergi dari sini. Aku capek ngadepin kamu. Capek ngadepin keluarga kamu!" "Aku jelasin sama kamu sejelas-jelasnya. Kalau aku sama Mia nggak ada hubungan apa-apa. Hubungan kami cuma sebatas saudara, Rat. Jadi kamu nggak perlu cemburu kayak gini!" Bang Hadi berdiri di depanku untuk menjelaskan padaku. Aku sama sekali merasa nggak butuh penjelasannya. Dia seperti lelaki lemah. Bang Hadi hanya membela Mia saja."Aku mau tanya sama kamu. Kalau aku jalan bareng dengan lelaki lain apa kamu enggak merasa cemburu?" Dia diam seperti memikirkan sesuatu. Aku melihatnya sebentar sepertinya sudah tahu jawabannya. Aku menghembuskan napas gusar. "Aku nggak tahu kenapa kamu menikahi aku. Tetapi mungkin aku menjadi orang yang bodoh saat itu. Aku menerima kamu karena melihat penampilan kamu yang baik dan sikap kamu yang ramah kepada kelua
KUPULANGKAN UANG SUAMIKU 20. **PoV Author.Hadi dengan terpaksa harus memilih Ratna untuk tetap tinggal. Bagaimanapun Ratna dan anak-anak lebih membutuhkan dia dari pada Mia. Hadi akan menjelaskan lagi kepada Mia nanti keputusannya untuk memilih Ratna. Walaupun saat ini Mia tidak senang dengan keputusannya.Kini Mia sudah pergi. Ratna dan anak-anak tetap tinggal. Walaupun Hadi tahu Ratna setengah Hati melakukannya. Ratna masih saja membenci dia. "Kenapa kamu milih aku?" tanya Ratna dengan gusar setelah dua hari berlalu. Pikiran itu terus yang membayanginya.Sejujurnya dia sudah muak dengan Hadi. muak dengan kelakuannya yang bersifat sok baik. "Rat, kita lupakan saja hal yang lalu. Tidak perlu diingat lagi!" sambung Hadi pada Ratna. "Walaupun kamu memilih aku. Tetap saja semua tidak akan sama lagi. Karena aku sudah tahu apa bagaimana perasaan kamu ke Mia!" kata Ratna ketus membalik diri dan tidur. Hadi mendesah karena istrinya masih marah. Dia mencoba memaklumi. Esok harinya berj
KUPULANGKAN UANG SUAMIKU 21. **PoV Author. Hadi menjemput Mia untuk pulang bersama. Lelaki itu ingin tahu di mana Mia tinggal. Karena insiden kemarin membuat Mia terusir dari rumah. Mia menaikkan alisnya ketika Hadi sudah datang. Lelaki itu dengan sukarela menjemputnya. Padahal biasanya dia yang mendatangi Hadi ke kantornya untuk pulang bersama. Rupanya Hadi merasa tidak enak karena sudah mengusir Mia dari rumahnya."Kamu sudah selesai, 'kan?" tanya Hadi ke Mia. Lelaki itu masih berada di atas motornya. Sepertinya dia tidak akan memarkirkannya karena Mia juga sudah datang. "Ya tentu saja aku sudah selesai.""Ya sudah naik aku akan mengantarmu pulang.""Apa kau nggak takut dengan Ratna? Aku melihat kamu sangat takut padanya!" sergah Mia dengan senyuman mengejek. "Aku berusaha pulang kerja lebih awal. Semoga saja Ratna tidak berada di sekitar sini. Sebaiknya kamu juga jangan memberitahukan dia. Aku hawatir padamu karena kamu titipkan Ibu di rumah kami. Aku sama sekali gak takut de
KUPULANGKAN UANG SUAMIKU 22**PoV Author"Mbak, tolong Jangan katakan masalahku kepada Bang Hadi, Please." Jelita memelas pada Ratna. Wajahnya di buat se-muram mungkin agar Ratna mengasihani dia. "Kita lihat saja nanti!" ujar Ratna. Dia melepas kasar tangan jelita yang dari tadi memeganginya. Jelita terdiam karena dia sendiri yang membuat masalah. Walaupun ada rasa takut dalam dirinya terhadap keluarganya yang ada di kampung. Terlebih ibunya yang begitu cerewet serta suka memaksakan kehendak. Hadi masuk begitu saja ke dalam rumah. Lelaki itu bahkan tidak menghiraukan ada Ratna di sana yang sudah menunggunya. Dahi Ratna mengernyit karena melihat suaminya seperti memiliki banyak masalah. "Bang." "Rat, aku lagi pusing dan tolong jangan ganggu dulu," kata Hadi begitu saja ke Ratna. Ratna menjadi heran mengapa sikap Hadi seperti itu? Dia hanya berpikiran positif saja Mungkin memang sedang banyak masalah di kantor."Jelita sebaiknya kamu masuk ke kamar dan istirahat!" Perintah Ratna
KUPULANGKAN UANG SUAMIKU 23**PoV Author.Beberapa hari telah berlalu. Sikap Hadi semakin hari semakin dingin saja. Dia lebih sering melamun. Entah apa yang di lamunkan nya. Perbuatan nya itu membuat Ratna semakin bingung. "Ada apa denganmu, Bang. Apakah masalahmu sangat besar?" "Tidak hanya masalah kecil saja.""Tetapi masalah yang sepertinya sangat menyita waktumu. Biasanya setelah pulang kerja kamu menghabiskan waktu Sebentar untuk menemani anak-anak. Atau paling tidak menonton, kau juga menceritakan masalah kantormu." Ratna menatap suaminya dengan heran. "Kenapa kamu begitu sibuk mengurusi urusan ku, Rat. Masalah di kantorku tidak ada hubungannya dengan mu!""Oh jadi sekarang kamu enggak mau lagi bercerita dengan ku. Oke kalau seperti itu. Mungkin kamu memang sedang ada affair dengan wanita lain."Hadi berdiri dan menatap Ratna sengit. Istrinya itu sudah banyak sekali mengaturnya. "Diam, Rat. Kau selalu saja mengaturku. Aku merasa pusing dengan segala ucapan mu!" "Kenapa kau
KUPULANGKAN UANG SUAMIKU 24. **PoV Author "Bang Hadi!" Jelita terkejut melihat Hadi ada di depannya. Apa yang dilakukan abangnya untuk datang ke rumah Mia. Kemarin Jelita dan Ratna baru saja bercerita tentang keanehan yang terjadi pada Hadi. Sikapnya yang sudah mulai berubah. Lebih sering melamun. Hal itu membuat Jelita semakin curiga terhadap abangnya itu. Semoga saja dia tidak menghianati istrinya yang baik."Jelita, mengapa kamu di sini?" tanya Hadi dengan gugup. Tubuhnya bergetar, semoga saja Jelita tidak berpikir apa-apa tentang dia dan Mia."Aku datang untuk mengunjungi Mbak Mia. Udah lama kami tidak bertemu. Kamu sendiri mengapa datang ke sini, Bang?" "Aku juga sama. Mia tinggal sendiri karena aku menyuruhnya pergi dari rumah. Tentu saja aku merasa tidak enak." Hadi berkata dengan gugup. Diliriknya Mia. Wanita itu tanpa ragu menarik tangan Hadi untuk lebih dekat dengannya. Hadi beberapa kali menyentak kasar. Dia datang kemari sebenarnya karena ingin membicarakan sesuatu
KUPULANGKAN UANG SUAMIKU 25. ** PoV AuthorHadi merasa bingung bagaimana ia akan berkilah. Dari mana istrinya mendapatkan foto itu? Apakah selama ini Ratna memata-matai nya?"Dari mana kamu mendapatkan ini, Ratna?""Apakah ini penting Sekarang jawab saja pertanyaanku."Hadi lalu diam tidak tahu mau berbicara apa. "Kamu diam karena tidak bisa berkata-kata. Sepertinya kecurigaanku benar. Kamu memang ada affair dengan Mia!" "Gak ada, Rat!" Hadi mencoba memegang bahu istrinya. Ratna lalu menepisnya karena merasa muak. "Aku udah capek sama kamu." Ratna bergegas ke kamarnya. Suara pintu mereka terbuka. Jelita sudah pulang dari kampus. Dia mendengar sekilas pertengkaran antara Ratna dan abangnya. "Assalamualaikum," sapa nya tetapi mereka tidak ada yang menjawab. "Apa yang terjadi, Bang?" tanya Jelita.Hadi hanya diam karena merasa gusar. "Kenapa kamu pulang sore hari?" tanya Hadi. "Aku ada kuliah sampai sore," ujar Jelita. "Bang, tadi Ibu menghubungi katanya nomor handphone kamu t
KUPULANGKAN UANG SUAMIKU 26. **POV RATNAMataku membulat melihat Bang Hadi datang bersama Mia. Tidak hanya itu Mia bahkan menggandeng tangan suamiku. Walau beberapa kali Bang Hadi menepisnya karena merasa tidak enak sudah melihatku. Mengapa dia harus datang bersama Mia? Apakah ini adalah rencana-nya. Aku lirik ibu mertua yang memasang wajah ceria setelah sebelumnya dia begitu ketus denganku saat menyuruh aku untuk mencuci pakaiannya. "Kalian sudah datang? Akhirnya kamu datang bersama Mia juga, Nak." Ibu mengulas senyum kepada keduanya. "Bagaimana keadaan Ayah, Bu?" tanya Bang Hadi yang terlihat cemas. Sesekali dia melirik ku karena merasa gusar. "Begitulah masih dirawat. Ibu berharap tidak terjadi penyakit yang serius dengan ayahmu." "Bu saya membawa oleh-oleh untuk ibu," kata Mia dengan wajah ceria. Dia melirikku seakan mengejekku. "Oh, ya." Ibu kemudian menarik tangan Mia untuk masuk ke ruangan. Sementara aku berada bersama Bang Hadi di luar. Aku sudah sangat geram dengan di
KUPULANGKAN UANG SUAMIKU 40.**PoV Ratna"Bagaimana kondisi Ibu saya, Dok?" tanya suamiku ke Dokter yang memeriksa Ibu mertua. Dokter itu menepuk bahu Bang Hadi seakan memberikan dia kesabaran. Jelita seketika histeris. Aku dan dia berpelukan untuk saling menguatkan. "Maaf, Pak. Kami sudah berusaha semampunya tetapi tetap Allah yang punya kuasa." Dokter itu menghela napas serta turut berduka cita atas musibah yang kami hadapi. Bang Hadi menangis karena kehilangan kedua orang tuanya secara berturut-turut. Kami merasa tidak menyangka atas takdir yang telah terjadi dengan Ibu. Setelah kepergian Bapak, Ibu juga menyusul Bapak. Aku teringat ketika terakhir kali Ibu berkata agar aku memaafkannya. Sebenarnya aku juga memiliki kesalahan kepadanya. Karena mungkin sebagai menantu yang tidak sesuai harapannya. Aku sudah memaafkan Ibu jika dia memintanya. Padahal tanpa meminta nya pun aku sudah memaafkanmu. Aku selalu ikhlas dengan apa yang terjadi di hidupku. Tetapi lewat lantunan doa sem
KUPULANGKAN UANG SUAMIKU 39. **"Apa yang terjadi, Bang?" tanya Ratna ke suaminya sebab wajahnya sudah terlihat pias ketika menerima telepon dari Jelita. "Maaf, Sayang. Sepertinya kita tidak jadi pergi liburan. Kejadian sudah terjadi diluar keinginanku." Hadi terguncang mendengar kabar dari orang tuanya itu. "Kejadian apa? Mengapa kamu seperti sedih gini, Bang?!" Ratna menjadi panik melihat ekspresi wajah Hadi. "Ya, kita harus kembali lagi ke kampung karena Ada berita tidak mengenakkan. Ibu dan Bapak kecelakaan, sekarang di rawat di rumah sakit," kata Hadi dengan bibir yang bergetar. "Iya kah, Bang. Kalau begitu kita harus segera datang untuk melihatnya. Semoga saja kondisinya tidak apa-apa," ucap Ratna meredam rasa takut di pikiran sang suami. "Maaf, Sayang. Aku benar-benar minta maaf," kata Hadi lagi karena sudah menggagalkan hari liburan mereka sekeluarga. "Kenapa kamu minta maaf ini bukan kesalahan kamu, Bang." Ratna memeluk sang suami agar dia tidak merasa bersalah lagi.M
KUPULANGKAN UANG SUAMIKU 38. **"Kamu mau apa?" tanya Ratna saat Hadi sudah mengunci pintu kamar. Tidak ada kasur di rumah kontrakan mereka. Ratna hanya menggelar kasur lipat yang beralaskan ambal biasa untuk dia dan dua anaknya tidur. "Sayang, kamu tidur di lantai?" tanya Hadi pasalnya dia memang tidak pernah masuk ke kamar Ratna karena Hadi hanya datang beberapa kali untuk bersilaturahmi. "Kami pakai kasur lipat. Kenapa kamu bilang gak pake kasur," kata Ratna cemberut. "Rat, maafkan aku. Aku udah banyak sekali nyakitin kamu. Kamu pasti marah dan benci sama aku. Kesalahanku Pasti sangat besar kepadamu." Hadi membelai rambut istrinya untuk memberikan dia kasih sayang. "Lupakanlah. Aku perlahan mencoba untuk memaafkanmu," kata Ratna. "Kenapa uang yang aku beri nggak kamu belikan kasur. Uang itu bebas kamu gunakan untuk keperluan keluarga kita. Aku berjanji akan berubah mulai dari sekarang." "Apakah ini jujur atau hanya obral cinta?" tanya Ratna. "Ini jujur, Sayang. Apalagi yang
KUPULANGKAN UANG SUAMIKU 37. **"Jadi kamu udah berani itung-itungan sama Ibu. Ibu nggak nyangka ternyata kamu orang yang seperti ini. Ibu pikir kamu adalah perempuan yang baik!" kata Ibu ke Mia. Mia mencebik pada mereka berdua. "Ibu pikir? jadi hanya dalam pikiran ibu aja setelah melihat ibu merasa aku jahat, gitu!""Tentu saja. Kamu tidak sepantasnya melakukan ini. Orang tua kamu pasti akan kecewa bila tahu anaknya seperti ini.""Mama aku di kampung tahu kok aku seperti apa. Jadi ibu nggak perlu terlalu mempermasalahkan urusanku! yang penting Ibu bayar aja utang sama aku karena aku memberikannya tidak gratis!" kata Mia lagi dengan sinis. "Halo, Sayang. Ada apa?" seorang pria mendatangi Mia begitu saja. Lelaki itu langsung memeluk Mia dan menunjukkan kemesraan dihadapan ibu dan Jelita. "Siapa dia Mia?" tanya Ibu ketika mereka mengurai pelukannya. "Apa sih, sibuk banget ngurusin urusan orang!" Mia mendengkus ke Ibu. "Jadi seperti ini kelakuan kamu di kota. Ibu sangat menyesal ka
KUPULANGKAN UANG SUAMIKU 36. **Mata Ibu mendelik mendengar penuturan Hadi. Pasti Ratna sudah menaruh guna-guna kepada anaknya itu. "Kamu sadar apa yang kamu ucapkan, Nak? Kamu tahu restu orang tua adalah diatas segalanya. Dulu Ibu kasihan sama kamu karena kamu uring-uringan setelah Mia meninggalkan kamu. Tetapi sekarang ia menjadi janda dan ibu nggak suka dengan Ratna!" kata Ibunya ketus. "Bu, Kenapa Ibu menjadi anak kecil seperti ini? Bukankah bagus Bang Hadi bersama Ratna kembali. Jangan memperkeruh suasana dan menyuruh pasangan berpisah, Bu. Gak baik. Karena pernikahan itu sakral bukan permainan." Jelita menimpali dia menyela perkataan ibunya. Ibu melayangkan pandangan ke Jelita. "Kamu baru aja tinggal di kota. Tetapi kenapa sikap kamu soalnya begini, Jelita? Pakai ngajari Ibu segala kamu pikir Ibu nggak ngerti, Apa!" kata Ibunya ketus gak terima ucapan Jelita. Jelita hanya mendengkus mendengar tutur Ibunya. "Bu, aku lagi sakit. Tolong jangan memperkeruh suasana seperti apa y
KUPULANGKAN UANG SUAMIKU 35. **Mata Ratna melebar melihat kedatangan Ibu mertuanya. Apalagi ketika tangannya masih dipegang oleh Hadi. Ratna dengan kasar menyentakkan nya. "Ibu!" Sahut Hadi ketika Ibunya sudah berada di depannya. Netra wanita paruh baya itu menatap Ratna dengan sengit. Aura ketidaksukaan tergambar jelas dari wajahnya. "Kata Jelita kalian bertengkar. Ibu dengar Ratna akan menggugat kamu ke pengadilan agama. Apakah itu benar?" tanya Ibunya dengan wajah garang. Ratna hanya diam. Karena baru datang saja Ibunya sudah menunjukkan sikap yang begitu tidak bersahabat. Bagaimana bisa dia menyapa dan bersikap baik kepada mertuanya jika sikapnya seperti itu. "Tidak, Bu. Aku dan Ratna akan memperbaiki pernikahan kami. Aku tidak ingin rumah tanggaku hancur karena dengan susah payah membangunnya hingga memiliki dua anak." Hadi menjawab dengan lemah. Ibunya bahkan tidak bertanya bagaimana kondisinya membuat Hadi sedikit kecewa."Ratna! Kamu jawab Ibu. Apakah kamu mau bercerai
KUPULANGKAN UANG SUAMIKU 34.**Mereka berdua berjalan menuju ruangan Hadi. Mia merasa percaya diri karena Hadi akan memilihnya. Walaupun beberapa waktu lalu Hadi marah kepadanya sebab melihat dia sedang manggung dan menggunakan pakaian seksi. Beberapa kali Mia menghubungi Hadi untuk memberikan lelaki itu penjelasan. Hadi juga mengangkat teleponnya dan berkata dia tidak marah lagi. Hubungan mereka tetap baik sebagai saudara. Entah mengapa setelah dicampakkan. Mia masih ingin berjuang karena tidak mau kalah dengan Ratna. Padahal banyak lelaki yang menggodanya. apalagi melihat dirinya yang tampil seksi sangat banyak lelaki yang menginginkan Mia. Tetapi Mia tidak pernah tertarik dengan mereka. Karena tidak ada yang berwajah tampan dan rupawan. Mia Hanya memanfaatkan uang mereka saja. Menemani mereka minum alkohol sampai mabuk lalu mengambil uangnya. Ratna sendiri merasa gusar dengan apa yang dia katakan. Padahal jelas dengan mata kepalanya sendiri dia melihat Hadi dengan Mia di ranjan
KUPULANGKAN UANG SUAMIKU 33. **Jelita terkejut melihat Hadi tiba-tiba tak sadarkan diri. Jelita segera menghampiri Hadi untuk membangunkannya agar segera sadar."Bang kamu kenapa? Bangun, Bang!" Kata jelita. Dia beberapa kali melakukannya tetapi Hadi tetap tidak sadarkan diri.karena panik Jelita lalu meminta bantuan kepada tetangga kiri dan kanan untuk melihat kondisi abangnya. Hingga akhirnya tetangga berdatangan untuk membantu Hadi.selanjutnya Hadi dilarikan ke rumah sakit atas intruksi dari Bapak RT setempat. Setelah mengunci pintu rumah, Jelita mengantar abangnya ke rumah sakit dibawa dengan mobil salah seorang warga.Sampai di rumah sakit Hadi mendapatkan perawatan di salah satu kamar. Dokter mengatakan jika Hadi menderita GERD serta tekanan darah rendah karena berbagai faktor. Hadi kini terbaring lemah di ruang perawatan. Jelita duduk memandangi kondisi abangnya. Jika dipikir-pikir sungguh sangat kasihan melihat dia seperti itu. Mungkin saja Ratna terlalu keras menghukumnya
KUPULANGKAN UANG SUAMIKU 32.**Hadi hanya menatap nanar kepergian istrinya itu. Dia ingin sekali mencegahnya. Tetapi Ratna sudah pergi dengan temannya. Hadi sendiri tidak tahu siapa wanita itu dengan lelaki itu. Sementara di dalam mobil Ratna merasa benar-benar galau. Apakah benar perbuatan yang telah dilakukannya? Apakah dia terlalu keras menghukum sang suami? Tetapi rasa rasanya Apa yang dilakukannya sudah sesuai karena Hadi sendiri yang lebih dulu berbuat salah. "Rat, Bagaimana hubunganmu dengan suamimu?" tanya Winda saat mereka sedang berada di dalam mobil. "Begitulah." Ratna hanya menggantung ucapannya. Winda melirik abangnya yang tengah berkendara. Sepertinya waktu tidak tepat untuk memperkenalkan mereka berdua. Walaupun sebenarnya Ratna sudah mengenal abangnya ketika mereka masih SMP dulu. "Bang Randy apa kabarnya?" tanya Ratna memecahkan kesunyian karena dia tahu mereka merasa tidak enak. "Baik, bagaimana kabar kamu?" tanya nya balik. "Aku merasa baik juga. Kata Winda