KUPULANGKAN UANG SUAMIKU 25. ** PoV AuthorHadi merasa bingung bagaimana ia akan berkilah. Dari mana istrinya mendapatkan foto itu? Apakah selama ini Ratna memata-matai nya?"Dari mana kamu mendapatkan ini, Ratna?""Apakah ini penting Sekarang jawab saja pertanyaanku."Hadi lalu diam tidak tahu mau berbicara apa. "Kamu diam karena tidak bisa berkata-kata. Sepertinya kecurigaanku benar. Kamu memang ada affair dengan Mia!" "Gak ada, Rat!" Hadi mencoba memegang bahu istrinya. Ratna lalu menepisnya karena merasa muak. "Aku udah capek sama kamu." Ratna bergegas ke kamarnya. Suara pintu mereka terbuka. Jelita sudah pulang dari kampus. Dia mendengar sekilas pertengkaran antara Ratna dan abangnya. "Assalamualaikum," sapa nya tetapi mereka tidak ada yang menjawab. "Apa yang terjadi, Bang?" tanya Jelita.Hadi hanya diam karena merasa gusar. "Kenapa kamu pulang sore hari?" tanya Hadi. "Aku ada kuliah sampai sore," ujar Jelita. "Bang, tadi Ibu menghubungi katanya nomor handphone kamu t
KUPULANGKAN UANG SUAMIKU 26. **POV RATNAMataku membulat melihat Bang Hadi datang bersama Mia. Tidak hanya itu Mia bahkan menggandeng tangan suamiku. Walau beberapa kali Bang Hadi menepisnya karena merasa tidak enak sudah melihatku. Mengapa dia harus datang bersama Mia? Apakah ini adalah rencana-nya. Aku lirik ibu mertua yang memasang wajah ceria setelah sebelumnya dia begitu ketus denganku saat menyuruh aku untuk mencuci pakaiannya. "Kalian sudah datang? Akhirnya kamu datang bersama Mia juga, Nak." Ibu mengulas senyum kepada keduanya. "Bagaimana keadaan Ayah, Bu?" tanya Bang Hadi yang terlihat cemas. Sesekali dia melirik ku karena merasa gusar. "Begitulah masih dirawat. Ibu berharap tidak terjadi penyakit yang serius dengan ayahmu." "Bu saya membawa oleh-oleh untuk ibu," kata Mia dengan wajah ceria. Dia melirikku seakan mengejekku. "Oh, ya." Ibu kemudian menarik tangan Mia untuk masuk ke ruangan. Sementara aku berada bersama Bang Hadi di luar. Aku sudah sangat geram dengan di
KUPULANGKAN UANG SUAMIKU 27. **PoV AuthorPerasaan Ratna hancur lebur melihat secara terang-terangan Hadi sedang berduaan dengan Mia. Ratna tahu dia di suruh datang ke sini untuk memanasi. Tetapi tetap saja sakit hati yang luar biasa dia rasakan. "Bang Hadi!" Hanya kata itu yang keluar dari bibir Ratna. "Ratna!" Hadi tak kalah terkejut melihat kedatangan istrinya secara tiba-tiba. Raut wajahnya begitu pias. tubuh Ratna bergetar karena melihat secara terang-terangan penghianatan di depan matanya. "Ratna! Aku bisa jelasin semua ini. Ini tidak seperti yang kamu pikirkan. Tadi Mia jatuh dan kakinya sakit. aku hanya membantu Untuk meringankan sakit pada kakinya!" kata Hadi memberi penjelasan ke Ratna. "Cukup, Bang. Kamu masih bisa beralasan. Padahal aku melihat sendiri dengan mataku. Semuanya sudah jelas sejelas-jelasnya!" Saat itu tangan Hadi memegang Ratna agar tidak kabur tetapi Ratna sudah tidak peduli. Dia menyentak kasar tangan itu. Ratna lalu pergi begitu saja dari Hadi. Dia
KUPULANGKAN UANG SUAMIKU 28.**"Ke mana sebenarnya Mbak Ratna, Bang?" tanya Jelita ke Hadi. Hadi terduduk lemas memikirkan kemana Ratna dan anak-anaknya. istrinya itu sepertinya tidak main-main untuk pergi dari rumah. Padahal Ratna hanya salah paham padanya. "Aku sama sekali nggak tahu. Dia berkata akan pergi meninggalkanku. Aku berpikir dia berbohong pergi dari rumah tetapi sepertinya Ratna tidak main-main dengan masalah ini." "Apa maksudmu, Bang? Apa yang terjadi sebenarnya? Kenapa dia pergi dari rumah?!" Jelita mendatangi abangnya untuk bertanya lebih lanjut apa yang terjadi dengan kakak iparnya. Sebenarnya Jelita sudah merasa cocok dengan Ratna. Pikirannya dulu Ratna adalah istri yang gak berguna. Tetap Jelita salah dalam menilai kakak iparnya itu. Dia hanya termakan hasutan Ibunya dan Mia. "Dia hanya salah paham! Ketika itu Ratna datang ke rumah saat kamu sedang menjaga Bapak bersama Ibu di rumah sakit. Aku nggak tahu apa yang terjadi karena Mia mengeluh kakinya sakit sebab j
KUPULANGKAN UANG SUAMIKU 29. **Mata Ratna membola melihat Hadi ada di sana. Sejujurnya dia malas bertemu dengan suaminya itu. Apalagi maunya? Bukankah Ratna sudah melepaskan dia. "Bang Hadi," cicit Ratna dengan suara parau. Ratna terdiam sesaat tetapi kesadarannya kembali untuk segera pergi dari Hadi. "Mau kemana kamu, Rat?!" tanya Hadi saat Ratna akan bergegas pergi. Hadi memegang tangan istrinya agar tidak lari. "Lepaskan aku, Bang!" Kata ratna dengan gusar. Tentu saja apa yang mereka lakukan dilihat oleh beberapa orang. "Aku hanya ingin penjelasan darimu. Mengapa kau tega lari? Apa yang kau lakukan di luar sana?" Mendengar itu Ratna berhenti meronta. Dia juga mengakui kalau sebenarnya dirinya bersalah karena sudah meninggalkan Hadi begitu saja. Tetapi rasa sakit itu begitu terasa. Dia juga seorang manusia dan wanita yang dikhianati. Mendengarkan pendapat beberapa orang yang mengatakan jika Hadi menikahinya hanya untuk move on dari Mia. Hadi menikahinya hanya untuk lari da
KUPULANGKAN UANG SUAMIKU 30. **Sudah dua minggu Ratna pergi dari rumah. Rumah Hadi terasa begitu lapang dengan tidak adanya anak-anak. Tidak ada Ratna yang cerewet lagi. Biasanya istrinya itu suka mengeluh jika dia pulang kerja."Ratna, apakah sudah kamu masak air mandi ku! Kerjaan kamu cuma main Hape aja!" saat itu Hadi berkata. "Sudah!" jawab Ratna. "Lala ... Jangan berantem dengan adik kamu. Kasih mainan sama Lily!" "Bang. Tahu gak harga minyak naik, telur naik. Semua naik, cabe, tomat dan bawang. Kamu tambahin napa uang belanja aku!" "Bang hari ini kita makan sambal tempe! Semua mahal!" "Jangan letakkan handuk sembarangan. Kalau ngambil bajunya yang bener, Bang. Aku udah setrika!" Hadi merasa merindukan suara-suara dari Ratna. Suara bertengkar kedua anaknya. Mereka sekarang tidak berada bersama dirinya. Kemarin Ratna pergi begitu saja dan dia tidak sempat bertanya di mana istrinya itu tinggal. "Bang, Ayo kita makan. Kamu beberapa hari ini terlambat makan." Jelita mendata
KUPULANGKAN UANG SUAMIKU 31. **Hadi menarik sudut bibirnya. Dia juga mengucek matanya karena melihat Ratna ada di kantornya. "Ratna!" cicitnya. "Istri lu, Bro?" tanya Benny. "Iya," jawab Hadi. Teman-teman Hadi memang tidak terlalu mengenal Ratna. Hadi jarang memposting foto istrinya di sosial media. Jika pun ada yang diposting. Hadi hanya memposting foto kedua anaknya. Entahlah mengapa dia seperti itu?Mungkin dulu menikah karena terpaksa. Sehingga selalu memandang Ratna dengan sebelah mata. Merasa tidak tertarik. Sehingga timbullah perasaan malu untuk memajang foto keluarga di sosial media. "Terima kasih lho, Mbak. Makanan nya enak. Saya bakal pesan lagi nih," kata Bu Tyas ke Ratna. Salah satu rekan kerjanya. Bu Tyas mengeluarkan uang lalu masuk ke kantor setelah mendapatkan bungkusan dari Ratna. "Kalau begitu Aku masuk dulu, Bro. Selesaikanlah masalahmu dengan dia." Benny menepuk bahu Hadi untuk bergegas masuk ke kantor. Dia juga sempat mengulas senyum ke Ratna sebelum masuk
KUPULANGKAN UANG SUAMIKU 32.**Hadi hanya menatap nanar kepergian istrinya itu. Dia ingin sekali mencegahnya. Tetapi Ratna sudah pergi dengan temannya. Hadi sendiri tidak tahu siapa wanita itu dengan lelaki itu. Sementara di dalam mobil Ratna merasa benar-benar galau. Apakah benar perbuatan yang telah dilakukannya? Apakah dia terlalu keras menghukum sang suami? Tetapi rasa rasanya Apa yang dilakukannya sudah sesuai karena Hadi sendiri yang lebih dulu berbuat salah. "Rat, Bagaimana hubunganmu dengan suamimu?" tanya Winda saat mereka sedang berada di dalam mobil. "Begitulah." Ratna hanya menggantung ucapannya. Winda melirik abangnya yang tengah berkendara. Sepertinya waktu tidak tepat untuk memperkenalkan mereka berdua. Walaupun sebenarnya Ratna sudah mengenal abangnya ketika mereka masih SMP dulu. "Bang Randy apa kabarnya?" tanya Ratna memecahkan kesunyian karena dia tahu mereka merasa tidak enak. "Baik, bagaimana kabar kamu?" tanya nya balik. "Aku merasa baik juga. Kata Winda