Share

MEMASUKI RUMAH NANING

"Aku masih ingat! Ini memang rumahnya. Dulu bagus, sekarang kayak enggak berpenghuni. Mana bekas terbakar gitu. Kalau hujan apa enggak masuk airnya, Nak?" tanya Mbok Yumna.

"Pastinya begitu, Mbok. Hampir separuh bangunan yang terbakar. Hahhhh ... bulu kudukku sampai merinding ini, Mas," resah Raisa.

"Ayo kita turun. Mumpung masih jam dua. Satu jam lagi Ashar 'kan?" 

"Iya, Mas Hamaz," sahut Raisa.

"Ayo agak cepat aja!" ajak Delon mengikuti langkah Hamaz. Raisa pun menggandeng Mbok Yumna. 

Kini, Mereka berempat telah berdiri di depan rumah Naning. Lebih tepatnya di luar pagar. Rumah ini benar-benar terlihat angker, suram, dan seperti tak berpenghuni.

Berulang kali Raisa menelan salivanya. Seketika dia merasakan tenggorokkan yang kering dan tercekat.

"Aku bisa merasakan aura yang hampir sama dengan rumah Bu Sapto," bisik Raisa.

"Iya, aku juga, Sa. Bahkan ini tuh kayak jauh lebih seram. Mungkin karena rumahnya yang sudah

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status