Share

SEPERTI MAYAT HIDUP

"Kalau begitu dzikir yang banyak. Takbir, takhmid, berulang-ulang Mbak! Jangan lepas!" tandas Hamaz. 

Namun, Raisa tetap saja merasa khawatir. Pandangannya selalu mengarah ke lantai dua. Ada keinginan yang besar untuk segera naik ke atas sana. Tapi ....

Delon yang melihat Raisa langsug menarik pergelangan tangan gadis itu.

"Ayo, ikut masuk!"

Raisa hanya manggut-mangut.

"Ke lantai duanya, bareng-bareng saja," bisik Delon.

"Iya."

Selepas dari pandangan pada bunga di pintu. Hamaz mulai memutar handle pintu pelan-pelan. Tak bisa dikatakan lagi bagaimana perasaan mereka saat ini. Dada yang terus berdebar-debar. Dengan tenggorokan yang seolah kering mencekat.

Kriiiieeeet!

Suara pintu yang berderit membuat rasa mencekam semakin menjadi-jadi. Tangan Raisa pun tak melepas pergelangan tangan Mbok Yumna sama sekali.

Langkah kaki Hamaz mulai menapaki kamar pengantin yang mulai terbuka. Aroma lembab dan busuk langsung men

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status