Share

Bab 19

Yumna menikmati hotdog itu tanpa menawarkan sedikit pun pada suaminya, padahal Gus Hanan begitu ingin ikut menyantap habis. Sudah lama lelaki itu tidak makan hotdog karena terlalu sibuk mengajar dan belajar.

Rabu besok, dia ada kunjungan ke pondok pesantren menggantikan Gus Qabil mengajar kitab mantik dan balaghah. Sebenarnya dia ingin menolak karena masih belum terlalu fokus, tetapi Fatimah si keponakan salihahnya sedang sakit.

"Mas, besok kita jalan-jalan, ya. Kok aku ngerasa pengen makan bubur yang deket pasar itu loh."

"Besok?" Gus Hanan tampak berpikir. Dia tidak enak untuk menolak ajakan istrinya yang sedang ngidam, tetapi mengajar adalah sebuah amanah yang sulit dia hindari.

Sebagaimana pesan Kyai Sholeh ketika masih hidup bahwa setiap manusia baik laki-laki maupun perempuan harus meluangkan waktu untuk belajar, bukan belajar di waktu luang. Begitu pula jika dia seorang pengajar, jangan meninggalkan amanah itu kecuali jika ada sesuatu yang sama sekali tidak bisa ditunda.

Gus Ha
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status