Share

BAB 34

Keningku berkerut. Apa maksudnya meminta sertifikat rumah ini? Apakah ia ingin menguasai?

"Maksudmu apa, Ris?" tanya Kak Caca, wajahnya sudah tak bersahabat.

"Begini, Kak. Aku tahu dari orang properti, katanya rumah sekarang jadi aset. Gimana kalau aku bantu urus prosesnya?"

"Proses gimana tuh?"

"Jadi, kalau kita taruh sertifikat di sana, nanti nilainya semakin besar. Nah begitu sertifikat masuk, kita pindah ke rumahku."

"Rumahmu yang besar itu, Ris?" tanya Kak Caca, wajahnya berubah menjadi cerah. Begitupun dengan Ibu.

Aku terdiam. Apa maksud Risti? Bisnis macam apa yang menggunakan sertifikat rumah? Kenapa aku baru mengenalnya?

"Jadi gimana, Mas?" tanya Risti padaku.

"Kok kedengerannya seperti gadai ya, Ris?"

"Mas nggak percaya sama aku? Yaudah kalau gitu, aku mending pergi saja, kita putus, dan kamu kembalikan uangku saat ini juga."

Mataku membeliak dibuatnya. Apa? Putus? Nggak! Aku sudah terlanjur cinta dengannya. Bagaimana bisa kami ini putus? Kupegang kedua tangan Risti
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status