Share

Senja di Desa Kudadu

“Kalau begitu mana kulit harimaunya?” Tagih Mada.

“Mada, Romo dan Eyang tidak sempat mengambil kulit harimaunya karena hari sudah malam. Besok saja ya Ngger,” bujuk Macan Kuping.

“Ah, Romo sama Eyang bohong!” Mada masih ngeyel dengan pendapatnya.

Terdengar suara seorang wanita memanggil Mada

“Mada, sudah jangan mengganggu, Romo dan Eyang sedang ada tamu.

Wirota dapat melihat, anak itu walaupun masih kecil namun dia terlihat cerdas dan trengginas gerakannya.

“Anak itu cerdas, dia tahu Romonya bohong,” ujar Wirota sambil tertawa.

Gajah Pagon dan Macan Kuping terbahak mendengar ucapan Wirota

“Ya memang, aku sampai pusing menghadapinya. Kelak setelah cukup umur, dia akan kukirim ke Kasatriyan Majapahit agar dia dapat menggantikan aku yang sudah tak berguna ini mengabdikan diri ke Majapahit,” kata Gajah Pagon dengan nada sedih.

“Ndoro Pagon jangan sedih, anda tetap dapat berbakti kepada Majapahit dengan membangun desa ini agar menjadi desa yang makmur , aman dan tenteram. Apalagi Gusti P
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status