Share

Pertemuan

Ranggalawe telah tiba di rumahnya di Tuban, kedua isterinya Martaraga dan Tirtawati kebingungan melihat Ranggalawe pulang dengan wajah galau.

“Kangmas Lawe, apa yang terjadi dengamu?” Tanya Martaraga.

Ranggalawe tidak menjawab dan langsung menuju ke belakang membersihkan diri.

“Sudahlah, biarkan saja dia nanti setelah makan dan beristirahat baru kita tanyai lagi,” kata Tirtawati.

Sampai pagi harinya, Ranggalawe belum masih terlihat murung, bahkan ketika sarapan dia juga hanya berdiam diri tidak mengatakan apa-apa pada kedua isterinya. Dia hanya meladeni kemanjaan Kuda Anjampiani, anaknya dengan Martaraga yang saat itu masih berusia 3 tahun.

“Anjampiani, pergilah bermain dengan Mbok Mbanmu di luar sana ya,” kata Ranggalawe setelah bermain sejenak dengan anaknya.

Anak itu berlari ke halaman bermain bersama Mbok Mbannya. Tak lama kemudian terdengar teriakan Kuda Anjampiani

“Horeee…kakek datang!”

Martaraga dan Tirtawati buru-buru ke depan melihat siapa yang datang.

“Romo, silahkan masuk,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status