Share

Pemberontak

“Ya, kuil itu masih berdiri utuh, waah megah sekali, lebih besar daripada kuil Bumi Sambhara!” Seru Garung dengan perasaan kagum.

Saat itu mereka berada di puncak kuil, di sekitar mereka orang-orang berlalu lalang memakai baju putih-putih. Saat berpapasan mereka melihat wajah orang-orang itu sangat berbeda dengan wajah orang Jawa pada umumnya. Kulit mereka lebih terang,tubuh mereka rata-rata tinggi semampai, hidungnya mancung matanya berwarna coklat, ada pula yang biru dengan rambut berwarna coklat gelap.

“Duh, Gusti, cantik-cantik sekali gadis-gadis itu,” gumam Macan Garung yang terbengong-bengong melihat gadis-gadis yang berlalu di depan mereka.

Mereka tersenyum melihat penampilan Macan Garung dan Wirota yang aneh. Angin semilir membawa harum bunga Cempaka.

Resi Ajiraga menunjuk ke satu arah

“Lihat ada kereta berjalan tanpa kuda, apa yang menggerakan mereka?” Tanya Garung dengan heran.

Kereta itu lewat di depan mereka, meluncur tanpa suara mesin.

“Resi, dengan apa mereka menggera
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status