Share

Dendam

Wirota tertegun, sampai di sini barulah dia tersadar, Mbok Sinem telah melihat sesuatu yang seharusnya tidak terlihat. Dengan hati-hati Wirota bertanya

“Mbok apa yang kau lihat?”

Mbok Sinem segera menggandeng tangan Wirota keluar rumah lalu berkata

“Jangan makan masakan isterimu, yang kulihat di meja hanyalah daun kering dan cacing. Tadi aku juga melihat Larasati dan anaknya duduk di pojokan. Kondisinya persis sama seperti waktu kami menemukan mereka dulu. Ngger, sebaiknya kau suruh bhiksu itu mendoakan arwahnya agar tidak bergentayangan lagi, Kau juga harus ikhlas menerima kematian mereka agar perjalanan mereka ke alam baka lebih ringan tanpa beban.”

Wirota mengangguk dan tersenyum getir

“Terimakasih Mbok, tapi biarlah untuk malam ini saja aku ingin tetap begini dulu, besok aku akan meminta bhiksu itu untuk mendoakan mereka.”

*****

Malam itu Wirota tidur bersama anak dan isterinya, dia tidak ingin tertidur sampai pagi agar dapat tetap menikmati kebersamaan bersama keluarganya. Wirota
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status