Share

Mata Ketiga

Mereka berdua mengobrol sambil memandang Wirota dengan pandangan iba.

"Aku mau mengatakannya tapi aku tak tega," ujar tetangganya.

"Aku juga tidak berani mengatakannya, terlalu mengerikan untuk diceritakan," kata temannya lagi.

Seorang Bhiksu tua lewat di depan rumah Wirota, tangannya memegang mangkuk tanah liat, ketika lewat di depan rumah Wirota, tiba-tiba langkahnya terhenti dan menoleh ke halaman. Wajahnya berubah, dia masuk halaman rumah dan menegur Wirota

"Amitabha.... Ngger, adakah makanan untukku?"

Wirota berhenti mendorong ayunan, namun tindakannya membuat Gendhis tidak suka, Wajahnya berubah ketika melihat seorang bhiksu memasuki halamn rumah.

"Romo, usir pengemis itu, aku tidak suka dia di sini!" Seru Gendhis dengan marah menunjuk Bhiksu itu.

Wirota tertegun, dia tak menyangka Gendhis berbicara kasar terhadap seorang tokoh agama. Walaupun Wirota beragama Hindu, tetapi dia tak ingin anaknya bersikap intoleran.

"Gendhis, jaga mulutmu kualat kamu mengatai seorang bhiksu sebaga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status