Share

Hukman Buang

Pagi itu Nyai Anabrang datang menghadap Prabu Wijaya

“Gusti Prabu, berikanlah keadilan bagi keluarga kami. Suamiku Kebo Anabrang adalah seorang abdi yang setia, sejak jaman Singasaru dia telah mengabdi kepada Prabu Kertanegara, memimpin ekspedisi Pamalayu, dan akhirnya gugur di Tambak Beras oleh Lembu Sora. Saya selaku janda Kebo Anabrang memohon keadilan bagi suami saya. Saya minta pembunuh Kebo Anabrang diungkap dan dihukum sesuai kitab undang-undang Kutaramanawa Dharma Sastra!”

Tertegun Wijaya mendengar kata-kata NYai Anabrang, dia begitu menyayangi Lembu Sora yang pengabdiannya begitu tulus kepadanya. Jika mengikuti aturan Kitab Kutaramanawa Dharmasastra, maka Lembu Sora terancam hukuman mati. Namun dia juga tak ingin kehilangan rasa adilnya terhadap Kebo Anabrang yang juga abdi setianya.

“Saya memahami perasaan keluarga besar Paman Anabrang yang pastinya ingin mendapatkan keadilan. Baiklah, kami akan segera mengungkap pembunuhnya dan memberinya hukuman!” Ujar Wijaya dengan pera
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status