Share

Sheet 4

Author: Rose Marberry
last update Last Updated: 2021-01-02 22:44:03

Musim dingin sangat menyebalkan, dan sekarang aku harus merapatkan coat, sarung tangan dan dinginnya tetap saja terasa menusuk, walau pakaian sudah berlapis-lapis. Minus 3 derajat, itu yang tertulis di ponselku. 

Dingin membuatku ingin terus berada dalam ruangan, bergumul dengan selimut, tapi tuntutan pekerjaan yang membuatku harus bekerja. Padahal, aku bisa izin satu hari tidak datang ke toko, tapi di rumah juga aku selalu terlihat menyedihkan. 

Aku berjalan menuju ke toko roti walau tokonya sudah terlihat di depanku. Sudah ada pelanggan padahal biasanya pelanggan datang sekitar siang hari. 

Aku mendorong pintu masuk dan melihat Liesel sedang meletakan roti. Pagi-pagi dan aroma roti yang baru keluar dari oven adalah salah satu hal yang membuatku terus datang ke toko roti ini. Mungkin karena passion hingga aku terus melakukan semuanya walau terkadang toko roti sepi, walau sekarang kulihat semakin banyak yang tahu walau toko roti ini tempatnya kecil, terjepit di antara banyak bangunan yang tinggi dan megah. 

"Hi Lisie." Lisie tersenyum padaku. Aku langsung mengambil apron kesayangan dan berjalan ke belakang, melihat Paula yang sibuk memintir tepung. Aku melambaikan tangan padanya dan melihat apa yang dipanggang Lisie. Aku memindahkan bagian atas ke bawah dan bawah ke atas. Dari dalam, ada kaca yang membuat kita bisa melihat bagaimana pelanggan yang masuk, ada lagi pelanggan yang datang. Aku tersenyum, semoga toko kecil ini terus berjalan walau tidak seramai toko roti yang lain. Aku membangun toko roti ini agar mengisi waktu luang, walau kulihat pasarnya bagus sekarang dan memberi peluang agar bisa membangun yang lebih besar dan menambah menu maupun stok. 

Aku mengintip dan napasku berhenti, itu Bryce. Si bajingan datang. Tapi yang membuat napasku hampir putus ia bersama perempuan. Jadi itu alasannya? Hanya karena dia bosan? Apa benar aku membosankan? Aku bersandar di dinding. Lisie masuk. 

"Customer baru mau berjumpa sama owner." Aku mengangguk dan keluar dari ruang pemagangan. 

Bryce berbicara begitu akrab dengan wanita itu. Mungkin mereka sudah lama kenal sebelum Bryce benar-benar mencampakkan aku. Memikirkan ini membuatku ingin meneteskan air mata setiap saat. Tapi aku tak punya kuasa untuk mencegahnya. 

"Begini toko roti kecilmu. Aku penasaran apa benar ada pelanggan. Rupanya sepi." Bryce berdiri di hadapanku dan mengejek. Aku hanya menatap si bajingan ini nyalang siap-siap melemparkan roti ke wajahnya jika mulut jahatnya berbicara yang lain lagi. 

"Bukan urusanmu! Dan aku tidak menerima pelanggan sepertimu!" balasku sengit. Bryce malah tersenyum miring, membuatku benar-benar ingin menamparnya. Tanganku sudah berkedut gatal. Tolong sadarkan aku. 

"Sayang. Lihat, kita diusir." Ya Tuhan laki-laki ini gila! Bryce mengadu pada kekasihnya yang sekarang memandangku sinis. Jadi begitu selera si bajingan ini? Wanita modis pandai merawat diri, bukan wanita rumahan sepertiku. 

"Well. Aku bisa menyebarkan rumor, jika toko roti ini menjual roti berjamur." 

Aku benar-benar mencatat wajah Bryce. Jika ia berani kesini, aku akan mengusirnya. 

"Mind your won business!" 

"It's my business." Bryce malah mengelus pipiku. Bodohnya aku sempat menahan napas dan sempat terlena. Sial! Kenapa aku selalu bodoh jika menyangkut semua sentuhannya. 

"Aku mau pesan yang paling enak." Aku tak menghiraukan Bryce dan pura-pura mengatur roti. 

Aku menunggu Lisie agar ia yang melayani manusia setan ini. Lelah sekali rasanya menghadapi Bryce. Apa laki-laki ini tidak sadar jika aku mengandung anaknya? Bagaimana jika perutku besar dan ia sadar? Tapi aku sangsi Bryce seperti peduli. Si sialan ini takkan peduli padaku. Ugh... Suram sekali nasibku. 

"Lisie! Gantian." Aku terpaksa berteriak karena ingin menunjukan pada Bryce aku tak sudi melihatnya di sini. 

"Roti yang tak layak dan pelayanan yang benar-benar buruk." komentar Bryce. Aku menarik napas panjang, laki-laki sial ini kadang berbicara kenyataan lebih baik aku mengalah dan daripada toko roti kesayangan bangkrut karena si sialan ini menyebarkan rumor yang tak benar. 

Aku mengantarkan roti untuk Bryce dan pasangannya. 

"Aku ingin kita dinner date yang romantis di restoran shusi." 

Keduanya terlihat begitu dekat. Apa pernah Bryce bagaimana hancurnya hatiku sekarang? Apa ia pernah peduli pada bentuk hatiku sekarang? Kenapa ia dengan sengaja ingin memamerkan semua ini padaku? Apa dengan begini Bryce akan merasa puas? Apa Bryce psikopat?

Aku meletakkan roti di hadapan mereka dengan Bryce yang menatapku dan tersenyum mengejek. Mungkin ia merasa menang, ia cepat sekali mendapatkan pengganti. Jika dia ingin bersaing, Bryce salah alamat, aku sedang tidak ingin berlomba dan juga fokusku sekarang memajukan toko kue dan kandunganku. Mungkin aku harus memeriksa besok, karena aku seperti tak peduli pada kandunganku sendiri dan terus merenungi nasib, padahal aku selalu menantikan anakku walau pernikahanku hancur. 

"Kami ingin memesan lebih banyak." Aku menatap Bryce tak senang, tadi ia mengejek rotiku dan sekarang apa? Dasar manusia plin-plan. 

Aku berdiri dan mengambil catatan pada pesanan orang. Walau kali ini ada yang memesan khusus dan banyak. Terpaksa Paula dan Lisie harus lembur, walau aku juga. 

"Mau rasa apa?" 

"Pesan muffin bisa?" Aku melihat Bryce yang terus tersenyum. Toko roti kami tidak membuat muffin tapi mungkin bisa dicoba dan jadi menu tambahan. P

"Iya." Aku menuliskan muffin di sana. 

"Muffin 50. Baggute 70, croissant 100." 

Croissant termasuk menu kami di toko. Aku menuliskan pesanan dan hari yang diminta beserta jam berapa. Aku tidak untuk apa mereka membeli roti-roti sebanyak ini. 

"Itu saja?" 

"Sudahlah, nanti kau tak sanggup membuatnya." Ya Tuhan kenapa dengan Bryce ini? Dia menjawab dengan wajah yang begitu menyebalkan. 

Aku langsung berdiri dan tak perlu terlihat ramah di pelangganku jika ada manusia setan ini. Astaga Skye dia adalah ayah dari anakmu. Aku mengelus perutku berharap Bryce cepat mati, agar anakku tahu dia tak punya ayah. 

Kebetulan ada pelanggan yang membeli jadi aku sibuk melayani pelanggan. Walau Bryce juga seperti enggan meninggalkan tempatnya. Sebenarnya aku berhak mengusirnya ia juga seperti orang pengangguran padahal saat hidup bersamaku ia seolah tak punya waktu karena sibuk terus. Apa benar Bryce sibuk dengan banyak perempuan di sana? Dan saat ia benar-benar bosan ia mencampakkan aku? Apa tak ada alasan lain selain bosan? 

Melihat Bryce di sekitarku membuat hati dan mataku terasa nyeri. Aku izin duluan pulang ke rumah karena malas melihat wajah Bryce. 

Saat aku melewati laki-laki itu, dia tersenyum mengejekku. Harusnya aku melepas boots yang kupakai dan mengetok kepalanya karena kelewat kesal. 

Aku pulang ke flat dan menangis karena kehadiran Bryce yang membuatku makin merasa hina. 

๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ธ

Puas menangis aku tertidur dan mendengar bunyi flat. Siapa itu? Oh iya, aku menitipkan hasil hari pada Paula untuk mengantarkan stelah toko tutup karena jarak flat dan toko roti dekat, hingga aku berjalan kaki kemana-mana. 

"Kauโ€”" suaraku tenggelam dalam lumatan Bryce. Kenapa laki-laki ini tiba-tiba datang dan menciumku? Aku tak dapat menahan serangan, saat Bryce menjatuhkan tubuhku di sofa dan menciumku. Udara di sekitarku langsung terasa panas karena ciuman Bryce dan lidahnya yang menggodaku, aku tak tahan dan membalas ciumannya walau harus bersikap seperti murahan dan orang yang haus akan sentuhan. Karena aku masih mendambakan laki-laki ini. 

Aku menutup mataku, saat lidah kami saling bertaut dan ada bagian yang meminta dituntaskan sekarang. 

Aku langsung berlonjak kaget saat tangan dingin Bryce merayap melewati perutku dan langsung memilin pelan payudaraku. Apa-apa laki-laki ini tahu jika hamil seperti ini payudaraku begitu sensitif? Aku hanya melonjak-lonjak oleh letupan gairah. Padahal tadi aku merasakan kedinginan tapi sekarang aku ingin membuka seluruh pakaianku aku ingin telanjang di hadapan Bryce.

Aku langsung bangun dan melepaskan pakaianku. Bryce bisa mengejekku karena aku langsung menyerahkan diriku begitu saja, begitu murahan sekali. Bryce langsung menyecap payudaraku dan meremasnya. Beruntung belum ada air susunya, jika tidak laki-laki ini bisa tahu. Mungkin setelah ASI sudah keluar, aku harus tegas tapi biarkan kali ini aku menyalurkan kerinduan yang kurasakan pada setiap tidur malamku. Setiap malam aku mendambakan laki-laki ini, mendambakan tubuhnya dan ingin ia memelukku di setiap tidur malamku, walau aku hanya berteman dengan selimut. 

Tangan Bryce menyentuh celah-celah sempit miliknya. Aku hanya menahan desahan yang bisa kubayangkan bagaimana wajahku sekarang. Wajah Bryce terlihat begitu serius sekarang. 

Aku bangun dan menanggalkan seluruh pakaianku, urusan menyesal itu nanti yang penting kebutuhan ini harus dituntaskan sekarang. Sekarang aku sudah pasrah dan berbaring di sofa dengan tubuh telanjang. Wajah Bryce turun me bawah dan menjilati lembah di bawah. Jika aku membayangkan orang lain, aku merasa seperti menjijikan tapi jika Bryce yang melakukan aku merasa seperti seorang wanita yang seluruhnya. 

"Eungh..." Aku melolong keras. Gelombang itu datang, Bryce membawaku hingga ke puncak dan aku merasa sangat seksi sekarang. Laki-laki itu menatapku dengan tersenyum puas. Bryce menjilati bibirnya yang masih ada bekas cairanku. Aku menatapnya dengan napas yang masih terasa berat karena perlakuan Bryce. Bahkan aku melihat ada cairan di hidungnya. 

Aku langsung menarik Bryce dan menghujani dirinya dengan ciuman. Ciuman makin terasa panas. Saat tanganku menggerayangi tubuhnya. Bryce termasuk laki-laki yang banyak bulu dan aku suka mengelus dadanya yang banyak bulu. 

Sekarang kami duduk berhadapan masih dengan wajah yang memanas. Aku yang sudah telanjang bulat dan tak sabar agar Bryce juga telanjang. 

Bryce langsung menciumku saat aku membantunya melepaskan kaos yang melekat di tubuhnya. Lidah kami masih bertautan dan tanganku langsung mencari gesper celananya dan secepatnya meloloskan celana ini. Tidak adil, dia masih utuh dan aku sudah telanjang seperti ini. 

Bryce berhasil meloloskan pakaiannya dan yang terakhir boxer itu. Aku melihat ruangan ini. Dulu Bryce sangat manis dan sering sekali kami bercinta di mana saja. Di dapur, meja makan, di sofa, di kamar mandi. Bahkan nonton TV sambil bercinta atau mungkin TV yang menonton kami bercinta. 

Bryce menggodaku lagi dan meremas payudaraku sebelum ia memasuki diriku dan menghujami dengan gerakan liar yang membuatku hanya bisa mengeluh. 

Aku memeluk Bryce sambil merasakan keenakan. Andai Bryce tidak brengsek, kami akan bercinta setiap saat. Dia pasangan yang pandai memuaskan lawannya. 

Bryce masih menghujami dan terus mencium bibirku. Aku memeluk belakanganya bahkan tak segan mencakar belakang Bryce. Dan ia tak bisa bercinta dengan kekasihnya. 

Sial! Dia punya kekasih kenapa harus bercinta denganku? Tapi aku seolah hilang akal dengan gerakan Bryce yang makin menggila. 

"Bukankah kau punya kekasih?" tanyaku saat gerakan Bryce dalam tempo pelan. Aku mengecup bibirnya dan mengelus-elus belakangnya. Lihat! Tadi pagi aku begitu membencinya dan sekarang tubuh kami menyatu. Aku tak mengerti dengan hubungan yang rumit. Bryce bertingkah aneh, ada saat ia seperti membenciku terkadang ia seperti sangat mengingikan diriku. 

"Kau kekasihku sekarang." bisik Bryce. Sial! Rasanya begitu romantis dan merdu di telingaku. Ingat, kau hanya dipakai setelah ini dia akan mengatakan yang menyakitkan lain. 

"Kau yang membuangku." Aku berbisik pada Bryce. Ia menghentikan gerakannya seperti berpikir sesuatu menggeleng dan kembali bergerak. 

Bryce menggigit telingaku membuatku melengkungkan belakangku dan tubuhku rasanya menggigil karena semua kenikmatan ini. 

"Kamu mau aku tiap hari aku seperti ini." Aku menggigit bibirku. Aku seperti orang munafik, jika aku berterus terang akan sangat murahan sekali di mata Bryce dan ia akan melihat diriku semakin hina, tapi jika aku bersikap munafik aku yang tersiksa karena merindukan semua sentuhan yang ia berikan. 

"Aku ingat, kau dan kekasihmu akan pergi makan malam romantis." 

"Kenapa kau cemburu?" Bryce mencium pipiku. Milik kami seperti mesin otomatis yang tak ada capeknya. Sudah lama sekali aku tidak bermain setelah si bajingan ini benar-benar menghilang kecuali ia mencuri-curi menciumku. Dan aku tak bisa menolaknya. 

"Atau kau mau ikut." Aku menggeleng. Aku bahkan tak ingin mengejar puncak begitu juga Bryce yang seperti betah tubuh kami menyatu dengan membicarakan banyak hal. 

"Tidak Bryce! Hubungan kita selesai, jadi tak ada lagi yang perlu diharapakan. Kau yang mencampakkan aku, tapi kau juga seolah tak ingin melepaskan aku." Bryce bergerak liar dan aku mencampai puncak dengan menancapkan kuku ke punggung Bryce. Ia juga mengejar puncaknya dan aku merasakan begitu banyak cairan hangat yang masuk dalam rahimku. 

Bryce langsung memeluk tubuhku dari belakang sambil mencium pundakku tanpa melepaskan tubuh kami yang masih menyatu. 

"Ahhh.." aku berteriak saat Bryce membalikan tubuhku dan membuatku berbaring di atas tubuhnya yang telanjang dengan penyatuan yang lepas dan banyak cairan yang meleleh di pahaku dan juga perut Bryce sekarang. Aku tak bisa membenci si sialan ini lama-lama jika ia bersikap seperti ini. Bryce seperti bunglon yang berubah-ubah. 

Aku masih bersandar di dada Bryce sebelum aku tal lagi merasakan dada ini dan hanya bisa mendambakan semua sentuhannya. 

Bryce mengelus-elus rambutku dan menyampir rambutku. Apa mungkin hidup kami akan terus seperti ini? 

"Aku harus pulang!" Kecewa. Aku begitu kecewa pada diri sendiri karena terlalu mengharapkannya dan kupikir setelah percintaan panas tadi Bryce akan berubah nyatanya ia hanya menganggapku wanita murahan dan selamanya akan terus seperti itu. 

Bryce bangun dan memakai kembali pakaiannya. Ia tetap seperti sebelum-sebelumnya. 

"Kau benar-benar bersikap seperti ini padaku?" Aku pun memakai lagi pakaianku dengan asal-asalan. Laki-laki itu langsung keluar membuatku ingin melempar Bryce karena kesal. 

"Bryce sialan! Mati aja kau! Kau pikir aku wanita murahan yang hanya bisa kau pakai setelah itu bisa kau buang seenaknya? Enyah kau iblis!" Bryce tak peduli dan terus berjalan ia tidak berbalik saat aku terus berteriak dan memaki dengan semua sumpah serapah. 

Setelah Bryce menghilang aku baru sadar Paula sudah berdiri di depanku. Dan sepertinya Paula tahu cerita hidupku yang menyedihkan. Semoga Paula tidak menceritakan ini pada Mommy.  

Oh Bryce mati saja kau! 

๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ธ

Nulis ditemani cuaca dingin. Jadi bayangin yg hot-hot biar panas ๐Ÿ˜†๐Ÿ˜†๐Ÿ˜†. 

Makasih udah baca. Ikutin terus kisah Skye. 

Oh iya, bentar lagi cerita Kelsea naik. Judulnya Broken Romance boleh dicek ya. 

Kelsea kakak Skye. 

Also, kalian cek nama pena aku. Aku punya 11 cerita seru. Boleh dibaca yg lainnya, aku jamin semua ceritaku seru hehehe ๐Ÿ˜…๐Ÿ˜…๐Ÿ˜…. 

See you๐Ÿ’‹๐Ÿ’‹๐Ÿ’‹๐Ÿ’‹๐Ÿฅฐ๐Ÿฅฐโค๏ธโค๏ธ

Comments (5)
goodnovel comment avatar
Nani Lestari
Ini sdh dicerai tanpa alasan masih mau dicium ditiduri, naif apa bodoh
goodnovel comment avatar
mei niski sitorus
ok mak, aku sikat semuanya mak
goodnovel comment avatar
Herlina
cewek ya terlalu lemah kesel aku
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • KISSING MY EX-HUSBANDย ย ย Sheet 5

    "Masuk saja." Aku memijit kepalaku mendadak pusing, mungkin karena efek berteriak terlalu kencang pada si bajingan itu.Walau aku merasa tak nyaman dengan bau-bau aneh sehabis bercinta atau sofa kami yang terlihat seperti orang habis membajak sawah tapi aku mempersilahkan Paula masuk dan menghitung uang pemasukan hari ini.Aku yakin Paula bisa mencium bau tubuhku yang aneh-aneh. Semoga ia merasa aman-aman saja dan tidak sampai pingsan."Jadi saat pelanggan kita yang datang dengan kekasihnya memberi uang tip yang banyak." Aku mengangguk tak mengerti dengan jalan pikiran si brengsek itu. Bryce memberi uang tip €1000. Akhirnya aku membagi rata bagi Paula dan Lisie walau aku yakin si brengsek itu berikan padaku. Bryce memang jahanam, membuatku terus saja sakit kepala.Dan sekarang, kepalaku terasa makin berdenyut-denyut dan perutku juga ikut berdenyut. Ya Tuhan, apa yang terjadi dengan perutku?

    Last Updated : 2021-01-07
  • KISSING MY EX-HUSBANDย ย ย Sheet 6

    Pesan dari Bryce membuat perasaanku memburuk. Aku bahkan tak mau pulang ke flat karena membuatku terus berpikiran. Akhirnya, aku memutuskan untuk tetap tinggal di rumah Mommy, menghabiskan waktu bersama Kelsea.Aku sedang sarapan walau bangun terlambat, karena tetap terjaga semalaman dan tak bersemangat sepanjang hari.Musim dingin memang membuatku lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, padahal aku tak boleh bermalas-malasan, Mommy selalu mengajarkan kami untuk dispilin, musim dingin bukan menjadi alasan untuk bermalas-malasan."Hari ini Mommy masak soup buntut. Musim dingin kita butuh yang hangat-hangat." Aku tersenyum pada Mommy yang mulai sibuk di dapur. Wanita ini begitu lincah dan tak pernah merasa lelah, setiap hari bolak-balik ada saja yang dilakukan. Mommy bukan orang yang senang untuk berleha-leha, tangannya seolah dibuat untuk terus bekerja. Semangat Mommy perlu dicontoh, walau sekarang aku tak bersemangat sedikitpun.

    Last Updated : 2021-01-11
  • KISSING MY EX-HUSBANDย ย ย Sheet 7

    Kenyataan itu memang pahit. Satu-satunya cara agar tak mengetahui kenyataan pahit itu adalah tidak tahu. Sederhana sekali, tapi fakta ini tak berlaku bagiku. Aku seolah merangkak dan terjatuh dan ditimpakan batu besar dalam tubuhku.Aku meringkuk sedih sambil memeluk tubuhku sendiri. Sebenarnya aku sudah tahu hal ini, entah sudah beberapa tahun yang lalu. Saat itu aku tak sengaja mendengar perkataan Kelsea, Mommy dan daddy. Tapi aku berpura-pura tidak tahu, dan masih menolak kenyataan pahit ini. Walau bagaimanapun begitu faktanya.Aku bukan anak kandung Mommy! Kenyataan ini membuatku berpikir keras hingga aku jatuh sakit. Dan sekarang aku akan sakit jilid ke dua karena luka yang belum sembuh tersebut seolah diangkat lagi ke permukaan dan membuat tubuhku kembali berdarah-darah.Aku memikirkan bagaimana perjalanan sedari kecil, tidak! Otakku dan hatiku menolak keras. Bagaimana saat masih kecil, Mommy selalu menyayangiku sama seperti yang lain, bagai

    Last Updated : 2021-01-12
  • KISSING MY EX-HUSBANDย ย ย Sheet 8 : Aku Membenci Dunia!

    Tubuhku menggigil. Semua masalah ini seolah tak henti datang untuk menyerangku.Aku butuh perlindungan, tapi ... Aku rasa aku sudah gila! Bayangkan, aku malah ingin meminta perlindungan pada Bryce padahal dia yang membuat semua kesialan ini padaku.Ingin aku bilang ke Mommy tentang hal ini, tapi aku juga sedang overthinking. Bagaimana dengan masa lalu orang tuaku. Apa aku bisa disebut cukup dewasa untuk meminta penjelasan Mommy? Apa yang sebenarnya terjadi dengan diriku? Walau hatiku masih merasa sangat sedih sekarang, orang yang sangat perhatian padaku dengan segala kepedulian Mommy tapi ternyata Mommy bukan ibu kandungku. Apa sebenarnya Mommy orang jahat? Ya Tuhan ... Otakku bisa cepat kalau memikirkan ini.Apa aku juga bukan anak kandung Daddy? Daddy memang lebih cuek terhadap anak-anaknya. Bagiku, Mommy wanita luar biasa hingga membuatku bisa bertahan sejauh ini. Bagaimana aku selalu insecure dan overthinking karena para laki-laki menjadikanku

    Last Updated : 2021-01-25
  • KISSING MY EX-HUSBANDย ย ย Sheet 9 : Dua Ibu Kandung

    Sore itu aku pulang! Walau rasanya seperti ingin berlari ke ujung dunia sambil berteriak, di mana keadilan? Kenapa? Kenapa semua ini terjadi padaku?Saat itu sudah hampir pukul 8 aku pulang ke rumah dengan keadaan hati yang hancur. Aku langsung jadi pendiam dan tak menegur siapa-siapa. Mommy, Daddy dan Kelsea bersikap tidak terjadi apa-apa, walau aku bisa melihat raut wajah Kelsea yang menahan kesal."Mommy tadi nelpon kenapa HP-nya mati?" Aku diam dan makan. Masalah ini terasa begitu berat buatku. Apa benar Mommy adalah wanita munafik? Tegakah aku mengatai wanita luar biasa ini?Aku hanya menyedok dua sendok dan langsung pergi. Rasanya benar-benar ingin mengamuk seperti Kelsea, biarkan aku diusir asal tahu kejelasan orang tuaku.Aku masuk ke kamar dan membanting pintu sekuat mungkin dan menangis sebisanya. Bagaimana orang tua yang aku percayai selama ini berbuat seperti ini padaku? Jadi aku ini anak siapa?Aku memeluk seli

    Last Updated : 2021-01-30
  • KISSING MY EX-HUSBANDย ย ย Sheet 10 : Suamiku Mencintai Kakakku

    Daddy pernah bilang, jika sudah dewasa aku akan mengerti tentang nasibku sebenarnya. Tapi saat dewasa dan kurenungi semuanya, rasanya sama sajaโ€”hidupku selalu menyedihkan.Dulu, saat punya masalah dan memikirkan ibu kandung yang tak ada habisnya, ada si bajingan Bryce yang datang mengangguku dan menawarkan pengelaman terbaik, tapi saat ia sudah mendapatkan diriku, dengan mudahnya ia mencampakkan aku seperti bola pimpong.Mengetahui fakta tentang nasibku ada rasa yang membuatku ingin mengamuk dan menanyakan di mana keadilan dunia ini. Saat aku melihat Mommy yang selalu tersenyum di hadapan kami aku ingin berteriak di depan Mommy, kenapa Mommy bersikap seperti ini? Kenapa Mommy melakukan ini semua? Kenapa Mommy seolah terlihat bahagia terus-terusan padahal saat dewasa sedikit mengerti bagaimana rasanya disakitin. Mereka adalah orang tua yang hebat, tapi mereka juga orang tua yang kacau.Aku butuh Kelsea untuk bercerita, tapi aku masih gondok menging

    Last Updated : 2021-02-03
  • KISSING MY EX-HUSBANDย ย ย Sheet 11 : Aku Ingin Hidup Normal!

    Aku benci Bryce dan sekarang aku benci pada saudariku karena sikap mereka yang membuatku makin tertekan.Aku benci dengan perasaan ini!Pagi ini hatiku kembali berdarah-darah melihat pemandangan Bryce dan Kelsea bercanda lagi di toko roti. Sebenarnya mereka punya malu? Atau mereka punya perasaan? Apa Kelsea pernah memikirkan perasanku? Sebagai sesama perempuan, bagaimana orang kesayangan kamu lebih peduli pada orang lain."Mereka akrab sekali." Aku mengelus dadaku, dan melihat Paula yang sudah berada di belakangku dan menegur karena aku malah melamun. Aku sebenarnya sengaja menyibukkan diri di toko roti agar tak terlalu banyak pikir, tapi melihat pemandangan itu membuatku membenci keadaan ini.Aku hanya mengelus perutku, bahkan perutku sudah terasa keras sekarang. Bagaimana mungkin aku akan melahirkan, punya anak dan ayahnya sibuk bermesraan dengan wanita lain.Aku masih mengharapkan si bajingan Bryce, aku selalu bermimpi j

    Last Updated : 2021-02-10
  • KISSING MY EX-HUSBANDย ย ย Sheet 12 : Teror Jilid II

    Kurasa Bryce tidak salah mencintai Kelsea, lihatlah dia kini begitu telaten mengurusku yang tak berdaya di atas ranjang.Terlalu banyak pikir membuat tubuhku kolaps. Akhirnya Kelsea datang merawatku, aku merasa semakin tak berguna seperti ini dan semua kata-kata laknat Bryce terus mengangguku."Mana ada ibu hamil sakit." Aku tersenyum dengan terpaksa. Biarkan Kelsea mengomel apapun tapi dia selalu ada di sini untuk menghiburku, merawatku dan semoga tak ada niat untuk melihat Bryce sebagai laki-laki yang bisa ia minta sebagi pelindung. Hal itu bisa membuatku mati, hanya karena memikirkan mereka aku sampai sakit seperti ini.Kepalaku pusing kebayankan tidur, tapi tak cukup tenaga untuk bangun."Mungkin Skye mau makan apa? Aku yang masak." Aku hanya tersenyum dengan wajah pucat."Aku mau keluar." Kelsea membantuku keluar dari kamar, karena rasanya sudah muak berada di sana. Aku hanya berbaring di sofa, dan Kelsea pergi memasak.

    Last Updated : 2021-02-18

Latest chapter

  • KISSING MY EX-HUSBANDย ย ย END

    Toko roti Skye semakin dibuat besar, toko sebelah yang dulunya menjual minuman, sekarang juga menjadi milik Skye, karena Bryce kembali membelikan untuk istrinya.Wanita itu begitu sibuk mengurus toko roti miliknya, dengan perut buncit ke mana-mana.Ya, setelah hubungannya bersama sang suami kembali membaik, Skye dan Bryce sama-sama mengalah dan mengerti, jika dalam hubungan yang dibutuhkan adalah kerja sama tim. Mereka kompak untuk mengurus Lizzie, bocah itu sudah berusia tiga tahun sekarang."Bumil capek, ya. Biar aku pijitkan." Skye duduk sambil menarik napasnya, sekarang tubuhnya bengkak semua, karena tinggal menghitung hari melahirkan. Dia kesulitan untuk bernapas, walau tetap lincah untjk bekerja.Bryce berjongkok di depan istrinya, sambil memijit telapak kaki Skye yang bengkak semua.Mereka akan punya anak perempuan lagi, dan Skye akan menamai

  • KISSING MY EX-HUSBANDย ย ย Sheet 54: Sweet Revenge

    Mobilnya melaju di Heraut, Perancis Selatan. Dengan pemandangan saluran irigasi memancar, keluar dari titik pusat, layaknya jari-jari sepeda. Ditambah lahan pertanian segitiga menduduki strip sempit tanah antara parit.Sepanjang perjalan banyak disuguhi kebun anggur, yang merupakan produksi anggur terbaik di Perancis.Setiap kebun anggur berbentuk kotak tanpa berhubungan dengan yang lainnya.Bryce menikmati sedikit pemandangan itu, tapi bukan itu tujuan utamanya. Dia akan pergi menemui seseorang yang spesial. Laki-laki itu tersenyum miring, tidak berjumpa dengan sang tuan rumah.Sama seperti rumah-rumah yang lain, dia menaikkan kacamata hitam memastikan jika matanya tidak salah melihat di depan. Bryce menarik napas panjang. Tungkai kakinya berjalan dengan mantap menuju rumah yang dia tuju, butuh berjam-jam agar bisa sampai di sini.Bryce mengetuk pintu san

  • KISSING MY EX-HUSBANDย ย ย Sheet 53: Kejutan

    Dia punya keluarga yang utuh, keluarga yang harmonis. Skye tersenyum melihat interaksi keluarganya, hatinya menghangat dan diisi dengan kebahagiaan.Lizzie semakin besar menjadi anak yang sangat pintar. Bayi itu sedang bermain bersama Verena, walau berisik ternyata Verena sangat suka dengan anak kecil."Nampaknya kau bisa punya anak sekarang." ucap Asher pada Verena yang menatap adiknya."Bersama Mark." tambah Asher. Verena langsung mengeluarkan jari tengahnya pada Asher yang sudah terpingkal-pingkal, mereka sangat suka saling mengejek.Verena mencium pipi Lizzie, dan mengajak bertepuk tangan."Ouch, aku akan menjadi aunty kesayangan." Verena kembali memeluk Lizzie, dan menggelitik perut bayi itu yang membuatnya tertawa lucu dengan suara khas anak kecil yang menggemaskan.Keluarga heboh ini sedang bersantai, semenjak Bryce

  • KISSING MY EX-HUSBANDย ย ย Sheet 52: Melangkah Menuju Masa Depan

    Skye berharap sekarang adalah hujan, petir, badai, angin besar, agar hidupnya makin menyedihkan. Dia berjalan tanpa tujuan, dan tanpa sadar roda empat itu berputar ke tempat yang dulu sangat dia benci, kuburan Alicia.Skye terdiam beberapa saat, udara dingin menusuk kulitnya tapi dia masih terdiam di sana, menimbang akan turun dari mobil atau tidak, jujur saja sekarang dini hari, pukul 03 dini hari, lewat 21 menit, hanya orang gila yang datang kuburan pada dini hari. Skye berada dalam tahap hopeless.Skye menarik napas tak ikhlas, mencabut kunci mobil, merapatkan coat dan turun dari mobil, dengan cahaya senter di ponselnya, Skye memasuki pekarangan kuburan itu mengendap-endap jangan sampai dia menginjak ular atau binatang berbahaya yang lain. Ketika kakinya menginjak daun-daunan kering, Skye berdiri sebentar melihat keadaan sekeliling, setelah memastikan aman dia melanjutkan langkahnya.Ketika langkah k

  • KISSING MY EX-HUSBANDย ย ย Sheet 51: Pergi Tanpa Tujuan

    Skye tak ingin merepotkan orang tuanya, dan tidak menceritakan apa yang sebenarnya terjadi antara dirinya dan Bryce. Dia percaya laki-laki itu akan kembali, walau penantian itu telah berakhir, Bryce tidak muncul walau sudah dua minggu.Skye menghibur dirinya dengan terus mengajak Lizzie jalan-jalan.Kali ini Skye mengajak Lissie, walau dia sempat membenci Lissie karena Paula pada akhirnya Skye lebih terbuka, mengalahkan semua egonya demi kebahagiaannya.Rothenburg adalah salah satu kota abad pertengahan yang terbaik di Jerman. Dan hari ini adalah destinasi Skye dan Lissie, Skye ingin punya teman selama perjalanan. Ibunya sedang sibuk, Verena dan Asher sekolah. Setelah menyadari, Skye tahu dia tak punya banyak teman.Rothenburg juga disebut sebagai kota kartu pos, mulai dari museum yang mengkhususkan diri dalam elemen kriminal hingga mainan dan boneka.Wala

  • KISSING MY EX-HUSBANDย ย ย Sheet 50: He's Gone

    "Aku benar-benar jadi malaikatmu selama ini. Kau seharusnya memanggilku bidadari.""Baiklah, bidadari." jawab Skye dengan terpaksa sambil memutar bola matanya malas. Kelsea tertawa sambil membawa saudarinya dalam dekapan."Aku tanpamu butiran rinso." bisik Skye lagi, sambil mengejek Kelsea balik. Kelsea kembali tertawa."Setelah ini, kau harus menikah." pesan Skye, Kelsea kembali tersenyum, mereka saling melepaskan pelukan. Bryce hanya memperhatikan dua wanita itu berinteraksi, kasih sayang dan kerukunan kedua wanita itu tak pernah pudar, walau mereka sudah dewasa dan punya kehidupan masing-masing."Aku menikah, dan kau harus memberi aku keponakan lagi. Lizzie harus punya adik." Kelsea menyipitkan sebelah matanya ke arah Bryce, senyum laki-laki itu langsung mengembang."Kau tenang saja, itu bisa diatur." jawab Bryce tanpa dosa, memasang wajah tak bersalah sama sekali. Rasanya Skye ingin memukul kepala laki-laki itu den

  • KISSING MY EX-HUSBANDย ย ย Sheet 49: Menerima Kenyataan

    Skye jelas masih menyimpan dendam, dan juga benci pada mantan suaminya, tapi melihat Bryce yang sekarang membuatnya meleyot.Wanita itu masih terdiam, mengganti popok Lizzie, sesekali ekor matanya melirik pada Bryce yang sedang menyusun makanan di atas nakas. Keduanya sama-sama terdiam. Suhu tubuh Lizzie menurun, satu atau dua hari lagi, Lizzie bisa diizinkan pulang."Sudah pukul 9, kau sarapan dulu." Skye mencari di mana keberadaan jam dinding, benar jam bundar itu menunjukkan pukul sembilan lewat dua puluh menit, sudah lewat waktu yang banyak.Skye melihat banyak roti, berserta selai, sosis, dan juga madu serta jus."Kau sarapan saja, biar aku yang menyuapi Lizzie." Skye masih terdiam, tapi juga dia mendekati nakas sambil menarik kursi.Skye mengolesi roti dengan selai yang sudah Bryce siapkan, wanita itu melirik ke arah mantan suaminya yang begitu telaten menyuapi Lizzie, dan bayi itu mau makan. Wajah Lizzie masih l

  • KISSING MY EX-HUSBANDย ย ย Sheet 48: End Game

    Skye berlari dengan terburu-buru, walau sekarang sudah malam, tapi kata Baginda Ratu Lizzie langsung dibawa ke dokter. Wanita itu begitu panik, bayi kesayangannya tak pernah sakit serius."Skye!" Skye tidak peduli dengan teriakan itu, dia terus berlari, dan mencari di mana Lizzie. Skye buru-buru mengambil ponselnya, dan menelpon ibunya."Di ruangan mana?" tanya Skye berdiri, masih berusaha untuk mengatur napasnya.Wanita itu langsung menuju ruangan yang dimaksud, dan tanpa sadar membuka pintu ruangan begitu kuat, yang mengundang suara keras, dan membuat Lizzie terkejut dan terbangun.Tubuh Skye mendadak lemas, melihat bayinya berbaring tak berdaya, tak bersemangat seperti Lizzie yang biasanya."Baby, I'm so sorry. Mutter harusnya menjaga kamu." Tubuh Lizzie diberi infus karena kekurangan cairan. Bayi itu mengalami demam tinggi, dan mencret.Skye menangis, tak tega melihat kondisi Lizzie yang begitu lemas.

  • KISSING MY EX-HUSBANDย ย ย Sheet 47: New Bryce

    Lizzie sedang dideportasi, dan bayi itu seperti senang saja berpisah dengan ibunya. Lizzie anak yang manis.Skye menanti makan malam romantis ala mereka, dengan chef terbaik Bryce. Wanita itu mematut dirinya di depan cermin. Skye meyakinkan dirinya untuk bahagia sekarang, cukup sudah dia menderita selama ini.Rambut panjangnya sengaja dia ikat malam ini yang menampakkan leher jenjangnya. Skye merasa seperti kembali menjadi seorang gadis yang malu-malu pergi berkencan, walau dia senang Lizzie hadir untuknya.Skye keluar dari kamar, dan dia melihat Bryce sudah sibuk di dapur sedari tadi."Apa yang bisa kubantu?" Bryce yang sedang mengupas kentang hanya terdiam. Laki-laki itu begitu cepat kerjanya."Sebenarnya, aku sedang menghitung berapa nutrisi dalam makanan ini." Skye hanya menyipitkan matanya. Random sekali laki-laki ini."Kenapa dengan nutrisi?""Aku hanya menghitung, agar apa yang masuk da

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status