Share

Bab. 78

“Kak, itu kayanya mama Liana, Ya?” Sawitri mengguncang pelan bahu Safiya kemudian menunjukkan ke arah poli anak. Tampak Liana yang sedang duduk memangku Eldrik yang menggunakan bye bye fever di dahinya.

“Iya, itu mama, Bunda. Sama adek Edrik kayanya,” sahut Safiya mengikuti arah pandangan ibu sambungnya.

“Ayo kita sapa!” ajak Sawitri. “Mas, itu mbak Liana kayanya anaknya lagi sakit,” ucap Sawitri lagi.

Kemudian Safar berbalik dan melihat mantan istrinya itu sedang duduk memangku anaknya. Namun ia tak melihat Daren. Apa suami Liana itu tak menemani?

“Nggak ambil nomor antrian dulu ka, Sayang? Biar nggak terlalu jauh dapatnya,” tanya Safar mengingat waktu hampir siang. Pria ini juga sebenarnya tak enak menyapa Liana bila suaminya tak ada. Meski ada Sawitri namun ia merasa lain saja. Meski mengatakan sudah tak ada perasaan apapun, namun namanya dua manusia dewasa pernah bersama di masa lalu pasti tetap ada rasa lain. Entah itu perasaan suka yang masih tersisa, atau perasaan kecewa dan be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status