Share

Part 81–Rindu

Kehilangan Alva benar-benar mempengaruhi mental. Aku serasa hampir gila jika semua orang di sekitarku tidak memberikan dukungan dan semangat.

Benar. Ini memang sudah menjadi takdir-Nya, tapi tetap saja sangat menyakitkan. Apalagi Alva perginya dengan cara seperti itu. Membuat hati ini hancur lebur karena merasa bersalah sudah membiarkannya pergi.

Andai saat itu aku juga ikut ketika Alva memintanya, mungkin kami bisa bersama di detik-detik terakhir. Andai waktu bisa diputar, akan kucegah Alva dan Bang Leon pergi.

Sekarang, semua terasa hampa. Tak ada celotehan dan tawa lucu dia lagi yang biasanya menghiasi rumah ini. Sepi.

Seminggu setelah kepergian Alva, aku masih saja murung dan lebih banyak menghabiskan waktu di kamar. Berbaring sambil memeluk dan menciumi selimut yang biasa dipakainya. Pun memeluk erat mainan robot kesayangan Alva pemberian Bang Leon.

"Alva ... mama rindu," lirihku sambil terisak memandangi fotonya di layar ponsel.

"Sayang ...."

Lekas kuseka air mata, lalu kembali
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Kentang. Kunnyit9007
ko doble kata2nya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status