Share

bab 20. Berkelahi dalam Penjara

Motor Sumi menabrak tukang es cendol itu. Dan dia terjerembab mencium aspal. Sumi berusaha bangkit berdiri dengan susah payah. Tapi kakinya keseleo.

Begitu pula gerobak es cendol yang ditabraknya menjadi terguling. Seluruh isinya, mulai dari toples kaca isi cendol, cincau, gula merah, dan baskom besarnya berisi santan tumpah dan berhamburan di jalanan.

"Astaghfirullah, Mbak kalau naik motor hati-hati dong. Ini gimana dagangan saya," keluh pria pedagang es cendol itu.

Ia kebingungan dan mengusap keringatnya dengan handuk kecil yang tersampir di lehernya, mengamati barang jualannya yang tak bisa diselamatkan.

Sumi terdiam dan mengambil ancang-ancang untuk lari saat melihat Arif dan beberapa lelaki yang mengejar nya sudah mendekat.

"Mbak! Ganti rugi, Mbak!"

Sumi terus berlari dan tidak menghiraukan teriakan pedagang es cilok itu.

"Astaghfirullah, kok ada perempuan seperti itu! Keterlaluan sekali. Awas ya Mbak, semoga perbuatan jahatmu dibalas oleh Allah setimpal!"

Beberapa orang te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status