Share

Part 48B

"Maaf Sayang, dadakan. Dea ngerti ya, Daddy harus pergi sekarang." Tian mengecup punggung tangan Dea sambil tersenyum kemudian beralih ke pipi.

Sementara Ressa tidak berkomentar duduk di tempat tidur. Deandra melirik Bubanya yang terlihat sendu.

"Daddy berangkat berapa lama?" Tanya Dea yang terpaksa menyetujui daddy-nya pergi.

"Dua minggu, bantu hibur Buba Sayang. Temani Buba tidur juga ya." Pinta Tian, putrinya itu sudah bisa diandalkan untuk menjaga sang istri.

"Hati-hati Daddy, aku akan jaga Buba." Deandra tersenyum mencium pipi Tian lalu mendekati ibu sambungnya yang betah membisu.

"Buba, jangan sedih. Kita sarapan dulu yuk, biar dedek sehat." Dea menarik lembut tangan Ressa agar mengikutinya.

Tian juga menggiring di belakang sambil menyeret koper. Dia berpamitan pada orang rumah dan ibu mertuanya.

"Senyum Sayang, biar Mas tenang ninggalin kamu." Bisik Tian, ia pasti sangat merindukan aroma tubuh istrinya ini.

Ressa menarik kedua sudut bibirnya secara paksa. Menyunggingkan senyu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status