Share

Part 16

Penulis: Ai Sheeka
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-29 08:00:31

Di ruang tunggu, Aruna terdiam seribu bahasa, duduk dengan jarak hanya tiga kursi dari Denis. Hira dan Erfan telah pulang duluan, meninggalkan Aruna dan Denis dalam ketegangan. Kaos lengan pendek yang dikenakan Aruna tidak mampu menahan dinginnya malam yang menusuk tulang.

"Aru, masuk!" perintah Denis dengan nada dingin dan tidak bersahabat.

Aruna mengerjap-ngerjap, terkejut dengan nada suara Denis yang tiba-tiba berubah.

"Lo mau mati kedinginan di luar, hah!" Ujar Denis karena Aruna tidak bergerak. Sebenarnya kasihan pada Aruna, tidak seharusnya dia marah-marah dengan perempuan itu. Tapi emosinya kadung memuncak.

Aruna mengangguk dengan kepala tertunduk, langkahnya ragu menuju ke ruangan Ressa. Dinding ruangan yang kaku dan suara bisikan angin seolah mampu menyadarkannya bahwa keputusan yang akan diambil sangat berat. Namun, begitu melihat keadaan Ressa yang terbaring lemah di brankar pasien, ia yakin bahwa inilah jalan terbaik untuk mereka.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Faidah Waidah
gila di Tian katanya gak akan nyentuh aruna eh malah dia asik"an bercumbu dengan aruna sampai ressa keguguran dia tidak tahu biadab memang
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • KEPONAKANKU ANAK DARI SUAMIKU    Part 17

    Denis mengantarkan Aruna ke rumahnya setelah meninggalkan rumah sakit tempat Ressa dirawat. Begitu sampai, ia membantu Aruna masuk ke dalam rumah dan mendudukkan perempuan itu di sofa ruang tamu. Terlihat wajah Aruna yang murung dan lesu, tak ada sepatah kata yang terucap dari mulutnya sejak mereka meninggalkan rumah sakit.Denis bergegas menuju dapur, mengambilkan segelas air putih dan membuatkan roti bakar untuk Aruna. Ia berusaha membuat suasana menjadi lebih ringan, meskipun ia tahu perasaan Aruna sedang sangat terpuruk."Makan dulu, baru menangis," ujar Denis sambil memaksa Aruna makan roti bakar yang dibuatnya. Ia menyuapkan roti itu ke mulut perempuan yang saat ini sedang melamun, berusaha membangkitkan semangatnya.Perlahan, Aruna mulai membuka mulutnya dan menerima suapan roti yang disodorkan oleh Denis. Mata perempuan itu tampak berkaca-kaca, namun ia mencoba menahan air matanya agar tidak jatuh. Entah apa yang sedang dirasakan saat ini. Seperti

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-29
  • KEPONAKANKU ANAK DARI SUAMIKU    Part 18A

    "Jangan berbicara seperti itu lagi, Honey." Ujar Tian sambil memohon, kenapa istrinya ini kepala batu sekali. Ia jadi kehabisan cara untuk membujuk."Sudah tidak ada lagikah rasa cinta kamu buatku, Sa. Tidak maukah kamu melihat perjuanganku sedikit saja. Jujur, aku lelah Sayang.""Kalau lelah, dilepaskan, bukan bertahan." Ressa menanggapi dengan santai. Tian meringis, istrinya ini benar-benar kepala batu ternyata. Lelaki itu tidak menjawab, kembali menyandarkan kepalanya di bahu Ressa sampai tertidur. Dia tidak bohong ketika mengatakan lelah. Badannya memang sangat lelah.Ressa menoleh setelah lama tidak ada suara, hanya terdengar suara napas yang berhembus teratur. "Astaga tidur," desisnya. Membaringkan perlahan tubuh Tian ke sofa, lalu membenarkan posisi kakinya, setelahnya ia mencari Hira."Ra ada kompresan, badan Tian panas.""Hm, ada." Ressa mengikuti Hira yang berjalan menuju dapur setelah mengambilkan handuk kecil."Masih mau bertahan sama Tian?" Tanya Hira serius sambil men

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-30
  • KEPONAKANKU ANAK DARI SUAMIKU    Part 18B

    Tian memegangi kepalanya yang terasa lebih berat. Menyingkirkan handuk kecil yang ada di keningnya."Sayang, kenapa menangis?" Ia bangun mendekati Ressa, mata perempuan itu masih berair. Bodohnya Tian bertanya seperti itu, jelas-jelas istrinya menangis sebab dirinya."Pulang yuk Sayang, kita istirahat di rumah." Tian duduk di samping Ressa, menariknya dalam pelukan. "Seberapa banyak pun aku mengucapkan maaf itu pasti tidak akan bisa menebus semua salahku. Tidak dapat mengembalikan anak kita. Aku rela dibenci seluruh dunia asal kamu tidak ada di dalamnya. Aku mencintaimu Ressa Azkia, istriku tersayang."Tian menempelkan pipinya pada Ressa, hatinya ikutan seperti dicabik-cabik melihat Ressa yang menangis dalam diam."Ayo pulang," Tian merangkul Ressa, menuntunnya ke mobil, syukurlah tidak ada penolakan. Dia akan belajar sabar lagi menemani patung hidupnya ini. "Maaf gak bisa gendong, badanku lemas." Ucapnya saat memasangkan sabuk pengaman.Tian membawa Ressa pulang ke rumah. Alangkah te

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-30
  • KEPONAKANKU ANAK DARI SUAMIKU    Part 19A

    "Daddy, Tante Ressa juga ada di sini!"Suara anak remaja perempuan itu mengalihkan perhatian mereka semua."Dea kita pulang, Sayang." Ajak Aruna pada putrinya."Aku mau pulang kalau Daddy ikut pulang!" Deandra masuk ke dalam rumah mendekati Tian. Lelaki itu menyambutnya dengan pelukan hangat dan kecupan di kening, mencoba menenangkan putrinya."Daddy sakit!" Pekik Deandra, menatap wajah pucat ayahnya yang terlihat lemas. "Ayo kita pulang, Dea obati di rumah."Ressa semakin membenamkan wajahnya pada sang ayah, tidak tahu apalagi yang akan terjadi setelah ini. Dea mungkin akan sangat membencinya. Ia sudah cukup lelah dengan semua drama yang ada dalam rumah tangganya ini."Ayah temani Ressa di kamar, mau?" lirih Ressa sangat pelan. Matanya tidak menangis, hanya hatinya yang menangis pilu. "Iya Sayang," Amrin menuntun putrinya ke kamar melewati Tian yang sedang memeluk Dea. "Mulai sekarang Ayah akan menemani kamu," Amrin mendudukkan Ressa di sisi tempat tidur."Aku sudah besar Ayah, ti

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-30
  • KEPONAKANKU ANAK DARI SUAMIKU    Part 19B

    Tian kembali ke kamar setelah ayah mertuanya pulang. "Sayang, sakit?" Tanyanya seraya meniup-niup pipi Ressa yang memar lalu mengecupnya."Sakitnya di sini," Ressa meletakkan telapak tangan Tian di dadanya. Sudah lama Tian tidak melihat tingkah manja istrinya ini."Coba sini aku lihat, berdarah gak, biar aku obatin." "Gak usah modus, aku masih marah sama kamu." Ressa menyingkirkan tangan yang bisa saja berbuat nakal.Tian menyengir lebar, sampai kapan harus puasa dengan istri mudanya ini. Sepertinya masih lama lagi waktu berbuka, mengingat rentetan kesalahan yang dilakukannya."Aku haus," Ressa beranjak ke dapur. Sebenarnya hanya untuk menghindari suaminya. Ia mengambil air putih dan membawanya ke meja makan sambil membelai pipi kirinya yang sedikit nyeri. Nyeri yang lebih banyak bersarang di dalam dadanya. Ressa membenamkan wajah di meja. Bisakah ia bertahan lebih lama lagi dan menyelamatkan rumah tangganya ini. Rasanya terlalu lelah hidup seperti ini.Tian yang masih berada di kam

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-30
  • KEPONAKANKU ANAK DARI SUAMIKU    Part 20A

    Deandra sedang duduk di sudut ruangan dengan wajah cemberut dan kedua lengannya bersilang di dada. Denis yang baru saja tiba di rumah Aruna langsung mencoba mendekati Dea yang terlihat merajuk. Ia mendapat tugas untuk membujuk anak itu."Dea mau ikut Om, Sayang," ujar Denis dengan lembut, berusaha melembutkan hati gadis beranjak remaja tersebut.Namun, Deandra hanya menggeleng malas, membuang wajahnya dari Denis, seolah menunjukkan bahwa ia tidak ingin berbicara dengan siapapun.Denis tidak menyerah, ia melangkah mendekati Dea dan dengan hati-hati memindahkan gadis itu ke pangkuannya. "Ada apa, hm?" tanya Denis dengan nada suara yang penuh kelembutan, berusaha mencairkan suasana."Mau cerita sama Om sambil makan cokelat?" lanjut Denis sambil mengeluarkan sebungkus cokelat dari saku jasnya. Untung saja dia telah menyiapkan cokelat sebagai 'senjata' untuk menghadapi Dea."Kenapa istri Daddy harus Tante Ressa? Kata orang ibu tiri itu jahat,

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-31
  • KEPONAKANKU ANAK DARI SUAMIKU    Part 20B

    Di dalam kamar Tian tersenyum dengan kedatangan Dea kembali ke rumahnya. "Sini Sayang," panggilnya.Dea mendekat duduk di sisi ranjang samping Tian dengan wajah ditekuk."Maafin Daddy gak jujur dari awal ya, Sayang. Daddy cuma gak mau Dea kecewa. Maaf juga kalau Daddy nanti gak bisa terus sama Mommy." Tian menggenggam erat tangan putrinya."Daddy sayang sama Dea, kalau Dea mau, Dea bisa tinggal di sini sama Daddy, Sayang.""Dea gak mau tinggal sama Tante Ressa!!" Tolak Dea lantang. "Dea mau tinggal sama Daddy, tapi gak ada Tante Ressa!" Lanjutnya dengan wajah mengeras.Tian mengelus kepala Dea dengan sayang, "kenapa?" tanyanya lembut.Ressa yang ingin masuk ke kamar samping tidak sengaja mendengar penolakan Dea. Ada goresan-goresan kecil yang menyayat hatinya, menimbulkan rasa perih."Dea gak suka Tante Ressa yang jadi istri Daddy!" Tukas Dea."Dea, Mommy gak pernah ngajarin gitukan!" Tegur Aruna yang berdiri di

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-31
  • KEPONAKANKU ANAK DARI SUAMIKU    Part 21A

    Tian terpaksa melepaskan Deandra dari pelukan, menangkap pinggang Ressa agar tidak pergi meninggalkannya. Keduanya sama-sama penting, tapi membujuk istrinya ini sedikit lebih sulit."Enggak, kamu gak perlu berkorban apapun lagi untuk Dea. Kita akan sama-sama, please, jangan pergi, Honey." Mohon Tian dengan suara yang terdengar parau."Sayang, jangan pergi!" lirih Tian kembali memohon."Kita bisa membujuk Dea pelan-pelan, jangan pergi Sayang, jangan seperti ini." Pria itu tidak tahu lagi bagaimana cara membujuk istrinya ini. Padahal tadi sudah mau menurut, sekarang menjadi kacau lagi karena penolakan Dea."Lepasin Tian," Ressa menyingkirkan tangan Tian dari pinggangnya. Tidak sanggup melihat tatapan sendu keponakannya itu.Tian menggeleng pelan, "enggak, nanti kamu kabur, aku nggak mau kamu tinggalin lagi." Gumamnya semakin mengeratkan pegangan di pinggang sang istri.Denis mendekati Dea yang kembali tergugu karena sang ayah lebih

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-31

Bab terbaru

  • KEPONAKANKU ANAK DARI SUAMIKU    Part 52C (TAMAT)

    "Haid," jawabnya pelan."Oh, ayo Mommy temani ganti di kamarmu."Deandra mengangguk kecil. Aruna paham, putrinya itu baru kedatangan tamu pertama kali tidak memiliki persiapan apapun."Mas, aku temani Dea ke kamar dulu." Ijin Aruna, setelah mengambil stok pembalut di lemarinya.Denis mengangguk, setelah ibu dan anak itu pergi ia menghela napas panjang. Mereka harus memperhatikan Deandra lebih ekstra lagi. Ia takut Azmi tiba-tiba datang menemui Dea lagi dan melakukan hal yang di luar batas."Mommy, perutku sakit." Rengek Dea setelah keluar dari kamar mandi. Ia langsung berbaring di tempat tidur."Mommy ambilkan obat pereda nyeri ya Sayang." Baginya mungkin hal seperti itu sudah biasa setiap tamu bulanan datang. Tapi tidak untuk gadis yang baru menginjak remaja itu."Dea kenapa Ru?" Tanya Tian yang melihat Aruna terburu-buru keluar dari kamar putrinya."Sakit perut Mas karena baru pertama haid," jawab Aruna cepat."Haid?" Tian melongo, putri kecilnya sudah haid. Itu artinya Dea bukan ana

  • KEPONAKANKU ANAK DARI SUAMIKU    Part 52B

    "Mulutnya, gak dikasih saringan!!" Seru Denis geram pada perempuan yang baru brojol itu. Salah-salah itu akan menjadi pemicu perdebatan diantara dengan Tian."Aku bukan kelapa yang harus disaring dulu untuk mendapatkan santannya Denis.""Terserah kau saja, asal kau bahagia." Gumam Denis jengkel."Kenapa jadi sewot sih, cukup ibu hamil yang sensitif. Bapaknya jangan!" Oceh Ressa semakin menjadi-jadi, seperti tidak baru selesai melahirkan."Urus istrimu itu Tian, bikin kesal aja!" Gerutu Denis keluar dari kamar."Hei, aku adik iparmu jangan semena-mena!" Teriak Ressa.Denis mengendikkan bahu tetap pergi dari kamar Tian."Sayang, mulutnya baru dijahit loh, masih bisa nyinyir aja." Tegur Tian dengan kekehan."Maass, kamu gak jelas!""Kalian semua yang gak jelas. Dea jadi pusing!!" Gumam Deandra melerai perdebatan unfaedah itu. Sebenarnya apa yang mereka permasalahkan. Hanya candaan Daddy yang tertukarkan. Kenapa Daddy-nya yang satu itu jadi sewot.***"Kenapa jadi sewot sih, Ressa cuma be

  • KEPONAKANKU ANAK DARI SUAMIKU    Part 52A

    "Daddy, Mommy sakit apa?" Sambut Deandra.Denis baru pulang memeriksa Aruna sesuai saran sang ibu mertua. Pria itu membawa Dea duduk terlebih dahulu sebelum memberitahunya. Ia khawatir anak gadisnya ini merasa terabaikan."Mommy hamil Sayang, Dea gak papa." Ucap Denis pelan menggenggam tangan putrinya."Dea gak papa, malahan senang mau punya adik lagi." Jawab Dea dengan senyuman ceria. Aruna menghela napas lega. Tadi sangat khawatir saat dokter memberitahu kalau dia positif hamil. Ia tidak ingin putrinya itu merasa terasingkan dan dibeda-bedakan kasih sayang saat memiliki anak dari Denis. Mereka sangat menjaga perasaan Deandra."Makasih Sayang, Daddy tetap sayang sama Dea kok." Denis memeluk Dea seraya mengusap punggungnya hangat."I know Daddy," jawabnya dengan senyuman manis. Sekarang ia di kelilingi oleh orang-orang yang sangat menyayanginya. Hal yang hanya di dapatkannya dari sang ibu selama dua belas tahun ini.Suara bel mengalihkan atensi tiga orang itu, Aruna bergegas membuka

  • KEPONAKANKU ANAK DARI SUAMIKU    Part 51B

    "Kita berpelukannya nanti lagi ya Sayang, Mommy yang sedang butuh Dea sekarang." Tian mengusap puncak kepala anak gadisnya."Bye Daddy, jagain Buba dan adek." Ucap Dea sebelum pergi mengikuti sang nenek dan pengawal ayahnya."Of course, Honey." Tian mengacungkan jempolnya dengan senyuman menawan.***"Hei kenapa menangis?" Aruna menepuk pipi putrinya lembut. Setelah sampai rumah tadi ia langsung ketiduran. Bangun-bangun Dea sudah menangis di sampingnya."Mommy kenapa sakit?" Tanya Deandra pelan."Cuma kecapean Sayang, udah jangan nangis ah. Lihat, kamu diketawain Daddy." Tunjuk Aruna pada sang suami yang senyam senyum sendiri."Daddy emang nakal," Dea memanyunkan bibir cemberut seraya menyeka air mata. Nasib punya ayah dua-duanya usil ya begini."Daddy salah terus deh, kan Daddy gak nyubit kamu kenapa jadi dibilang nakal." Denis sangat gemas dengan putri sambungnya ini, mengunyel-unyel di pipi."Nih buktinya Daddy nakal!!""Daddy sayang sama kamu bukan nakal," Denis terkekeh geli. "M

  • KEPONAKANKU ANAK DARI SUAMIKU    Part 51A

    Denis menggiring istrinya ke kamar mandi. Aruna langsung mengeluarkan isi perutnya di sana. Lelaki itu hanya bisa membantu memijat di tengkuk."Bu, aku bawa Aru pulang dulu ya." Ijin Denis sambil menahan tubuh Aruna yang lemas keluar dari kamar mandi."Iya, kalian hati-hati. Istirahat aja di rumah," sahut Rina menatap putrinya yang sudah pucat."Mommy kenapa?" Tanya Dea khawatir. "Mommy cuma gak tahan nyium baut rumah sakit Sayang, Dea temani Daddy jaga Buba ya." Jawab Aruna sangat pelan."Mommy jangan lupa minum obat," Dea mengingatkan."Iya Sayang," sahutnya dengan anggukan kecil. "Kenapa bau obatnya sampai mobil Mas?" Rengek Aruna di dalam mobil sambil memegangi perutnya yang bergejolak lagi."Gak ada bau obat di mobil ini Sayang," Denis memberikan kresek pada Aruna untuk memudahkan saat muntah lagi."Tapi bau banget, aku tambah pusing. Tolong matiin AC-nya." Denis menurut saja mematikan AC dan membuka kaca mobil sudah seperti diangkot sedia kresek dan AC alami."Tahan sebentar S

  • KEPONAKANKU ANAK DARI SUAMIKU    Part 50C

    Sedang di dalam ruang bersalin Tian mengomel pada Ressa. Pasalnya sang istri itu berjalan bolak-balik di hadapannya. "Sayang, aku pusing lihat kamu mondar-mandir." "Ini biar dedek tau jalan keluar Mas," ujar Ressa. Pembukaannya belum lengkap, Jadi masih menunggu waktunya melahirkan."Sini aku aja yang nunjukin jalan keluarnya Sayang, aku lebih hapal." Sahut Tian, membuat perawat yang berjaga di ruangan itu tersenyum geli."Mas ngomong apaan sih, bikin malu aja." Ucap perempuan yang mau melahirkan itu ketus."Marah-marah terus, ayo tiduran aja nanti kakimu capek." Ressa tetap saja mondar-mandir. Karena tidak mempan dengan ucapan. Tian membuat istrinya itu berhenti mondar-mandir dengan memeluknya."Kamu ini bisa bikin dedek lama keluar loh, Mas.""Enggak, dedek pintar sama Daddy. Sayang cepat keluar ya, jangan bikin Mommy kesakitan." Bisik Tian di perut Ressa. Tidak berapa lama setelah itu Ressa mengeluh perutnya sangat sakit.Bayi yang ada dalam perut Ressa itu patuh pada Tian. Kelua

  • KEPONAKANKU ANAK DARI SUAMIKU    Part 50B

    Mau melangkahkan kaki masuk rumah, semakin dimarahi lagi nanti. Rumah besar juga salah, dia jadi lelah bicara sambil berteriak-teriak."Oke, Daddy Denis yang panggil Daddy. Sekarang kamu langsung ganti baju Sayang, Mommy yang lihat Buba." Sahut Aruna berjalan mendekati putrinya.Istri Denis itu berjalan cepat ke kolam renang, Ressa duduk di kursi memegangi perutnya kesakitan."Ressa tahan sebentar, Denis masih manggil Tian." Aruna mengelus-elus perut Ressa. Dia bingung harus melakukan apa untuk mengurangi rasa sakit di perut Ressa."Mules banget," lirih Ressa sampai berkeringat dingin."Sayang, kita ke rumah sakit." Tanpa babibu Tian langsung menggendong Ressa, Aruna mengikuti di belakang. Dari kolam renang cukup jauh mendatangi halaman depan. Tian membawa beban berat itu sambil ngos-ngosan."Aku bisa jalan Mas, kalau kamu capek gendongnya." Ujar Ressa kasihan melihat Tian kelelahan menggendong tubuhnya yang menggelembung."Diam Sayang, kamu bisa brojol di sini karena kebanyakan bicar

  • KEPONAKANKU ANAK DARI SUAMIKU    Part 50A

    "Daddy, ini Dea lagi sedih loh.""Oh ya, jadi putri Daddy ini lagi sedih. Sedih kenapa Sayang, ayo cerita dulu sama Daddy." Goda Tian sambil menciumi pipi Dea membawanya ke dapur. Karena tadi putrinya itu bilangnya kelaparan. Entah hanya pura-pura atau beneran."Makasih Daddy, ngerti banget kalau Dea lapar. Sekalian suapin ya," ujar gadis remaja itu usil setelah didudukkan Tian di kursi."Of course Honey, Daddy suapin pake centong biar cepat besar." "Boleh di coba," Deandra menarik kedua sudut bibirnya sambil menganga. Gelak tawa keluar dari mulut Tian melihat kelakuan putrinya itu. Tian memasukkan centong ke mulut Dea yang digigit gadis itu. "Astaga, nasi dibuat mainan!!" Tegur Aruna. Deandra cepat melepaskan centong dari mulutnya lalu ikut tertawa bersama sang Daddy."Mas, anaknya diajarin yang baik toh. Masa disuapin pake centong," omel Aruna."Putrimu yang mau disuapin pake centong Ru, sebagai Daddy yang baikkan aku nurut aja." Tian membela diri."Daddy kok Dea sendiri sih yan

  • KEPONAKANKU ANAK DARI SUAMIKU    Part 49C

    "Bukan dedek yang nakal Sayang, tapi Buba-mu yang minta dimanja." Tian mengerling jahil pada sang istri."Buba nangis terus daddy tinggal, terus puasa makan sama bicara juga. Mulai sekarang Daddy gak boleh tinggalin Buba lagi.""Daddy juga gak mau ninggalin Buba, tapi gimana. Gak mungkin Daddy bawa Buba perjalanan jauh Sayang." Tian memberikan pengertian pada anak gadisnya."Apa yang membuat Daddy sangat cinta sama Buba?" Tanya Dea serius. Dia sering cemburu melihat daddy-nya sangat menyayangi ibu sambungnya itu."Cinta kadang tanpa alasan Sayang, kenapa Dea bertanya seperti itu." Tian melirik Ressa, jawaban umum yang dia berikan itu bisa menjebaknya."Kalau suatu saat nanti Dea mencintai seseorang tanpa alasan, apa Daddy akan merestuinya. Walau orang itu sangat Daddy benci."Tian sangat mengerti kemana arah pembicaraan itu. "Jangan pertanyakan itu sekarang Sayang, kan belum terjadi." Ucap Tian tersenyum, pura-pura tidak mengerti dengan ucapan putrinya."Of course Daddy, aku hanya is

DMCA.com Protection Status