Share

Part 11

"Sekarang mau apa, hm." Tian menciumi perut buncit yang di dalam ada anaknya sedang bersemayam.

"Di sini dulu mau peluk kamu, setelah ini aku gak bisa peluk kamu lagi." Ujar Ressa manja, mengalungkan tangannya ke leher Tian.

Tuhan, maafkan dia yang sudah main belakang dengan suami saudaranya sendiri.

"Bisa, masih bisa Sayang. Kalau kita terus di sini orang-orang bisa pipis di celana." Kekeh Tian lalu menelpon Denis untuk menyiapkan mobil di pintu belakang.

"Kita keluar dari sini, Sayang. Kamu jangan lihat apapun ya. Peluk aku biar gak ada yang kenal sama kamu."

Ressa mengangguk, Tian membawa perempuannya itu dalam gendongan menuju mobil yang sudah Denis siapkan. Anggap saja dia sedang menolong perempuan yang pingsan kalau ada yang bertanya.

"Gila!" Denis berdecak saat Tian datang membawa Ressa. "Semua orang sedang sibuk mencarimu, Tian. Kamu malah sibuk dengan mantan istrimu."

"Emang gue peduli," Tian tertawa kecil sambil memeluk Ressa. "Ke rumah yang dulu," titahnya.

Denis la
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status