Share

Bab 54. Sok Lugu

"Sekretaris?" Ayana malah nyengir ngeri. Jelas, dia paham kemampuan dirinya sendiri.

Tiga pria lain menyusul duduk di sofa. Kepo. Mereka duduk tegap di seberang Martin.

"He ... Direktur. Saya nyerah kalau kerja pakai jurus mikir. Otak saja terbatas, saya sangat yakin jika saya tidak akan mampu," jelas Ayana.

"Benar, dia tidak akan mampu." Brox mengacungkan jari.

"Jangan memaksakan posisi yang tidak sesuai." Leo tersenyum dengan sorot mata menekan pada Martin.

"Kekuasaan tidak selamanya berlaku. Silahkan jika Anda ingin pekerjaan berantakan." Robin ikut bicara.

"Aku akan mengajarimu. Jangan dengarkan mereka. Jika kamu terus membatasi diri, kapan kamu akan berkembang?" Martin memaksa pelan.

Otak Ayana tersentak. "Anda benar, Direktur. Kapan saya jadi pintar kalau tidak mau belajar. Kalau begitu, saya mau belajar jadi sekretaris." Meyakinkan diri, dalam pikirannya, dia tak mau terus dipandang rendah Jovan.

Martin menarik dua sudut bibirnya, seraya melirik tiga pria itu.

"Sebaiknya kamu t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status