Share

Bab 21. Nafas Buatan

Jovan tersentak, dia belum pernah bersentuhan bibir dengan wanita.

"Hanya nafas buatan, bukan ciuman!" sentak Vincent.

"Benar, Jo. Cepat! Apa aku saja?!" Robin geram.

Vincent menatap Jovan. "Lakukanlah!"

Jovan menatap lekat Ayana, nafasnya kian berat.

Jovan mulai menutup hidung Ayana. Menarik nafas, lalu dia tempelkan bibirnya dengan bibir Ayana, Jovan meniup nafas dari mulut ke mulut. Beberapa kali.

"Bagus, terus Jo!" seru Leo

Jovan kembali melakukan CPR. Menekan dan terus menekan.

"Uhuh. Uhuk. Uhuk!" Ayana mengeluarkan air dari mulut, dia mulai mengerjap.

"Hahhhh ...." Semua lega. Jovan masih menatap lekat Ayana.

Ayana membuka mata pelan. Melihat dia ada di kerumunan para Pria. Juga tatapan menghunus Jovan yang menakutkan. 'Aku masih hidup,' batin Ayana.

"Kamu baik-baik saja, sweet girl?" Robin tersenyum.

"Maafkan aku yang memanggilmu ke tengah," sesal Brox.

"Kami tidak tahu kalau kamu tidak bisa berenang." Leo mendesah.

Ayana duduk, dia menatap Jovan. "Maaf," lirihnya.

"Kita akan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status