Home / Romansa / KEMBALINYA PEWARIS YANG TERBUANG / Bab 29. Membuat Jeratan Untuk Anak Kanigara

Share

Bab 29. Membuat Jeratan Untuk Anak Kanigara

Author: Angsa Kecil
last update Last Updated: 2023-04-16 20:32:09

"Dulu pas aku kelas 2 SMA, aku suka sama Kakak kelas, tapi dia malah nembak temanku." Ayana memajukan bibirnya. "Padahal dia selalu membantuku mengerjakan PR."

"Cinta monyet, aku tanya saat kamu dewasa ini. Kamu pernah suka sama laki-laki tidak?" tanya Vincent lagi.

Ayana bingung. "Aku saat ini hanya bersama kalian, tidak pernah keluar. Bagaimana aku punya target?" Sebenarnya dalam hati Ayana nyaman dengan Jovan, tapi hal itu tidak Ayana utarakan.

Jovan mengernyit. "Sekarang pun masih kecil. Tidak usah memikirkan soal pasangan!"

"Ayana wanita, dia jangan menjadi seperti kita. Hidup tidak ada aturan pola normal. Semoga cerita hidup kita berubah nantinya." Leo mendesah.

"Setuju, kita juga harus ada planing for love." Brox terkekeh.

"Kalian pikirkan saja kriteria pacar dari sekarang. Yang tidak akan menolak profesi rahasia kalian!" Jovan menatap semuanya.

"Katakan saja pada calon mertua, kalau kita pengangguran banyak uang. Ha ha ha ha." Robin tertawa.

"Kenapa kalian memilih pekerjaan in
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • KEMBALINYA PEWARIS YANG TERBUANG    Bab 30. Sebuah Kartu Nama, Lorong Masuk

    Semakin mendekat, waiter berhenti dan menunduk saat iringan Bastian akan melaluinya.Dari arah sana, Vincent mengambil butiran kecil dari kantongnya. Dia bersiap mengarahkan pada belakang lutut sang waiter itu.Saat iringan Bastian sampai di depan sang waiter. Vincent menjentikkan keras pada titik bidikannya. Hingga mengenai tepat sasaran. Tak! Tidak ada yang melihat gerakan Vincent."Aaahhh!!" Waiter terhuyung.Jovan membulatkan mata. Meski jarak agak jauh. Jovan segera melesat cepat.Set. Set. Set! Jovan berhasil menarik, menahan sang waiter tidak terjatuh dan menghalangi minuman itu tumpah di tubuh Bastian.Semua terkejut dengan gerakan cepat dan tepat Jovan.Semua hampir terpaku."Apa kamu baik-baik saja?" tanya Jovan datar pada Bastian."Terima kasih, telah membantu Tuan kami. Gerakan Anda lebih cepat dari kami, dengan jarak yang lebih jauh." Sang bodyguard menunduk.Bastian membulatkan mata kagum pada Jovan. "Kamu sangat luar biasa, kamu sangat pantas menjadi mitra keamananku."

    Last Updated : 2023-04-17
  • KEMBALINYA PEWARIS YANG TERBUANG    Bab 31. Mulai Berlatih

    Ayana menatap harap."Kamu belum paham daerah sini!" Jovan menekan."Aku bisa memahaminya, kalau kamu mengijinkan. Sekali aku kesana, aku pasti akan mengingatnya. Kalau aku kesasar, aku bisa menghubungimu."Jovan menarik nafas. Tidak ada yang menyela perdebatan itu."Akan aku pikirkan nanti!" ucap Jovan."Diam di rumah terus apa kamu tidak bosan?" tanya Vincent.Ayana mengangguk. "Namun, lebih baik dari pada aku dikurung saat itu." Melipat bibirnya. "Jovan benar, aku bisa saja dalam bahaya lagi seperti kemarin jika keluar rumah.""Jangan ingat lagi! Sudah kami pastikan jika Febby tidak akan mengusikmu lagi!" Jovan menekan kata."Jangan takut keluar. Kamu harus keluar agar kamu yakin juga sudah tidak ada lagi bayangan ketakutan." Vincent menatap Ayana lalu Jovan."Benar, kamu butuh menghirup udara luar," sahut Leo.Mereka sengaja menggiring pikiran kaku Jovan."Kamu akan cepat stress dan cepat tua, jika hanya terpaku di rumah." Robin terkekeh."Kapan akan tambah berani jika kamu tidak

    Last Updated : 2023-04-18
  • KEMBALINYA PEWARIS YANG TERBUANG    Bab 32. Bersiap Meninggalkan Gadis Mungil

    Kamu akan terbiasa, karna setiap hari Jovan akan membawamu ke tempat ini dengan berlari." Vincent terkekeh.Ayana membuat wajah murung. "Yang benar saja. Aku tidak suka latihan fisik.""Kamu lebih suka gampang ditindas orang maksudmu?" sentak Jovan."Kan, ada kamu Jo." Ayana menatap Jovan harap.Semua jadi terdiam. Jika Ayana tahu rencana Jovan sekarang. Dia pasti akan murung."Kamu harus bisa membela dirimu sendiri. Apa aku akan selalu ada di sisimu!" seru Jovan.Ayana memajukan bibirnya. Dia mengambil rumput lalu melempar ke depan. "Siapa lagi, apa aku harus mencari lagi yang sudi menolongku!" kesal Ayana.Jovan menatap Ayana karena perkataan ini. Dia mendesah, juga tidak suka dengan kata mencari perlindungan orang lain."Kamu juga tidak akan bisa terus mengandalkan orang lain. Akan lebih baik jika kamu bisa memperbaiki diri." Vincent mengulang kalimat Jovan dengan pelan."Aku tahu, aku sangat bodoh. Aku akan menuruti kalian. Akan jadi anak baik, dan penurut."Danau ini terletak dia

    Last Updated : 2023-04-20
  • KEMBALINYA PEWARIS YANG TERBUANG    Bab 33. Jovan Ke K Company

    Di lantai bawah."Mereka sudah mengirim pesan balasan, jika mereka menunggu kedatanganmu. Bagaimana, Jo. Apa kamu siap?" Leo menatap serius.Jovan mengangguk."Wajahmu sudah dikenal Kanigara, apa kamu yakin?" tanya Brox.Jovan mengangguk. "Aku tidak peduli!""Kanigara tidak akan menerima orang baru di sekitar keluarganya, tapi aku pasti bisa mengatasinya." Jovan tersenyum sinis."Bagus, menarik. Kanigara mengambil J Company. Kamu bisa mengambil K Company." Leo terkekeh."Kami akan jadi pasukan bayangan untukmu." Brox tegap kokoh, kepalannya memukul dada."Siap melakukan tugas!" tegas Robin.Jovan mengangguk. "Terima kasih.""Kami berangkat!" seru Vincent.Yang lain mengangguk.---Mentari menyambut mesra dengan sinar hangatnya. Ayana mengerjab. Dia lekas beranjak melakukan ritual pagi.Melihat penampilan dirinya di depan kaca. Ayana memakai jumpsuit jins biru, dengan kaos putih lengan pendek. Sedikit polesan, tapi menambahnya manis, Ayana menggerai rambut panjangnya."Ehm, cukup." Men

    Last Updated : 2023-04-23
  • KEMBALINYA PEWARIS YANG TERBUANG    Bab 34. Tawaran Posisi Pekerjaan

    Sapuan angin pada ranting pohon telah membuat iramanya sendiri. Juga, menyapu wajah mungil itu.Ayana merentangkan tangannya, merasakan hembusan angin seolah mengabarkan kebahagiaan untuk hatinya.Matahari kian surup, rona kuning telah mengiringi senyum Ayana hari ini.Dia menunggu Jovan kembali, hatinya tak sabar ingin meluapkan apa yang terjadi.Sebuah mobil datang, lalu berhenti di depan basecamp. Ayana berlari keluar.Ayana sangat girang. Dia melompat-lompat kecil di depan mobil, menunggu Jovan turun.Jovan melihat Ayana di depan rumah sendiri. Dia sangat kesal."Jo!" seru Ayana, mendekat langsung.Jovan berhenti, dia menatap wajah binar Ayana. "Kenapa di luar sendiri?""Jelas aku menunggumu pulang, memangnya kenapa?""Bukankah aku sudah bilang, aku akan segera pulang!" kesal Jovan."Maaf, aku hanya ingin segera melihatmu," lirih Ayana."Dia hanya terlalu senang saja, Jo," ujar Vincent, dia langsung masuk.Setelah Ayana tidak mendapati Jovan. Dia langsung mengirim banyak pesan, da

    Last Updated : 2023-04-24
  • KEMBALINYA PEWARIS YANG TERBUANG    Bab 35. Jovan Pergi

    "Kami akan berangkat!""Hati-hati!" seru Vincent."Brox, siapkan motornya!" seru Jovan.Brox dan Jovan menuju ke garasi, yang lain keluar.Jovan sudah keluar dengan motor sportnya. Ayana naik di belakang."Aku berangkat ...." Ayana mengulas senyum. Dia melambaikan tangan.Jovan menarik tangan Ayana agar berpegang pada perutnya. Ayana sangat tersipu, hatinya melayang. Saat ini dia merasa sedang merasakan saat romantis dengan pacar.Jovan mengajak Ayana hari ini, hanya untuk membuat kesan, karena besok dia akan mulai beraksi. Ayana gadis yang tak bisa dia tinggal begitu saja. Jovan akan memberi perhatian sedikit agar dia tidak rewel dan cerewet nanti. Jovan mengajak berjalan di tempat ramai. Menyibak keramaian. Mendatangi beberapa kedai."Kamu mau ice cream?" tanya Jovan.Ayana mengangguk. Mereka masuk.Hari ini, adalah hari yang sangat berkesan untuk Ayana. Dia merasa menjadi wanita yang paling bahagia di dunia ini.Di lantai bawah, malam ini."Kenapa kamu belum bilang pada Ayana, ji

    Last Updated : 2023-04-26
  • KEMBALINYA PEWARIS YANG TERBUANG    Bab 36. Ke Mansion Kanigara

    Vincent ikut serta duduk di antara mereka."Aku senang kamu datang secepat ini." Bastian menatap binar.Dia datang bersama Luky sang asisten.Jovan hanya menarik satu sudut bibirnya, dia duduk bersandar di sofa, dengan memainkan gelas berisi wine.Luky sangat tidak menyukai Jovan, dia bertingkah sesuka hati di depan Tuan mudanya."Apa pekerjaanku, apa aku akan menjadi anjing seperti dia?" Manik mata Jovan mengarah tajam pada Luky."Jaga bicaramu, kamu harus tahu berhadapan dengan siapa saat ini!" Luky geram meninggi.Bastian menatap tajam Luky. "Kendalikan dirimu, jika masih ingin bersamaku!" Jovan terkekeh. "Sepertinya kedudukan bukan tercipta dari kapan kamu mulai mengekor.""Dalam belantara, siapa saja berhak membuat wilayah kekuasaan." Vincent terkekeh."Apa temanmu ini juga akan ikut serta denganmu?" tanya Bastian."Anggap saja dia asistenku. Dia temanku yang akan menemaniku di tempat ini. Dia juga bukan lawannya." Kembali Jovan memprovokasi Luky, dengan tatapan sinisnya."Kami

    Last Updated : 2023-04-28
  • KEMBALINYA PEWARIS YANG TERBUANG    Bab 37. Aku Ingin Sekali Membunuhmu

    Rey, berdiri di sisi Kanigara agak jauh. Dia menatap tajam kedatangan Jovan. Memorinya masih terekam jelas wajah Jovan dengan tatapan nyalang saat itu.Luky berhenti agak jauh. Dia lalu diam berdiri, menunggu mereka selesai makan."Kenapa kamu berhenti?" Jovan menoleh pada Luky sinis."Tidakkah kamu lihat mereka sedang sarapan?!" geram Luky."Aku tidak buta, tapi aku tidak mau menunggu lama, apalagi berdiri di sini."Jovan melangkah maju. Luky membelalakkan matanya.Hampir dekat. Rey mencegat."Di sini, tidak ada yang bisa membuat keributan. Berdiri pada posisimu yang benar!" Memberi tatapan menghunus."Menurutmu, dimana posisiku?" Membalas tatapan tajam dengan senyum ejek.Bastian mendengar jelas, tapi dia tak bergerak. Papanya memberi tatapan tajam."Biarkan saja dia, Rey!" seru Kanigara. "Kami juga telah selesai makan."Rey membuka blokirannya. Kini Jovan dapat melihat jelas wajah Kanigara.Jovan mengepalkan tangan kuat, agar tetap tegak. Namun, tatapannya tak bisa dia kendalikan.

    Last Updated : 2023-04-29

Latest chapter

  • KEMBALINYA PEWARIS YANG TERBUANG    Bab 114. Kemenangan Hati Dan Harta(End)

    Ditinggal hampir satu bulan oleh Jovan. Ayana jadi semakin kurus. Dia susah tidur dan makan, suami hanya vc sehari satu kali."Kamu harus makan, Ayana. Kalau Jovan pulang dan kamu terlihat seperti ini, kami yang akan jadi sasaran utama," ucap Leo."Apa dia sangat sibuk di sana, sampai tidak bisa sering menghubungiku? Kan hanya jaga saja, nggak kerja?""Jovan tidak di sini bukan berarti dia tidak bekerja. Justru dia sangat sibuk di sana," ucap Brox."Benar, jangan sampai saat suamimu di sana sibuk, kamu di sini malah membuat dia cemas," sahut Robin.Ayana diam sejenak, dia lantas mengambil piring itu dan makan banyak.Masih pagi di depan rumah Jovan. Sasmita dan Alex sudah berada di sana."Ada tamu yang ingin bertemu dengan tuan dan Nyonya," kata penjaga."Siapa?" tanya Ayana."Ibu Sasmita dan Alex."Semua jadi saling pandang."Bawa masuk!" suruh Vincent.Penjaga pergi."Aku takut." Wajah Ayana jadi pucat."Kami pastikan dia tidak akan bisa menyakitimu," ucap Brox.Alex dan Sasmita masu

  • KEMBALINYA PEWARIS YANG TERBUANG    Bab 113. Kanigara Dibawa Ke Luar Negeri

    Vincent hampir terhuyung saat Arabella menelponnya."Ada apa, Vinc?" tanya Jovan."Terjadi sesuatu pada tuan Kanigara."Mata Jovan melebar. "Katakan dengan benar!""Kita ke rumah sakit untuk tahu kebenarannya. Arabella tidak bilang secara detail.""Aku ikut, Jo." Mata berkaca Ayana menatap harap."Aku akan kabari kamu nanti. Ini sudah malam, kamu harus istirahat."Ayana terpaksa menurut, dan para pria lekas pergi ke rumah sakit."Jovan cepat berlari ke ruang penanganan."Vinc!" Arabella menghambur memeluk Vincent sambil terisak. "Papa, Vinc."Vincent membawa duduk dan tetap mendekap."Apa yang terjadi, Rey?" seru Jovan.Rey hanya menggeleng. Dia meremas tangan di depan, dan terus menoleh pada pintu ruang tindakan.Jovan mulai membuat praduga. "Apa yang kamu sembunyikan dariku selama ini, Rey?" Rasa gelisah membuat Jovan menyentak.Rey terdengar menghela nafas. "Dokter yang akan menjelaskan nanti.""Jika nanti kamu terbukti sengaja membuat kekacauan, aku akan membuat perhitungan padamu

  • KEMBALINYA PEWARIS YANG TERBUANG    Bab 112. Kanigara Tidak Sadar Diri

    Bagaimana tidak kembali terguncang. Sasmita merasa dirinya benar-benar sendiri dan sangat takut."Alex, kamu di mana, Nak!" teriak Sasmita, dia berlari ke tengah jalan raya.Sebuah kendaraan melaju cepat tepat di arah Sasmita."Bu, awas ...!!" teriak anak buah Rey.Sasmita berjongkok saat mobil itu sangat dekat."Aaaa ....." Jantung Sasmita berdetak sangat kencang. Mobil itu berhenti di depan Sasmita, hampir menabrak."Hey, jangan gila dong. Kalau ketabrak kita yang disalahin!" teriak pengemudi itu.Pandangan Sasmita kabur dan pusing, dia pingsan."Bu!" Anak buah Rey mengangkat Sasmita. -"Ibu Sasmita berada di rumah sakit."Kabar itu telah sampai pada Kanigara dan Jovan. Mereka segera melihat kondisi wanita malang itu.Di kamar rawat. Sasmita telah terbaring belum sadar. Kanigara dan Jovan tidak tega melihatnya."Bagaimana Alex?" tanya Kanigara."Aku bisa melepaskannya. Sepertinya dia sudah tidak menjadi ancaman." Jovan menatap brankar Sasmita.Kanigara menoleh pada Rey. "Bawa dia b

  • KEMBALINYA PEWARIS YANG TERBUANG    Bab 111. Simpuhnya Rasa Sang Ibunda

    "Jadi kamu sudah menikah, anak baik?" tanya Sasmita. Mereka sudah berada di mobil."Istriku sedang mengandung.""Aku berdo'a untuk kalian, semoga selalu diberi kebahagiaan. Anak kalian juga akan sukses seperti kalian. "Terima kasih.""Aku juga berharap bisa mendapat cucu dari Alex, pasti sangat lucu. Ah, aku berpikir terlalu tinggi." Sasmita menyeka buliran yang kembali jatuh dengan kekehan kaku.Jovan menatap arah jalan. Dia mengatur nafasnya dan mengurai rasa yang terus mendesak di dada.Tiba di lapas."Anak naik, Alex?" Mata Sasmita melebar sambil menunjuk arah bangunan itu."Om Gara memilih jalan tengah. Semoga anak Anda dapat mengerti kebaikan hati Om Gara.""Terima kasih anakku telah diberi keringanan." Karena Sasmita paham dunia mereka yang tidak segan akan menggunakan hukum nyawa dibayar nyawa.Mereka masuk. Menunggu beberapa saat."Alex!" seru Samita, dia menghambur pada anaknya."Ma."Dua insan itu berpelukan dengan sahutan tangis.Jovan mendongak, dia teringat kedua orang

  • KEMBALINYA PEWARIS YANG TERBUANG    Bab 110. Jovan Dan Sasmita

    Kini semua berpindah dari meja makan. Ayana bersama Arabella sedang para lelaki sebagian bermain catur."Om, papa ingin bertemu dengan Anda dalam waktu dekat ini. Saya ingin membuat janji dengan Anda terkait hal itu," ucap Fabian."Kamu atur saja bersama Rey," jawab Kanigara.Jovan mendoyongkan kepala pada Vincent di sisinya."Jangan sampai kalah sama pria jelek itu. Aku tidak sabar menunggu IQmu jatuh ke dasar jurang," bisik Jovan."Cepat, setelah itu giliranku,' Leo juga menyahut dengan bisikan di sisi Vincent."Diam kalian!" gumam lirih Vincent.Robin dan Brox menendang kaki Leo dan Vincent. Sambil mengedip mata pada mereka."Ada yang ingin kalian katakan?" tanya Kanigara."Vincent mau ngajak Arabella makan malam besok, tapi dia takut tidak dapat izin," sahut Jovan.Vincent menginjak kaki Jovan kuat sambil tersenyum malu pada Kanigara."Bukankah kemarin kamu juga mengajak dia makan?" jawab Kanigara membuat Vincent gugup."Maaf, Tuan. Arabella memaksa." Vincent melipat bibirnya."S

  • KEMBALINYA PEWARIS YANG TERBUANG    Bab 109. Harmoni Hati

    Di dapur masih sepi, Jovan bingung dan tidak tega membangunkan pembantu. Akhirnya dengan modal tutorial vidio medsos Jovan membuat dengan tangannya sendiri.Sekian saat berkutat di dapur, dengan bukti peluh yang terus mengucur. Bibir Jovan juga terus menghembus nafas, yang ternyata kepedesan."Tuan, kenapa masak pagi sekali?" Sudah ada satu pembantu yang bangun karena mencium bau tajam.Jovan terbatuk. "Aku buat seblak, kamu lanjutkan!" Jovan tidak tahan dan mundur.Pembantu itu melihat kondisi dapur. Kerupuk berceceran, mie, sayur, semua berantakan dalam wadah. Berantakan dan salah.Akhirnya pembantu itu mulai dari langkah awal.Jovan kembali ke kamar. "Jo, mana seblaknya?" Ayana sudah wangi.Jovan tersenyum jahil. "Baru disiapkan sama bibi." Dia maju dan mengendus ceruk leher Ayana. "Jo, kamu bau!" Ayana menggeser wajah Jovan."Aku tahu, mandiin aku bentar dong, Ay.""Nggak mau. Mandi sama kamu bakalan lama." Ayana terkekeh geli."Olah raga pagi bagus untuk kesehatan dan ibu hamil

  • KEMBALINYA PEWARIS YANG TERBUANG    Bab 108. Akhir Dari Febby

    Berangkat dengan beberapa mobil. Mereka menempuh jarak sekitar 1 jam. Hingga tiba di sebuah tempat di tengah bangunan tinggi. Dari depan tidak terlalu ramai dan tidak ada penjaga di pintu depan. Hanya tertulis tempat karaoke biasa. "Anak buahku sudah berjaga mengepung. Kita masuk!" ucap Rey.Mereka memakai pakaian serba hitam tanpa identitas. Masuk pintu utama, baru ada penjaga yang duduk sambil bermain kartu."Siapa kalian!" Para penjaga menghadang.Hanya tiga pria kekar. Adu hantam tidak memakan waktu lama.Masuk ke pintu kedua, melewati lorong gelap."Ini bukan tempat karaoke, jelas perdagangan wanita malam," ucap Robin."Tapi, di mana tempat parkir dan sebelah mana pintu masuk pelanggan?" bingung Brox."Pasti ada dan akan kita cari!" sahut Leo.Tiba di area dalam. Seperti pusat hiburan para sultan. Meja bertender terbentang panjang. Ada yang memandu karaoke di sana, tapi masih ada lorong-lorong di sana."Ada penyusup!" teriak satu penjaga di dalam.Seketika berhambur mereka yan

  • KEMBALINYA PEWARIS YANG TERBUANG    Bab 107. Arti Kata Pacar

    Memicing dan begidik, Arabella tidak habis pikir dengan ide Vincent untuk makan di tempat seperti itu."Ini bersih?" bisik Arabella memajukan wajah pada Vincent.Vincent menahan nafas sekian detik, karena tersapu nafas Arabella."Kita serius mau makan tempat ini?" Arabella menoleh pada para pengunjung lain.Vincent agak memundurkan kursi plastik tanpa punggung itu. "Kamu boleh tunggu di mobil kalau tidak mau makan," ucap Vincent.Terdengar desahan kesal dari Arabella.Makanan datang. Aneka olahan seafood yang menggunggah selera. Vincent memesan lumayan banyak.Vincent memakai sarung tangan plastik. Dia mengambil lobster dan menyuapi Arabella."Coba dulu baru komentar. Jangan terbiasa membuat kesimpulan tanpa mengetahui isi masalah."Arabella menerima suapan yang agak dipaksa itu. Mengunyah pelan dengan merasakan ...."Lumayan!" Arabella kini memakai sarung tangan plastik dan segera merebut makanan itu.Pedas enak. Arabella dan Vincent menikmati sambil tertawa dan berebut."Vinc!" ser

  • KEMBALINYA PEWARIS YANG TERBUANG    Bab 106. Aksi Konyol Jovan

    Anak Tuan Kanigara jadi karyawan biasa? Apa tidak salah? Itu yang ada dalam pikiran para karyawan saat Vincent mengantar Arabella ke meja kerjanya."Pak, Vincent.""Pak, Vinc."Banyak yang menyapa Vincent dengan senyum ramah. Namun, Vincent tetap berwajah datar.Tidak dengan Arabella. Dia mencebik dan mengumpat dalam hati."Ini meja kerjamu, soal tugas pekerjaanmu akan dijelaskan oleh manajer nanti. Aku pergi dulu, di luar sana sudah ada pengawal yang mengawasimu," jelas Vincent."Nanti makan siang aku ke ruanganmu."Vincent mengangguk, dia pergi."Mana manajernya, cepat bilang apa tugasku!" seru Arabella, tetap saja dia tidak bisa melepas identitas anak petinggi perusahaan ini.Yang katanya manajer malah takut dan sungkan pada Arabella. Dia menjelaskan dengan terbata dan gugup.Suasana ruangan menjadi tegang dan Arabella tidak peduli hal itu, dia hanya ingin cepat naik jabatan jadi manajer dalam waktu satu bulan dan membuat Vincent puas. Arabella fokus pada layar komputernya.Di rum

DMCA.com Protection Status