Share

Bab 37. Aku Ingin Sekali Membunuhmu

Rey, berdiri di sisi Kanigara agak jauh. Dia menatap tajam kedatangan Jovan. Memorinya masih terekam jelas wajah Jovan dengan tatapan nyalang saat itu.

Luky berhenti agak jauh. Dia lalu diam berdiri, menunggu mereka selesai makan.

"Kenapa kamu berhenti?" Jovan menoleh pada Luky sinis.

"Tidakkah kamu lihat mereka sedang sarapan?!" geram Luky.

"Aku tidak buta, tapi aku tidak mau menunggu lama, apalagi berdiri di sini."

Jovan melangkah maju. Luky membelalakkan matanya.

Hampir dekat. Rey mencegat.

"Di sini, tidak ada yang bisa membuat keributan. Berdiri pada posisimu yang benar!" Memberi tatapan menghunus.

"Menurutmu, dimana posisiku?" Membalas tatapan tajam dengan senyum ejek.

Bastian mendengar jelas, tapi dia tak bergerak. Papanya memberi tatapan tajam.

"Biarkan saja dia, Rey!" seru Kanigara. "Kami juga telah selesai makan."

Rey membuka blokirannya. Kini Jovan dapat melihat jelas wajah Kanigara.

Jovan mengepalkan tangan kuat, agar tetap tegak. Namun, tatapannya tak bisa dia kendalikan.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status