Share

BAB 157 NAFSU DIRI

Arash mengepalkan tangannya, ia merasa tak kuat dan ingin membuka matanya, ia ingin bertemu kedua orangtuanya. Hal yang wajar bukan?

"Arash, mengapa kamu nggak membuka mata nak?" suara Rama lagi-lagi terdengar di telinga Arash.

"Arash, maafkan ayah! Arash ...."

Ketika Arash ingin membuka mata, kali ini suara Rama menghilang. Berganti dengan suara Fatta.

"Arash, kamu mengapa ada di sini? Lama sekali paman menunggumu di luar!"

"Arash apa yang kamu lakukan? Buka matamu, tempat ini aneh sekali! Arash!"

"Astaga, ini yang nggak paman suka darimu! Kamu berbuat sesuka hatimu Arash!"

"Arash, apa yang kamu tunggu, cepatlah kita pergi!"

Kali ini Arash ingin membuka matanya, ingin memukul suara yang meniru suara Fatta. Haish! Arash benar-benar kesal, bahkan ketika ia mengomel seperti itu sangat mirip dengan pamannya.

"Arash, cepatlah! Haish, karena inilah kedua orangtuamu meninggalkan kamu Arash, karena kamu sulit diatur!"

Arash mengepalkan tangannya, saat ini rasanya ada kedut
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status